Pertemuan Bram dan Tiara

Langkah kaki Tiara langsung terhenti, kakinya langsung membeku di tempat, begitu melihat siapa yang sedang menunggu Eden di bawah. Wajahnya pun langsung pias seketika.

Bibi Mery yang melihat perubahan di wajah Tiara, mulai merasakan ada sesuatu yang tidak beres, apalagi tadi hatinya sempat merasa tidak enak, saat Bram berkata dia mempunyai teman kuliah yang bernama Bella di Australia.

Yang kaget ternyata bukan Tiara saja, Bahkan Bram pun kaget , dia tidak menyangka kalau dia akan menemukan Tiara di tempat Eden.

Kedua orang itu saling. berpandangan, tapi tidak ada sepatah katapun yang terucap, karena Tiara dan Bram masing-masing shock, tidak menyangka mereka akan bertemu lagi dalam keadaan seperti itu.

"Aku harus bergerak cepat sebelum rahasia ini terbongkar, jangan sampai Eden murka kalau mengetahui kebohongan ini", pikir

Bibi Mery yang segera sadar kalau ada yang tidak beres.

Bibi Mery memutuskan untuk segera menarik Bram keluar dari ruangan tersebut, sebelum Bram mengucapkan sepatah kata apa pun.

...********...

"Nak Bram, kamu pasti mengenal Tiara bukan? Bibi mohon pada mu, jangan memberitahu Eden kalau yang menikah dengan nya adalah Tiara bukan Bella!", ujar bibi Mery yang sudah bisa menebak kalau Bram mengenal Tiara.

"Kalian berani sekali membohongi Eden!", ujar Bram marah setelah sadar dari rasa kagetnya.

"Maaf nak Bram, bibi mohon pada mu kali ini, anggaplah kamu tidak pernah mengenal Tiara sebagai Tiara. Anggap saja Tiara adalah Bella. Kami melakukannya bukan untuk mencelakai Eden, tapi karena ada alasan tertentu", ujar bibi Mery memohon.

"Alasan apa?", tanya Bram tidak mau mengiyakan permohonan bibi Mery.

"Harusnya yang menikah dengan Eden adalah Bella, tapi saat pernikahan Bella menghilang. Jadi kami terpaksa menggantikan Bella dengan Tiara. Bibi berharap nak Bram bisa menutup sebelah mata", ujar Mery lagi memohon.

"Mengapa kalian tidak jujur saja kalau Bella hilang? mengapa harus diganti Tiara?", tanya Bram tidak terima.

"Kau tahu sendiri sifat Eden. Apalagi saat ini perusahaan keluarga Wijayanto masih disokong grup Nugroho.

Eden juga sejak dulu selalu menganggap bibi berniat tidak baik. Jadi Bibi merasa kalau sampai jujur mengatakan Bella kabur dari pernikahan ini, tentu Eden semakin memandang jelek semua keluarga Wijayanto termasuk juga bibi.

Bibi ingin memiliki hubungan yang harmonis dengan Eden sejak dulu, kalau sampai dia tahu Bella kabur dari pernikahan ini karena Eden menjadi buta, tentu Eden akan semakin marah kepada keluarga Wijayanto", ujar Mery lagi.

"Tapi tetap saja kalian tidak boleh melakukan hal seperti itu. Apakah Tiara dengan sukarela melakukannya? Atau karena ancaman kalian?", tanya Bram masih tidak terima.

Bram semakin yakin kalau Tiara terpaksa melakukan hal itu, Bram yakin Tiara begitu bahagia saat dia menyatakan perasaannya.

"Kami tidak memaksanya, Tiara sendiri yang mengajukan diri dan dengan sukarela melakukannya", ujar Bibi Mery kali ini berbohong, agar Bram segera menyudahi masalah ini, dan menerima permohonannya untuk tidak membongkar kebohongan mereka.

"Jangan bohong bi, tidak mungkin Tiara melakukannya tanpa sebab!", ujar Bram marah.

"Nak Bram, kami adalah keluarganya, tentu kami lebih tahu dia daripada orang lain. Tiara melakukannya dengan sukarela demi keluarga!", ujar bibi Mery tetap pada pendiriannya.

