Aku mencintainya

"Ayo ikut aku pulang sekarang!", ujar Rico.

"Aku...", Tiara menjadi bingung dengan keadaan itu. Kalau menuruti kata hati nya ingin sekali dia ikut Rico pulang ke rumah, tapi bagaimana dengan ayah, ibu dan Bella kalau melihat dia kembali?

Belum lagi teringat dengan bibi Mery yang mengharapkannya bisa menghadapi Eden, agar hubungannya bisa membaik dengan Eden.

Bagaimana juga bibi Mery sudah baik pada nya.

Tapi dengan keadaan sekarang, Tiara tidak yakin lagi apakah keinginan bibi Mery akan tercapai?

"Kalau kau ikut kakak mu sekarang, jangan harap aku akan menerima mu kembali lagi! Dan aku juga tidak menjamin usaha ayah mu akan baik-baik saja!", ujar Edan dengan mengancam.

"Kau tidak perlu khawatir, kakak akan membicarakan dengan ayah, kakak akan membereskan semua masalah mu! Kamu tidak usah takut ancaman Eden!", ujar Rico meyakinkan Tiara.

Mendengar perkataan Rico, Tiara menjadi bimbang dan mulai terpancing. Apalagi hubungannya dengan Rico baik, dan dia yakin Rico tidak mungkin mencelakakannya.

"Ayo!", ujar Rico sambil menarik tangan Tiara yang terlihat bingung dan bimbang.

"Hentikan Rico!"

...********...

Bibi Mery langsung menarik tangan Tiara dari tangan Rico hingga terlepas.

"Kenapa kau berbuat seenaknya di sini!", tegur bibi Mery memandang tajam ke arah Rico.

"Apakah ayah mu tahu perbuatan mu?", tanya bibi Mery lagi.

"Aku tidak memerlukan persetujuan ayah selama aku melakukan hal yang benar!", sahut Rico tidak terima.

"Kau ingin membawa pergi istri orang lain, apakah itu tindakan yang benar?", tanya bibi Mery.

"Dia adik ku, aku tak ingin dia hidup menderita di sini!", ujar Rico masih tidak terima.

"Bibi ada di sini, tidak mungkin adik mu menderita!", ujar bibi Mery tegas.

"Tiara! bawa Eden kembali ke kamar, biar bibi yang bicara dengan kakak mu", perintah bibi Mery.

Tiara yang memang sejak tadi ragu dengan apa yang mesti dilakukannya, kali ini membulatkan tekadnya mengikuti perintah bibi Mery.

"Pulang lah kak, semua sudah terjadi, jadi aku harus menjalani hidup ku seperti ini!", ujar Tiara pada Rico, sebelum menggandeng Eden untuk kembali ke kamar nya lagi.

"Kau cukup pintar Bella, sampai kapan pun kau tak akan menang kalau melawan aku, walaupun kakak mu yang sombong itu membantu mu sekalipun!", ujar Eden pelan tapi menusuk, setelah mengucapkan itu Eden tersenyum puas dan sinis.

"Bibi Mery saja tidak berani dengan ku!", sambung Eden lagi dengan sombong.

Tiara hanya bisa menatap senyum Eden yang membuatnya semakin membenci pria itu,

"Sejak pertama aku masuk ke sini, aku memang sudah kalah pada mu, dengan apa yang kau miliki bagaimana aku bisa melawan mu?", desah Tiara yang untuk pertama kalinya menyesali statusnya yang tanpa orang tua dan hanya anak angkat di keluarga Wijayanto.

...********...

Setelah mendudukkan Eden di atas tempat tidur, Tiara segera melepaskan gandengan tangan nya.

"Aduh..!", teriak Tiara kaget ketika Tiara jatuh terduduk di samping Eden.

Eden menarik tangan nya dengan kencang, sebelum Tiara sempat melangkah menjauh.

"Kau hendak ke mana?", tanya Eden.

"Aku ingin bertemu dengan kak Rico, aku ingin berbincang-bincang dengan kak Rico karena kami sudah lama tidak bertemu", ujar Tiara menghentakkan tangannya, berusaha melepaskan pergelangan tangannya dari genggaman tangan Eden kencang.

