13. Gajimu berapa?

"Kamu jangan pesimis begitu. Bu Rina yakin kamu bisa jadi besar suatu saat nanti. Kalaupun nanti gagal, Bu Rina tidak akan meminta kembali uangnya," ujar Bu Nadia mencoba memberi semangat.

"Tapi, Bu—"

"Jangan terburu-buru. Pikirkan dulu semuanya. Siapa tahu nanti kamu mau menerimanya."

"Baiklah kalau begitu. Akan saya pikirkan kembali, tapi apa, Ibu, tidak takut tersaingi?"

Bu Nadia tersenyum sebelum menjawab, "Rezeki sudah ada yang ngatur, kenapa harus repot memikirkannya? Saya ikut senang jika kamu sukses."

"Terima kasih, Bu."

'Kalau begitu saya kembali. Kamu pikirkan semuanya baik-baik."

"Iya, Bu."

Nadia pun kembali ke ruangannya. Sementara Maysa masih memikirkan tawaran dari Bu Rani yang memang menggiurkan. Apalagi dengan masalah yang tengah dihadapi. Mungkin dia juga akan membutuhkan banyak uang untuk Eira nanti.

Jika Maysa dan Rafka memang harus berpisah, dia harus memiliki rencana untuk kehidupannya dan ini adalah jalannya. Wanita itu tidak ingin merepotkan sang mama terus-terusan. Saatnya Maysa bangkit dan berusaha maju. Dia sangat berterima kasih pada orang-orang yang mendukungnya

Sore hari, Maysa pulang dengan menggunakan motornya ke rumah Mama Rafiqah. Dia akan pulang bersama dengan Eira. Untung saja putrinya itu tidak meminta untuk tinggal lagi di sana. Wanita itu berpamitan pada mamanya.

Maysa juga mengucapkan banyak terima kasih pada wanita yang sudah melahirkannya. Mama Rafiqah tidak pernah mengeluh saat direpotkan Eira, justru dia senang bisa menghabiskan waktu dengan cucunya. Apalagi Riri juga sekarang sudah bekerja.

Sesampainya di rumah, semua nampak sepi. Maysa melihat gelas kopi yang masih ada di meja. Dia yakin jika itu bekas buatannya dua hari yang lalu. Berarti semalam Rafka tidak pulang. Hal itu semakin membuat dada Maysa bergemuruh.

Di mana sang suami tidur semalam? Apa hubungan suaminya dengan wanita itu sudah sampai sejauh itu, sampai harus menginap atau Rafka menginap di rumah orang tuanya. Akan tetapi, kenapa pria itu tidak mengatakan apa pun? Padahal tadi malam dia mengirim pesan pada suaminya.

"Mama kenapa diam saja? Apa papa belum pulang?" tanya Eira.

"Tidak apa-apa. Eira mau makan apa mau mandi dulu?"

"Mau mandi."

"Ayo, Mama mandiin!"

Setelah memandikan Eira, Maysa menikmati makan malam bersama dengan putrinya. Dia tadi membelinya di jalan. Tubuhnya begitu lelah jadi, wanita itu malas untuk memasak. Lagi pula kalaupun nanti memasak pun sang suami tidak akan makan. Selalu beralasan sudah makan di luar.

Meskipun dirinya tengah bersedih, sebisa mungkin dia berusaha terlihat baik-baik saja di depan putrinya. Maysa juga mengajak Eira bercerita kegiatannya sehari-hari. Gadis itu tentu saja sangat bersemangat menceritakan semuanya.

Usai makan malam, Maysa menemani Eira tidur sambil membacakan buku cerita. Hingga akhirnya putrinya tertidur. Tidak sulit memang menidurkan gadis kecil itu. Hanya dengan membacakan buku cerita bisa membuatnya menuju ke alam mimpi.

Maysa menunggu sang suami di ruang tamu. Dia perlu mendengar apa yang Rafka akan katakan mengenai kenaikan jabatannya. Wanita itu juga perlu tahu ke mana larinya semua gaji suaminya. Kalau nanti pria itu mengatakan uang itu diberikan pada orangtuanya, Maysa juga perlu menanyakan hal ini pada mertuanya.

Dia tidak mau dibodohi lagi. Sudah cukup satu tahun ini. Mudah-mudahan saja orangtua Rafka mau berkata jujur. Bagaimanapun dirinya sangat menghormati keduanya dan menganggap mereka seperti orangtua sendiri.

Terlalu lama menunggu Rafka, tanpa sadar wanita itu tertidur. Tubuh dan hatinya juga lelah, perlu istirahat karena sudah dua malam Maysa kurang tidur. Bayangan pengkhianatan sang suami terus saja menghantuinya.