"Jadi maksud bibi, bibi lebih mengenal sifat Tiara dari pada aku?", tanya Bram semakin emosi.

"Tentu Bram, kau mungkin teman nya, tapi kami adalah keluarga nya", ujar Mery.

"Tapi aku bukan teman biasa, aku adalah kekasih nya!", ujar Bram yang langsung membuat Mery terdiam seketika dan tidak bisa menjawab lagi.

...********...

"Koq malah diam di tempat sih? Sebenarnya yang buta kamu atau aku sih?", ujar Eden kesal, karena tidak ada pergerakan dari Tiara yang berdiri terpaku.

"Jangan-jangan kamu juga tuli ya?", tanya Eden lagi ketika masih belum mendapat jawaban dari Tiara yang masih shock, hanya menatap kepergian Bram yang ditarik bibi Mery.

"Oh maaf tuan Eden, aku bingung karena di sini tidak ada orang!", ujar Tiara yang akhirnya sadar dari rasa kagetnya.

"Ternyata dengan satu kebohongan yang dibuat, pasti akan terus berlanjut dengan kebohongan lain", sesal Tiara dalam hati.

"Si Bram mau ngerjain aku ya?", ujar Eden kesal pada dirinya sendiri.

Eden menjadi semakin mudah marah dan emosi sejak mengalami kebutaan.

"Sebaiknya tuan Eden duduk dulu di sofa, coba aku cari bibi dan tanya di mana saudaranya Tuan Eden", ujar Tiara yang merasa dia semakin fasih berbohong.

Dengan segera Tiara menggandeng Eden menuju ke sofa, sebelum Eden berubah pikiran.

Beruntung kali ini Eden tidak menolak lagi, dia sebenarnya juga sudah merasa lelah, setelah lama tidak beraktifitas.

...********...

Benar saja tebakan Tiara, Bibi Mery dan Bram sedang berada di taman.

Tampak keduanya berada dalam keadaan tegang.

"Sudah terlanjur bertemu, aku harus menghadapinya! Setidaknya aku harus minta maaf pada mas Bram, bagaimana juga aku sudah bersalah meninggalkannya tanpa pesan apa pun juga", ujar Tiara dalam hati, berusaha tegar menghadapi situasinya yang rumit ini.

Melihat kedatangan Tiara, bibi Mery segera mendekati Tiara, sebelum Tiara semakin dekat dengan dia dan Bram.

Mery segera menggenggam tangan Tiara, dengan demikian Mery memohon pengertian Tiara,

"Bibi harap kau bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik, agar perusahaan ayah mu tetap dapat berjalan lancar.

Usahakan kau minta Bram merahasiakan pertukaran yang kau lakukan dengan Bella.

Tadi bibi berkata pada Bram, kalau kau yang mengajukan diri dan bersedia menggantikan Bella dengan sukarela demi keluarga. Bibi baru tahu dia kekasih mu setelah bibi membohonginya. Maafkan bibi", ujar bibi Mery berbisik, takut terdengar oleh Bram.

"Baiklah bi!", sahut Tiara menghela nafas panjang.

"Terimakasih Tiara", ujar Mery sebelum meninggalkan Bram dan Tiara agar mereka bebas berbicara.

...********...

"Tiara, kau pasti sudah dipaksa Bella buat menggantikannya untuk menikah dengan Eden? benar bukan? Serahkan hal ini pada ku, biar aku jelaskan pada Eden!", ujar Bram memegang kedua bahu Tiara .

Dengan kedua tangannya, Tiara menurunkan kedua tangan Bram dari bahunya dan mundur menjaga jarak dengan Bram.

"Tidak ada yang memaksa aku Bram. Aku sendiri yang mengajukan diri untuk menggantikan Bella, maafkan aku kalau aku telah mengecewakan mu Bram. Mengingat persahabatan kita dulu, aku mohon pada mu, anggaplah kau tidak pernah mengenal aku. Anggaplah aku bernama Bella", ujar Tiara tidak berani menatap ke arah Bram

"Kau jangan berbohong Ara, bukankah waktu itu kau sudah menerima cinta ku? Mengapa tiba-tiba kau memutuskan memilih Eden yang baru kau kenal? Aku yakin kau terpaksa melakukan itu semua bukan? Katakan pada ku, aku pasti akan membantu mu!", ujar Bram tidak terima.

