Pagi ini aku pergi ke tempat kerjaku dengan hati sedikit senang, bagaimana tidak aku akan terbebas dari nyinyiran papa dan tingkah aneh si Somplak.
Apa lagi aku akan segera bertemu dengan starlla, walaupun dia sudah bersuami tapi aku masih ada rasa pada nya. Aku sendiri tidak bisa menghilangkan rasa cinta ku ini untuknya.
Seperti biasa aku memarkirkan mobil sport ku di parkiran khusus untuk pemilik hotel ini.
Aku memasuki hotel dengan hati senang, lagi-lagi aku bertemu dengan si somplak, tapi tunggu sebentar! Kenapa dia bersikap biasa saja saat aku berpapasan dengan nya?
Aneh tapi nyata! Tumben-tumbenan dia tidak bertingkah aneh lagi?
Kelihatan nya dia lagi bahagia kelihatan dari raut wajahnya!
Eh kok aku malah mikirin dia sih! Nggak banget mau dia bertingkah aneh atau enggak itu bukan urusan ku!
"Pagi pak! Ucapnya dengan senyuman biasa yang dia perlihatkan kepada ku.
Aku mengangguk pelan, eh aneh sekali kenapa aku menganggukkan kepalaku biasanya aku selalu cuek kepada nya?
"Pak Devan segar banget pagi ini! Ucapnya terkekeh
Tukan mulai tingkah anehnya kambuh lagi! Baru aja aku omongin eh malah mulai lagi!
"Baru nyadar? Ucapku sinis
Biasanya aku kelihatan segar dan ganteng banget malahan!
"Iya saya baru nyadar kalau bapak itu segar dan ganteng! Ucapnya
Berarti selama ini matanya buta kali ya? Atau dia tidak punya mata selama ini?
"Lebih baik kamu lanjut kerja dari pada gangguin saya! Ucapku
"Saya senang gangguin bapak karena bapak orangnya jutek, apa lagi patung pajangan! Ucapnya terkekeh
Geramnya melihat dia berani-beraninya gangguin aku, kurang kerjaan banget untung aja mood aku hari ini bagus kalau nggak udah habis ni si somplak!
"Pak boleh minta no hp bapak nggak? Tuturnya tanpa rasa malu minta nomor hp atasannya sendiri, aku akui dia ini orangnya terlalu kegirangan dan terlalu miring. Ya, aku akui juga sih dia orang nya juga asik, baik dan juga ramah, minusnya ada pada tingkah aneh nya itu apa lagi dia orang nya suka ceplas-ceplos.
"Saya tidak punya hp! Ucapku tegas
"Ah saya nggak percaya, masa cuma menang ganteng doang hpnya nggak ada! Ucapnya
"Lagian saya heran ya sama kamu tu, kenapa tiap pagi kamu selalu gangguin saya? Jadi heran deh! Ucapku sebel liat wajah sok imut itu.
"Hobi baru saya pak! Ucapnya terkekeh
"Udah deh terserah kamu, saya sibuk! Ucapku.
Mood aku rusak gara-gara si somplak ini, pagi-pagi bikin darah tinggi aja! Umpat ku berkali-kali.
Di dalam ruangan aku segera merapikan barang-barang yang penting bagi ku, karena ruangan ini bukan milik aku lagi, ternyata hati aku berat juga meninggalkan ruangan ini, banyak kenangan di sini.
Apa lagi si somplak juga pernah menemani aku di sini ya, walaupun waktu itu aku cuma menghukum nya untuk merapikan ruangan ini.
"eh kok aku malah pikirin dia sih? aku menggaruk-garuk kepalaku yang tak gatal, bisa-bisanya aku malah memikirkannya.
Aku duduk di sofa sambil senyum-senyum sendiri, ntah apa yang sedang aku pikirkan.
"ciee senyum-senyum sendiri! ucap Reno
Anak ini emang tidak tau sopan santun ya, main nyelonong masuk tanpa ketuk pintu, ucapin salam kek!
seperti biasa aku menyikapinya dengan sangat cuek, "coba ketuk pintu atau ucapin salam gitu kalau mau masuk itu! ucapku
"kak Devan kan kakak aku, ngapain harus ketuk pintu segala! ucapnya duduk di sebelah ku.
"ngapain kamu ke sini? tanya ku tanpa melihatnya aku sekarang lagi memasukkan barang ku ke dalam kardus.
"nggak cuma liat-liat aja! ucap Reno
"kalau kamu ke sini cuma gangguin saya lebih baik kamu keluar aja sekarang! ucapku tanganku masih memasukkan barang ini ke dalam kardus.
"jutek amat jadi kakak! ucap Reno membantu Devan memasukkan barang ke dalam kardus.
"gue denger Lo besok pergi ke Hongkong ya?
Aku mengangguk kecil, pada saat kami berdua lagi beres-beres seseorang mengetuk pintu.
tok
tok
tok
"masuk aja! teriak Reno
"Lo apaan si gue lagi nggak mau di ganggu! ucapku kesal ke Reno.
