part 6. Devan Mulai Baper

Waktu magrib pun tiba untung saja aku sampai di rumah tepat waktu, aku memasuki rumah tanpa mengucapkan salam.

Aku melewati ruang keluarga, di sana ada papa bersama mama mereka seperti sudah selesai sholat magrib, aku bergegas ke kamar untuk mandi dan melaksanakan kewajiban yang telah diperintahkan-Nya.

selesai sholat magrib aku masih setia di dalam kamar, rasanya aku malas untuk keluar apa lagi bertemu dengan papa.

"Devan! panggil mama Aina, suara lembut mama memberi sensasi senang di telinga ku ini, suara mama yang lembut membuat aku nyaman kalau berdekatan dengan beliau.

Aku bergegas membuka kan pintu untuk mama tercinta ku, "masuk ma! ucapku tersenyum.

Mama memegang mapan di atas mapan itu sudah lengkap dengan makanan dan juga susu, mama memberikan mapan itu kepada ku.

"makan dulu! dari tadi pasti kamu belum makan! ucap mama

Aku tersenyum ke mama, "mama tau aja kalau aku belum makan, makasih banyak mama! ucapku

Aku melahap makanan yang di berikan oleh mama tadi, mama memperhatikan ku sambil tersenyum.

"putra kecil mama dulu sudah besar! ucap mama

Aku menghentikan aktivitas makan ku dan melirik ke arah mama.

"kan aku dirawat dan di besar oleh mama! makanya aku tumbuh sebesar ini untuk melindungi mama ku! ucap ku

"Van kalau mama sudah tidak ada lagi, kamu janji ya sama mama!

"kamu harus menjadi laki-laki sejati, jangan pernah melukai hati seorang perempuan, kalau kamu melukai hati perempuan yang kamu cintai berarti sama saja kamu melukai hati mama! ucap mama tersenyum

"ma jangan bilang seperti itu! mama tidak akan pergi kemana-mana, mama akan selalu di samping Devan!

Hening tanpa bicara kami berdua saling diam-diaman.

"mama ke kamar dulu! ucap mama berdiri

"aku antar ya ma! ucapku menawarkan diri

"tidak usah kamu istirahat saja! ucap mama pergi.

Aku melanjutkan pekerjaan yang di berikan oleh papa tadi siang, aneh nya kenapa aku tidak menolak pekerjaan dari papa?

"Devan! panggil papa dari luar kamar ku

"tua bangka itu ngapain ke sini! umpat ku

Mungkin kalian akan menganggap aku sebagai anak durhaka?

Aku tidak akan menjadi anak durhaka kalau aku tidak di perintahkan seenak jidatnya saja.

Emang kalian pikir enak apa jadi budak di keluarga kalian sendiri?

aku sih ogah jadi budak di keluarga ku sendiri, aku jadi pembangkang karena aku ingin membela diri ku sendiri!

"Apa? jawabku sinis melipat kedua tanganku ke dada sambil bersandar di pintu.

Jahat aku ya? iya aku memang jahat!

"bisa sopan sedikit nggak sama orang tua! ucap papa Wijaya

"untuk apa sopan sama papa yang tidak pengertian sama anak sendiri! ucapku

masih untung aku masih memanggil nya dengan sebutan papa!

"udah lah Van papa tidak mau berdebat masa kamu! ucap papa

Aku berusaha menahan emosiku, "Ada apa papa ke sini? tanya ku masih sinis, tidak ada tatapan damai yang tersorot di mataku melihat papa.

"Minggu depan kamu harus ke Hongkong! ucap papa

Apa Hongkong? tidak, tidak aku tidak ingin pergi ke sana, aku tidak sanggup meninggalkan mama.

"pa aku kan sudah bilang aku tidak ingin ke sana!

