"Aku tidak suka dilayani orang yang aku tidak kenal! Karena kau sudah menjadi istri ku aku hanya ingin kau yang membantu segala keperluan ku. Kalau kamu merasa keberatan dan tidak sanggup untuk menjalani tugas ini, aku masih memberikan kesempatan pada mu untuk angkat kaki dari sini! Aku akan menceraikan mu!" ujar Eden lagi.
Eden memang berencana membuat Bella takut, Eden sangat berharap agar Bella menyerah menjadi istrinya, dia ingin ayahnya tahu, hanya sampai di mana kwalitas keluarga Wijayanto.
Sebenarnya Eden tidak suka kalau ayahnya sudah membantu keluarga Wijayanto, Eden selalu merasa kalau Mery menikahi ayahnya karena harta, dan hanya ingin memanfaatkan ayahnya.
Bahkan dia merasa sudah dijebak Mery untuk menikahi Bella, keponakan Mery, dan dia yakin Mery menginginkan sesuatu dari pernikahan ini, apalagi saat ini dia tidak bisa melihat lagi.
...********...
Dari merasa takut dan canggung, Tiara menjadi kesal mendengar perkataan yang keluar dari mulut Eden yang dengan mudah mengatakan cerai, seakan-akan pernikahan bagi Eden hanya main-main saja.
Padahal gara-gara menikah dengan Eden, dia sudah mengorbankan perasaan nya pada Bram yang dia cintai.
Dia yang sebenarnya terpaksa menikah saja masih berusaha melakukan yang terbaik,
"Dasar manusia tidak berperasaan, mentang-mentang kaya seenaknya saja. Koq menikah dianggap main-main? Kau pikir aku suka menikah dengan mu? Aku pun terpaksa menikah dengan mu!", gerutu Tiara dalam hati mulai terpancing emosinya.
"Baiklah aku akan berusaha melakukan semua tugas ku dengan baik Tuan Eden! Sekarang sudah hampir jam 09.00, tuan tentu sudah sarapan. Bagaimana kalau aku membawa tuan Eden keluar jalan-jalan di taman?", tanya Tiara berusaha sabar.
"Kau menghina ku ya? Kau sudah tahu aku buta, tapi mau membawaku jalan di Taman. Memang apa yang bisa aku lihat di taman dengan mata ku yang buta ini!", omel Eden yang langsung tersinggung dan merasa kalau Tiara sengaja ingin membalas kelakuannya.
"Harusnya nama mu bukan Eden tuan! lebih cocok nama mu tuan Edan! Kau mencari istri hanya untuk melampiaskan kekesalan mu saja. Memang Bella selalu lebih pintar!", omel Tiara dalam hati.
"Aku tidak berani menghina tuan Eden! Jalan-jalan ke taman tidak harus memandang pemandangan tuan. Mungkin tuan juga sudah hafal dan tahu apa yang bisa tuan lihat di taman itu. Aku hanya ingin tuan menghirup udara segar di taman!", ujar Tiara menghela nafas, berusaha sabar.
"Agar otak mu lebih segar dan tidak marah-marah tanpa sebab terus tuan Eden!", sambung Tiara hanya dalam hati.
Mendengar jawaban Tiara, Eden akhirnya tergoda juga untuk menghirup udara luar. Setelah dia mengalami kecelakaan dan kembali dari rumah sakit, Eden selalu mendekam di kamar dan tidak pernah keluar.
Sebetulnya dia merindukan dunia luar juga, apalagi saat dia sehat, Eden memang suka berolahraga lari.
Tapi saat bibi Mery menawari dia untuk keluar dari kamar, Eden langsung menolak mentah-mentah, karena Eden selalu ingin menentang keinginan Mery, entah mengapa setiap berhasil menolak keinginan Mery, dia akan merasakan kepuasan tersendiri.
"Heran, mengapa sifat Bella bisa berubah dalam sekejap. Apakah ini rencana bibi Mery? Ingin aku bertekuk lutut pada keponakannya? Jangan harap! Baiklah aku akan ikuti permainan mu bibi Mery, jangan menganggap dengan kebutaan ku, kau bisa menipu ku!", ujar Eden dalam hati, akhirnya mengangguk mengiyakan tawaran Tiara.
Eden tidak sadar kalau saat ini sebenarnya dia sudah tertipu! Yang berdiri di depannya bukanlah Bella, melainkan Tiara.
...********...
"Mengapa kau selalu memanjakan anak mu Bella? Lihat akibat perbuatan mu! Bella menjadi seorang anak yang tidak bertanggungjawab dan tahunya hanya berfoya-foya!", omel Wijayanto pada istrinya.
Wijayanto merasa kesal pada istrinya yang terlalu memanjakan Bella, hingga tidak ada satu sifat Bella pun yang bagus. Hanya satu kelebihan Bella, mulutnya manis, tapi itu juga kalau lagi ada maunya saja.