"kenapa dia bisa menangkap tangan ku dan bisa pas kena lagi, padahal buta!", sesal Tiara yang masih sibuk berusaha melepaskan tangannya.

"Aku tidak mengijinkan kau bertemu dia, kau tetap di kamar saja!", ujar Eden datar.

"Mengapa? mengapa aku tidak boleh menemui kakak ku sendiri?", tanya Tiara.

"Aku tidak suka dengan kakak mu yang sombong itu, kalau aku tidak suka, kau juga tidak boleh menemui orang yang aku tidak suka!", sahut Eden.

"Kau sengaja ya? Kau sengaja mempersulit aku bukan?", tanya Tiara menatap kesal ke wajah Eden yang semakin dia benci itu.

"Kalau kau sudah tahu, bagus! Jangan sampai membuat aku marah lagi!", ujar Eden.

"Bukan tidak mungkin sekarang aku akan menghukum mu, kalau kau tidak menurut dan berbuat kesalahan lagi", ujar Eden mengancam dan tersenyum senang, merasa di atas angin.

"Cih! bisa seenaknya mengatakan orang sombong, sendiri saja sombong nya tingkat dewa! Dasar buta edan, dia sengaja mempersulit aku, baiklah aku akan mencari kesempatan lain untuk bertemu kak Rico. Sebaiknya aku mengalah saja saat ini kalau tidak mau banyak masalah!", ujar Tiara pada dirinya sendiri berusaha sabar.

"Lepaskan tanganku! aku ingin ke toilet, kau ingin kasur mu basah gara-gara aku gak tahan?", ancam Tiara.

"Gak usah bohong!", ujar Eden tidak percaya.

"Kalau kau tidak percaya, kau jangan salahkan aku kalau sampai kasur mu basah dan bau pesing. Aku sudah gak tahan!", ujar Tiara lagi.

"Awas kalau kau sampai menemui kakak mu itu. Kalau kau melanggar perintah ku, tahu sendiri akibatnya!", ujar Eden akhirnya melepas tangan Tiara.

"Aku tidak berani tuan ku!", ujar Tiara menyindir, sambil terbirit-birit menuju ke kamar mandi.

"Ternyata menyenangkan ngerjain perempuan bodoh itu! Fisiknya saja yang cantik, tapi tidak dengan otaknya. Setidaknya aku punya hiburan! Ternyata dia tidak sepintar bibi nya itu! Aku akan main-main dengannya", ujar Eden tanpa sadar tersenyum senang kali ini, karena dia tidak akan kesepian lagi di dunianya yang gelap.

...********...

"Bibi mengapa nama Tiara bisa menjadi Bella?", tanya Rico langsung, ketika Bella dan Eden sudah masuk kembali.

"Kata pelayan kau datang mau menjumpai bibi, tapi mengapa tiba-tiba kau malah bertengkar dengan Eden?", tanya bibi Mery tanpa menjawab pertanyaan Rico .

"Karena Eden menikahi Tiara tidak punya maksud yang baik, hanya menganggap Tiara sebagai pelayannya saja. Betul hari ini saya datang ingin menjumpai bibi, kemaren aku baru sampai di Indonesia. Tapi sekalian saya datang untuk menengok Tiara juga, bi. Saya dengar dari ayah kalau Tiara menikah dengan tuan Eden. Tapi kenapa Tiara? Kenapa bukan Bella?", tanya Rico.

"Kau tentu lebih mengenal sifat adik mu! sesudah Eden buta karena kecelakaan, Bella langsung menghilang. Sedangkan Eden minta pernikahannya dipercepat!", ujar bibi Mery tentu menyembunyikan rahasia kalau mereka sudah sekongkol menyembunyikan Bella agar Tiara bersedia menggantikan Bella.

"Dipercepat karena hanya ingin memperbudak Tiara saja. Memang dia masih kurang uang untuk membayar seorang pelayan?", sindir Rico tidak senang.

"Dan kenapa kalian bisa-bisanya menuruti maunya Eden saja? Kalian bahkan tidak memikirkan bagaimana nasib Tiara sesudah menikah dengan lelaki egois seperti Eden?", tanya Rico yang kecewa.

