part 10. Pertemuan Terakhir

Pagi ini aku pergi ke tempat kerjaku dengan hati sedikit senang, bagaimana tidak aku akan terbebas dari nyinyiran papa dan tingkah aneh si Somplak.

Apa lagi aku akan segera bertemu dengan starlla, walaupun dia sudah bersuami tapi aku masih ada rasa pada nya. Aku sendiri tidak bisa menghilangkan rasa cinta ku ini untuknya.

Seperti biasa aku memarkirkan mobil sport ku di parkiran khusus untuk pemilik hotel ini.

Aku memasuki hotel dengan hati senang, lagi-lagi aku bertemu dengan si somplak, tapi tunggu sebentar! Kenapa dia bersikap biasa saja saat aku berpapasan dengan nya?

Aneh tapi nyata! Tumben-tumbenan dia tidak bertingkah aneh lagi?

Kelihatan nya dia lagi bahagia kelihatan dari raut wajahnya!

Eh kok aku malah mikirin dia sih! Nggak banget mau dia bertingkah aneh atau enggak itu bukan urusan ku!

"Pagi pak! Ucapnya dengan senyuman biasa yang dia perlihatkan kepada ku.

Aku mengangguk pelan, eh aneh sekali kenapa aku menganggukkan kepalaku biasanya aku selalu cuek kepada nya?

"Pak Devan segar banget pagi ini! Ucapnya terkekeh

Tukan mulai tingkah anehnya kambuh lagi! Baru aja aku omongin eh malah mulai lagi!

"Baru nyadar? Ucapku sinis

Biasanya aku kelihatan segar dan ganteng banget malahan!

"Iya saya baru nyadar kalau bapak itu segar dan ganteng! Ucapnya

Berarti selama ini matanya buta kali ya? Atau dia tidak punya mata selama ini?

"Lebih baik kamu lanjut kerja dari pada gangguin saya! Ucapku

"Saya senang gangguin bapak karena bapak orangnya jutek, apa lagi patung pajangan! Ucapnya terkekeh

Geramnya melihat dia berani-beraninya gangguin aku, kurang kerjaan banget untung aja mood aku hari ini bagus kalau nggak udah habis ni si somplak!

"Pak boleh minta no hp bapak nggak? Tuturnya tanpa rasa malu minta nomor hp atasannya sendiri, aku akui dia ini orangnya terlalu kegirangan dan terlalu miring. Ya, aku akui juga sih dia orang nya juga asik, baik dan juga ramah, minusnya ada pada tingkah aneh nya itu apa lagi dia orang nya suka ceplas-ceplos.

"Saya tidak punya hp! Ucapku tegas

"Ah saya nggak percaya, masa cuma menang ganteng doang hpnya nggak ada! Ucapnya

"Lagian saya heran ya sama kamu tu, kenapa tiap pagi kamu selalu gangguin saya? Jadi heran deh! Ucapku sebel liat wajah sok imut itu.

"Hobi baru saya pak! Ucapnya terkekeh

"Udah deh terserah kamu, saya sibuk! Ucapku.

Mood aku rusak gara-gara si somplak ini, pagi-pagi bikin darah tinggi aja! Umpat ku berkali-kali.

Di dalam ruangan aku segera merapikan barang-barang yang penting bagi ku, karena ruangan ini bukan milik aku lagi, ternyata hati aku berat juga meninggalkan ruangan ini, banyak kenangan di sini.

Apa lagi si somplak juga pernah menemani aku di sini ya, walaupun waktu itu aku cuma menghukum nya untuk merapikan ruangan ini.

"eh kok aku malah pikirin dia sih? aku menggaruk-garuk kepalaku yang tak gatal, bisa-bisanya aku malah memikirkannya.

Aku duduk di sofa sambil senyum-senyum sendiri, ntah apa yang sedang aku pikirkan.

"ciee senyum-senyum sendiri! ucap Reno

Anak ini emang tidak tau sopan santun ya, main nyelonong masuk tanpa ketuk pintu, ucapin salam kek!

seperti biasa aku menyikapinya dengan sangat cuek, "coba ketuk pintu atau ucapin salam gitu kalau mau masuk itu! ucapku

"kak Devan kan kakak aku, ngapain harus ketuk pintu segala! ucapnya duduk di sebelah ku.

"ngapain kamu ke sini? tanya ku tanpa melihatnya aku sekarang lagi memasukkan barang ku ke dalam kardus.

"nggak cuma liat-liat aja! ucap Reno

"kalau kamu ke sini cuma gangguin saya lebih baik kamu keluar aja sekarang! ucapku tanganku masih memasukkan barang ini ke dalam kardus.

