"Kamu mau pergi kemana kali ini, Nick? Berhati-hatilah saat kamu mengajak Vio ... selalu jaga dia dengan baik dan jangan sampai kecolongan seperti kemarin. Ibu tidak ingin kamu menderita dan diberikan hukuman yang berat seperti itu lagi oleh tuan Buck Karimova." ceramah ibu Nickhun panjang lebar ketika melihat putranya kini sedang bersiap untuk bepergian.
"Iya, Ibu. Aku akan menjaga Vio dengan baik. Hari ini aku akan mengajak Vio untuk pergi ke Khlong Lat Mayom Floating Market ( pasar terapung ). Karena aku sudah pernah berjanji kepada Vio sebelumnya." jawab Nickhun dengan jujur.
"Oh, kalau begitu belikan sesuatu untuk Vio." bibi Anne mulai mencari seseatu di dalam sebuah tas yang berukuran kecil. "Ini bawa uang ini dan belikan sesuatu untuk Vio, Putraku." ibu Nickhun mulai memberikan beberapa lembar uang untuk Nickhun.
"Terima kasih, Ibu. Tapi tidak perlu. Karena aku masih memiliki cukup uang. Sisa uang selama aku mengajar saat itu." Nickhun menolak pemberian sang ibu dengan begitu sopan. "Ibu gunakan saja untuk keperluan lainnya. Aku pergi dulu, Ibu! Aku akan membelikan baju baru untuk ibu!" pemuda itu mengecup singkat pipi sang ibu dan segera bergegas meninggalkan rumahnya.
Seperti biasa, Vio dan Nickhun sudah berjanji bertemu di tempat rahasia mereka berdua di dekat tempat latihan, lalu mulai berangkat bersama menuju pusat kota.
Salah satu tempat wisata di Thailand yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dan merupakan tempat wisata yang menarik adalah floating market atau pasar terapung. Floating market / pasar terapung adalah sebuah pusat perbelanjaan tradisional yang biasanya dilakukan di atas air seperti di sungai atau di danau, dengan menggunakan perahu sebagai alat transportasinya.
Ada banyak floating market / pasar terapung di negara ini yang bisa dijadikan tempat wisata dan tempat belanja. Dan kali ini kedua anak muda itu mulai mendatangi Khlong Lat Mayom Floating Market karena tempat itulah yang paling dekat.
Pasar terapung ini adalah salah satu pasar terapung terdekat di kota, yaitu sekitar 20 km dari pusat kota. Khlong Lat Mayom Floating Market ini adalah salah satu tempat terbaik bagi wisatawan asing untuk bisa berinteraksi secara langsung dengan warga lokal yang terkenal ramah kepada siapapun.
Makanan tradisional adalah salah satu menu andalan di pasar terapung ini. Ada banyak menu makanan yang bisa dipilih seperti Pad Thai, Hoi Tod, Kanom Jeen, Noodle Soups, dan lainnya. Harga makanan di pasar terapung ini pun cukup murah, yaitu antara 20 bath hingga 30 bath ( sekitar Rp 8.000 hingga Rp 11.000 setiap porsinya).
Ada juga pedagang yang menjual berbagai macam souvenir dari atas perahunya. Namun pedagang tidak hanya terdapat pada perahu di atas sungai saja, namun di pinggiran sungai juga terdapat kios-kios pedagang yang menjual barang dagangan mereka.
Mereka menjual beragam produk-produk yang berasal dari Utara, Selatan, Tengah dan Timur Laut Thailand. Produk seni ukiran, tekstil hingga miniatur kapal yang dibuat para pengrajin Thailand juga dijajakan di sini.
Nickhun mulai menyewa sebuah perahu gabungan bersama pengunjung lainnya karena satu perahu bisa berkapasitas hingga mencapai 7 orang, dengan membayar masing-masing 600 baht ( kira-kira Rp. 250.000) setiap penumpang.
Viollete dan Nickhun terlihat begitu menikmati perjalanan mereka kali ini. Dan sebenarnya ini adalah pertama kalinya mereka berdua pergi ke pasar terapung bersama. Padahal selama ini, Nickhun selalu menolak ajakan sang ibu ketika sang ibu mengajaknya untuk pergi ke pasar terapung dengan berbagai alasan saat menolaknya.
Namun kali ini pemuda ini terlihat begitu bersemangat saat pergi ke pasar terapung tradisional bersama Viollete, bahkan Nickhun sendiri yang mengajak Viollete untuk pergi bersama.
