Salah Pegang

Dugh.

"Romeo! Juliet!" teriak Queen di ujung sana.

Sakit banget badanku. Eh, gila ini kenapa kenyal-kenyal kayak yupi gitu ya, tapi versi besar!

Batin Romeo bermonolog saat tangan kanannya, menyentuh sesuatu yang lembut nan besar. Posisi tubuhnya sekarang tertelungkup di lantai, kedua mata Romeo tertutup rapat.

"Romeooooooo!" teriak Juliet nyaring, bisa saja memecahkan gendang telinga bagi siapa pun yang mendengarkan.

Romeo segera tersadar, ia membuka cepat matanya, lalu mengangkat wajah, menoleh ke samping tubuhnya.

Kedua mata Juliet berkilat menyala, menatap tajam seperti Dewi Kematian, sampai-sampai tanduk di atas kepalanya terpampang jelas di penglihatan Romeo. Nafasnya memburu. Dadanya nampak naik-turun, seakan menahan gejolak amarah yang mungkin bisa meledak seperti Bom Nagasaki.

"Singkirkan tanganmu Romeo!" pekik Juliet sembari mengarahkan mata ke dua gundukan aset pentingnya.

Lantas Romeo mengedipkan mata berkali-kali, bukannya langsung melepaskan, dia malah mere-mas-rem-as seperti squisy.

Wow, besar sekali!

"Kau! Kurang ajar kau Romeo!" Juliet menarik rambut Romeo dengan kuat.

"Awh!" Romeo mengaduh kesakitan sembari menurunkan tangan. Secepat kilat pula mengibaskan tangan Juliet.

Romeo segera bangkit duduk, begitu jua dengan Juliet yang masih menatap tajam dan dingin padanya.

Aku semakin membencimu Romeo! Tubuhku ternodai, argh! Umpat Juliet di dalam hati.

"Juliet, kau itu sangat kasar pada Romeoku!" Queen hendak membantu Romeo untuk berdiri.

"Jangan sentuh aku! Aku bisa berdiri sendiri, jangan mendekat!" Romeo bangkit berdiri sambil menepuk-nepuk pakaian.

"Tapi Rom, aku mau membantumu!" protes Queen menampikkan wajah memelas seperti kucing betina minta dikawinin.

Romeo enggan menyahut, ia malah mengalihkan pandangan pada Juliet yang berdiri tergopoh-gopoh, ekor matanya tak sengaja melihat luka di lutut Juliet.

"Rom!" Queen melangkah ke depan lagi, kali ini lebih dekat, reflek tangannya menyentuh punggung tangan Romeo.

"Queen, aku bilang jangan dekat-dekat!" Romeo menyentak kasar tangan Queen, sembari mundur dua langkah.

Si-al, dia ini kayak ulat bulu. Gatal sekali, aduh gimana ini. Mana nggak bawa obat gatal lagi!"

Secara tiba-tiba Romeo menatap Juliet, menarik tangan Juliet dan berlari cepat dari Queen yang sudah berteriak histeris di belakang memanggil namanya.

"Romeo, apa yang kau lakukan?" pekik Juliet terkejut.

Romeo tak menyahut, kedua tungkainya berlari lincah ke depan.

"Rom, kakiku sakit!" Suara Juliet terdengar bergetar.

Romeo menoleh sekilas ke belakang, hanya menatap datar Juliet. Ia semakin mempercepat langkah kaki mencari ruangan.

Tiba-tiba langkah kakinya terhenti, Romeo melepaskan tangannya dan membalikkan badan Juliet tanpa aba-aba, lalu secepat kilat memeluk tubuh Juliet dari belakang.

"Romeo, kau kenapa?! Lepaskan aku!?" Juliet terkesiap, berusaha memberontak, akan tetapi tenaganya sudah habis sebab luka di lututnya benar-benar membuatnya tak berdaya.

"Diam lah, sebentar saja," ucap Romeo pelan sembari mengeratkan pelukan

Tubuhku gatal sekali! Semoga saja Juliet bisa menyembuhkannya.

"Rom!" seru Juliet sambil menggerakkan badan.

"Shfft, diam Ireng, tenanglah. Aku hanya perlu dirimu sebentar saja, tubuhku gatal sekali, please." Romeo memejamkan mata, menahan gatal-gatal yang masih menjalar di sekujur tubuhnya. Ia dapat menghirup aroma shampo dari rambut Juliet.

Wangi juga rambut Juliet. Pakai shampo apa dia? Apa shampo cap kaki kuda kali ya.

Dahi Juliet berkerut. Ia tak mau bertanya ketika mendengar suara Romeo begitu pilu.

Dia kenapa sih, jangan-jangan dia panuan? emangnya aku salep apa?!

Deg. Deg. Deg. Deg. Deg. Deg. Deg.....................

Ini jantung aku kenapa lagi sih!? Besok harus aku periksa.

Gerutu keduanya di dalam hati tanpa sadar.

"Rom, kakiku sakit," cetus Juliet menyadarkan Romeo. Pasalnya sudah 1 menit Romeo memeluknya dari belakang.

Secepat kilat Romeo melepaskan dekapan, dan menelisik tubuhnya yang tak terlihat bentol-bentol.

Akhirnya! Sudut bibir Romeo terangkat sedikit.

"Kau itu panuan atau apa sih?! Kalau gatal ya pakai salep!" gerutu Juliet sambil menumpu tangan dinding.

