part 11. Merelakan Yang Pergi

Langkah ku lunglai mendengar ucapan dari pak Devan tadi, aku tidak tau kenapa rasanya aku merasa kehilangan.

"hehem!

"melamun aja dari tadi, kesurupan baru tau rasa! ucap Rena

Sore ini rasanya aku tidak ada semangat sama sekali, aku hanya memikirkan pak Devan sosok orang yang bikin aku bahagia.

Kalian pasti tanya kenapa pak Devan bisa bikin aku bahagia? karena pak Devan itu udah aku anggap seperti kakak ku sendiri, makanya aku berani saja mengerjainya. sebenarnya aku takut juga sih sama pak Devan kalau dia lagi marah.

"Siti gue ngomong dari tadi loh! ucap Rena

"reen gue hari ini nggak mau di ganggu sama siapa pun! ucapku memeluk kedua lutut ku sambil menyembunyikan kepalaku.

"huff...udah lah lo nggak usah sedih gitu sit, gue tau kok lo bohong sama gue, sebenarnya lo sedih kan kalau pak Devan pergi! ucap Rena, Sahabat ku yang satu ini benar-benar paham sekali apa yang aku rasakan sekarang.

"Udah lah nggak perlu sedih lagi, setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan! ucap Rena.

Aku sendiri tidak tau harus berbuat apa lagi, yang aku inginkan hanya pak Devan.

"kak Reno Lo apain sit, masa iya kak Reno nggak Lo pikirin juga perasaan nya! ucap Rena

Oh iya soal kak Reno tadi, dia ada hubungan apa sama pak Devan? seperti nya dia kelihatan dekat sekali!

"udah deh reen gue nggak mau bahas kak Reno sekarang, gue pusing mending Lo pergi aja deh dari sini! aku mengusir Rena yang ngeb***t dari tadi.

"auu ah gue udah ingetin lo jangan melamun mulu, kesambet baru tau rasa! setelah mengucapkan itu Rena langsung pergi dari hadapan ku.

udah lah aku sekarang pengen sendiri, mau Rena marah aku nggak pikirin, palingan juga besok baik lagi!

Aku beralih duduk di kursi yang berada di dekat ku, aku melipat kedua tanganku ke meja dan menyembunyikan kepalaku.

"pak Devan jangan pergi dong please! gumamku sendirian di ruangan tempat kami berkumpul tadi.

Aku masih menyembunyikan kepalaku, tubuhku rasanya lemah, letih, dan lesu jadinya. Aku mendengar langkah kaki seseorang yang melangkah ke arah ku.

Palingan juga si Rena! aku masih tetap menyembunyikan kepalaku, malas untuk melihatnya.

"ngapain lagi ke sini sih reen, gue kan udah ngusir lo! ucapku tanpa melihat nya.

"gue butuh waktu sendiri reen, gue nggak mau di ganggu sama lo!.

"hekhem...!

Loh suara deheman nya kok seperti suara laki-laki sih? aku pun menoleh ke belakang, "eh pak dev--devan ucapku gugup.

Dia melipatkan kedua tangannya ke dada sambil memperhatikan ku, "pak Devan mau apa? tanya ku

"saya boleh duduk di sini? ucap nya, kebetulan di sebelah ku ada kursi kosong

"bo--boleh pak! ucapku mempersilahkan dia duduk.

Kami saling diam-diaman, aku sendiri tidak tau harus ngomong apa sama pak Devan!

Kenapa aku jadi deg-degan gini ya? biasanya aku biasa-biasa aja sama pak Devan, malahan aku sendiri yang selalu mengacau nya, tapi sekarang aku kok nggak berani ya?

"Saya punya tugas untuk kamu! ucapnya

"tugas apa pak? jawabku spontan

"kamu mata-matain pak Rangga ya, selama saya tidak ada di sini kamu harus pantau gerak-gerik pak Rangga! ucap nya

Maksudnya aku harus kerja sama gitu sama pak Devan?, "untuk apa pantau semua gerak-gerik dia pak? tanya ku pengen tau

"Dia merupakan orang suruhan dari musuh papa saya! ucap pak Devan

"maksud bapak?

