part 18. Mengurungkan Niat

langkah kaki ku gontai menuruni anak tangga satu persatu, aku menghampiri mama yang lagi baca majalah di sofa ruang tamu.

"tadi ceria sekarang cemberut lagi! ucap mama Aina

Entah lah setiap mengingat Siti gadis yang umurnya lebih jauh bedanya dengan ku rasanya aku tidak pantas bersama dengan nya.

"biasa ma, Devan lagi jatuh cinta! celetuk kak Elsa

Aku memberi isyarat ke kak Elsa supaya dia tidak ngomong sama mama soal aku suka dengan gadis belia.

Aku mengedip-ngedip sebelah mata ku ke arah kak Elsa, tapi dia malah mengangguk-angkuk seperti orang bego aja.

Bikin geram aja aku lama-lama liat kak Elsa ini!

Aku menghentak-hentakkan kaki ku ke lantai saking geramnya sama kak Elsa.

"nggak usah malu gitu kali Van! ucap kak elsa, kayaknya dia sengaja bikin aku malu sama mama.

Kak Elsa tersenyum jail ke arah ku, aku hanya memutar bola mataku jengah.

"betul Van kamu jatuh cinta lagi? tanya mama tersenyum.

"nggak kok ma! jawabku berbohong

"Devan bohong tu ma! celetuk Elsa

"semenjak kapan kamu suka bohong sama mama? tanya mama juga ikut-ikutan memojokkan aku.

"kak Elsa bohong ma, bukan Devan! ucapku membela diri, keringat dingin mulai bercucuran di tubuh ini.

"gadis belia? ucap mama

Aku langsung melotot ke arah kak Elsa. Kalian tau dia sekarang lagi apa! lagi menertawai aku yang sudah kehilangan nafas dari tadi.

"gadis belia ya? ucapku pura-pura tidak tau

"nama nya siapa? semenjak kapan? anak siapa, rumahnya dimana, masih sekolah atau udah tamat? pertanyaan mama langsung bertubi-tubi menghajar telinga ku ini.

Aku harus jawab apa? ya Allah tolong hamba mu ini! aku mohon! siapa yang ada di sini tolong selamatkan aku dari pertanyaan mama ini!

"nyonya sekarang waktunya minum obat! ucap bik yeye

Aku langsung mengucapkan syukur ke pada Allah karena aku telah di selamat kan oleh bik yeye.

"makasih bik udah nyelamati aku! ucapku dalam hati.

Lega rasanya man-teman, coba kalian bayangin jadi aku, betapa sesak nafas aku di saat mama menyerang aku dengan pertanyaan-pertanyaan konyol.

Kak Elsa melihat ke arahku dengan senyum jahilnya, dia sedang berbisik sesuatu ke telinga mama. Aku tidak tau apa yang mereka bisikkan.

"hehem...

Mama berdehem sambil melihatku aku hanya senyum canggung.

"masih belum mau jawab? tanya mama Aina

Aku harus jawab apa coba? yang benar saja masa iya aku mengakui kalau aku jatuh cinta sama anak magang di Hotel Wijaya!

"ma, ucapku memegang kedua tangan mama, iya betul Devan mulai jatuh cinta lagi, tapi untuk sekarang Devan belum bisa kasih tau mama! ucapku meminta pengertian mama

Mama menganggukkan kepalanya seraya tersenyum, "mama tidak akan melarang kamu jatuh cinta lagi, tapi kamu harus ingat satu hal! jangan mencari wanita yang cinta dengan hartanya saja namun lupa dengan keluarga nya!

"mama tidak mau ke ulang seperti dulu lagi! walaupun dia dari keluarga kalangan bawah ataupun kalangan atas, mama akan mendukung hubungan kamu, tapi mama melarang keras kalau kamu jatuh cinta dengan wanita yang haus dengan harta kekayaan!

"kalau dia memang betul tulus mencintai kamu, dia pasti tidak akan memandang umur kamu! walau dia gadis belia sekalipun! ucap mama Aina

Aku mengangguk kecil, aku paham dengan perasaan mama, dulu aku memang bodoh bisa-bisanya aku jatuh cinta dengan perempuan yang cinta dengan harta ku saja!

...

Seperti biasa aku yang mengawasi anak-anak magang lagi.

Ya, walaupun tinggal beberapa hari lagi tugas magang mereka akan usai.

