"Satu minggu tanpa pak Devan di sini membuat aku merana saja! keluhku
Aku mendapat laporan dari bodyguard ku tentang pak Rangga yang sedang berusaha membuka paksa pintu ruangan yang aku pantau setiap hari itu kecuali malam hari.
"jadi bapak liat kalau si penghianat itu membuka paksa ruangan itu? ucapku
Aku sendiri pusing menghadapi tantangan pekerjaan yang di berikan pak Devan, bagaimana tidak pusing kemaren aja aku hampir saja ketahuan pada saat aku mengintai pak Rangga.
"apa mbak mau saya hajar sekalian? tanya salah satu bodyguard ku yang berbadan besar tegap badan nya seperti aparat saja.
"kita tidak boleh gegabah! ucapku memikirkan cara lain
"tangkap aja dia mbak lalu kurung aja di kandang macan! ucap bodyguard ku yang satu lagi, badannya ya sih oke tapi pikiran nya hanya makan mulu.
"boro-boro di tangkap bapak aja pikiran nya makan mulu! celetuk ku
"he-he-he mbak tau aja! jawabnya cengengesan
"udah kalian bubar aja saya mau meeting dulu sama bos! ucapku belagu padahal mah aku pengen pergi ke kantin untuk makan, memikirkan ini membuat perut ku keroncong.
"alah mbak sok meeting, padahal mau pergi ke kantin! ya nggak guys! ucap bodyguard ku yang rada-rada miring
"iya... ha-ha-ha! jawab mereka kompak apa lagi tertawa meledek ku.
Emang dasar bodyguard nggak bisa di andalkan! umpatku dalam hati.
Pak Devan benar-benar kelewatan masa iya kasih aku penjaga kayak mereka somplak semua, badan sih oke oke tapi tingkah nya seperti bocah!
Apa lagi bodyguard yang suka makan kerjaan nya hanya makan, makan dan makan.
Sambil menikmati makanan yang aku pesan tadi hp ku berdering di dalam saku celana ku.
dering...dering...dering...
Yang aku tunggu-tunggu akhirnya menelpon aku juga, aku menggeser tombol warna hijau
'apa ada informasi lainnya? tanya Devan
"hmm...sepertibiasapaknggakada yang lain! ucapku mulutku ini penuh dengan makanan
'ngomong apa sih? tanya Devan
Aku menelan makanan ku terlebih dahulu lalu aku mulai bicara lagi.
"seperti biasa nggak ada apa-apa, dia berusaha lagi membuka pintu itu! ucapku
'ooh gitu oke, tugas kamu sudah selesai, terima kasih sudah membantu saya! ucap Devan
uhuk...uhuk...uhuk
aku terbatuk-batuk mendengar ucapan pak Devan, dia mau memberhentikan aku menjadi detektif, tapi kenapa ya?
"bapak nggak butuh jasa saya lagi? tanya ku
'saya takut kamu kenapa-napa, saya tidak mau melibatkan kamu dalam urusan saya! ucap Devan
Gimana ini? kalau aku di berhenti kan otomatis bank berjalan aku lenyap dong, terus para bodyguard aku bakalan selesai juga kerjaannya dong!
"otomatis bodyguard aku juga berhenti dong pak? ucapku
'nggak bakalan berhenti kok, bodyguard itu hadiah untuk kamu, mereka akan menjaga kamu seperti biasa, kamu tenang saja mereka yang gaji saya kok bukan kamu! ucap Devan
Aku jadi nggak enak hati sama pak Devan.
"tapi saya sudah nggak kerja lagi sama bapak! ucapku
'saya kan sudah bilang bodyguard itu hadiah dari saya! ucap devan
'kali ini kamu jangan menolaknya! ini perintah langsung dari saya! ucap Devan
"kalau bapak maksa ya apa boleh buat! ucapku
'oke saya matikan dulu panggilan telepon ini, jaga kesehatan kamu! ucap Devan
Aku langsung mematung, aku nggak salah dengar kan seorang patung pajangan mengucapkan jaga kesehatan ke aku.
....
3 bulan kemudian...
Sudah empat bulan aku magang di Hotel Wijaya ini, aku benar-benar senang karena di sini aku banyak menemukan hal-hal baru yang menjadi kan aku lebih baik lagi.
Berarti tinggal satu bulan lagi aku magang di Hotel Wijaya ini. Sedikit berat juga rasanya harus meninggalkan Hotel Wijaya ini, karena apa? karena aku sudah jatuh cinta sama Hotel ini.