"Dia ingin menghancurkan perusahaan papa saya, lewat jalan ini mereka bisa tau informasi tentang perusahaan papa saya! ucap pak Devan

"terus kenapa pak Devan menerima dia kerja di sini? tanya ku masih tidak paham

"awalnya saya pikir dia itu orang baik, ternyata dia salah satu orang suruhan dari musuh papa saya! ucap pak Devan

"Dia sudah lama kerja di sini, papa saya sangat mengenalnya dan dia termasuk orang kepercayaan papa saya, ternyata dia mengkhianati papa saya! papa saya tidak tau kalau dia sudah berkhianat.

"saya baru sadar kalau dia itu adalah orang suruhan dari musuh papa saya!

"kapan? tanya ku

"kira-kira satu bulan yang lalu, waktu itu saya pernah memergoki nya sedang memindahkan data-data penting perusahaan papa ke dalam hp miliknya, untung saya bergerak cepat kalau tidak mungkin perusahaan papa saya bisa hancur! ucap pak Devan panjang kali lebar

Aku melongo mendengar kan ucapan pak Devan tadi, ternyata pak Devan orang nya tajir melintir! Aku kira dia cuma pegawai biasa di sini ternyata dia anak sultan.

"kenapa harus saya pak? tanya ku lagi

"karena kamu orang nya bisa diandalkan! ucapnya kembali jutek, padahal ngomong sama dia enak loh.

"saya nggak mau pak, saya takut, nanti saya ketahuan memata-matai nya, gimana terus saya di bunuh lagi! cerocosku tanpa pakai titik koma, membayangkan nya aja udah ngeri apa lagi kenyataan.

"tolong bantu saya kali ini! ucap pak Devan memegang tangan ku.

Aku menarik tanganku yang di pegang pak Devan, "maaf bukan mahrom pak! ujar ku

"maaf! ucapnya

"Saya akan kabulkan semua kemauan kamu! ucapnya lagi

"saya takut pak! ucapku

"please saya mohon bantu saya kali ini! ucap pak Devan

Kapan lagi kan semua keinginan ku akan di kabulkan sama pak Devan!

"oke saya akan bantu pak Devan tapi saya punya syarat! ucapku, aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

"apa itu? katakan! ucapnya

"saya pengen punya bodyguard! ucapku, selama ini aku pengen punya bodyguard, waktu itu aku minta sama mama papa tapi mereka tidak mengizinkan nya, mereka bilang emangnya aku anak sultan harus di kawal kemana-mana ucap mereka.

"gimana bapak bersedia tidak beri aku bodyguard cuma 10 orang aja nggak banyak kok! ucap ku, kapan lagi coba menyusahi pak Devan.

"bapak mau kalau saya mati tak wajar karena bapak suruh saya memata-matain pak Rangga!

"kalau saya punya bodyguard saya pasti akan di lindungi oleh bodyguard-bodygurd saya, mati tak wajar resiko nya akan kecil pastinya menimpa saya! ucapku seenaknya saja.

Rasain itu belum seberapa permintaan saya pak! masih banyak lagi permintaan yang harus bapak kabulkan.

"deal! ucapnya

Aku menganga tidak percaya, dia benar-benar mengabulkan permintaan aku, benar-benar anak sultan.

"oke, mulai besok saya akan mulai memata-matai nya! ucapku.

"makasih kamu sudah membantu saya! ucap pak Devan

"oh iya ini no hp saya, kamu bisa hubungi nomor ini kalau kamu memang butuh bantuan saya! ucapnya lalu pergi meninggalkan aku.

Mimpi apa aku semalam? semudah itu kah permintaan ku di kabulkan nya.

"merelakan yang pergi, mengiyakan kesempatan emas ini!.

Hati ini cukup senang karena bisa dekat dengan nya.

...

bersambung...

...----------------...

makasih sudah mampir di cerita receh author, dan makasih juga atas dukungan nya, semoga banyak yang mampir di cerita receh author ini🙏🙏🙏.