"Sudah terlanjur berjanji, harus ditepati Rico. Kalau tidak bagaimana bibi akan menghadapi Nugroho? Apalagi usaha ayah mu juga disokong grup Nugroho?", ujar bibi Mery.

"Mengapa yang janji Bella, yang menepatinya Tiara?", tanya Rico tidak puas.

"Mengapa kau lebih membela Tiara dibanding adik kandung mu Bella?", tanya balik bibi Mery.

"Karena aku mencintainya, Tiara satu-satunya orang yang memperhatikanku saat aku masih cacat, dan ayah sudah berjanji akan menikahkan Tiara dengan ku!", sahut Rico yang langsung membuat bibi Mery terdiam.

Bersambung........

...Terimakasih author ucapkan kepada readers yang selalu mendukung karya author....

...Semoga terhibur selalu....

...Love you all...

...😘😘😘...

Terpopuler

Comments

Irawati Soetojo

Irawati Soetojo

Kok. manggilnya Tiara?? bukannya Bella??

2023-09-13

1

Yusni Ali

Yusni Ali

Waduh Tiara buat rebutan

2023-03-21

0

Cahaya Hayati

Cahaya Hayati

kebohongan akan menutupi kebohongan semakin banyak hati yg terluka.

2023-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Menggantikan Bella
2 Rencana menghindari pernikahan
3 Curiga
4 Keinginan Mery
5 Bila perempuan sudah iri
6 Di luar rencana
7 Pertemuan pertama
8 Manusia egois
9 Bukan salah ku
10 Harapan Rico
11 Ancaman Eden
12 Alasan tidak ikut Bram
13 Pertemuan Bram dan Tiara
14 Sakit hati
15 Dendam Bram
16 Kejutan
17 Rencana Rico
18 Hari pertama di mansion Nugroho
19 Kejujuran menjadi bumerang
20 Aku mencintainya
21 Sayang, kakak terlambat datang!
22 Perbedaan pendapat
23 Tuan Eden bisa melihat kah?
24 kembali terulang
25 Kegiatan baru
26 Tiara berbohong lagi
27 Meminta hak
28 Tiara akhirnya tahu
29 bekerjasama
30 kesukaan baru Eden
31 Bella mulai terpengaruh
32 Rencana Ana
33 Aku berbohong Tuan
34 Bukan Tiara yang dulu lagi
35 Menyesal
36 memperbaiki hubungan
37 Jangan bermimpi mengambil milik ku
38 Kabar bagus atau jelek?
39 semakin pintar
40 Keputusan Mery
41 bertanya langsung
42 Salah mengira
43 Keinginan Tiara
44 Eden yang semakin perhatian
45 Semakin pintar berbohong
46 Berubah
47 Salah paham
48 mulai menjalankan rencana
49 Aku suka kamu
50 ingin hidup merdeka
51 Sifat asli Bella
52 Curiga
53 memulai hidup baru
54 pertemuan yang tidak diduga
55 Rasa kecewa Bella
56 Merry menyesal
57 Ungkapan perasaan Rico
58 Sifat asli keluar
59 Menyimpan rahasia
60 Tiara akhirnya tahu
61 Buku ungu
62 Rahasia yang terbongkar
63 Pengakuan Mery
64 Menemukan persembunyian Tiara
65 Eden shock
66 Amnesia?
67 Eden yang sabar
68 perasaan asing
69 Maafkan aku
70 Hobi yang belum hilang
71 obsesi Hans
72 Rico akhirnya tahu
73 Tiara yang berbeda
74 pertemuan Rico dan Eden
75 Rico yang kecewa
76 Rayuan Tiara
77 Nasehat Bella
78 pertemuan Rico dan Tiara
79 perbedaan cinta Rico dan Eden
80 Ana yang kagum
81 cemburu
82 Bella kalah
83 Menyambut kepulangan Lily
84 perbedaan sifat
85 Salah sangka
86 suka duka belanja dengan lily
87 Sehari terasa setahun
88 Lily yang terharu
89 Pesta pernikahan
90 make him crazy
91 Janji Tiara
92 Tiara yang bahagia
93 Rencana ke Eropa
94 mimpi buruk
95 Bertemu bella
96 Sifat Tiara yang berubah