Tidak berapa lama sebuah mobil memasuki halaman rumah. Itu adalah Rafka yang sudah pulang dengan tampilan yang sudah kusut. Terlihat wajahnya juga kelelahan. Maysa yang tadi mendengar suara mesin mobil pun terbangun.

"Kamu belum tidur?" tanya Rafka sambil melihat jam yang ada di pergelangan tangannya. Ternyata sudah jam sepuluh.

"Aku sengaja menunggumu. Ada yang perlu aku bicarakan, tapi sebaiknya kamu mandi dan makan dulu."

"Kalau yang ingin kamu bicarakan itu seperti kemarin, sebaiknya tidak usah. Aku malas mendebatkan hal yang sama berulang kali," ujar Rafka dengan nada malas.

"Bukan, ini masalah lain."

"Apa itu?"

"Mandilah dulu. Akan aku siapkan makan malam."

"Baiklah, aku mandi dulu. Tidak usah menyiapkan makan malam. Aku sudah makan di jalan tadi."

Rafka segera pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri. Maysa pun mengikuti sang suami. Dia menyiapkan baju untuk pria itu dan menunggunya di tepi ranjang. Kata demi kata dirangkainya untuk bertanya pada Rafka nanti. Wanita itu berharap tidak ada lagi kebohongan.

Sambil menunggu suaminya mandi, Maysa memainkan ponsel dan melihat akun media sosial Rafka. Wanita itu memang jarang sekali menggunakan media sosial, apalagi sampai memposting sesuatu. Berbeda dengan sang suami yang hampir setiap hari selalu ada postingan baru.

Pintu kamar mandi terbuka, Maysa sedikit terkejut karena sang suami sudah memakai pakaian. Padahal dia sudah menyiapkan baju. Namun, wanita itu tidak mau ambil pusing. Hanya masalah kecil, tidak ada pengaruh apa pun.

"Kamu mau bicara apa, sih?" tanya Rafka begitu duduk di tepi ranjang, sedikit jauh dari Maysa.

"Apa, Mas, kemarin tidak pulang?"

"Tidak, kemarin aku nginap di rumah Mama. Lagian kalau pulang juga nggak ada siapa pun jadi, lebih baik aku menginap di rumah mama."

"Aku mau tanya sama kamu, Mas. Aku harap kamu jujur. Gaji kamu sebulan berapa, sih?" tanya Maysa sambil menatap wajah suaminya. Dia ingin tahu ekspresi wajah pria itu.

"Kenapa kamu tiba-tiba tanyain gaji aku? Tidak biasanya, apa uang kamu sudah habis?" tanya Rafka dengan menyernyitkan keningnya.

"Tentu saja sudah habis. Banyak keperluan yang harus aku tutupi. Uang lima ratus ribu hanya cukup seminggu lebih."

"Kamu kenapa, sih! Akhir-akhir ini sering sekali mengeluh soal uang. Padahal sebelumnya kamu biasa saja, berapa pun yang aku kasih, kamu selalu menerimanya."

"Dulu itu berbeda dengan sekarang. Dulu kamu hanya pegawai biasa, sedangkan sekarang kamu seorang manajer keuangan. Masa gaji sebesar itu hanya memberi aku lima ratus ribu! Ke mana saja uangnya, Mas? Kamu nggak sedang macam-macam, kan, di luar sana?"

Rafka terkejut mendengar apa yang dikatakan istrinya. Dalam hati dia bertanya-tanya dari mana Maysa tahu tentang pekerjaannya? Padahal selama ini dia berusaha untuk menutupi semuanya.

"Dari mana kamu tahu jabatanku? Kamu datang ke kantor dan bertanya tentang pekerjaanku?"

"Buat apa aku datang ke kantor kamu? Kamu lupa kalau di dalam sosial media kamu, ada teman-teman yang komentar kalau betapa hebatnya manajer keuangan mereka. Aku terkejut sekali mendengarnya padahal selama ini suamiku hanya memberi uang belanja lima ratus ribu. Namun, bisa mentraktir teman-temannya untuk makan di restoran mewah, tanpa peduli di rumah anak dan istrinya hanya makan tempe."

.

.

.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Aduh biki panas dada

2022-11-24

1

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

luar biasa thor lanjutkan

2022-11-19

0

baiq fathiyatirrohmi

baiq fathiyatirrohmi

biasalah laki-laki klo lg berduit, traktir sini traktir sini sedangkan jika istri minta uang belanja, bilangx uang uang uang trus padahal istri belanja utk keperluan semua anggota keluarga 😐 tp klo lg apes, nempel ma istri, bilangx ada uang lebihnya ga atau bisa bantuin pinjemin uang ga gthu🤔🤔🤔 lanjut Thor, ceritamu kutunggu slalu 🤗

