Kenzie melajukan mobil dengan kecepatan rendah menuju suatu tempat yang berhubungan dengan masa lalu mereka, sesekali pria itu melirik Rachel yang sedari tadi membuang muka keluar jendela seperti enggan melihatnya. Sepanjang perjalanan tidak ada yang mulai bicara meskipun sebenarnya Kenzi sangat ingin bertukar cerita dengan wanita itu, ingin mendengar apa saja yang sudah Rachel lalui saat mereka jauh tapi ia tahu kalau saat ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya, sebab Rachel masih sangat marah padanya dan Kenzie tidak mau membuat momen ini berantakan hanya karena Rachel ngamuk seperti di rumah sakit beberapa waktu lalu, duduk berdua dengan Rachel seperti ini setelah enam tahun lamanya sudah sangat menghangatkan hati Kenji. Pria itu berjanji tidak akan pernah melepaskan pasangan hatinya untuk kedua kali.
Sementara bagi Rachel pemandangan di luar jendela lebih menarik daripada pria yang ada di sampingnya. Rachel tahu kalau diam-diam Kenzi meliriknya hanya saja Rachel tidak tahu apa yang dipikirkan pria itu saat ini dan Rahel tidak mau tahu apapun itu, meskipun hatinya masih berdebar untuk Kenzie tapi akal sehatnya menolak kehadiran pria itu, sebab Kenzi Barata Abimana yang dia kenal dulu sangat berbeda dari yang sekarang. Kenzinya hanyalah seorang siswa baru dan badung yang tidak jelas siapa orang tuanya.
Jangankan punya mobil sebagus ini motor pun Kenzi meminjam milik temannya. Kenzi yang sekarang terlihat lebih dewasa, tampan, mapan dan kaya raya. Jujur Rachel tidak tahu siapa asal usul Kenzi. Rachel hanya tahu pria yang duduk di sampingnya ini adalah Bara bos di tempat ia bekerja dan calon suami dari wanita lain. Hati Rachel terasa terisiris manakala mengingat bisikan-bisikan tentang pertunangan Bara di luar negri. Rachel memberanikan diri melirik jemari Kenzi untuk memastikan kebenaran tersebut, namun pria itu tidak memakai cincin apapun.
"Kenapa, Ra?" Kenzi mengemabil kesempatan bertanya saat menangkap mata wanita itu terarah padanya.
Rachel langsung memalingkan muka darinya.
"Kamu ingat tempat itu, Ra?" Kenzi antusias menunjuk deretan ruko yang baru saja mereka lewati. Rachel masih memutar leher melihatnya. "Sampai sekarang tempat ini masih jadi favorit aku," ucap Kenzi, suaranya terdengar lirih dan bergetar. Kenangan itu terlalu indah untuk dilupakan.
Rachel menghela nafas panjang, ia tahu kalau Kenzi berusaha menggeretnya ke dalam kenangan masa lalu mereka. Jelas saja Rachel masih ingat, sebab di situlah pertama kali mereka bertemu.
Murid-murid antar sekolah tawuran tepat di depan ruko yang menjual berbagai keebutuhan harian. Kenzi yang saat itu tengah ba ku han tam dengan beberapa siswa lain tidak sengaja melihat Rachel histeris saat terjebak di antara tawuran gila-gilaan itu, Rachel sangat ketakutan sampai akhirnya Kenzi berhasil mengeluarkan Rachel dari kerusuhan yang telah diciptakan Kenzi. Ya, di detik itu juga siswa badung seperti Kenzi terhipnotis, ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan siswi dari sekolah lain. Hingga akhirnya Kenzi nekat pindah ke sekolah Permana.
"Aku tahu kamu sama seperti aku, sampai sekarang tidak pernah melupakan hari itu," lirih Kenzi saat tidak mendapatkan jawaban dari Rachel.
Rachel tetap diam, baginya kenangan manis yang telah mereka ciptakan tidak ada artinya karena kenyataannya Kenzi sendiri sudah menghancurkan harapan mereka. Rachel bersandar dan sengaja memejamkan mata agar Kenzi tidak mengajaknya bicara lagi.
***
Kelopak mata berhias bulu lentik natural mulai bergerak, pemilik mata indah itu terkejut melihat wajah Kenzi berada persis di depan matanya. Pria tampan tapi menyebalkan dan kurang ajar itu tersenyum melihatnya.
"Kenapa lo gak bangunin gue?" tanya Rachel, ia menolak dada Kenzi hingga membuat pria itu sedikit menjauhinya.
"Karena kalau kamu bangun, aku takut kamu pergi. Aku takut gak bisa sedekat ini sama kamu, Ra." Kenzi merapikan rambut halus yang hampir menutupi mata Rachel. "Jangan memaksakan dirimu membenci aku. Matamu gak bisa berbohong, aku bisa lihat masih ada cinta untukku di sini." Kenzi menunjuk dada Rachel, wanita itu langsung menepis tangannya.
