Eden memang sengaja mempersulit Mery. Eden sengaja mengajukan keinginannya yang tidak logika, agar Bella membatalkan pernikahannya dengan dia.
Eden selalu mencurigai Mery, jadi Eden khawatir kalau Mery menjodohkan dia dengan keponakannya Bella, memiliki maksud tertentu.
Tetapi sesudah dua kali mengajukan permintaan, dan kedua permintaannya dituruti, Eden sudah tidak punya alasan lagi untuk menolak pernikahan itu.
"Baiklah! Kalau kau begitu ingin keponakan mu menjadi nyonya Eden, akan kulihat sampai berapa lama gadis seperti itu bisa bertahan denganku!", ujar Eden dalam hati.
...********...
"Baiklah kalau Bella setuju, aku dan dia akan menikah pada tanggal yang sudah ditentukan tanpa perayaan apapun. Aku sudah lelah, mau beristirahat!", ujar Eden mengakhiri pembahasan itu dan mengusir halus Merry dari kamarnya.
"Baik Eden, keluarga Wijayanto akan selalu berusaha memenuhi permintaanmu. Apalagi kau sekarang sedang dalam keadaan buta. Dan satu hal yang ingin tante tanyakan, apakah benar kamu yg tidak mau mengoperasi mata mu?",
tanya Mery.
"Itu urusan ku bukan urusan bibi! Bukankah bibi lebih senang kalau aku tidak bisa melihat?", sahut Eden sinis.
"Kau selalu merasa curiga saja! Untuk apa tante mengharapkan kamu buta? Bibi hanya khawatir dengan keadaan mu saja! Apakah kau mau selamanya tidak bisa melihat?", tanya Mery mulai kesal.
"Bibi hanya khawatir aku akan mempersulit keponakan tante dengan kebutaan ku bukan? Aku akan operasi mata, kalau Bella sudah meninggalkan ku!", ujar Eden sengaja membuat kesal Mery.
Dan kali ini Mery pun sudah tidak bisa menahan kekesalannya lagi.
"Baiklah, kalau begitu! Aku akan menyuruh Bella untuk bertahan apapun yang terjadi, biar kau selamanya tidak bisa melihat dunia!", ujar Mery, yang langsung keluar dari kamar Eden dan membanting pintu kamar dengan kencang karena emosi.
"Aku sudah yakin kalau bibi Mery itu tidak benar-benar tulus pada ku. Akan kulihat berapa lama Bella bisa bertahan dengan aku, akan ku buat Bella segera meninggalkan ku. Aku akan membuat keluarga Wijayanto tidak punya muka untuk
bertemu aku lagi, dan tidak bisa meminta batuan pada keluarga Nugroho lagi!", janji Eden dalam hati yang memang sejak dulu selalu curiga dan tidak suka dengan Mery.
"Siap-siap saja Bella, akan kulihat sampai di mana kekuatanmu!", ujar Eden dalam hati.
...********...
Mery menatap sedih foto pernikahannya dengan Nugroho.
"Sungguh tidak enak menjadi orang kedua!", pikir Mery dalam hati.
"Berbagai cara sudah kulakukan agar Eden menyukai ku, tetapi aku selalu salah karena rasa curiganya yang besar. Apakah tidak boleh menyukai seorang duda yang kebetulan kaya?", tanya Mery pada dirinya sendiri.
Mery dulu adalah sekretaris Nugroho, dan ketika istri Nugroho meninggal, tidak butuh waktu lama hanya setahun kemudian Nugroho melamarnya.
Mery yang memang mengagumi dan menghormati Nugroho langsung menerima lamaran Nugroho. Usianya yang terpaut cukup jauh dengan Nugroho, membuat Eden semakin curiga padanya.
Lagipula saat itu Eden sudah berumur 18 tahun, Eden sudah tidak mudah dibujuk, dan dia mempunyai pendapat sendiri.
Apalagi hubungan Eden dengan ibunya sangat baik, sehingga Eden tidak bisa menerima kalau Nugroho menikah kembali begitu cepat. Bahkan Eden curiga kalau Nugroho sudah memiliki hubungan dengan Mery, sebelum ibunya meninggal. Hal itulah yang membuat Eden selalu tidak menyukai dan bertentangan dengan Mery.
Beruntung Lily, adik Eden menyukai Mery. Lily masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu, jadi setidaknya Mery tidak merasa kesepian di mansion yang besar itu. Karena sesudah menikah, Nugroho tidak mengijinkan Mery mengurus perusahaan lagi.
Nugroho tahu kalau Eden selalu curiga dengan ibu tirinya itu, jadi Nugroho tidak mau Eden semakin curiga kepada Mery, kalau Mery ikut bekerja di perusahaan mereka.