2022-07-21

3

lihat semua
Episodes
1 1. Pekerjaan
2 2. Memastikan penglihatan
3 3. Terluka
4 4. Luangkan waktu
5 5. Bertanya tentang keseharian
6 6. Balik marah
7 7. Teman kerja
8 8. Mencari tahu
9 9. Kepercayaan yang hilang
10 10. Menggali informasi
11 11. Menginap di rumah Mama
12 12. Tawaran dari Bu Rina
13 13. Gajimu berapa?
14 14. Sama-sama emosi
15 15. Rafka bingung
16 16. Orang tua Rafka
17 17. Aku tidak mau berbagi
18 18. Terbuka
19 19. Mama adalah segalanya
20 20. Ingin bercerai
21 21. Yakin ingin berpisah
22 22. Kebahagiaan Eira
23 23. Ingin menikah
24 24. Membuat kejutan
25 25. Bertemu sahabat lama
26 26. Rafka datang
27 27. Buka hatimu
28 28. Masalah
29 29. Rencana reuni
30 30. Mengunjungi Eira
31 31. Bertemu Bu Ira
32 32. Penjual kain
33 33. Eira masih tanggungjawabmu
34 34. Dio
35 35. Untuk Eira
36 36. Anak Mama
37 37. Datang ke pesta
38 38. Tama
39 39. Rasa
40 40. Bertemu lagi
41 41. Bukan wanita baik
42 42. Semua demi Dio
43 43. Tawaran taaruf
44 44. Dio sakit
45 45. Ingin menjenguk
46 46. Karena Dio
47 47. Tante Maysa
48 48. Setuju
49 49. Ikut kerja
50 50. Menitipkan Dio
51 51. Bertemu Papa
52 52. Permintaan Dio
53 53. Pelan
54 54. Berkunjung ke rumah Maysa
55 55. Makan siang
56 56. Pergi ke sekolah
57 57. Sampai kapan?
58 58. Berbicara berdua
59 59. Berbohong
60 60. Adit
61 61. Lamaran
62 62. Papa dan Mama
63 63. Jangan menyesal
64 64. Menuju halal
65 65. Sah
66 66. Resepsi
67 67. Bersama anak
68 68. Janji yang belum terlaksana
69 69. Keluarga baru
70 70. Ibu
71 71. Mamanya Dio
72 72. Dio tidak suka Oma
73 73. Tuduhan atau kenyataan
74 74. Marahnya Mama Rafiqah
75 75. Pelukan Kakak
76 76. Rasa cinta Adit
77 77. Tidak akan setuju
78 78. Memaafkan
79 79. Istri Adit
80 80. Bertemu Adit
81 81. Mengertilah
82 82. Berita
83 83. Luka Adit
84 84. Beda pendapat
85 85. Pria baik
86 86. Baikan
87 87. Pergi berempat
88 88. Bertemu kembali
89 89. Hatiku milik orang lain
90 90. Penolakan
91 91. Meminta restu
92 92. Usaha
93 93. Liburan yang gagal
94 94. Liburan yang gagal 2
95 95. Masak untuk calon mertua
96 96. Ingin liburan
97 97. Liburan bersama
98 98. Restu Mama Rafiqah
99 99. Akan ada lamaran
100 100. Persiapan lamaran
101 101. Keluarga Adit
102 102. Diterima
103 103. Ikut Maysa
104 104. Kedatangan Rafka
105 105. Ingin meminjam rumah
106 106. Sakit hati
107 107. Aku minta maaf
108 108. Mengambil hati
109 109. Penyesalan Rafka
110 110. Mengingat kebersamaan
111 111. Tama sakit
112 112. Tama Sakit 2
113 113. Obrolan malam
114 114. Pergi memeriksa persiapan pernikahan
115 115. Demamnya turun
116 116. Rencana sekolah anak-anak
117 117. Ikut ke butik
118 118. Kedatangan Bu Nadia
119 119. Kembali
120 120. Ajakan melayat
121 121. Datang
122 122. Perdebatan di tengah duka
123 123. Mengenang Rumah dulu
124 124. Senyum anak-anak
125 125. Persiapan pernikahan
126 126. Untuk pengajian
127 127. Makan kue bersama
128 128. Pengajian
129 129. Papa Dimas sakit
130 130. Tidak bisa dihubungi
131 131. Halal
132 132. Ingin menjenguk mertua
133 133. Undangan
134 134. Pasrah pada keadaan
135 135. Pesta resepsi
136 136. Calon?
137 137. berharap datang
138 138. Pertama
139 139. Sakitnya Papa Dimas
140 140. Uang dan tisu
141 141. ART baru
142 142. Mencari perawat
143 143. Kak Tama
144 144. ART baru 2
145 145. Perawat untuk Papa Dimas
146 146. Rencana kejutan
147 147. Memasang CCTV
148 148. Calon adik
149 149. Terima kasih
Episodes

