18. Terbuka

"Kenapa kamu begitu egois, Mas? Bukankah kamu sudah mendapatkan wanita itu? Dia juga lebih cantik dan seksi jadi, buat apa lagi kamu menahanku? Sudah tidak ada gunanya," ujar Maysa dengan emosi.

"Sampai kapan pun aku tidak akan pernah melepaskanmu. Kamu adalah istriku. Kamu wanita yang baik, pasti mengerti bahwa dalam agama juga tidak melarang seorang laki-laki memiliki istri lebih dari satu," sahut Rafka.

"Tapi sayangnya aku tidak termasuk dalam wanita-wanita itu. Aku masih memiliki perasaan dan aku tidak mau berbagi dengan siapa pun. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah dimadu."

"May, jangan bersikap egois. Pikirkan juga perasaan Eira."

Maysa tertawa sumbang. "Apa kamu juga memikirkan perasaan Eira saat kamu jalan dengan wanita itu? Apa kamu juga memikirkan perasaan Eira saat kamu memutuskan untuk menikah lagi? Di mana perasaan kamu? Kenapa kamu hanya menyalahkanku? Tidakkah kamu mengerti bagaimana perasaanku dan perasaan Eira? Suatu saat nanti, aku yakin aku dan Eira akan tersisih, jadi sebelum Itu semua terjadi, lebih baik aku yang pergi. Aku masih bisa bahagia tanpa kamu."

"Jangan seperti itu, May. Kamu dapat uang dari mana untuk membesarkan Eira, kalau kalian berpisah?" tanya Mama Ishana yang masih berusaha menahan menantunya.

"Kebetulan Mama mengingatkanku. Kedatanganku ke sini juga ingin menanyakan hal itu sama Mama. Apa Mama setiap bulan selalu meminta uang pada Mas Rafka untuk kebutuhan keluarga sehari-hari?" tanya Maysa tanpa rasa sungkan sekalipun. Padahal dia sebelumnya berencana untuk bertanya dari hati ke hati, tetapi semuanya hancur begitu saja, saat melihat bagaimana keluarga ini menyakitinya.

"May, kenapa kamu membicarakannya lagi?" sela Rafka. Namun, Maysa sama sekali tidak peduli. Dia masih menunggu jawaban dari mertuanya.

"Apa maksud kamu? Mama tidak pernah meminta uang pada suamimu. Kenapa kamu berkata seolah-olah Mama memoroti uang suamimu?" tanya Mama Ishana dengan nada tidak suka.

"Kalau begitu, silakan tanya pada anak Mama ini. Ke mana gajinya selama ini."

"Apa maksud kamu? Rafka, apa maksud Maysa?" tanya Mama Isyana dengan wajah bingung.

"Mama jangan bahas masalah ini dulu. Maysa cuma sedang emosi saja. Dia sedang mengalihkan pembicaraan." Rafka mencoba untuk membujuk mamanya yang justru membuat Maysa merasa jijik.

Mama Ishana pun menatap Maysa kembali. Menantunya itu hanya tersenyum saja. Dia mencoba terlihat baik-baik saja. Wanita itu tidak ingin kalah dengan keadaan. Apa pun yang terjadi, Maysa akan menghadapi dengan kepala terangkat.

"Aku tidak perlu menjelaskan semuanya pada Mama. Kalau aku jelaskan juga percuma, semuanya sudah lewat. Mengenai Eira, Mama tidak perlu khawatir. Aku masih sanggup membiayai hidupnya, tanpa uang dari anak mama, seperti sebelum-sebelumnya."

Di sini mama Ishana mulai mengerti. Pasti putranya tidak memberi nafkah yang layak kepada istri dan anaknya. Dia sangat tahu jika Maysa tidak pernah berbohong selama ini. Sebaliknya Rafka lah yang terlalu banyak membual dan berkata bohong padanya.

Ishana menatap putranya tajam. Dia benar-benar marah padahal sebelumnya pria itu orang yang baik, tetapi jabatan telah membutakannya. Papa Handi dan Mama Ishana memang sudah tahu mengenai kenaikan jabatan Rafka. Sang anak sendiri yang bercerita.

"Mama kecewa sama kamu," ucap Mama Ishana dengan menatap Rafka.

"Ma, terima kasih. Selama menjadi mertuaku Mama selalu baik padaku. Hanya saja akhirnya memang harus seperti ini. Aku pamit, sekali lagi terima kasih."

Maysa pergi begitu saja. Mama Ishana berusaha untuk memanggil menantunya tersebut, tetapi tidak didengarkannya. Maysa terus saja berjalan meninggalkan rumah mertuanya. Entah apakah dia masih punya waktu untuk kembali ke sana meskipun bukan sebagai yang menantu di rumah itu. Eira yang berada dalam gendongan Maysa pun sudah mulai tenang. Gadis kecil itu sudah tidak menangis lagi. Dia masih tetap memeluk mamanya seolah tahu jika wanita itu telah bersedih.