"Kau hanya bisa membantu ku Bram, tapi kau tidak bisa membantu ayah ku yang sudah membesarkan aku!", ujar Tiara dalam hati berusaha menahan rasa sedihnya agar tidak ada air mata yang keluar.

Bersambung........

Terpopuler

Comments

Yusni Ali

Yusni Ali

Di sini posisi Tiara seba salah

2023-03-21

1

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

gimana kalo Tiara tau, pak Wijayanto dan bu Mita sudah mengambil warisan Tiara buat hidup mereka di Australia ? 🤔😤

2023-01-27

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

eng ing eeennnggg .....
jadi deg degan niiiy ...

2023-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Menggantikan Bella
2 Rencana menghindari pernikahan
3 Curiga
4 Keinginan Mery
5 Bila perempuan sudah iri
6 Di luar rencana
7 Pertemuan pertama
8 Manusia egois
9 Bukan salah ku
10 Harapan Rico
11 Ancaman Eden
12 Alasan tidak ikut Bram
13 Pertemuan Bram dan Tiara
14 Sakit hati
15 Dendam Bram
16 Kejutan
17 Rencana Rico
18 Hari pertama di mansion Nugroho
19 Kejujuran menjadi bumerang
20 Aku mencintainya
21 Sayang, kakak terlambat datang!
22 Perbedaan pendapat
23 Tuan Eden bisa melihat kah?
24 kembali terulang
25 Kegiatan baru
26 Tiara berbohong lagi
27 Meminta hak
28 Tiara akhirnya tahu
29 bekerjasama
30 kesukaan baru Eden
31 Bella mulai terpengaruh
32 Rencana Ana
33 Aku berbohong Tuan
34 Bukan Tiara yang dulu lagi
35 Menyesal
36 memperbaiki hubungan
37 Jangan bermimpi mengambil milik ku
38 Kabar bagus atau jelek?
39 semakin pintar
40 Keputusan Mery
41 bertanya langsung
42 Salah mengira
43 Keinginan Tiara
44 Eden yang semakin perhatian
45 Semakin pintar berbohong
46 Berubah
47 Salah paham
48 mulai menjalankan rencana
49 Aku suka kamu
50 ingin hidup merdeka
51 Sifat asli Bella
52 Curiga
53 memulai hidup baru
54 pertemuan yang tidak diduga
55 Rasa kecewa Bella
56 Merry menyesal
57 Ungkapan perasaan Rico
58 Sifat asli keluar
59 Menyimpan rahasia
60 Tiara akhirnya tahu
61 Buku ungu
62 Rahasia yang terbongkar
63 Pengakuan Mery
64 Menemukan persembunyian Tiara
65 Eden shock
66 Amnesia?
67 Eden yang sabar
68 perasaan asing
69 Maafkan aku
70 Hobi yang belum hilang
71 obsesi Hans
72 Rico akhirnya tahu
73 Tiara yang berbeda
74 pertemuan Rico dan Eden
75 Rico yang kecewa
76 Rayuan Tiara
77 Nasehat Bella
78 pertemuan Rico dan Tiara
79 perbedaan cinta Rico dan Eden
80 Ana yang kagum
81 cemburu
82 Bella kalah
83 Menyambut kepulangan Lily
84 perbedaan sifat
85 Salah sangka
86 suka duka belanja dengan lily
87 Sehari terasa setahun
88 Lily yang terharu
89 Pesta pernikahan
90 make him crazy
91 Janji Tiara
92 Tiara yang bahagia
93 Rencana ke Eropa
94 mimpi buruk
95 Bertemu bella
96 Sifat Tiara yang berubah
97 Saling curiga
98 Ingatan yang kembali
99 Tiara ingatannya pulih
100 Misi bi Ana
101 Syarat pulang ke mansion
102 Benci tapi rindu
103 hubungan yang renggang
104 Eden yang merasa tersiksa
105 Tiara akhirnya mengerti