97 Saling curiga
98 Ingatan yang kembali
99 Tiara ingatannya pulih
100 Misi bi Ana
101 Syarat pulang ke mansion
102 Benci tapi rindu
103 hubungan yang renggang
104 Eden yang merasa tersiksa
105 Tiara akhirnya mengerti
106 Ending yang bahagia
107 Pengumuman karya baru
108 Bonus Chapter (Eden yang mengalah)
109 Bonus Chapter (Tiba di Perancis)
110 Bonus Chapter (Belajar berani seperti Lily)
111 Bonus Chapter (Akibat Lembur?)
112 Tidak jadi puasa
113 Ending Bonus Chapter
114 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Menggantikan Bella
2
Rencana menghindari pernikahan
3
Curiga
4
Keinginan Mery
5
Bila perempuan sudah iri
6
Di luar rencana
7
Pertemuan pertama
8
Manusia egois
9
Bukan salah ku
10
Harapan Rico
11
Ancaman Eden
12
Alasan tidak ikut Bram
13
Pertemuan Bram dan Tiara
14
Sakit hati
15
Dendam Bram
16
Kejutan
17
Rencana Rico
18
Hari pertama di mansion Nugroho
19
Kejujuran menjadi bumerang
20
Aku mencintainya
21
Sayang, kakak terlambat datang!
22
Perbedaan pendapat
23
Tuan Eden bisa melihat kah?
24
kembali terulang
25
Kegiatan baru
26
Tiara berbohong lagi
27
Meminta hak
28
Tiara akhirnya tahu
29
bekerjasama
30
kesukaan baru Eden
31
Bella mulai terpengaruh
32
Rencana Ana
33
Aku berbohong Tuan
34
Bukan Tiara yang dulu lagi
35
Menyesal
36
memperbaiki hubungan
37
Jangan bermimpi mengambil milik ku
38
Kabar bagus atau jelek?
39
semakin pintar
40
Keputusan Mery
41
bertanya langsung
42
Salah mengira
43
Keinginan Tiara
44
Eden yang semakin perhatian
45
Semakin pintar berbohong
46
Berubah
47
Salah paham
48
mulai menjalankan rencana
49
Aku suka kamu
50
ingin hidup merdeka
51
Sifat asli Bella
52
Curiga
53
memulai hidup baru
54
pertemuan yang tidak diduga
55
Rasa kecewa Bella
56
Merry menyesal
57
Ungkapan perasaan Rico
58
Sifat asli keluar
59
Menyimpan rahasia
60
Tiara akhirnya tahu
61
Buku ungu
62
Rahasia yang terbongkar
63
Pengakuan Mery
64
Menemukan persembunyian Tiara
65
Eden shock
66
Amnesia?
67
Eden yang sabar
68
perasaan asing
69
Maafkan aku
70
Hobi yang belum hilang
71
obsesi Hans
72
Rico akhirnya tahu
73
Tiara yang berbeda
74
pertemuan Rico dan Eden
75
Rico yang kecewa
76
Rayuan Tiara
77
Nasehat Bella
78
pertemuan Rico dan Tiara
79
perbedaan cinta Rico dan Eden
80
Ana yang kagum
81
cemburu
82
Bella kalah
83
Menyambut kepulangan Lily
84
perbedaan sifat
85
Salah sangka
86
suka duka belanja dengan lily
87
Sehari terasa setahun
88
Lily yang terharu
89
Pesta pernikahan
90
make him crazy
91
Janji Tiara
92
Tiara yang bahagia
93
Rencana ke Eropa
94
mimpi buruk
95
Bertemu bella
96
Sifat Tiara yang berubah
97
Saling curiga
98
Ingatan yang kembali
99
Tiara ingatannya pulih
100
Misi bi Ana
101
Syarat pulang ke mansion
102
Benci tapi rindu
103
hubungan yang renggang
104
Eden yang merasa tersiksa
105
Tiara akhirnya mengerti
106
Ending yang bahagia
107
Pengumuman karya baru
108
Bonus Chapter (Eden yang mengalah)
109
Bonus Chapter (Tiba di Perancis)
110
Bonus Chapter (Belajar berani seperti Lily)
111
Bonus Chapter (Akibat Lembur?)
112
Tidak jadi puasa
113
Ending Bonus Chapter
114
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!