"berapa kali sih harus aku katakan, aku tidak mau ke sana! ucap ku

"tapi Van, papa membutuhkan kamu! ucap papa membujuk ku

Aku tidak akan termakan oleh bujukan dari papa

"TIDAK! teriak ku membanting pintu kuat-kuat aku tidak peduli sama papa, mau dia jantungan kek, mati berdiri kek masa bodoh, bantingan pintu tadi membuat papa terkejut.

"ANAK BAJINGAN! umpat papa, terdengar sendiri oleh telinga ku

"iya aku memang anak bajingan! balasku dari kamar

Sehari saja aku tidak bertengkar bisa tidak? aku capek harus mendengar suara tua bangka itu.

...

Malam ini hati aku mulai membaik karena aku pulang tadi kelihatan mama yang begitu senang seperti orang mendapatkan hadiah saja dari orang yang ia cintai.

Aku tidak berani bertanya ke mama, takutnya mama bilang aku kepo lagi!

tapi aku penasaran loh? sebenarnya mama senang gara-gara apa?

"mama? panggil ku

"hmm...ucap mama yang memainkan hpnya sambil senyum-senyum sendiri.

"mama! panggil ku sekali lagi

"apa sih Markonah! ucap mama geram

Aku tidak bisa tenang kalau aku belum tau jawaban nya kenapa mama sesenang gitu!

"mama! ucapku sekali lagi

mama melempar tatapan tajam ke arah ku, aku susah payah menelan Saliva ku karena tatapan tajam mama seperti mau memakan mangsanya.

"nggak jadi ma! ucap ku ketar-ketir berlari menuju kamar.

"astagfirullah alhazim mama Siti bukan tadi ya? ucapku memegang jantung ku yang hampir saja copot, kalau copot bisa berabe jadinya!

kira-kira mama senang gitu kenapa ya?

kalian tau nggak mama aku senang karena apa?

aaah aku nanya kalian malah diam aja! kayak patung pajangan!

loh-loh kok malah kepikiran sama patung pajangan?

"patung pajangan buat pak Devan seorang ya author!

"iya Siti maaf! Markonah marah ni ye?

Udah kita lanjut lagi!

Dari pada aku pusing mikirin mama lebih baik aku teleponan sama kak Reno, aku menekan nomor kak Reno di hp ku.

Tut..Tut...Tut...

Tersambung tapi tidak di angkat, "ahh kemana sih babang gantengku! gumam ku, aku melempar hp ke atas kasur untung aja tidak rusak.

...

Pagi-pagi aku sudah rapi dan tinggal berangkat saja, aku tidak mau bergabung untuk sarapan pagi dengan papa yang ada hanya pertengkaran dan pertengkaran kalau aku ikut gabung sarapan bersama mereka.

aku pergi dari rumah tanpa pamit dan pulang tanpa salam, seperti itu lah hari-hari yang aku lewati.

Rumah sebesar ini seperti penjara bagi ku, aku ingin pergi dari rumah ini tapi niatku ini aku urungkan, kalau aku pergi nanti siapa yang akan merawat mama. Kalau menghandalkan art untuk merawat mama rasanya tidak mungkin.

Akhirnya aku sampai juga di tempat Hotel tempat aku berkerja. Pagi ini belum banyak karyawan hotel yang datang karena hari masih pagi sekali.

Aku menuju lift untuk sampai ke ruangan ku, aku masuk ke dalam lift tadi namun ada seorang wanita juga ikut naik lift ini.

wanita ini tidak asing bagi ku, aku melihat nya dari bawah sampai atas pakaian syar'i nya menutupi seluruh aurat nya tidak ada celah sedikitpun yang memperlihatkan aurat nya.

"pagi pak Devan! ucap nya melihat ke arah ku

Betapa terkejutnya jantung ku ternyata gadis cantik ini si somplak!

"Gila benar-benar cantik! batin ku

Astagfirullah alhazim istighfar Van istighfar tidak boleh pandang wanita yang bukan mahrom.

