Mendengar permintaan Eden, Tiara langsung terpaku di tempat beberapa saat.
"Idih, dasar! Memang dia bayi, mandi saja harus dimandiin, pakai alasan buta lagi, dasar gak punya malu!", gerutu Tiara dalam hati.
"Kau dengar atau tidak perkataan ku, atau jangan-jangan kamu benar-benar budek!", omel Eden lagi sama sekali tidak mau perduli dengan perasaan Tiara.
"Baik Tuan Eden", sahut Tiara akhirnya pasrah.
"Bagaimana pun dia suami ku, mau tidak mau aku harus menuruti permintaannya! Permintaan nya juga bukan suatu hal yang aneh.
Ayo Tiara kamu pasti bisa! Dia saja tidak malu telan*jang di depan mu! Kenapa aku harus malu kalau cuman melihat saja! Aku tidak boleh sampai kalah mental dengan si Edan itu!", putus Tiara dalam hati menyemangati diri nya sendiri.
"Lama sekali, kamu bisa cepat sedikit gak? koq seperti siput sih kalau disuruh! Mau membuat ku marah ya?", omel Eden lagi.
Tiara segera menghampiri Eden, dan tanpa berkata apa-apa lagi dan segera membuka dua kancing kaos polo Eden, agar dia bisa melepaskannya lebih mudah.
Setelah itu Tiara memberi aba-aba agar Eden mengangkat kedua tangan nya agar dia bisa melepaskan baju kaos Eden.
Tapi ternyata sungguh tidak mudah saat Eden mengangkat tangan nya ke atas, karena bathtub kamar mandi itu terletak agak tinggi, sedangkan Tiara yang sebenarnya merasa agak risih berdiri agak jauh, jadi dengan badannya yang terbilang agak mungil, Tiara kesulitan untuk menaikkan kaos polo Eden, apalagi Eden duduk di pinggir bathtub yang membuat posisinya menjadi lumayan tinggi.
...********...
Akhirnya Tiara mau tidak mau mendekatkan posisinya ke Eden, tapi karena merasa risih dan grogi, membuat Tiara lupa kalau posisi bathtub nya lebih tinggi, Tiara terantuk pinggiran lantai yang lebih tinggi.
Hal tersebut akhirnya membuat Tiara jatuh ke depan, ke arah Eden, Eden yang tidak menyangka Tiara jatuh ke depan nya, dengan kedua tangannya menekan dada nya, membuat Eden kehilangan keseimbangan, langsung terjerembab ke belakang, membuat kedua-duanya terjatuh ke bathtub.
Untung saja reflek Eden tetap cepat walaupun buta, dengan kedua tangannya menahan di bawah bathtub, membuat Eden seperti posisi duduk, sedangkan Tiara yang kaget sudah lupa saat ini dia masih berada di atas tubuh Eden.
Kaki Tiara masih menyangkut di pinggir bathtub, membuat Tiara tidak bisa bangun dari posisi nya itu.
"Kau sengaja ya? Mau coba-coba menggodaku ya?", omel Eden .
Omelan Eden akhirnya membuat Tiara sadar, Tiara membuka mata nya yang terpejam, karena tadi begitu kaget dengan kejadian itu.
Tapi sungguh sial, dia kesulitan bangun dengan posisi itu.
Untung saja akhirnya Eden menarik kedua tangan nya yang berada di dada Eden, sehingga membuat seluruh tubuh Tiara akhirnya masuk ke bathtub.
Tiara pun segera bangun dari posisi nya yang memalukan itu, dan berjalan keluar dari bathtub.
"Sudah! aku tidak perlu bantuan mu lagi! keluar! Jangan-jangan kau berniat membunuh ku!", omel Eden yang merasa kalau Tiara sengaja melakukan nya.
Kali ini Tiara sama sekali tidak
membantah lagi, Tiara sadar semua itu karena kecerobohan nya sendiri.
Tiara segera berjalan menuju pintu keluar kamar mandi , dan dengan kedua tangannya dia menekan pipinya yang memerah karena merasa malu.
"Huh kenapa hati ku jadi berdebar-debar karena perempuan itu!", omel Eden pada diri nya sendiri, begitu mendengar suara pintu yang dibuka dan ditutup kembali.
Hal tersebutlah yang membuat Eden mengusir Tiara keluar dari kamar nya, karena dia takut Tiara bisa mendengar detak jantungnya yang berdebar-debar itu.