"Jangan sok tahu!" ketus Rachel, meskipun hatinya membenarkan apa yang dikatakan Kenzi, tapi Rachel berusaha menyangkalnya. Dia tidak mau membuat Kenzi besar kepala. "lo bawa gue ke mana?" Rachel mengedarkan pandangan ke sembarangan arah, ia merasa tempat ini tidak asing untuknya. Benar saja, matanya berkaca-kaca saat melihat salah satu rumah yang banyak menyimpan kenangan manis di hidupnya masih berdiri kokoh di sana.
"Ke-kenapa kamu bawa aku kesini?" Ia tatap mata Kenzi penuh tanya, pria itu mengedipkan mata seolah berusaha menenangkan dirinya, Kenzi keluar tanpa menjawab pertanyaannya. Kenzi mengitari mobil membukakan pintu untuknya. Tubuh Rachel bergetar ketika Kenzi mengulurkan tangannya.
"Ayo, Ra... Kita lihat isi di dalamnya." Pria itu meraih tangan Rachel sangat lembut, menuntun Rachel yang masih terlihat terkejut.
"Aku tanya kenapa kamu bawa aku ke sini, Ken? Rumah ini mengingatkan aku sama semua yang aku lalui selama ini!"
Rachel menuntut jawaban. "Kamu mau ngejek aku karena rumah ini sudah menjadi milik orang lain? Benar seperti itu 'kan?" pekiknya.
"Tenang, ya, Ra. Kita masuk dulu," bujuk Kenzi. Pria itu bisa sedikit bernafas lega karena Rachel tidak lagi memakai kata lo dan gue saat bicara dengannya. Kenzi berharap tidak lama lagi Rachel bersedia mendengarkan penjelasannya.
Salah satu penjaga rumah membukakan pintu untuk mereka. Seketika air mata Rachel luruh tanpa bisa ia hindari lagi. Semua kenangan masa kecil bersama keluarganya kembali terbayang, apalagi semua masih terlihat sama seperti yang dulu, padahal sudah lama Audy menjual rumah dan melelang isi di dalamnya. Tapi, kini sofa dan meja berlapis kaca masih terlihat utuh, begitu pula dengan perabotan yang lain.
"Kamu masih ingat 'kan Ra? Dulu setiap pulang sekolah aku pasti mampir ke rumah kamu dan kita berdua duduk di sofa itu." Kenzi menunjuk sofa warna hitam, meskipun sofa itu sudah sangat lama, tapi masih layak dan kuat untuk diduduki. "Ayo, Ra." Kenzi mengajak Rachel duduk di sofa. Pria itu berharap Rachel bisa luluh saat mereka mengenang kenangan masa lalu.
Kenzi tidak tahu apa saja yang sudah dilalui Rachel selama mereka berpisah hingga Rachel dan kakaknya menjual rumah mereka.
"Rumah ini masih menjadi tempat ternyaman untuk pulang, kamu tahu sebetah apa aku di sini. Dulu aku nggak mau pulang meskipun sudah berulang kali kamu usir." Kenzi tersenyum kala mengingat kenangan manis itu. "Kamu selalu mengancam gak mau ketemu aku lagi kalau aku tetap di rumah kamu sampai matahari tenggelam," kekehnya.
"Semua itu udah usai seperti hubungan kita, gak ada gunanya kamu ingat terus. Lagipula rumah ini udah jadi milik orang lain!" Rachel memanjangkan leher mencari pemilik rumah itu, tapi ia tidak melihat tanda-tanda kehadiran orang di sana.
"Rumah ini masih menjadi milikmu, Ra ...tidak ada yang bisa merebut kenangan kita di sini." Kenzi berusaha meyakinkan Rachel.
Mata Rachel membeliak seketika, ia tentu tidak percaya mendengarnya. Sudah jelas uang dari penjualan rumah ini dijadikan modal untuk membuka usaha Kalea Bakery dan membayar kuliahnya.
"Tapi, rumah ini sudah lama dijual, Ken. Kamu nggak tau apapun!" Mengingat Kalea Bakery membuat hati Rachel was-was. Karena alasan kehamilan pula Audy dan dirinya menjual rumah ini. Sebelum Kenzi mengorek informasi atau menemukan apa yang berusaha ia tutupi, sepertinya ia harus menyudahi percakapan mereka dan pergi dari rumah ini.
"Rumah ini sengaja aku beli lagi untuk kamu, Ra. Bahkan aku ... aku berharap di jeda waktu perpisahan kita kamu datang karena aku sangat menantikan untuk bisa bertemu kamu. Tapi, kamu gak pernah datang, Ra." Suara Kenzi bergetar, ia berusaha menahan gejolak rasa yang ada di dada. Rasa marah pada diri sendiri, benci pada keadaan, rindu yang tidak bisa langsung disalurkan sebab pemilik rindunya masih menolak kehadirannya.
Mata Rachel semakin berkaca-kaca, ia tidak pernah menyangka kalau Kenzi berusaha mencari dan menunggunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Tiahsutiah
semoga rachel dan kenzi bersatu lagi
2022-08-07
1
Manusia Bumi
lanjut author
2022-08-06
0
Puja Kesuma
klo rachel uda dgr penjelasan kenzi pasti rachel bs memafkan kenzi😁
2022-08-06
0