Hal itu juga yang menyebabkan Wijayanto akhirnya mau tidak mau menerima usul istrinya saat ingin menggantikan Bella dengan Tiara.
Wijayanto juga takut Bella akan mengecewakan keluarga Nugroho, sedangkan saat ini usahanya masih membutuhkan sokongan dari Nugroho.
Hal yang membuat hatinya tidak tenang, karena sudah tidak bisa menepati janjinya pada Rico.
Saat dia sampai di rumah, yang ada hanya Mita saja, bayangan Bella sudah tidak kelihatan sama sekali.
Hal itulah yang akhirnya membuat Wijayanto marah.
...********...
"Siapa sih sebenarnya anak mas?!Mengapa kamu begitu membela Tiara dan membenci Bella?", ujar Mita yang suka hiperbola.
"Ibu jangan terlalu berlebihan, aku tidak mungkin membenci Bella, dia adalah anak ku juga, aku hanya ingin dia lebih bertanggung jawab pada perkataannya. Bagaimanapun dia sudah dewasa, seharusnya dia bisa bertanggung jawab pada apa yang sudah diucapkannya!", protes Wijayanto.
"Tapi hidupnya akan menyedihkan kalau dia menikahi seorang pria buta, walaupun kaya. Bahkan aku dengar dari kak Mery, kalau kemungkinan sangat kecil, Eden mau melakukan operasi mata. Karena sepertinya Eden trauma saat ibunya meninggal saat menjalani operasi pengangkatan tumor. Kau mau selamanya anak kita Bella hanya menjadi mata buat suami nya? Kau tahu kan anak kita cantik, tidak mendapatkan Eden juga tidak apa-apa, dia juga masih bisa mendapatkan pria normal lain yang juga kaya", ujar Mita yang selalu membanggakan kelebihan fisik Bella.
"Kau sama sekali tidak berpikir bagaimana dengan nasib Tiara? Apakah kau tidak kasihan dengan Tiara? Salah kan si Bella yang mengajukan diri sendiri!", omel Wijayanto yang tidak puas dengan jawaban Mita.
"Justru dia yang harus bersyukur, hanya seorang anak angkat mendapatkan suami yang begitu kaya. Kalau tidak karena buta, mana bisa dia mendapatkan pria seperti tuan Eden?
Justru dia harus bersyukur kita sudah mengangkat derajat dia. Kalau bukan karena dia menggantikan Bella, aku tidak yakin Ara bisa mendapatkan suami seperti apa?", ujar Mita tidak senang, karena Wijayanto selama ini menyayangi dan suka membela Tiara.
"Mengapa kau selalu berpikiran picik Bu? Kau masih tidak sadar kalau bukan karena harta orang tua Tiara, kita tidak akan seperti hari ini. Bahkan sampai sekarang aku merasa tidak tenang, harusnya itu adalah warisannya Tiara. Tapi sudah kita pakai dan habis saat usaha di Australia. Bahkan sekarang kita menikahkan dia dengan Eden karena kita takut keluarga Nugroho akan mencabut modal dari perusahaan kita. Apakah kau tidak merasa bersalah sedikit pun?", tanya Wijayanto.
"Tapi kan kita sudah membesarkan dia dengan baik! Budi orang tua tidak pernah bisa habis dibalas. Kita juga selalu menyekolahkan dia di sekolah yang sama dengan Bella. Jadi aku tidak merasa berhutang padanya, semua itu sudah impas!", ujar Mita.
"Lantas bagaimana kalau Rico pulang? Bagaimana dengan janji kita pada Rico?", tanya Wijayanto lagi.
"Kau yang berjanji! Aku tidak pernah! Aku malah bersyukur Tiara menikah dengan Eden. Sekali dayung dua pulau terlampaui. Rico anak yang pintar dan mendapatkan beasiswa, juga tampan, masa depannya cerah. Dia akan dengan mudah mendapatkan perempuan dari keluarga terhormat. Aku sejak dulu tidak pernah berjanji pada dia akan menikahkan dia dengan Tiara!", ujar Mita tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Akhirnya Wijayanto terdiam dan tidak bisa berkata-kata lagi, hari ini akhirnya dia sadar darimana sikap egois Bella berasal.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Eric ardy Yahya
wanita tidak tau diri . kamu enak saja bicara seperti itu seakan-akan anak angkat dijadikan barang dagang buat orang lain . kenapa gak sekalian saja kamu menikah sama Rico ?
2023-06-24
0
novi 99
Rico dan Bram ... yang mana yang bakal jadi pebinor 🤭🤭🤭
2023-05-15
1
Yusni Ali
Dasar Ema sama anak sama egoisnya
2023-03-20
0