Beruntung dengan kehadiran Lily setidaknya masih ada hal yang bisa dilakukan. Apalagi dari pernikahannya dengan Nugroho, Mery tidak mempunyai anak.
Tetapi ketika Lily kuliah di luar negeri, Mery kembali merasa kesepian. Mery yang berusaha memperbaiki hubungannya dengan Eden juga tetap tidak mendapat respon yang baik dari Eden. Bahkan akhir-akhir ini Eden semakin tidak suka dan menunjukkan sikap permusuhan kepadanya, saat dia menjodohkan Eden dengan Bella.
Sekarang Mery cukup menyesali keputusannya untuk menjodohkan Eden dengan Bella, tadinya dia sangat berharap dengan adanya Bella, hubungannya bisa membaik dengan Eden.
Saat Bella meminta Mery untuk menjodohkannya dengan Eden, Mery sudah bertahun-tahun tidak pernah bertemu dengan Bella, karena keluarga Wijayanto sudah lama tinggal di luar negeri, dan baru kembali ke Indonesia, sesudah menamatkan kuliahnya di Australia, sedangkan Wijayanto dan Mita sudah balik ke Indonesia terlebih dahulu, untuk memulai hidup dan usaha di Indonesia kembali.
Mery yang baru bertemu Bella lagi setelah bertahun-tahun, hanya melihat permukaan saja, melihat Bella yang cantik dan bermulut manis, akhirnya Mery mengiyakan permintaan Bella.
Namun ternyata Bella sungguh tidak bertanggung jawab, lari dari pernikahan yang dia minta sendiri dengan alasan Eden buta.
Sedangkan Mery yang kali ini tidak ingin gagal lagi memperbaiki hubungannya dengan Eden juga merasa tidak ada gunanya memaksa Bella, karena dia yakin dengan sifat Bella yang egois dan manja, bagaimana akan melayani Eden yang sinis dan dingin.
Sedangkan Tiara, walaupun Mery tidak terlalu mengenalnya, Mery dapat merasakan kalau Tiara lebih bisa diharapkan pada saat terdesak seperti ini, dibandingkan Bella.
"Semoga kali ini aku tidak salah memilih orang lagi, semoga Tiara tahan menghadapi kelakuan Eden. Kalau hubungannya bisa baik dengan Eden, setidaknya Eden tidak akan membenciku lagi!", harap Mery dalam hati.
...********...
"Sebaiknya mulai saat ini kau jangan mencari adik ku lagi, Bram!", ujar Bella yang sedang duduk santai di ayunan sambil menerima telepon dari Bram.
Satu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh Tiara adalah Bram akan menghubungi Bella.
Selama kuliah Bram tidak pernah dekat dengan Bella, bahkan boleh dibilang sama sekali tidak pernah bertegur sapa.
Karena Bella mengambil jurusan yang berbeda dengan Bram dan Tiara.
Bella memang sempat tertarik dengan Bram, tapi Bella memiliki gengsi yang cukup tinggi, karena Bella cukup populer di tempat kuliah mereka karena kecantikannya.
Bella pernah mendengar kalau Bram berasal dari keluarga kaya dan cukup terpandang di Indonesia, jadi Bella pernah beberapa kali mencoba mendekati Bram. Tapi karena usahanya sia-sia, akhirnya Bella melupakan keinginannya untuk mendekati Bram, karena saat itu cukup banyak juga pria yang memuja Bella.
Bram yang masih belum menyerah tidak berhasil menghubungi Tiara, akhirnya mencari tahu nomor telepon Bella, yang dia tahu adalah saudara Bella.
"Mengapa aku tidak boleh bertemu dengan Tiara? Kami adalah teman satu kuliah", ujar Bram di seberang sana.
"Tapi kan kalian sudah lulus, sekarang bukan teman kuliah lagi,. bukan?", ujar Bella tersenyum.
Bella memang mempunyai kebiasaan suka membuat orang
penasaran dan mempermainkan perasaan orang, terutama laki-laki.
"Bagaimana kalau aku bilang aku adalah kekasih Tiara? Jadi adalah hal yang wajar aku mencari Tiara. Tentu kamu kali ini akan memberitahu aku bagaimana aku bisa menghubungi Tiara bukan?", tanya Bram, yang kali ini berhasil membuat Bella kaget.
Bersambung........
...Terimakasih atas dukungan teman-teman pembaca tersayang....
...Semoga selalu terhibur dengan cerita author, dan bisa meninggalkan jejak ...
...🙏🙏🙏...
...Love you all...
...😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Dewa Rana
Bibi apa tante sih, ketukar terus
2024-07-19
0
novi 99
dialog nya langsung aja bacanya , gak usah lama alurnya
2023-05-14
1
Umi Halimah
berteletele banget
2023-05-10
0