Sementara itu, di rumah keluarga mertua Maysa sedang tegang karena Rafka sedang diintrogasi oleh kedua orang tuanya. Vida sendiri sudah diminta pulang oleh Papa Fadil dan Mama Ishana. Wanita itu pun juga terpaksa pergi karena dia bisa melihat suasana yang memang sudah tidak enak.

"Jelaskan apa maksud Maysa? Apa kamu tidak melaksanakan kewajibanmu sebagai suami?" tanya Papa Fadil.

Rafka terdiam dan hanya menundukkan kepalanya. Dia tidak tahu harus berkata apa. Melihat putranya yang belum mengeluarkan suaranya, membuat Papa Fadil semakin geram.

"Jawab yang jujur. Apa yang sudah kamu lakukan pada istrimu?"

Rafka masih terdiam. Saat ini dia sangat tahu jika Papa Fadil sangat marah. Pria itu sama sekali tidak berani menatap papanya apalagi mengeluarkan kata-kata. Mia yang ada di ruang keluarga pun tidak tahan. Wanita itu keluar dan bertanya pada kakaknya.

"Berapa uang belanja yang Kakak berikan kepada Kak Maysa?" tanya Mia dengan suara yang lantang. Dari tadi dia mencoba untuk menahan emosi, tapi setelah mendengar cerita dari mamanya dia tidak bisa menahan diri lagi. "Kenapa diam, cepat jawab!"

Papa Fadil dan Mama Ishana juga menatap putranya, menunggu jawaban dari pria itu. Rafka semakin menundukkan kepalanya. Jantungnya berdetak lebih cepat, dia tahu sekarang dirinya dalam bahaya.

"Li—lima ratus ribu," jawab Rafka tergagap.

Mia membulatkan matanya. Bagaimana bisa kakaknya memberi nafkah tidak layak? Pantas saja Maysa merasa sangat terluka. Rafka memberinya secuil dari gajinya, sementara yang lainnya untuk bersenang-senang dengan gund*knya.

Sementara itu, Papa Fadil langsung menghajar putranya itu. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan Rafka. Gaji yang sebesar itu hanya sekecil itu yang dia berikan kepada istrinya. Sudah untung dia memiliki istri sebaik Maysa yang bisa menerima semuanya dengan ikhlas. Rafka malah bermain api dengan wanita lain.

Rafka hanya diam saja saat Papa Fadil mengajarnya. Dia sama sekali tidak berniat membela diri. Mia dan Mama Isyana pun tidak berniat untuk melerainya. Biarkan saja, ini memang kesalahan Rafka.

"Papa benar-benar kecewa padamu. Papa tidak pernah mengajarimu melupakan tanggung jawab sebagai suami. Di keluarga kita juga tidak ada yang berselingkuh. Papa pikir selama ini kamu memperlakukan istrimu dengan baik. Maysa juga tidak pernah menceritakan kejelekanmu. Papa yakin keburukanmu sudah menggunung di mata Maysa, tapi dia berusaha menutupinya. Seharusnya kamu bersyukur memilikinya." ujar Papa Fadil dengan raut wajah yang penuh sesal.

Sebagai orangtua, dia merasa malu dengan apa yang diperbuat putranya. Selama ini dia selalu membanggakan Rafka di depan para saudaranya, tetapi kini mukanya harus tercoreng akibat kebejatan anak itu. Pantas saja Maysa selalu berkilah saat saudaranya membahas kehebatan Rafka. Nyatanya memang tidak ada kehebatan yang bisa dibanggakan.

Mama Ishana menangis memikirkan kesusahan yang selama ini dialami menantunya. Dia malah mendukung apa yang putranya lakukan. Wanita itu merasa dirinya sungguh sangat jahat pada Maysa.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Siti Asmaulhusna

Siti Asmaulhusna

jangan mau balikan May biar kan si Rafka pergi kamu az ntar bahagia bersama anka mu

2023-01-29

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

aneh juga sama mama papa Rafka ...
giliran masalah duit .... koq baru pada ribut ...
lhah anak selingkuh malah dibiarin ..
harusnya ya dihajar juga donk ... apalagi sampe berani bawa pelakor ke rumah ... mesra2an pulak padahal belom halal ...

