"Salahkan aku yang mempunyai hati plin plan dan mudah berubah, Bram. Aku tidak dipaksa siapapun, aku sendiri yang menginginkannya. Aku sudah lelah hidup hanya sebagai anak angkat di keluarga Wijayanto, menikah dengan tuan Eden setidaknya mengangkat derajat ku, menjadi Nyonya Eden", ujar Tiara.
"Aku sudah tidak boleh memberi harapan pada Bram lagi, dengan membenci ku, Bram akan segera melupakan diri ku. Sudah terlanjur basah, biarlah basah sekalian!", pikir Tiara dalam hati.
"Kau jangan membohongi ku Ara, kau bukan perempuan seperti itu. Aku mengenal mu bukan baru saja, kita sudah berteman hampir empat tahun, sebelum kita menjadi kekasih. Bahkan aku sudah hafal dengan sifat mu", ujar Bram masih tidak mau menerima perkataan Tiara.
"Kau tidak pernah mengetahui isi hati ku yang sebenarnya. Kau juga tidak tahu ambisi ku. Lagipula manusia bisa berubah karena keadaan. Kata siapa kau bisa mengenal aku dengan baik, bahkan aku sendiri juga tidak tahu kalau keinginan ku bisa berubah. Sekali lagi maafkan aku kalau sudah mengecewakan mu Bram", ujar Tiara lagi mengeraskan hati nya.
"Tidak mungkin kau berubah secepat itu Tiara! Hanya dalam waktu tidak sampai satu bulan. Kau jangan coba membohongi ku!", ujar Bram masih teguh pada pendiriannya.
Tentu Tiara juga mengenal sifat Bram yang keras kepala dan berpendirian. Jadi Tiara juga tahu cara untuk mengatasi.
"Aku tidak bohong. Ini lah sifat ku yang asli. Kalau dari dulu ku tunjukkan sifat asli ku tentu kau tidak akan berteman dengan ku.
Aku sudah memutuskan hubungan kita, agar kau tidak bisa menghubungi ku lagi. Dari situ saja harusnya kau sudah tahu semua itu keinginan ku.
Demi persahabatan kita dulu, aku mohon pada mu jangan memberitahu Tuan Eden identitas asli ku. Selama berteman dengan mu aku tidak pernah meminta apapun pada mu. Kuharap kali ini kau kabulkan permintaan ku Bram", ujar Tiara.
...********...
"Lantas mengapa kau menerima pernyataan ku waktu itu?", tanya Bram masih penasaran.
"Saat itu belum ada tuan Eden, tapi aku tidak menyangka saat di Indonesia aku punya kesempatan untuk menikah dengan tuan Eden!", sahut Tiara dengan sengaja menyakiti perasaan Bram.
"Lagipula kita menjalin kasih baru beberapa hari saja, tentu tidak terlalu sulit bagi mu untuk melupakan aku juga!", sambung Tiara lagi.
Kali ini Bram benar-benar kehilangan rasa sabarnya mendengar perkataan Tiara, Bram segera menghampiri Tiara dan menekan kedua bahu Tiara.
"Pandanglah aku, dan katakan kalau kau tidak mencintai ku?", ujar Bram yang merasa dari tadi Tiara selalu menghindari pandangan mata nya.
"Aku tidak mencintai mu lagi, maafkan aku Bram, aku harap kau pun segera melupakan aku!", ujar Tiara menahan air matanya dan memandang sejenak ke Bram, sesudah itu Tiara segera menghindari pandangan Bram, dan berlagak sibuk melepaskan kedua tangan Bram dari bahunya dan kembali berjalan menjauh dan menjaga jarak dengan Bram.
Bram kali ini sudah kehilangan kata-kata, dia hanya bisa memandang sedih ke arah Tiara, Bram benar-benar tidak menyangka perasaan Tiara akan berubah secepat itu, dan lebih memilih Eden sepupunya itu.
Hatinya benar-benar sakit, kali ini dia baru tahu rasanya sakit hati diputus oleh seseorang.
Dulu Bram menjalin kasih dua kali sebelum bertemu Tiara, kedua-duanya, dia lah yang memutuskan tali kasih nya karena merasa tidak ada kecocokan lagi.
Akhirnya dia mau tidak mau harus percaya dengan perkataan Eden tentang pesan paman Alex,
"Semakin cantik seorang wanita, maka akan semakin berbahaya!".
Hari ini dia sudah menemui perempuan seperti itu, bahkan dia bertemu dua sekaligus, yaitu Bella dan Tiara!