Kami sebagai pengawas magang tentu sudah menyiapkan beberapa hadiah untuk mereka yang benar-benar serius dalam bekerja.

Sesuai dengan janji ku kemaren, hari ini aku akan menjemput Siti ke rumahnya.

"wiss kak Devan tumbenan pakai dasi segala, biasanya nggak tuh! ujar Reno

"udah rapi belum? tanya ku ke Reno

Ia mengacungkan jempol nya, "udah rapi! jawabnya.

Aku tersenyum lalu pergi begitu saja dari rumah, tanpa berpamitan dengan papa terlebih dahulu, kalau sama mama aku sudah pamit tadi.

Melajukan mobil sport ku dengan kecepatan sedang, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

"Siti! panggil mama Rose

selesai sholat subuh tadi aku menggulung tubuhku dengan selimut tebal, aku tidak bisa membuka mata dengan baik karena tubuhku terasa panas kepala ku juga terasa berat.

"astagfirullah...! ucap mama Rose kaget melihat anak nya masih tidur.

"mama! ucapku dengan suara berat

"loh kamu kenapa? tanya mama

"kayak aku sakit deh ma! ucapku lagi badan ku ini terasa sakit semua.

mama menempelkan tangannya ke jidatku, "iya badan kamu panas sekali! ucap mama

"sarapan dulu ya baru setelah itu minum obat! ujar mama

Aku menggeleng, tenggorokan ku rasanya sakit semuanya rasa pahit yang aku rasakan

"pahit rasanya ma! ucapku lemas tanpa ada tenaga.

"hari ini kamu libur dulu ya! ucap mama

Aku mengangguk kecil, tadi aku sudah minta izin ke ibu elsa, aku tidak bisa masuk hari ini di karenakan aku sakit.

"mama bikinin bubur mau ya! ujar mama

"nggak mau ma! ucapku lagi

mama pergi dari kamarku, tidak lama mama kembali lagi.

"makan dulu! ucap mama

Mama ku ini bandel atau apa ya? jelas-jelas aku nggak mau tapi mama tetap aja maksa, mungkin ini kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Terpaksa aku makan sesuap bubur yang di buat mama, "udah ma! ucapku

"itu baru satu sendok Siti, gimana caranya minum obat kalau kamu makanya sedikit! ucap mama menyendok bubur itu lalu menyuapi nya ke mulut ku.

Sudah lima sendok aku makan bubur yang di suapi mama, lalu aku menggeleng kan kepala ku pertanda aku tidak mau lagi.

"sekarang minum obat! ucap mama

Aku meminum obat yang di berikan oleh mama tadi, selesai minum obat aku minta tolong ke mama untuk mengambilkan hp ku yang terletak di meja belajarku.

"ma tolong ambilin hp Siti! ucapku

Mama mengambilkan hp ku, "makasih ma! ucapku

mama mengangguk lalu pergi ke luar, aku segera membuka aplikasi hijau, lalu mengirimkan pesan ke sahabat ku Rena.

{reen hari ini gue nggak masuk, gue lagi sakit}~siti

Tidak lama Rena membalas pesan ku

{yahh, terus gue sendirian dong?}~rena

{gue jengguk ya!}~ Rena

{cepat sembuh ya bestie, gue sedih kalau Lo sakit}~rena

{Lo sebut aja, Lo mau apa? nanti gue beliin}~rena

{Siti gue nggak sanggup hidup sendiri kalau nggak ada Lo sehari}~rena

Notifikasi WhatsApp ku banyak sekali, ini pesan dari Rena. Aku membaca pesan dari Rena sambil geleng-geleng kepala.

{nggak usah jengguk gue, mungkin besok gue masuk lagi, gue nggak mau apa-apa, dan nggak usah lebay!}~siti

{terus mama sama papa mu itu apa? ha? selama ini kan mereka selalu ada buat lo, ini nggak kalau nggak ada gue sehari gaya-gaya Lo nggak bakalan sanggup hidup tanpa gue}~ Siti

Ada aja sahabat aku yang satu ini, masa iya tidak ada aku sehari aja dia nggak bakalan sanggup hidup.

terus mama sama papa nya itu apa? hantu? gue heran sama anak zaman sekarang, yang melahirkan ibunya yang di sayang malah bestie nya.

