9
Untuk pertama kali Rachel kesulitan mengabulkan permintaan Kal, bahkan tidak berani beradu pandang dengan anaknya, mata Kalea menyorot penuh permohonan dan berharap permintaan kali ini dikabulkan seperti biasanya. Jelas, Rachel tahu semua itu, namun ia memilih membuang muka menghadap jendela.
'Jangan minta itu, Nak ... ibu sakit melihat kamu seperti ini," batin Rachel teriris menciptakan perih teramat dalam.
Bukan ... bukannya ia tidak mau mengabulkan permintaan Kalea. Rachel tahu betul Kalea berhak tahu siapa ayahnya, ia bahkan pernah mengkhayalkan pertemuan antara ayah dan anaknya tersebut, tapi kenyataan yang ada sekarang, Rachel tidak tahu harus memulai dari mana. Semua sudah usai sekitar 6 tahun yang lalu. Ayah anak itu bahkan tidak pernah berusaha mencari keberadaan mereka. Lalu, kenapa ia harus bersusah payah mencari orang yang sudah melupakan dirinya? Melupakan kejadian malam itu yang berhasil menghadirkan Kalea Elga di hidupnya!
Katakan, Rachel harus mulai dari mana? Tidak mungkin membuat tag line tentang seorang anak mencari ayah kandungnya 'kan? Bagaimana kalau pria itu menyangkalnya? Bukankah itu bisa menjatuhkan dan merusak mental anak seusia Kalea Elga? Tidak ... apapun yang terjadi, Rachel akan selalu berusaha melindungi anaknya.
"Bu.., Kal mau ayah," pinta Kalea lirih, ia genggam tangan Rachel erat, merengek agar Rachel mau memertemukannya dengan sang ayah. "Ayah ada di mana, Bu? Siapa nama ayah?"
Air mata Kalea luruh, tidak ada sorot mata tajam seperti sebelumnya, kali ini ia sangat memohon kepada ibunya yang sudah kembali menatapnya. Kalea biarkan wajahnya berderai air mata.
"Kal...." Rachel tidak sanggup bicara, jujur ia tidak tahu harus mengatakan apa. Apa ia harus mengatakan kalau ayahnya sosok yang tidak bertanggung jawab? Meskipun kenyataannya seperti itu, tapi Rachel tidak mau membuat Kalea membenci ayah kandungnya. Lantas, apa Rachel harus bilang kalau ayahnya sudah meninggal?
"Kal ... mau ... punya ... ayah," ucap Kalea terbata, "Semua kawan-kawan Kal, punya ayah, tapi Kale---
"Shhhtttt...." Pertahanan Rachel runtuh, air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya jatuh juga, di peluknya Kalea sangat erat. "Kalea punya ayah ... punya, Nak," ucapnya lirih sembari mengelus puncak kepala Kalea.
Kenyataannya, otak, hati, bibir tidak sanggup mengarang cerita kalau ayah putrinya sudah meninggal. Sungguh, Rachel tidak mau mematahkan harapan Kalea Elga. Tapi, permintaan Kalea ini sungguh bisa membunuh batin Rachel secara perlahan.
Kalea semakin tergugu, ia benamkan wajahnya di dada Rachel, ia eratkan tangannya di pinggang Rachel. Hatinya berharap penuh akan pertemuannya dengan sang ayah, membayangkan itu membuat Kalea tidak bisa bicara. Mengetahui dirinya punya ayah dan masih ada dalam artian kata hidup sudah membuat hatinya lebih baik.
"Aku punya ayah ... Kal punya ayah," isakannya semakin dalam.
Bukan hanya hati Rachel yang mencolos nyeri, ada Audy di ambang pintu kamar. Wanita yang ikut merawat Kalea dari bayi itu pun sudah berderai air mata. Brengsek memang si Kenzi, laki-laki tidak bertanggung jawab itu sudah membuat keponakan tercintanya menangis. Harus diberi pelajaran ayah si Kalea itu.
"Rachel ...," panggil Audy sambil mengetuk pintu. "Bosmu sudah menunggu di bawah," ucapnya saat Rachel menatapnya. "Jadi ke Jakarta?"
Rachel menguar pelukannya, tangannya merengkuh wajah sembab Kalea sampai menghadapnya. Mana mungkin ia tega meninggalkan anaknya dalam kondisi seperti ini.
"Nggak apa-apa, Bu ... Ibu boleh ke Jakarta," ucap Kalea seolah tahu apa yang dipikirkan ibunya. "Kalea sama bude dan om Jordy di sini." Ia menghapus sisa air mata dengan semangat. "Tapi--
"Kal ...," pungkas Rachel cepat. "Ibu nggak janji, tapi nanti ibu usahakan." Berbohong demi kebaikan munkin tidak ada salahnya, mana mungkin juga ia mengusahakan mencari ayah Kalea.
Kalea tersenyum dan mengangkat jari kelingking. "Harus janji, nanti pulang bawa ayah. Kalau nggak ... Kalea susul ibu ke Jakarta, terus nanti ke temu ayah di sana."
Rachel semakin sadar kalau anak ini memang keras kepala seperti ayahnya.
"He'em." Jari kelingling kedua wanita cantik ini pun saling bertaut.
"Janji?" tagih Kalea.