"jutek amat jadi kakak! ucap Reno membantu Devan memasukkan barang ke dalam kardus.

"gue denger Lo besok pergi ke Hongkong ya?

Aku mengangguk kecil, pada saat kami berdua lagi beres-beres seseorang mengetuk pintu.

tok

tok

tok

"masuk aja! teriak Reno

"Lo apaan si gue lagi nggak mau di ganggu! ucapku kesal ke Reno.

"terlanjur bro santai aja kali! ucap Reno

Ternyata yang mengetuk pintu ruangan ku si somplak.

Aku memasuki ruangan pak Devan untuk mengantarkan map ke pak Devan yang di suruh sama Bu Elsa tadi, "permisi pak saya ma--, aku tidak melanjutkan ucapan ku karena aku kaget melihat seseorang yang sangat aku kenal juga ada di dalam ruangan pak Devan.

Kak Reno? kenapa dia ada di sini? ada hubungan apa dia sama pak Devan? seakan-akan semua pertanyaan muncul di benakku.

"mau apa kamu kesini? ucap Devan jutek

"maaf pak saya mau kasih map ini ke bapak di suruh sama Bu Elsa tadi! ucapku menyerahkan map warna biru itu ke pak Devan.

Lalu pak Devan mengambil map itu dari tangan ku, "makasih, sekarang kamu keluar sana saya lagi sibuk! ucapnya mengibas-gibaskan tangan nya.

Aku mengangguk kecil lalu pergi sebelum pergi aku melirik ke arah kak Reno, dia hanya senyum aku pun membalas senyuman nya.

"kak Reno punya hubungan apa sama pak Devan?

Aku tidak mau memikirkan soal itu, palingan cuma temanan aja!.

...

Sore harinya aku sudah menyuruh anak-anak magang berkumpul di ruangan tempat biasa mereka berkumpul.

Aku menyuruh mereka berkumpul karena beberapa hal harus aku sampaikan ke pada mereka, ini menyangkut bukan aku yang mengawasinya lagi besok.

"semuanya sudah berkumpul? tanya ku

"sudah pak! jawab salah satu dari mereka.

"baik pertama-tama saya mengucapkan terima kasih banyak buat kalian karena kalian sudah berkerja baik di sini dan kalian juga sudah banyak membantu di sini.

"saya sebagai kepala pengawas di sini sangat senang bertemu dengan kalian.

Pak Devan sebenarnya mau ngapain ya? kok dia seperti mengucapkan kata-kata perpisahan?.

"Lo kenapa sit, kok wajah Lo nggak ada semangat-semangatnya? tanya Rena

"Lo denger nggak barusan pak Devan kayaknya lagi mengucapkan kata-kata perpisahan deh! jawabku masih memperhatikan pak Devan yang lagi berbicara di depan sana.

"hmm... kayaknya iya deh, emang nya kenapa sih?

"jangan bilang Lo sedih kalau pak Devan pergi dan dia bukan pengawas kita lagi? ngaku Lo kalau Lo sedih?

"sedih? ya nggak lah! terus tiap pagi gue nggak bisa dong gangguin dia lagi! terus hobi baru gue terbuang dengan cuma-cuma dong! ucapku ngasal sebenarnya hati ini berkata lain.

Sedih aja gitu kehilangan sosok selama ini yang bikin aku ceria dari biasanya, semenjak pertama aku melihatnya ntah kenapa aku pengennya ingin mendekati nya.

Aku aja juga nggak tau ntah perasaan apa ini?

"setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, saya banyak-banyak berterima kasih kepada kalian semua.

"besok saya tidak akan ada lagi disini besok saya sudah di ganti kan oleh bapak Rangga yang ada di sebelah saya ini.

"jadi pak Devan nggak lagi mengawasi kita? tanya resi

"iya, besok saya harus pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan!

"ya nggak asik dong pak! ujarnya

"Di asikin aja! celetuk Siti

"ikut-ikut aja Lo Markonah! ucap resi sinis

"udah-udah kan pak Rangga ada, pak Rangga ini sosok orang yang sangat baik, tegas, dan juga humoris! ya kan pak ucapku

"haha pak Devan bisa aja!

"oke saya sebagai Devan Wijaya sangat berterimakasih kepada kalian, saya juga minta maaf atas kesalahan yang saya lakukan sengaja maupun tidak di sengaja! ucapku

Dari tadi aku memperhatikan Siti ternyata ia juga memperhatikan aku juga, aku melihat wajahnya seperti nya dia lagi sedih.

Ini pertemuan terakhir kita Siti Marsya, aku juga tidak tau ntah kenapa melihat kamu sedih begitu aku juga merasa sedih.