2022-12-11

1

himawatidewi satyawira

himawatidewi satyawira

ayoo pak sikat,hajar..masukin ke got paa..hbs itu sunat lg

2022-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pekerjaan
2 2. Memastikan penglihatan
3 3. Terluka
4 4. Luangkan waktu
5 5. Bertanya tentang keseharian
6 6. Balik marah
7 7. Teman kerja
8 8. Mencari tahu
9 9. Kepercayaan yang hilang
10 10. Menggali informasi
11 11. Menginap di rumah Mama
12 12. Tawaran dari Bu Rina
13 13. Gajimu berapa?
14 14. Sama-sama emosi
15 15. Rafka bingung
16 16. Orang tua Rafka
17 17. Aku tidak mau berbagi
18 18. Terbuka
19 19. Mama adalah segalanya
20 20. Ingin bercerai
21 21. Yakin ingin berpisah
22 22. Kebahagiaan Eira
23 23. Ingin menikah
24 24. Membuat kejutan
25 25. Bertemu sahabat lama
26 26. Rafka datang
27 27. Buka hatimu
28 28. Masalah
29 29. Rencana reuni
30 30. Mengunjungi Eira
31 31. Bertemu Bu Ira
32 32. Penjual kain
33 33. Eira masih tanggungjawabmu
34 34. Dio
35 35. Untuk Eira
36 36. Anak Mama
37 37. Datang ke pesta
38 38. Tama
39 39. Rasa
40 40. Bertemu lagi
41 41. Bukan wanita baik
42 42. Semua demi Dio
43 43. Tawaran taaruf
44 44. Dio sakit
45 45. Ingin menjenguk
46 46. Karena Dio
47 47. Tante Maysa
48 48. Setuju
49 49. Ikut kerja
50 50. Menitipkan Dio
51 51. Bertemu Papa
52 52. Permintaan Dio
53 53. Pelan
54 54. Berkunjung ke rumah Maysa
55 55. Makan siang
56 56. Pergi ke sekolah
57 57. Sampai kapan?
58 58. Berbicara berdua
59 59. Berbohong
60 60. Adit
61 61. Lamaran
62 62. Papa dan Mama
63 63. Jangan menyesal
64 64. Menuju halal
65 65. Sah
66 66. Resepsi
67 67. Bersama anak
68 68. Janji yang belum terlaksana
69 69. Keluarga baru
70 70. Ibu
71 71. Mamanya Dio
72 72. Dio tidak suka Oma
73 73. Tuduhan atau kenyataan
74 74. Marahnya Mama Rafiqah
75 75. Pelukan Kakak
76 76. Rasa cinta Adit
77 77. Tidak akan setuju
78 78. Memaafkan
79 79. Istri Adit
80 80. Bertemu Adit
81 81. Mengertilah
82 82. Berita
83 83. Luka Adit
84 84. Beda pendapat
85 85. Pria baik
86 86. Baikan
87 87. Pergi berempat
88 88. Bertemu kembali
89 89. Hatiku milik orang lain
90 90. Penolakan
91 91. Meminta restu
92 92. Usaha
93 93. Liburan yang gagal
94 94. Liburan yang gagal 2
95 95. Masak untuk calon mertua
96 96. Ingin liburan
97 97. Liburan bersama
98 98. Restu Mama Rafiqah
99 99. Akan ada lamaran
100 100. Persiapan lamaran
101 101. Keluarga Adit
102 102. Diterima
103 103. Ikut Maysa
104 104. Kedatangan Rafka
105 105. Ingin meminjam rumah
106 106. Sakit hati
107 107. Aku minta maaf
108 108. Mengambil hati
109 109. Penyesalan Rafka
110 110. Mengingat kebersamaan
111 111. Tama sakit
112 112. Tama Sakit 2
113 113. Obrolan malam
114 114. Pergi memeriksa persiapan pernikahan
115 115. Demamnya turun
116 116. Rencana sekolah anak-anak
117 117. Ikut ke butik
118 118. Kedatangan Bu Nadia
119 119. Kembali
120 120. Ajakan melayat
121 121. Datang
122 122. Perdebatan di tengah duka
123 123. Mengenang Rumah dulu
124 124. Senyum anak-anak
125 125. Persiapan pernikahan
126 126. Untuk pengajian
127 127. Makan kue bersama
128 128. Pengajian
129 129. Papa Dimas sakit
130 130. Tidak bisa dihubungi
131 131. Halal
132 132. Ingin menjenguk mertua
133 133. Undangan
134 134. Pasrah pada keadaan
135 135. Pesta resepsi
136 136. Calon?
137 137. berharap datang
138 138. Pertama
139 139. Sakitnya Papa Dimas
140 140. Uang dan tisu
141 141. ART baru
142 142. Mencari perawat
143 143. Kak Tama
144 144. ART baru 2
145 145. Perawat untuk Papa Dimas
146 146. Rencana kejutan
147 147. Memasang CCTV
148 148. Calon adik
149 149. Terima kasih
Episodes

