Waktu magrib pun tiba untung saja aku sampai di rumah tepat waktu, aku memasuki rumah tanpa mengucapkan salam.
Aku melewati ruang keluarga, di sana ada papa bersama mama mereka seperti sudah selesai sholat magrib, aku bergegas ke kamar untuk mandi dan melaksanakan kewajiban yang telah diperintahkan-Nya.
selesai sholat magrib aku masih setia di dalam kamar, rasanya aku malas untuk keluar apa lagi bertemu dengan papa.
"Devan! panggil mama Aina, suara lembut mama memberi sensasi senang di telinga ku ini, suara mama yang lembut membuat aku nyaman kalau berdekatan dengan beliau.
Aku bergegas membuka kan pintu untuk mama tercinta ku, "masuk ma! ucapku tersenyum.
Mama memegang mapan di atas mapan itu sudah lengkap dengan makanan dan juga susu, mama memberikan mapan itu kepada ku.
"makan dulu! dari tadi pasti kamu belum makan! ucap mama
Aku tersenyum ke mama, "mama tau aja kalau aku belum makan, makasih banyak mama! ucapku
Aku melahap makanan yang di berikan oleh mama tadi, mama memperhatikan ku sambil tersenyum.
"putra kecil mama dulu sudah besar! ucap mama
Aku menghentikan aktivitas makan ku dan melirik ke arah mama.
"kan aku dirawat dan di besar oleh mama! makanya aku tumbuh sebesar ini untuk melindungi mama ku! ucap ku
"Van kalau mama sudah tidak ada lagi, kamu janji ya sama mama!
"kamu harus menjadi laki-laki sejati, jangan pernah melukai hati seorang perempuan, kalau kamu melukai hati perempuan yang kamu cintai berarti sama saja kamu melukai hati mama! ucap mama tersenyum
"ma jangan bilang seperti itu! mama tidak akan pergi kemana-mana, mama akan selalu di samping Devan!
Hening tanpa bicara kami berdua saling diam-diaman.
"mama ke kamar dulu! ucap mama berdiri
"aku antar ya ma! ucapku menawarkan diri
"tidak usah kamu istirahat saja! ucap mama pergi.
Aku melanjutkan pekerjaan yang di berikan oleh papa tadi siang, aneh nya kenapa aku tidak menolak pekerjaan dari papa?
"Devan! panggil papa dari luar kamar ku
"tua bangka itu ngapain ke sini! umpat ku
Mungkin kalian akan menganggap aku sebagai anak durhaka?
Aku tidak akan menjadi anak durhaka kalau aku tidak di perintahkan seenak jidatnya saja.
Emang kalian pikir enak apa jadi budak di keluarga kalian sendiri?
aku sih ogah jadi budak di keluarga ku sendiri, aku jadi pembangkang karena aku ingin membela diri ku sendiri!
"Apa? jawabku sinis melipat kedua tanganku ke dada sambil bersandar di pintu.
Jahat aku ya? iya aku memang jahat!
"bisa sopan sedikit nggak sama orang tua! ucap papa Wijaya
"untuk apa sopan sama papa yang tidak pengertian sama anak sendiri! ucapku
masih untung aku masih memanggil nya dengan sebutan papa!
"udah lah Van papa tidak mau berdebat masa kamu! ucap papa
Aku berusaha menahan emosiku, "Ada apa papa ke sini? tanya ku masih sinis, tidak ada tatapan damai yang tersorot di mataku melihat papa.
"Minggu depan kamu harus ke Hongkong! ucap papa
Apa Hongkong? tidak, tidak aku tidak ingin pergi ke sana, aku tidak sanggup meninggalkan mama.
"pa aku kan sudah bilang aku tidak ingin ke sana!
"berapa kali sih harus aku katakan, aku tidak mau ke sana! ucap ku
"tapi Van, papa membutuhkan kamu! ucap papa membujuk ku
Aku tidak akan termakan oleh bujukan dari papa
"TIDAK! teriak ku membanting pintu kuat-kuat aku tidak peduli sama papa, mau dia jantungan kek, mati berdiri kek masa bodoh, bantingan pintu tadi membuat papa terkejut.
"ANAK BAJINGAN! umpat papa, terdengar sendiri oleh telinga ku
"iya aku memang anak bajingan! balasku dari kamar
Sehari saja aku tidak bertengkar bisa tidak? aku capek harus mendengar suara tua bangka itu.
...
Malam ini hati aku mulai membaik karena aku pulang tadi kelihatan mama yang begitu senang seperti orang mendapatkan hadiah saja dari orang yang ia cintai.