"k--kamu ngapain? ucapku terbata-bata

"mau kerja lah pak! ucap nya

"iya saya tau! tapi kenapa kamu naik lift ini, bukanya kamu khusus di bawah aja? ucap ku berusaha proposional di depan pegawai alias anak magang ini

"wah bapak tidak tau apa? saya di pindahkan ke lantai lima oleh ibu elsa! ucapnya

Apa? kak Elsa, jadi yang memindahkan nya kak Elsa.

"santai pak wajah nya nggak usah tegang gitu! ucap nya

Benarkah wajah ku setegang itu? Ada apa dengan aku ini? perasaan kemaren-kemaren aku tidak pernah seperti ini? aku sering melihat dia tapi kenapa sekarang aku malah tegang begini bersama dia?

"nggak usah ngaco kamu! mana ada wajah saya tegang! ucap ku pergi meninggalkan kanya.

"makanya bawa cermin ke mana-mana pak, biar bapak bisa ngaca! ucapnya lagi

Ada apa dengan aku sekarang? biasanya tidak seperti ini!

padahal aku sering berjumpa dengan dia loh? pikiran ku tertuju pada si somplak tadi.

buang jauh-jauh pikiran kamu tentang dia Devan!

...

bersambung...

...----------------...

terima kasih atas dukungan nya 🙏

semoga kalian suka sama cerita receh author

Terpopuler

Comments

Rice Btamban

Rice Btamban

baru menyadari Siti cantik,Devan

2022-09-26

0

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

🤭🤭🤭

2022-07-28

0

sumi rafki

sumi rafki

baru nyadar Devan,ternyata c somplak cantik😊

2022-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Awal Pertemuan
2 part 2. Cewek Somplak
3 part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4 part 4. Kesedihan Siti
5 part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6 part 6. Devan Mulai Baper
7 part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8 part 8. Kezzzll
9 part 9. Berencana Pergi
10 part 10. Pertemuan Terakhir
11 part 11. Merelakan Yang Pergi
12 part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13 part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14 part 14. Melupakan Masa Lalu
15 15. Lost Contact
16 part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17 part 17. Gadis Belia
18 part 18. Mengurungkan Niat
19 part 19. Penyesalan Reno
20 part 20. Kemana Siti?
21 part 21. Menjenguk Siti
22 part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23 part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24 part 24. Siti Marah
25 Part 25. Sudah Memaafkan
26 part 26. Ada Masalah Sedikit
27 part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28 part 28. Acara Perpisahan
29 part 29. Kecewa
30 part 30. Cepat Sembuh Mama!
31 part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32 part 32. Prank Dari Rena
33 part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34 part 34. Takut Berpaling
35 part 35 Khawatir
36 part 36. Hadiah Kecil
37 part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38 Part 38. Di Antar Pulang
39 part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40 part 40. Bunga Anggrek Putih
41 part 41. Kecewa Lagi
42 part 42. Mendengarkan Penjelasan
43 part 43. Mas Devan
44 part 44. Drop
45 part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46 part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47 part 47. (POV Siti) Cemburu
48 part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49 part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50 Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51 part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52 part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53 part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54 part 54. Memberi Izin
55 part 55. Pernikahan Sederhana
56 part 56. Siti Koma
57 part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58 part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59 part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60 part 60. French Kiss Pertama