"Ayo!" Nickhun mulai turun dari kapal dan membantu Viollete untuk turun juga dari kapal. "Kita akan melihat beberapa kios di daratan dulu."
"Hhm. Okay!"
Tek hanya mereka berdua, para penumpang lain yang satu perahu dengan mereka kini juga mulai turun untuk menjelajahi beberapa kios di daratan. Dan nampaknya para pengunjung itu adalah rombongan orang dari negara lain.
"Vio, lihat!" Nickhun mulai memperlihatkan sebuah dress pendek berwarna putih dan pakaian itu memperlihatkan kesan yang begitu ceria dan tidak berlebihan karena akssorisnya sungguh sangat kalem.
"Manis ..." sahut Viollete saat melihat dress itu, namun Viollete langsung merebutnya dari Nickhun dan langsung mengembalikannya pada tempatnya lagi.
"Kok dikembalikan?" tanya Nickhun tak mengerti.
Viollete hanya tersenyum lalu menarik lengan sahabatnya untuk segera meninggalkan kios pakaian itu.
"Vio, tunggu! Mengapa kita pergi? Bukankah sudah aku bilang, aku akan membelikan dress untukmu?" tanya Nickhun mulai menahan Viollete.
"Tidak perlu, Nick. Pasti harganya akan sangat mahal. Lagipula aku tak terbiasa dengan pakaian seperti itu. Sayang jika tidak aku pakai nanti ..." sahut Viollete sambil melihat beberapa pernak-pernik di kios lainnya.
"Ya sudah. Bagaimana kalau aku belikan pakaian sesuai kesukaanmu saja? T-shirt? Celana jeans? Jaket oversize? crop top? Crop blouse? " ucap Nickhun menawari.
"Sudahlah, Nick! Aku tidak mau apa-apa kok. Kamu mengajakku kesini saja aku sudah sangat senang." sahut Viollete yang masih melihat beberapa aksesoris. "Lihat! Gelang ini cantik kan?" Viollete mulai memperlihatkan sebuah gelang pixiu giok dengan bentuk beberapa bulatan kecil yang saling terhubung oleh sebuah pengikat.
Gelang itu berwarna hitam dan memiliki ukiran-ukiran dengan tulisan Thailand berwarna keemasan. Viollete iseng dan mulai mencoba gelang itu pada pergelangan tangan kirinya.
"Cantik." sahut Nickhun. "Aku mau membeli gelang ini, Bibi. Berapa harganya?" kini Nickhun beralih menatap bibi penjual aksesoris itu.
"Karena itu adalah batu giok alami, harganya adalah 1.200 baht ( kira-kira Rp. 510.000)." jawab bibi penjual itu.
Mendengar harga gelang yang menurut Viollete cukup mahal hanya untuk sebuah gelang yang terlihat cukup biasa itu, membuat Viollete membulatkan sepasang matanya dan dengan cepat Viollete melepaskan gelang itu kembali dan segera mengembalikannya.
"Maaf, Bibi. Tapi kami hanya melihat-lihat dulu. Dan kami belum berniat untuk membelinya." Viollete meringis menatap bibi penjual aksesoris itu dan sebenarnya gadis cantik itu merasa begitu tak enak.
Namun tentu saja Viollete tak akan mau jika Nickhun membelikan gelang mahal itu untuknya. Kini Viollete segera menarik lengan Nickhun untuk segera meninggalkan tempat itu.
"Vio. Apa lagi kali ini?" pertanyaan gemas mulai dilontarkan oleh pemuda berdarah Thailand itu dengan cukup sabar ketika keduanya sudah duduk bersama di sebuah bangku.
"Gelang itu sangat mahal. Dan tentu saja sangat tidak cocok untukku! Hehe ... sebaiknya kita membuat gelang sendiri saja nanti ketika sampai di rumah!" usul gadis itu tersenyum manis menatap pria yang sudah 15 tahun menjadi sahabatnya ini.
TAR ...
Tiba-tiba saja terdengar suara tembakan yang berasal tak jauh dari mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺ᶫᶦᵃ🌍ɢ⃟꙰Ⓜ
si Nick baik banget sama vio, dia mau beliin si vio barang. tapi sayangnya vio tidak mau
2022-09-14
1
🌿Leony Fernanda🔱🎻
perhiasan di float market variasi asalkan pintar menawar
2022-08-23
1
Putri oktaviani
Nick baik banget sm Vio dia mau beliin vio barang tp vio ny tdk mau.
2022-08-21
2