Aku tidak berani bertanya ke mama, takutnya mama bilang aku kepo lagi!
tapi aku penasaran loh? sebenarnya mama senang gara-gara apa?
"mama? panggil ku
"hmm...ucap mama yang memainkan hpnya sambil senyum-senyum sendiri.
"mama! panggil ku sekali lagi
"apa sih Markonah! ucap mama geram
Aku tidak bisa tenang kalau aku belum tau jawaban nya kenapa mama sesenang gitu!
"mama! ucapku sekali lagi
mama melempar tatapan tajam ke arah ku, aku susah payah menelan Saliva ku karena tatapan tajam mama seperti mau memakan mangsanya.
"nggak jadi ma! ucap ku ketar-ketir berlari menuju kamar.
"astagfirullah alhazim mama Siti bukan tadi ya? ucapku memegang jantung ku yang hampir saja copot, kalau copot bisa berabe jadinya!
kira-kira mama senang gitu kenapa ya?
kalian tau nggak mama aku senang karena apa?
aaah aku nanya kalian malah diam aja! kayak patung pajangan!
loh-loh kok malah kepikiran sama patung pajangan?
"patung pajangan buat pak Devan seorang ya author!
"iya Siti maaf! Markonah marah ni ye?
Udah kita lanjut lagi!
Dari pada aku pusing mikirin mama lebih baik aku teleponan sama kak Reno, aku menekan nomor kak Reno di hp ku.
Tut..Tut...Tut...
Tersambung tapi tidak di angkat, "ahh kemana sih babang gantengku! gumam ku, aku melempar hp ke atas kasur untung aja tidak rusak.
...
Pagi-pagi aku sudah rapi dan tinggal berangkat saja, aku tidak mau bergabung untuk sarapan pagi dengan papa yang ada hanya pertengkaran dan pertengkaran kalau aku ikut gabung sarapan bersama mereka.
aku pergi dari rumah tanpa pamit dan pulang tanpa salam, seperti itu lah hari-hari yang aku lewati.
Rumah sebesar ini seperti penjara bagi ku, aku ingin pergi dari rumah ini tapi niatku ini aku urungkan, kalau aku pergi nanti siapa yang akan merawat mama. Kalau menghandalkan art untuk merawat mama rasanya tidak mungkin.
Akhirnya aku sampai juga di tempat Hotel tempat aku berkerja. Pagi ini belum banyak karyawan hotel yang datang karena hari masih pagi sekali.
Aku menuju lift untuk sampai ke ruangan ku, aku masuk ke dalam lift tadi namun ada seorang wanita juga ikut naik lift ini.
wanita ini tidak asing bagi ku, aku melihat nya dari bawah sampai atas pakaian syar'i nya menutupi seluruh aurat nya tidak ada celah sedikitpun yang memperlihatkan aurat nya.
"pagi pak Devan! ucap nya melihat ke arah ku
Betapa terkejutnya jantung ku ternyata gadis cantik ini si somplak!
"Gila benar-benar cantik! batin ku
Astagfirullah alhazim istighfar Van istighfar tidak boleh pandang wanita yang bukan mahrom.
"k--kamu ngapain? ucapku terbata-bata
"mau kerja lah pak! ucap nya
"iya saya tau! tapi kenapa kamu naik lift ini, bukanya kamu khusus di bawah aja? ucap ku berusaha proposional di depan pegawai alias anak magang ini
"wah bapak tidak tau apa? saya di pindahkan ke lantai lima oleh ibu elsa! ucapnya
Apa? kak Elsa, jadi yang memindahkan nya kak Elsa.
"santai pak wajah nya nggak usah tegang gitu! ucap nya
Benarkah wajah ku setegang itu? Ada apa dengan aku ini? perasaan kemaren-kemaren aku tidak pernah seperti ini? aku sering melihat dia tapi kenapa sekarang aku malah tegang begini bersama dia?
"nggak usah ngaco kamu! mana ada wajah saya tegang! ucap ku pergi meninggalkan kanya.
"makanya bawa cermin ke mana-mana pak, biar bapak bisa ngaca! ucapnya lagi
Ada apa dengan aku sekarang? biasanya tidak seperti ini!
padahal aku sering berjumpa dengan dia loh? pikiran ku tertuju pada si somplak tadi.
buang jauh-jauh pikiran kamu tentang dia Devan!
...
bersambung...
...----------------...
terima kasih atas dukungan nya 🙏
semoga kalian suka sama cerita receh author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Rice Btamban
baru menyadari Siti cantik,Devan
2022-09-26
0
Noer Anisa Noerma
🤭🤭🤭
2022-07-28
0
sumi rafki
baru nyadar Devan,ternyata c somplak cantik😊
2022-07-06
0