61 part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62 part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63 part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64 part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65 part 65(POV Siti) Masih Polos
66 part 66. ( POV Siti) Siap!
67 part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68 Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69 part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70 part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71 part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72 part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73 part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74 part 74. (POV Devan) Bimbang
75 part 75. Ngidam Sate Padang
76 part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77 part 77. Melahirkan
78 part 78. Sad Ending
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Part 1. Awal Pertemuan
2
part 2. Cewek Somplak
3
part 3. Dimana-mana Ada Dia Si Cewek Somplak
4
part 4. Kesedihan Siti
5
part 5. Cuma Di Gantung Doang!
6
part 6. Devan Mulai Baper
7
part 7. Devan Cemas Dengan Mamanya
8
part 8. Kezzzll
9
part 9. Berencana Pergi
10
part 10. Pertemuan Terakhir
11
part 11. Merelakan Yang Pergi
12
part 12. Perpisahan Yang Mengharukan
13
part 13. Membahayakan Keselamatan Ku
14
part 14. Melupakan Masa Lalu
15
15. Lost Contact
16
part 16. Titip Salam Untuk Calon Mertua
17
part 17. Gadis Belia
18
part 18. Mengurungkan Niat
19
part 19. Penyesalan Reno
20
part 20. Kemana Siti?
21
part 21. Menjenguk Siti
22
part 22. Lagi Istiqomah Sama Firman Allah Surat Al-Isra' ayat 32
23
part 23. Tidak Berhasil Mengungkap Perasaan Ini
24
part 24. Siti Marah
25
Part 25. Sudah Memaafkan
26
part 26. Ada Masalah Sedikit
27
part 27. Salahkah Aku Mencintai Gadis Belia?
28
part 28. Acara Perpisahan
29
part 29. Kecewa
30
part 30. Cepat Sembuh Mama!
31
part 31. Apa Cinta Kita Akan Bersatu
32
part 32. Prank Dari Rena
33
part 33. Mau Berjuang Bersama-sama
34
part 34. Takut Berpaling
35
part 35 Khawatir
36
part 36. Hadiah Kecil
37
part 37. Sanggup Kah Aku Menunggu?
38
Part 38. Di Antar Pulang
39
part 39. Reno Ingin Mengucapkan Perpisahan Ke Siti
40
part 40. Bunga Anggrek Putih
41
part 41. Kecewa Lagi
42
part 42. Mendengarkan Penjelasan
43
part 43. Mas Devan
44
part 44. Drop
45
part 45. Pak Devan Mau Menemani Aku
46
part 46. Di Kerumuni Oleh Ibu-ibu
47
part 47. (POV Siti) Cemburu
48
part 48. (POV Devan) Tidak Jadi Bertemu Camer
49
part 49. (POV Devan) Apa Kamu Meragukan Aku?
50
Part 50. Bertemu Mama Pak Devan
51
part 51. Jangan Sebut Nama Itu Lagi!
52
part 52. Mama Devan Masuk Rumah Sakit
53
part 53. Izinkan Aku Menjadi Pendonor
54
part 54. Memberi Izin
55
part 55. Pernikahan Sederhana
56
part 56. Siti Koma
57
part 57. Hancurnya Hati Papa Diningrat
58
part 58. (POV Siti) Jadi Gini Rasanya Mempunyai Suami
59
part 59. (POV Siti) Maaf Sayang
60
part 60. French Kiss Pertama
61
part 61. Bantu Aku Meluluhkan Hati Papa Mertua
62
part 62. Takut Meninggalkan Siti!
63
part 63. (POV Devan) Mau Mempunyai Anak Tapi Keadaan Tidak Mendukung
64
part 64. Lampu Hijau Dari Papa Wijaya
65
part 65(POV Siti) Masih Polos
66
part 66. ( POV Siti) Siap!
67
part 67. Papa Wijaya Abg Labil!
68
Part 68. (POV Siti) Mama hamil mas?
69
part 69. (POV Devan) Ekstra Sabar
70
part 70. Anak Ini Akan Jadi Pewaris
71
part 71. (POV Devan) Gara-gara Bubur Ayam
72
part 72. Peramal Atau Titisan Dewa
73
part 73. (POV Devan) Dikit-dikit Sabar
74
part 74. (POV Devan) Bimbang
75
part 75. Ngidam Sate Padang
76
part 76. (POV Siti) Sakit Mas
77
part 77. Melahirkan
78
part 78. Sad Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!