106 Ending yang bahagia
107 Pengumuman karya baru
108 Bonus Chapter (Eden yang mengalah)
109 Bonus Chapter (Tiba di Perancis)
110 Bonus Chapter (Belajar berani seperti Lily)
111 Bonus Chapter (Akibat Lembur?)
112 Tidak jadi puasa
113 Ending Bonus Chapter
114 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Menggantikan Bella
2
Rencana menghindari pernikahan
3
Curiga
4
Keinginan Mery
5
Bila perempuan sudah iri
6
Di luar rencana
7
Pertemuan pertama
8
Manusia egois
9
Bukan salah ku
10
Harapan Rico
11
Ancaman Eden
12
Alasan tidak ikut Bram
13
Pertemuan Bram dan Tiara
14
Sakit hati
15
Dendam Bram
16
Kejutan
17
Rencana Rico
18
Hari pertama di mansion Nugroho
19
Kejujuran menjadi bumerang
20
Aku mencintainya
21
Sayang, kakak terlambat datang!
22
Perbedaan pendapat
23
Tuan Eden bisa melihat kah?
24
kembali terulang
25
Kegiatan baru
26
Tiara berbohong lagi
27
Meminta hak
28
Tiara akhirnya tahu
29
bekerjasama
30
kesukaan baru Eden
31
Bella mulai terpengaruh
32
Rencana Ana
33
Aku berbohong Tuan
34
Bukan Tiara yang dulu lagi
35
Menyesal
36
memperbaiki hubungan
37
Jangan bermimpi mengambil milik ku
38
Kabar bagus atau jelek?
39
semakin pintar
40
Keputusan Mery
41
bertanya langsung
42
Salah mengira
43
Keinginan Tiara
44
Eden yang semakin perhatian
45
Semakin pintar berbohong
46
Berubah
47
Salah paham
48
mulai menjalankan rencana
49
Aku suka kamu
50
ingin hidup merdeka
51
Sifat asli Bella
52
Curiga
53
memulai hidup baru
54
pertemuan yang tidak diduga
55
Rasa kecewa Bella
56
Merry menyesal
57
Ungkapan perasaan Rico
58
Sifat asli keluar
59
Menyimpan rahasia
60
Tiara akhirnya tahu
61
Buku ungu
62
Rahasia yang terbongkar
63
Pengakuan Mery
64
Menemukan persembunyian Tiara
65
Eden shock
66
Amnesia?
67
Eden yang sabar
68
perasaan asing
69
Maafkan aku
70
Hobi yang belum hilang
71
obsesi Hans
72
Rico akhirnya tahu
73
Tiara yang berbeda
74
pertemuan Rico dan Eden
75
Rico yang kecewa
76
Rayuan Tiara
77
Nasehat Bella
78
pertemuan Rico dan Tiara
79
perbedaan cinta Rico dan Eden
80
Ana yang kagum
81
cemburu
82
Bella kalah
83
Menyambut kepulangan Lily
84
perbedaan sifat
85
Salah sangka
86
suka duka belanja dengan lily
87
Sehari terasa setahun
88
Lily yang terharu
89
Pesta pernikahan
90
make him crazy
91
Janji Tiara
92
Tiara yang bahagia
93
Rencana ke Eropa
94
mimpi buruk
95
Bertemu bella
96
Sifat Tiara yang berubah
97
Saling curiga
98
Ingatan yang kembali
99
Tiara ingatannya pulih
100
Misi bi Ana
101
Syarat pulang ke mansion
102
Benci tapi rindu
103
hubungan yang renggang
104
Eden yang merasa tersiksa
105
Tiara akhirnya mengerti
106
Ending yang bahagia
107
Pengumuman karya baru
108
Bonus Chapter (Eden yang mengalah)
109
Bonus Chapter (Tiba di Perancis)
110
Bonus Chapter (Belajar berani seperti Lily)
111
Bonus Chapter (Akibat Lembur?)
112
Tidak jadi puasa
113
Ending Bonus Chapter
114
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!