"melamun lagi! ucap Rena
"sebenarnya lo lagi melamuni apa? tanya Rena
"gue lagi melamuni hotel mewah ini, kan satu bulan lagi kita nggak ada di sini lagi! gue rasanya berat ninggalin hotel ini reen! ucapku memelas
"gue sebenernya sama juga sama Lo sit, hotel ini udah gue anggap rumah ke dua buat gue, apa lagi bangunan nya megah! ucap Rena juga menatap hotel ini
Kami berdua lagi duduk di depan hotel ini, kami bisa melihat betapa megah nya gedung berlantai sepuluh ini kalau di lihat dari luar.
jam menunjukkan pukul 17. 30 wib aku dan Rena berencana pulang tapi aku mau menatap gedung ini dulu.
"mau pulang atau lo mau natap gedung ini aja? ucap Rena
"ya pulang lah! ujar ku
pada saat kami berdua lagi berdiri di depan hotel itu, ada sebuah mobil berhenti di depan kami, ternyata di dalam mobil itu cowok Rena.
"gue pulang duluan ya sit, hehem gue udah jemput! pamer Rena
"iyaa...gue mau pulang juga! jawabku menuju tempat parkiran dimana motor ku berada.
Kira-kira dua puluh menitan aku sudah sampai di rumah, aku di sambut oleh mama. aku menaruh motor ku di bagasi rumah.
"assalamualaikum ma! ucapku mencium punggung tangan mama dengan takzim.
"wa'alaikumussalam...
"murung aja? tanya mama
"ya aku murung karena lapar ma! jawabku cengengesan.
Dari tadi siang aku tidak sempat makan karena pekerjaan ku banyak sekali.
"mandi dulu baru makan! ucap mama
aku mengangguk lalu pergi ke kamar, setelah sampai di kamar aku langsung saja mandi.
Selesai mandi aku turun ke bawah untuk makan, ternyata mama sudah menyiapkan makanan untuk ku.
"papa belum pulang ma? tanya ku
"belum, mungkin besok atau lusa! jawab mama
Aku hanya ber o sambil menyuap makanan ke mulut.
Lagi-lagi aku melamun di balkon mungkin ini kebiasaan ku melamun setiap malam, melihat bintang kelap-kelip di langit yang gelap membuat aku tambah sedih.
Sudah tiga bulan ini aku melamun sendiri di malam nan gelap ini, sesekali melirik layar hp yang aku pegang, berharap orang yang selalu aku tunggu-tunggu kepulangan nya menelepon aku pada malam yang sepi ini.
Berbicara sedikit tentang kak Reno, aku memutuskan hubungan dengan ia satu bulan yang lalu, karena ia telah mengkhianati cinta ku, semenjak itu aku tidak lagi mau berhubungan dengan nya lagi, benar kata Rena lebih baik aku mencari laki-laki yang lebih baik lagi.
Sudah lelah menunggu rasanya ia tak pernah mengasih kabar sama aku lagi, aku benar-benar kehilangan kontak pak devan, semenjak ia memutuskan kerjasama dengan ku pak Devan tidak pernah menghubungi aku lagi.
Aku pernah mencoba menghubungi pak Devan tapi nomor nya tidak pernah aktif lagi, semenjak itulah aku rasanya benar-benar kehilangan dirinya.
Rindu? ya, aku sangat merindukan dirinya, entahlah sejak kapan perasaan ini muncul untuk nya!
"sebenarnya saya rindu dengan kamu pak Devan! lirihku
"semoga kamu baik-baik saja di sana pak, aku akan selalu menunggu kepulangan mu pak! gumamku tak jelas
Hari-hari yang aku lalui selama tiga bulan terakhir ini terasa hampa tanpa kehadiran mu pak Devan.
"apa bapak melupakan aku? lirihku
Sudah lama melamun aku lebih memilih untuk istirahat, karena sudah lelah menunggu jika ia tidak melupakan ku mungkin ia akan menghubungi aku lagi, jika ia sudah melupakan ku, aku sudah rela melepaskan nya.
Sesuai dengan ucapan ku dulu, sampai di sini kisah kita pak Devan Wijaya.
...
bersambung...
...----------------...
Makasih ya udah mampir di cerita receh author, dan terima kasih juga atas dukungan nya selama ini, author senang deh kalian mau baca cerita receh author ini 🙏🙏
kalau author jarang update berarti author lagi sibuk-sibuknya dengan urusan sekolah, maklum aja lah pembuat cerita ini masih sekolah🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Rice Btamban
lanjutkan Thor
2022-09-26
0