...********...
"Baiklah, bagaimana pun Eden adalah salah satu saudara terbaik ku. Aku tidak akan. memberitahu ke Eden tentang identitas mu! Kuharap kau dapat menjaga Eden dengan baik dan tidak akan membuatnya kecewa seperti aku lagi.
Kalau sampai kau menyakiti Eden juga, aku tidak akan melepaskan mu lagi!", ancam Bram kali ini.
"Terimakasih Bram kau sudah bersedia menyembunyikan identitas ku. Maafkan aku!", ujar Tiara yang benar-benar merasa bersalah pada Bram
"Kau jangan bermimpi aku memaafkan mu! Sampai kapan pun aku akan ingat apa yang sudah kau lakukan pada ku! Aku melakukan ini demi Eden, bukan kamu, Tiara!
Aku tidak ingin Eden terpuruk karena mengalami kebutaan.
Kuharap lain kali saat aku mengunjungi Eden, kau jangan muncul di depan ku lagi. Aku benci perempuan penipu seperti diri mu.
Katakan pada Eden, aku mendadak ada urusan, aku akan mengunjunginya lain kali!", ujar Bram penuh emosi.
Tiara hanya bisa mengangguk dan menunduk, kali ini air matanya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi. Untungnya saja sesudah Bram selesai bicara, Bram langsung berjalan dengan langkah lebar meninggalkan Tiara.
...********...
Mery dari tadi masih melihat kedua orang yang berbicara itu, bagaimanapun Mery takut kalau Bram akan membocorkan rahasia mereka.
Mery benar-benar khawatir kalau hubungannya dengan Eden akan semakin memburuk.
Begitu melihat Bram berjalan pergi meninggalkan Tiara, dan Tiara masih berdiri di posisi tadi dan tidak bergerak sama sekali sambil menunduk, Mery segera menghampiri Tiara.
"Mengapa kau tidak mengatakan kalau kau sudah punya kekasih Tiara? Apakah ayah dan ibu mu tidak tahu kalau kau sudah mempunyai kekasih saat meminta kau untuk menggantikan Bella?' tanya Mery yang menyesalkan kejadian ini.
"Ini salah ku bi, aku belum memberitahu hubungan ku dengan Bram, karena kami juga baru jadian sesudah mau pulang Indonesia. Ku pikir akan memberitahu ayah dan ibu kalau Bram sudah pulang ke Indonesia, sehingga aku bisa sekalian mengenalkan Bram pada mereka", ujar Tiara tersendat, berusaha menahan tangisannya.
Tapi air matanya tidak bisa diajak kompromi itu, tetap saja mengalir keluar, membuat bibi Mery menjadi semakin tidak tega melihat keadaan Tiara.
Mery akhirnya memeluk Tiara
"Semua sudah terlanjur Tiara, sudah tidak bisa dirubah lagi.
Nasi sudah jadi bubur. Lebih baik sekarang kau menjalani hidup mu dengan baik bersama Eden.
Kau harus lebih sabar menghadapi Eden yang mempunyai tabiat buruk itu, apalagi setelah dia mengalami kebutaan. Tapi yakinlah kalau Eden sebenarnya hatinya cukup baik walaupun pemarah, hanya dia memiliki sifat yang suka curiga saja. Bibi yakin suatu hari Eden akan menyukai mu!",ujar Mery yang berusaha menghibur dan menyemangati Tiara.
Bagaimanapun Mery merasa sudah bersalah dengan Tiara. Andai saja dia tidak menuruti Bella untuk menjodohkan Bella dengan Eden, tentu hal ini tidak akan terjadi.
"Baik bi, saya akan berusaha sabar pada tuan Eden, saya akan berusaha melupakan Bram selamanya. Bibi jangan khawatir, Bram sudah bilang kalau dia tidak akan memberitahu Eden tentang identitas ku", ujar Tiara akhirnya.
"Terimakasih Tiara", ujar Mery yang akhirnya bisa bernafas lega.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
handa_seokjin🥀
mulus bgt bohong y, Uda bohong nyakitin lagi, ahh Tiara sabar2 y moga kmu segera bahagia 😘
2023-10-22
1
Umi Akhmad
Keluarga pembohong anak angkat juga ikutan berbohong berlomba untuk berbohong keluarga menjijikan
2023-06-02
0
AR
makin kesel sama tiara knp sebelum di jodohkan gk bilang aja klo punya kekasih ajng kesel gue kan kasihan bram nya
2023-03-23
2