...********...
Tiara segera melepas baju nya dan mengelap tubuhnya dengan handuk, setelah itu segera dia memakai baju yang dia ambil dari lemari. Baju-baju nya yang dia bawa dari rumah sudah dia pindahkan ke dalam lemari yang kosong dari tadi siang.
Tiara baru bisa bernafas lega ketika sudah mengganti bajunya dengan baju yang kering.
"Ah sungguh kejadian yang memalukan,. Mengapa aku begitu ceroboh? Baru hari pertama saja aku sudah membuat kesalahan fatal, bagaimana ini? Apalagi tadi tuan Eden kelihatan sangat marah karena kejadian ini", sesal Tiara dalam hati.
Sungguh hari yang mencekam bagi Tiara, apalagi saat mendengar Eden kembali memanggilnya setelah setengah jam kemudian.
Kali ini Eden tidak berkata apa-apa lagi , saat Tiara masuk ke kamar mandi untuk membantu Eden keluar, Eden juga sudah terlihat rapi dengan baju piyama yang sudah Tiara siapkan tadi.
Bahkan ketika Eden sudah berada di tempat tidur, Eden langsung membaringkan tubuh nya ke kasur, dan langsung memejamkan matanya tanpa berkata apa-apa lagi.
...********...
"Ah.. untung tuan Eden sudah tidur dan tidak marah lagi dengan kejadian tadi", ujar Tiara dalam hati merasa bersyukur.
Tiara yang tadi kebingungan berpikir di mana dia harus tidur, akhirnya memutuskan untuk tidur di bawah lantai saja, Tiara memilih Lantai yang dilapisi karpet bulu itu., agar tidak kedinginan.
Tiara juga mengeluarkan selimut dari lemari yang tadi sempat dia lihat saat merapikan bajunya.
Karena kelelahan akhirnya Tiara jatuh tertidur dengan lelap juga, setelah hampir seharian bersitegang dengan Eden.
...********...
Pagi-pagi sekali Rico sudah muncul di mansion Nugroho. Rico tentu tahu kalau Eden adalah anak tiri dari bibinya Mery.
Rico dipersilahkan masuk oleh pelayan, saat Rico berkata ingin bertemu dengan bibi nya Mery
Ketika melangkah masuk, langkah Rico terhenti ketika melihat bayangan gadis pujaan nya.
Tapi bukan itu yang membuat Rico terdiam, Rico melihat sebuah pemandangan yang membuat hatinya terasa sakit.
...********...
Pagi-pagi Eden sudah bangun dan meminta Tiara untuk mengantarnya ke taman sekedar menghirup udara segar.
Tiara dengan senang hati segera menggandeng tangan Eden untuk keluar dari kamar, karena Tiara benar-benar sudah merasa bosan berada di kamar terus, tapi dia tidak berani ke mana-mana karena khawatir Eden membutuhkan bantuan nya. Lagipula sungguh canggung berdua dengan Eden tanpa melakukan kegiatan apa-apa.
Tiara juga merasa bersyukur Eden sama sekali sudah tidak mengungkit kejadian yang memalukan itu lagi, jadi pelan-pelan rasa canggung Tiara pun hilang.
Bahkan Eden sama sekali tidak menanyakan di mana dia tidur semalam, harusnya Eden bisa tahu kalau kasur sebelahnya kosong.
Jadi Tiara menganggap kalau Eden sepertinya setuju, bahkan jangan-jangan merasa senang, karena Tiara tidak tidur di samping nya.
"Untunglah untuk hal seperti ini Eden tidak mempermasalahkan dan sependapat ", pikir Tiara yang merasa senang, karena akhirnya dia sudah tidak usah pusing lagi kalau mau tidur di mana
...********...
Rico melihat Tiara yang sedang menggandeng Eden berjalan di taman membuat hati nya begitu sakit.
Masih teringat jelas, sepasang tangan itu adalah tangan yang dulu menggandeng nya saat kaki nya masih pincang.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Cahaya Hayati
kasihan Rico tp mungkin Tiara angap Rico kakaknya sendiri
2023-03-15
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
hayyooo ... Eden mulai degdegan deket2 Tiara ... otewe bucin ini mah ...
😁😁😁
2023-01-28
0
Jami
rayudo dong tiara s eden niar mau oprasi mata
2022-09-01
0