Aku mematikan hp ku supaya tidak ada orang yang menganggu aku saat istirahat.

"bangun Siti! ucap mama mengguncang tubuh ku

"apa ma? jawabku

"ada teman kamu tuh! ucap mama

Baru saja aku bilang aku nggak perlu di jengguk malah di jengguk bandel banget si Rena ini! gerutu ku

"buruan Siti! ucap mama.

Ini lagi mama ku suruh aku buru-buru, eh kok mama keliatan gembira gitu ya?

Tumben sekali? biasanya kalau Rena ke sini mama pasti akan marah-marah karena kalau kami berdua sudah berkumpul, kami akan mengacau mama! biasa lah kami berdua kurang kerjaan.

Mama sudah duluan ke bawah, aku mengambil jilbab simpel saja untuk menutupi rambut ku.

Aku turun ke bawah untuk bertemu dengan Rena, tapi bukannya Rena yang aku dapati malahan pak Devan yang lagi ngobrol sama mama sambil tertawa.

Aku kaget bukan kepalang, tampilan ku yang acak-acakan ini bertemu dengan pak Devan.

"selamat pagi pak! ucapku duduk di samping mama

ya mau gimana lagi aku terpaksa ikut bergabung walaupun tampilan ku acak-acakan.

"bapak ngapain ke sini? tanya ku

"saya tidak sengaja lewat sini! jawab nya

Alasan mu tidak masuk akal pak! mana ada tidak sengaja lewat sini palingan di sengaja kan.

Rumah kita beda arah pak! tidak usah kibuli saya pak!

"alasan bapak tidak masuk akal! celetuk ku

Pak Devan tampak kelimpungan, emang dasar patung pajangan, nggak ada alsan yang lebih masuk akal lagi apa?

Dia melihatku dengan tatapan sulit diartikan, "bilang aja bapak pengen jemput saya! ucapku pede

mama kelihatan bingung juga dengan ucapan ku.

"emang kayak gini ya tan kalau Siti lagi sakit ngomong nya suka ngelantur? tanya Devan

mama tertawa, "betul sekali nak devan, kalau dia lagi sakit ngomong nya pasti ngelantur! ucap mama

Astaga mama kok malah akrab gini ya sama pak devan?

wah parah mama ngomong apa lagi ke pak devan?

"apa lagi kalau dia sakit gini pasti dia mintanya aneh-aneh ya kan tan! ucap Devan

"nah betul nak devan! ucap mama

"terus kalau lagi sakit gini pasti dia sering nangis! ucap Devan

"jangan di tanya lagi, dia kalau sakit pasti nangis-nangis terus! jawab mama

Ya ampun dari mana pak Devan tau semua kebiasaan aku kalau lagi sakit? ini pasti kerjaan mama!

"mama! ucapku lirih

"ada lagi nih nak Devan, kalau dia lagi sakit gini pasti dia minta di manja seperti anak kecil saja! ucap mama

mama bikin malu aku aja di depan pak Devan, mereka berdua memojokkan ku, mereka tidak menganggap aku ada, apa lagi pak Devan menertawakan aku.

"jadi pak Devan ke sini mau mengejek saya aja? ucapku kesal

"emang omongan kita bersifat mengejek ya tan? ucap Devan

"tidak sama sekali! jawab mama

Astaga mama bukanya belain anaknya sendiri, malah belain si patung pajangan yang tak punya sangkut pautnya sama kita.

Merasa di pojokan terus menerus akhirnya aku pergi dari hadapan mereka, aku tidak mau mendengar omong kosong mereka lagi.

Sudah lama mama sama pak Devan bicara, ntah apa yang mereka bicarakan sampai ketawa ketiwi gitu!

Akhirnya pak Devan pergi juga dari rumahku, aku mengintip nya dari balkon.

"syukurlah pak Devan sudah pergi! lirihku sedikit tidak rela kalau pak Devan pergi.

Aku pergi dari rumah Siti dengan hati sangat senang, tapi aku urungkan niat ku untuk tidak menyatakan perasaan ku pada nya.

....

bersambung...