Rachel tersenyum lalu menggendong anaknya. "Antar ibu ke depan, ya," ajaknya.
"Tapi, El di luar---
"Nggak apa-apa, Mbak, pak Lian udah tahu kalau aku udah punya anak."
Audy menatap adiknya tidak percaya.
"Ceritanya panjang, nanti aku jelasin." Rachel mendahului Audy ke luar kamar membawa Kalea di dalam gendongannya.
***
Brownies coklat, resep dari Rachel memang menjadi primadona di Kalea Bakery. Rasanya bisa menghipnotis mulut untuk terus memakannya. Seperti yang dialami Lian saat ini, rasa manis terasa pas di lidah Lian.
"Gimana, Bang? Enak 'kan? Ini buatan calon istri saya, si Rachel," ucap Jordy sambil mengangkat sebelah alisnya.
Lian terbatuk-batuk dan cepat-cepat meneguk air mineral yang tersedia di atas meja. Calon istri mengganjal tenggorokkannya.
"Pelan-pelan makannya, Bang, nggak akan saya minta juga itu kuenya," sambung Jordy sambil memukul punggung laki-laki yang berhasil mengalahkan kegantengannya hari ini.
"Jordy, kamu ngapain?" pekik Rachel tidak enak hati melihat bosnya yang baru pertama kali datang ke rumahnya diperlakukan seperti itu, menurunkan Kalea dari gendongannya lalu mendekati meja Lian. "Bapak nggak apa-apa?"
"Nggak apa, seret dikit tadi. Tapi, ini enak sekali. Kamu yang buat El?" Lian bertanya setelah lebih tenang dan menatap Rachel. "Kamu habis nangis?"
"Oh, ini ... biasa, Kalea nggak mau ditinggal." Rachel menjawab sambil menunjuk Kalea yang saat itu berdiri di samping Audy.
"Anak kamu?" Lian terpaku pada wajah anak kecil yang ia yakini anak Rachel. Wajahnya itu seperti tidak asing, terlihat berbeda waktu pernah dilihatnya di mall waktu itu. Lian seperti sering melihat wajah ini, tapi siapa?
"Iya, Pak, sini Sayang ... salim sama Omnya," ucap Rachel kepada Kalea, namun anknya itu malah bersembunyi di balik punggung Audy. "Maaf, ya, Pak ... Kalea memang seperti ini kalau ketemu sama orang yang baru pertama kali dilihatnya."
"It's Ok, El ... nggak apa-apa, namanya juga anak-anak." Lian mengambil paper bag berisi boneka yang tadi sengaja ia beli. "Untuk Kalea, aku takut Kalea nggak mau nerima kalau aku sendiri yang ngasih."
Rachel menerima paper bag dari Lian kemudian ia berikan kepada Kalea, untungnya putrinya itu tidak menolak hingga mereka bisa pamit tanpa ada drama dan air mata lagi.
'Itu bukan ayahku...,' batin Kalea sambil melihat mobil yang membawa ibunya sudah hilang dari pandangan mata.
***
Bandara Surabaya.
"Iya ... aku ingat ... aku ingat. KALEA BAKERY 'kan?" Pria berkaos oblong baru saja tiba di Bandara Surabaya, ia datang untuk menghadiri pesta ulang tahun keponakannya. Aneh, dadanya berdebar hebat saat menyebut nama toko kue tersebut. "KALEA!" Ia tekankan lagi nama itu sambil memegang dadanya. "Iya, nanti aku usahakan mampir ke toko itu untuk mengambil kuenya ... iya, Kalea bakery 'kan?"
Kenzi berjalan sambil bicara kepada sang kakak yang berada di balik benda pilihnya. "Kenapa nggak diambil dari kemarin-kemarin aja, sih?"
Kenzi berjalan membelah keramaian, terlalu fokus pada handpone hingga tidak melihat wanita cantik yang selama 6 tahun ini ia rindukan berada tidak jauh darinya.
Di bandara yang sama, Rachel berjalan sambil menundukkan kepala, menahan air mata agar tidak tumpah takut merindukan Kalea. Ya, baru sekarang ia jauh dari putrinya.
"Kalea Elga...," ucap Rachel lirih terus berjalan sambil melihat foto Kalea di layar handpone. Rachel terlalu fokus hingga tidak sadar kalau ada mata yang menangkapnya.
DEG!!!
"Kalea?" Dada Kenzi semakin berdebar, ketika telinganya mendengar seseorang menyebut nama Kalea. Kenzi berbalik arah dan melihat wanita yang beberapa saat lalu berseberangan jalan dengannya. Wanita itu berjalan berdampingan dengan seorang pria yang wajahnya pun tidak terlihat. Kenzi terpaku sampai punggung kedua orang itu semakin mengecil, tapi sepertinya ia hapal siapa wanita itu.
"RACHEL!!!"
***
Kata Kenzi, jangan lupa kenalan sama Delia dan Regan, ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Edwin Edwin
judul nya apa
2023-01-21
0
Tiahsutiah
semoga aja rachel dan kenzi ketemu langsung
2022-07-27
0
cheepychan
cinta kan membawamu kembali disini.. aseeek apakah mereka bakal ketemu sekarang? hanya author yg tahu...😁
2022-07-13
1