Semoga kita bisa bertemu lagi!

...

bersambung...

...----------------...

minal aidzin Wak Faizin mohon maaf lahir dan batin, selamat lebaran idul Adha 🙏🙏

makasih sudah mampir di cerita receh author, semoga cerita author banyak yang dukung 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Rice Btamban

Rice Btamban

tetap semangat Thor

2022-09-26

0

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

g semangat kerja dong

2022-08-27

0

sumi rafki

sumi rafki

selamat hari idul adha jg thor,mksih udah mau nyempetin buat up ny.....

2022-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Awal Pertemuan
2 part 2. Cewek Somplak
3 part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4 part 4. Kesedihan Siti
5 part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6 part 6. Devan Mulai Baper
7 part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8 part 8. Kezzzll
9 part 9. Berencana Pergi
10 part 10. Pertemuan Terakhir
11 part 11. Merelakan Yang Pergi
12 part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13 part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14 part 14. Melupakan Masa Lalu
15 15. Lost Contact
16 part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17 part 17. Gadis Belia
18 part 18. Mengurungkan Niat
19 part 19. Penyesalan Reno
20 part 20. Kemana Siti?
21 part 21. Menjenguk Siti
22 part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23 part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24 part 24. Siti Marah
25 Part 25. Sudah Memaafkan
26 part 26. Ada Masalah Sedikit
27 part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28 part 28. Acara Perpisahan
29 part 29. Kecewa
30 part 30. Cepat Sembuh Mama!
31 part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32 part 32. Prank Dari Rena
33 part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34 part 34. Takut Berpaling
35 part 35 Khawatir
36 part 36. Hadiah Kecil
37 part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38 Part 38. Di Antar Pulang
39 part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40 part 40. Bunga Anggrek Putih
41 part 41. Kecewa Lagi
42 part 42. Mendengarkan Penjelasan
43 part 43. Mas Devan
44 part 44. Drop
45 part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46 part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47 part 47. (POV Siti) Cemburu
48 part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49 part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50 Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51 part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52 part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53 part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54 part 54. Memberi Izin
55 part 55. Pernikahan Sederhana
56 part 56. Siti Koma
57 part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58 part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59 part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60 part 60. French Kiss Pertama
61 part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62 part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63 part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64 part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65 part 65(POV Siti) Masih Polos
66 part 66. ( POV Siti) Siap!
67 part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68 Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69 part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70 part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71 part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72 part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73 part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74 part 74. (POV Devan) Bimbang
75 part 75. Ngidam Sate Padang
76 part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77 part 77. Melahirkan
78 part 78. Sad Ending
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Part 1. Awal Pertemuan
2
part 2. Cewek Somplak
3
part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4
part 4. Kesedihan Siti
5
part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6
part 6. Devan Mulai Baper
7
part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8
part 8. Kezzzll
9
part 9. Berencana Pergi
10
part 10. Pertemuan Terakhir
11
part 11. Merelakan Yang Pergi
12
part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13
part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14
part 14. Melupakan Masa Lalu
15
15. Lost Contact
16
part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17
part 17. Gadis Belia
18
part 18. Mengurungkan Niat
19
part 19. Penyesalan Reno
20
part 20. Kemana Siti?
21
part 21. Menjenguk Siti
22
part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23
part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24
part 24. Siti Marah
25
Part 25. Sudah Memaafkan
26
part 26. Ada Masalah Sedikit
27
part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28
part 28. Acara Perpisahan
29
part 29. Kecewa
30
part 30. Cepat Sembuh Mama!
31
part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32
part 32. Prank Dari Rena
33
part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34
part 34. Takut Berpaling
35
part 35 Khawatir
36
part 36. Hadiah Kecil
37
part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38
Part 38. Di Antar Pulang
39
part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40
part 40. Bunga Anggrek Putih
41
part 41. Kecewa Lagi
42
part 42. Mendengarkan Penjelasan
43
part 43. Mas Devan
44
part 44. Drop
45
part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46
part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47
part 47. (POV Siti) Cemburu
48
part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49
part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50
Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51
part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52
part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53
part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54
part 54. Memberi Izin
55
part 55. Pernikahan Sederhana
56
part 56. Siti Koma
57
part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58
part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59
part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60
part 60. French Kiss Pertama
61
part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62
part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63
part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64
part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65
part 65(POV Siti) Masih Polos
66
part 66. ( POV Siti) Siap!
67
part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68
Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69
part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70
part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71
part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72
part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73
part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74
part 74. (POV Devan) Bimbang
75
part 75. Ngidam Sate Padang
76
part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77
part 77. Melahirkan
78
part 78. Sad Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!