...----------------...

makasih ya atas dukungan nya, yang sudah terjerumus di cerita receh author mari komentar dan like cerita author!

author kan pengen tau gimana tanggapan kalian sama cerita receh author ini!

apa tanggapan kalian baik atau buruk?

komentar & like ya please 🙏🥺

Terpopuler

Comments

Rice Btamban

Rice Btamban

jgn lama ksh tau perasaan nya SM Siti, Revan

2022-09-26

0

sumi rafki

sumi rafki

langsung nembak donk thor,biar bucin

2022-07-19

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Awal Pertemuan
2 part 2. Cewek Somplak
3 part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4 part 4. Kesedihan Siti
5 part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6 part 6. Devan Mulai Baper
7 part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8 part 8. Kezzzll
9 part 9. Berencana Pergi
10 part 10. Pertemuan Terakhir
11 part 11. Merelakan Yang Pergi
12 part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13 part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14 part 14. Melupakan Masa Lalu
15 15. Lost Contact
16 part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17 part 17. Gadis Belia
18 part 18. Mengurungkan Niat
19 part 19. Penyesalan Reno
20 part 20. Kemana Siti?
21 part 21. Menjenguk Siti
22 part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23 part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24 part 24. Siti Marah
25 Part 25. Sudah Memaafkan
26 part 26. Ada Masalah Sedikit
27 part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28 part 28. Acara Perpisahan
29 part 29. Kecewa
30 part 30. Cepat Sembuh Mama!
31 part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32 part 32. Prank Dari Rena
33 part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34 part 34. Takut Berpaling
35 part 35 Khawatir
36 part 36. Hadiah Kecil
37 part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38 Part 38. Di Antar Pulang
39 part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40 part 40. Bunga Anggrek Putih
41 part 41. Kecewa Lagi
42 part 42. Mendengarkan Penjelasan
43 part 43. Mas Devan
44 part 44. Drop
45 part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46 part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47 part 47. (POV Siti) Cemburu
48 part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49 part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50 Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51 part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52 part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53 part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54 part 54. Memberi Izin
55 part 55. Pernikahan Sederhana
56 part 56. Siti Koma
57 part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58 part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59 part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60 part 60. French Kiss Pertama
61 part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62 part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63 part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64 part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65 part 65(POV Siti) Masih Polos
66 part 66. ( POV Siti) Siap!
67 part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68 Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69 part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70 part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71 part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72 part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73 part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74 part 74. (POV Devan) Bimbang
75 part 75. Ngidam Sate Padang
76 part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77 part 77. Melahirkan
78 part 78. Sad Ending
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Part 1. Awal Pertemuan
2
part 2. Cewek Somplak
3
part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4
part 4. Kesedihan Siti
5
part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6
part 6. Devan Mulai Baper
7
part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8
part 8. Kezzzll
9
part 9. Berencana Pergi
10
part 10. Pertemuan Terakhir
11
part 11. Merelakan Yang Pergi
12
part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13
part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14
part 14. Melupakan Masa Lalu
15
15. Lost Contact
16
part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17
part 17. Gadis Belia
18
part 18. Mengurungkan Niat
19
part 19. Penyesalan Reno
20
part 20. Kemana Siti?
21
part 21. Menjenguk Siti
22
part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23
part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24
part 24. Siti Marah
25
Part 25. Sudah Memaafkan
26
part 26. Ada Masalah Sedikit
27
part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28
part 28. Acara Perpisahan
29
part 29. Kecewa
30
part 30. Cepat Sembuh Mama!
31
part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32
part 32. Prank Dari Rena
33
part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34
part 34. Takut Berpaling
35
part 35 Khawatir
36
part 36. Hadiah Kecil
37
part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38
Part 38. Di Antar Pulang
39
part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40
part 40. Bunga Anggrek Putih
41
part 41. Kecewa Lagi
42
part 42. Mendengarkan Penjelasan
43
part 43. Mas Devan
44
part 44. Drop
45
part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46
part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47
part 47. (POV Siti) Cemburu
48
part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49
part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50
Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51
part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52
part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53
part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54
part 54. Memberi Izin
55
part 55. Pernikahan Sederhana
56
part 56. Siti Koma
57
part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58
part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59
part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60
part 60. French Kiss Pertama
61
part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62
part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63
part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64
part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65
part 65(POV Siti) Masih Polos
66
part 66. ( POV Siti) Siap!
67
part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68
Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69
part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70
part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71
part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72
part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73
part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74
part 74. (POV Devan) Bimbang
75
part 75. Ngidam Sate Padang
76
part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77
part 77. Melahirkan
78
part 78. Sad Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!