Updated 149 Episodes

1
1. Pekerjaan
2
2. Memastikan penglihatan
3
3. Terluka
4
4. Luangkan waktu
5
5. Bertanya tentang keseharian
6
6. Balik marah
7
7. Teman kerja
8
8. Mencari tahu
9
9. Kepercayaan yang hilang
10
10. Menggali informasi
11
11. Menginap di rumah Mama
12
12. Tawaran dari Bu Rina
13
13. Gajimu berapa?
14
14. Sama-sama emosi
15
15. Rafka bingung
16
16. Orang tua Rafka
17
17. Aku tidak mau berbagi
18
18. Terbuka
19
19. Mama adalah segalanya
20
20. Ingin bercerai
21
21. Yakin ingin berpisah
22
22. Kebahagiaan Eira
23
23. Ingin menikah
24
24. Membuat kejutan
25
25. Bertemu sahabat lama
26
26. Rafka datang
27
27. Buka hatimu
28
28. Masalah
29
29. Rencana reuni
30
30. Mengunjungi Eira
31
31. Bertemu Bu Ira
32
32. Penjual kain
33
33. Eira masih tanggungjawabmu
34
34. Dio
35
35. Untuk Eira
36
36. Anak Mama
37
37. Datang ke pesta
38
38. Tama
39
39. Rasa
40
40. Bertemu lagi
41
41. Bukan wanita baik
42
42. Semua demi Dio
43
43. Tawaran taaruf
44
44. Dio sakit
45
45. Ingin menjenguk
46
46. Karena Dio
47
47. Tante Maysa
48
48. Setuju
49
49. Ikut kerja
50
50. Menitipkan Dio
51
51. Bertemu Papa
52
52. Permintaan Dio
53
53. Pelan
54
54. Berkunjung ke rumah Maysa
55
55. Makan siang
56
56. Pergi ke sekolah
57
57. Sampai kapan?
58
58. Berbicara berdua
59
59. Berbohong
60
60. Adit
61
61. Lamaran
62
62. Papa dan Mama
63
63. Jangan menyesal
64
64. Menuju halal
65
65. Sah
66
66. Resepsi
67
67. Bersama anak
68
68. Janji yang belum terlaksana
69
69. Keluarga baru
70
70. Ibu
71
71. Mamanya Dio
72
72. Dio tidak suka Oma
73
73. Tuduhan atau kenyataan
74
74. Marahnya Mama Rafiqah
75
75. Pelukan Kakak
76
76. Rasa cinta Adit
77
77. Tidak akan setuju
78
78. Memaafkan
79
79. Istri Adit
80
80. Bertemu Adit
81
81. Mengertilah
82
82. Berita
83
83. Luka Adit
84
84. Beda pendapat
85
85. Pria baik
86
86. Baikan
87
87. Pergi berempat
88
88. Bertemu kembali
89
89. Hatiku milik orang lain
90
90. Penolakan
91
91. Meminta restu
92
92. Usaha
93
93. Liburan yang gagal
94
94. Liburan yang gagal 2
95
95. Masak untuk calon mertua
96
96. Ingin liburan
97
97. Liburan bersama
98
98. Restu Mama Rafiqah
99
99. Akan ada lamaran
100
100. Persiapan lamaran
101
101. Keluarga Adit
102
102. Diterima
103
103. Ikut Maysa
104
104. Kedatangan Rafka
105
105. Ingin meminjam rumah
106
106. Sakit hati
107
107. Aku minta maaf
108
108. Mengambil hati
109
109. Penyesalan Rafka
110
110. Mengingat kebersamaan
111
111. Tama sakit
112
112. Tama Sakit 2
113
113. Obrolan malam
114
114. Pergi memeriksa persiapan pernikahan
115
115. Demamnya turun
116
116. Rencana sekolah anak-anak
117
117. Ikut ke butik
118
118. Kedatangan Bu Nadia
119
119. Kembali
120
120. Ajakan melayat
121
121. Datang
122
122. Perdebatan di tengah duka
123
123. Mengenang Rumah dulu
124
124. Senyum anak-anak
125
125. Persiapan pernikahan
126
126. Untuk pengajian
127
127. Makan kue bersama
128
128. Pengajian
129
129. Papa Dimas sakit
130
130. Tidak bisa dihubungi
131
131. Halal
132
132. Ingin menjenguk mertua
133
133. Undangan
134
134. Pasrah pada keadaan
135
135. Pesta resepsi
136
136. Calon?
137
137. berharap datang
138
138. Pertama
139
139. Sakitnya Papa Dimas
140
140. Uang dan tisu
141
141. ART baru
142
142. Mencari perawat
143
143. Kak Tama
144
144. ART baru 2
145
145. Perawat untuk Papa Dimas
146
146. Rencana kejutan
147
147. Memasang CCTV
148
148. Calon adik
149
149. Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!