Terpopuler

Comments

Rice Btamban

Rice Btamban

semoga si Revan buka ht nya utk Siti

2022-09-26

0

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

💖💖🌷🌷🌷

2022-08-27

0

Santi Sukmawati

Santi Sukmawati

dasar si markonah, bodyguard mah paling banyak 1 sampe 2 orang ,lah ini minta 10... hadeeeuh kayak artis Hollywood z

2022-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Awal Pertemuan
2 part 2. Cewek Somplak
3 part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4 part 4. Kesedihan Siti
5 part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6 part 6. Devan Mulai Baper
7 part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8 part 8. Kezzzll
9 part 9. Berencana Pergi
10 part 10. Pertemuan Terakhir
11 part 11. Merelakan Yang Pergi
12 part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13 part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14 part 14. Melupakan Masa Lalu
15 15. Lost Contact
16 part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17 part 17. Gadis Belia
18 part 18. Mengurungkan Niat
19 part 19. Penyesalan Reno
20 part 20. Kemana Siti?
21 part 21. Menjenguk Siti
22 part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23 part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24 part 24. Siti Marah
25 Part 25. Sudah Memaafkan
26 part 26. Ada Masalah Sedikit
27 part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28 part 28. Acara Perpisahan
29 part 29. Kecewa
30 part 30. Cepat Sembuh Mama!
31 part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32 part 32. Prank Dari Rena
33 part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34 part 34. Takut Berpaling
35 part 35 Khawatir
36 part 36. Hadiah Kecil
37 part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38 Part 38. Di Antar Pulang
39 part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40 part 40. Bunga Anggrek Putih
41 part 41. Kecewa Lagi
42 part 42. Mendengarkan Penjelasan
43 part 43. Mas Devan
44 part 44. Drop
45 part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46 part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47 part 47. (POV Siti) Cemburu
48 part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49 part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50 Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51 part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52 part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53 part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54 part 54. Memberi Izin
55 part 55. Pernikahan Sederhana
56 part 56. Siti Koma
57 part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58 part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59 part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60 part 60. French Kiss Pertama
61 part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62 part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63 part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64 part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65 part 65(POV Siti) Masih Polos
66 part 66. ( POV Siti) Siap!
67 part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68 Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69 part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70 part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71 part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72 part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73 part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74 part 74. (POV Devan) Bimbang
75 part 75. Ngidam Sate Padang
76 part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77 part 77. Melahirkan
78 part 78. Sad Ending
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Part 1. Awal Pertemuan
2
part 2. Cewek Somplak
3
part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4
part 4. Kesedihan Siti
5
part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6
part 6. Devan Mulai Baper
7
part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8
part 8. Kezzzll
9
part 9. Berencana Pergi
10
part 10. Pertemuan Terakhir
11
part 11. Merelakan Yang Pergi
12
part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13
part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14
part 14. Melupakan Masa Lalu
15
15. Lost Contact
16
part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17
part 17. Gadis Belia
18
part 18. Mengurungkan Niat
19
part 19. Penyesalan Reno
20
part 20. Kemana Siti?
21
part 21. Menjenguk Siti
22
part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23
part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24
part 24. Siti Marah
25
Part 25. Sudah Memaafkan
26
part 26. Ada Masalah Sedikit
27
part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28
part 28. Acara Perpisahan
29
part 29. Kecewa
30
part 30. Cepat Sembuh Mama!
31
part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32
part 32. Prank Dari Rena
33
part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34
part 34. Takut Berpaling
35
part 35 Khawatir
36
part 36. Hadiah Kecil
37
part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38
Part 38. Di Antar Pulang
39
part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40
part 40. Bunga Anggrek Putih
41
part 41. Kecewa Lagi
42
part 42. Mendengarkan Penjelasan
43
part 43. Mas Devan
44
part 44. Drop
45
part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46
part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47
part 47. (POV Siti) Cemburu
48
part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49
part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50
Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51
part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52
part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53
part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54
part 54. Memberi Izin
55
part 55. Pernikahan Sederhana
56
part 56. Siti Koma
57
part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58
part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59
part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60
part 60. French Kiss Pertama
61
part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62
part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63
part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64
part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65
part 65(POV Siti) Masih Polos
66
part 66. ( POV Siti) Siap!
67
part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68
Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69
part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70
part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71
part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72
part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73
part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74
part 74. (POV Devan) Bimbang
75
part 75. Ngidam Sate Padang
76
part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77
part 77. Melahirkan
78
part 78. Sad Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!