"terlanjur bro santai aja kali! ucap Reno
Ternyata yang mengetuk pintu ruangan ku si somplak.
Aku memasuki ruangan pak Devan untuk mengantarkan map ke pak Devan yang di suruh sama Bu Elsa tadi, "permisi pak saya ma--, aku tidak melanjutkan ucapan ku karena aku kaget melihat seseorang yang sangat aku kenal juga ada di dalam ruangan pak Devan.
Kak Reno? kenapa dia ada di sini? ada hubungan apa dia sama pak Devan? seakan-akan semua pertanyaan muncul di benakku.
"mau apa kamu kesini? ucap Devan jutek
"maaf pak saya mau kasih map ini ke bapak di suruh sama Bu Elsa tadi! ucapku menyerahkan map warna biru itu ke pak Devan.
Lalu pak Devan mengambil map itu dari tangan ku, "makasih, sekarang kamu keluar sana saya lagi sibuk! ucapnya mengibas-gibaskan tangan nya.
Aku mengangguk kecil lalu pergi sebelum pergi aku melirik ke arah kak Reno, dia hanya senyum aku pun membalas senyuman nya.
"kak Reno punya hubungan apa sama pak Devan?
Aku tidak mau memikirkan soal itu, palingan cuma temanan aja!.
...
Sore harinya aku sudah menyuruh anak-anak magang berkumpul di ruangan tempat biasa mereka berkumpul.
Aku menyuruh mereka berkumpul karena beberapa hal harus aku sampaikan ke pada mereka, ini menyangkut bukan aku yang mengawasinya lagi besok.
"semuanya sudah berkumpul? tanya ku
"sudah pak! jawab salah satu dari mereka.
"baik pertama-tama saya mengucapkan terima kasih banyak buat kalian karena kalian sudah berkerja baik di sini dan kalian juga sudah banyak membantu di sini.
"saya sebagai kepala pengawas di sini sangat senang bertemu dengan kalian.
Pak Devan sebenarnya mau ngapain ya? kok dia seperti mengucapkan kata-kata perpisahan?.
"Lo kenapa sit, kok wajah Lo nggak ada semangat-semangatnya? tanya Rena
"Lo denger nggak barusan pak Devan kayaknya lagi mengucapkan kata-kata perpisahan deh! jawabku masih memperhatikan pak Devan yang lagi berbicara di depan sana.
"hmm... kayaknya iya deh, emang nya kenapa sih?
"jangan bilang Lo sedih kalau pak Devan pergi dan dia bukan pengawas kita lagi? ngaku Lo kalau Lo sedih?
"sedih? ya nggak lah! terus tiap pagi gue nggak bisa dong gangguin dia lagi! terus hobi baru gue terbuang dengan cuma-cuma dong! ucapku ngasal sebenarnya hati ini berkata lain.
Sedih aja gitu kehilangan sosok selama ini yang bikin aku ceria dari biasanya, semenjak pertama aku melihatnya ntah kenapa aku pengennya ingin mendekati nya.
Aku aja juga nggak tau ntah perasaan apa ini?
"setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, saya banyak-banyak berterima kasih kepada kalian semua.
"besok saya tidak akan ada lagi disini besok saya sudah di ganti kan oleh bapak Rangga yang ada di sebelah saya ini.
"jadi pak Devan nggak lagi mengawasi kita? tanya resi
"iya, besok saya harus pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan!
"ya nggak asik dong pak! ujarnya
"Di asikin aja! celetuk Siti
"ikut-ikut aja Lo Markonah! ucap resi sinis
"udah-udah kan pak Rangga ada, pak Rangga ini sosok orang yang sangat baik, tegas, dan juga humoris! ya kan pak ucapku
"haha pak Devan bisa aja!
"oke saya sebagai Devan Wijaya sangat berterimakasih kepada kalian, saya juga minta maaf atas kesalahan yang saya lakukan sengaja maupun tidak di sengaja! ucapku
Dari tadi aku memperhatikan Siti ternyata ia juga memperhatikan aku juga, aku melihat wajahnya seperti nya dia lagi sedih.
Ini pertemuan terakhir kita Siti Marsya, aku juga tidak tau ntah kenapa melihat kamu sedih begitu aku juga merasa sedih.
Semoga kita bisa bertemu lagi!
...
bersambung...
...----------------...
minal aidzin Wak Faizin mohon maaf lahir dan batin, selamat lebaran idul Adha 🙏🙏
makasih sudah mampir di cerita receh author, semoga cerita author banyak yang dukung 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Rice Btamban
tetap semangat Thor
2022-09-26
0
Noer Anisa Noerma
g semangat kerja dong
2022-08-27
0
sumi rafki
selamat hari idul adha jg thor,mksih udah mau nyempetin buat up ny.....
2022-07-10
0