Updated 149 Episodes

1
1. Pekerjaan
2
2. Memastikan penglihatan
3
3. Terluka
4
4. Luangkan waktu
5
5. Bertanya tentang keseharian
6
6. Balik marah
7
7. Teman kerja
8
8. Mencari tahu
9
9. Kepercayaan yang hilang
10
10. Menggali informasi
11
11. Menginap di rumah Mama
12
12. Tawaran dari Bu Rina
13
13. Gajimu berapa?
14
14. Sama-sama emosi
15
15. Rafka bingung
16
16. Orang tua Rafka
17
17. Aku tidak mau berbagi
18
18. Terbuka
19
19. Mama adalah segalanya
20
20. Ingin bercerai
21
21. Yakin ingin berpisah
22
22. Kebahagiaan Eira
23
23. Ingin menikah
24
24. Membuat kejutan
25
25. Bertemu sahabat lama
26
26. Rafka datang
27
27. Buka hatimu
28
28. Masalah
29
29. Rencana reuni
30
30. Mengunjungi Eira
31
31. Bertemu Bu Ira
32
32. Penjual kain
33
33. Eira masih tanggungjawabmu
34
34. Dio
35
35. Untuk Eira
36
36. Anak Mama
37
37. Datang ke pesta
38
38. Tama
39
39. Rasa
40
40. Bertemu lagi
41
41. Bukan wanita baik
42
42. Semua demi Dio
43
43. Tawaran taaruf
44
44. Dio sakit
45
45. Ingin menjenguk
46
46. Karena Dio
47
47. Tante Maysa
48
48. Setuju
49
49. Ikut kerja
50
50. Menitipkan Dio
51
51. Bertemu Papa
52
52. Permintaan Dio
53
53. Pelan
54
54. Berkunjung ke rumah Maysa
55
55. Makan siang
56
56. Pergi ke sekolah
57
57. Sampai kapan?
58
58. Berbicara berdua
59
59. Berbohong
60
60. Adit
61
61. Lamaran
62
62. Papa dan Mama
63
63. Jangan menyesal
64
64. Menuju halal
65
65. Sah
66
66. Resepsi
67
67. Bersama anak
68
68. Janji yang belum terlaksana
69
69. Keluarga baru
70
70. Ibu
71
71. Mamanya Dio
72
72. Dio tidak suka Oma
73
73. Tuduhan atau kenyataan
74
74. Marahnya Mama Rafiqah
75
75. Pelukan Kakak
76
76. Rasa cinta Adit
77
77. Tidak akan setuju
78
78. Memaafkan
79
79. Istri Adit
80
80. Bertemu Adit
81
81. Mengertilah
82
82. Berita
83
83. Luka Adit
84
84. Beda pendapat
85
85. Pria baik
86
86. Baikan
87
87. Pergi berempat
88
88. Bertemu kembali
89
89. Hatiku milik orang lain
90
90. Penolakan
91
91. Meminta restu
92
92. Usaha
93
93. Liburan yang gagal
94
94. Liburan yang gagal 2
95
95. Masak untuk calon mertua
96
96. Ingin liburan
97
97. Liburan bersama
98
98. Restu Mama Rafiqah
99
99. Akan ada lamaran
100
100. Persiapan lamaran
101
101. Keluarga Adit
102
102. Diterima
103
103. Ikut Maysa
104
104. Kedatangan Rafka
105
105. Ingin meminjam rumah
106
106. Sakit hati
107
107. Aku minta maaf
108
108. Mengambil hati
109
109. Penyesalan Rafka
110
110. Mengingat kebersamaan
111
111. Tama sakit
112
112. Tama Sakit 2
113
113. Obrolan malam
114
114. Pergi memeriksa persiapan pernikahan
115
115. Demamnya turun
116
116. Rencana sekolah anak-anak
117
117. Ikut ke butik
118
118. Kedatangan Bu Nadia
119
119. Kembali
120
120. Ajakan melayat
121
121. Datang
122
122. Perdebatan di tengah duka
123
123. Mengenang Rumah dulu
124
124. Senyum anak-anak
125
125. Persiapan pernikahan
126
126. Untuk pengajian
127
127. Makan kue bersama
128
128. Pengajian
129
129. Papa Dimas sakit
130
130. Tidak bisa dihubungi
131
131. Halal
132
132. Ingin menjenguk mertua
133
133. Undangan
134
134. Pasrah pada keadaan
135
135. Pesta resepsi
136
136. Calon?
137
137. berharap datang
138
138. Pertama
139
139. Sakitnya Papa Dimas
140
140. Uang dan tisu
141
141. ART baru
142
142. Mencari perawat
143
143. Kak Tama
144
144. ART baru 2
145
145. Perawat untuk Papa Dimas
146
146. Rencana kejutan
147
147. Memasang CCTV
148
148. Calon adik
149
149. Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!