Romeo tak menyahut. Ia dapat melihat wajah Juliet nampak pucat pasi. "Kau sakit?" Romeo malah balik bertanya.

"Hmm," balas Juliet dengan dehaman singkat.

"Ayo kita ke ruangan kesehatan!" ajak Romeo.

"Tidak mau, aku bisa sendiri!" tolak Juliet cepat.

"Kau ini keras kepala sekali! Nanti kau mati, lalu gentayangan menghantuiku! Ayo cepat!" Kali ini intonasi Romeo lebih tinggi.

"Kau menyumpahiku cepat mati!?" Juliet mulai tersulut emosi.

Romeo enggan menyahut, ia mendelikkan mata. "Ah sudahlah, ayo cepat. Nanti Senior memarahi kita!" Final Romeo sambil menyambar tangan Juliet.

Mau tidak mau Juliet pasrah dan menurut, apalagi saat ini dia sangat kelelahan dengan drama di hari pertama ospek.

Setelah selesai dari ruangan kesehatan, keduanya kembali berkumpul bersama teman-temannya di lapangan.

"Wow, lihat ini pasangan serasi kita datang!" seru Senior saat melihat Romeo dan Juliet baru saja tiba.

"Cie cie, namanya aja Romeo dan Juliet, cucok meong!" seru salah satu mahasiswa mengejek, membuat mahasiswa yang lain bersorak-sorai. Lain halnya dengan ciwi-ciwi menatap dingin pada Juliet.

Juliet acuh tak acuh dengan tatapan yang dilayangkan padanya. Romeo pun hanya terdiam menanggapi ucapan teman seangkatannya.

"Kalian kembali ke barisan!" perintah Senior pada Romeo dan Juliet. Keduanya mengangguk patuh.

"Sebentar lagi akan ada Professor Aditama datang menyampaikan pidato, ingat jangan ribut!"

"Siap, Kakak!" Suara gemuruh mahasiswa dan mahasiswi terdengar nyaring, di lapangan terbuka yang luas dan besar itu, di atas sudah di pasang tenda khusus, dan dihiasi pula banner besar bertuliskan kata-kata menyambut kedatangan mereka.

***

Malam harinya.

"Astaga, sakitnya badanku!" sungut Romeo sembari memutar gagang pintu. Lalu masuk ke dalam apartment.

"Guk, guk, guk!" Hiro menyalak saat melihat Romeo menaruh sepatu di dekat pintu. Ia mengibas-ibaskan ekor munggilnya ke segala arah. Hidungnya mengendus-endus aroma ayam goreng upin-ipin.

Romeo mengulum senyum. "Sabar Hiro! Sebentar!"

Ia segera berjalan ke dapur dan menaruh makanan di piring bulat Hiro. Secepat kilat Hiro memposisikan badan untuk menyantap makan malamnya.

"Ingat ya! Hari ini terakhir kau makan ayam goreng!"

Hiro tak menyalak, dia asik mengigit dan mengunyah ayam goreng.

.....

Waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Kini, Romeo tengah merebahkan badan di atas kasur sambil melamun. Sementara itu, Hiro sedang asik menonton tayangan upin-ipin di televisi.

"Kalau memang benar Juliet bisa melepaskan kutukanku, bagaimana ya? Aku benar-benar tidak mau menikah dengannya, dia itu bukan tipeku!" racau Romeo menatap langit-langit kamar.

"Aku juga malas menikah! Perempuan itu sangat merepotkan!" Romeo mengusap kasar wajahnya.

Drttt.

Terdengar getaran di atas nakas.

Romeo melirik sekilas, lalu menyambar ponsel. Kedua mata Romeo terlihat berbinar melihat nama Daddy terpampang di layar handphonenya.

Hallo, Dad.

Hallo, bagaimana ospekmu?

Melelahkan, Dad. Tapi menyenangkan juga. Tadi di kampus, aku bertemu Professor Aditama, Dad. Dia salah satu dosen di sana. Ternyata dia masih mengenaliku, Dad.

Romeo ingat betul dengan salah satu teman Daddynya yang sering bertandang ke mansion menemui Leon. Sewaktu itu, Romeo masih SMP, ia masih malu-malu meong, sebab tidak pandai bersosialisasi. Leon pun memperkenalkan anak-anaknya pada Professor Aditama. Bermaksud mengajak Romeo untuk belajar berbicara pada orang lain.

Benarkah? Baguslah, semangat! Daddy mendukungmu Rom, jangan mengecewakan kami.

Suara Leon terdengar berwibawa dan penuh harap, membuat Romeo semakin mengagumi Daddynya.

Siap, Daddy. Tanpa terasa sudut bibir Romeo terangkat sedikit, ia jadi merindukan Leon.

Rom, apakah kau sudah melakukan ritual sentil-menyentil belalai?

Mendengar pertanyaan dari Daddynya, wajah Romeo nampak suram seketika.

Kemarin sudah ku lakukan, Dad. Bohong Romeo.

Baguslah, berarti malam ini, malam kedua kau akan melakukanya lagi kan?

Hehe, iya Dad. Romeo terpaksa mengiyakan.

Bagus. Semoga berhasil. Daddy tutup dulu telponnya. Good night, Rom!

Oke, Dad. Good night too!

Tut.

Sambungan telepon mati.

"Oh my God! Bagaimana ini?! Apa aku coba saja ya nanti malam!" Romeo bernegosiasi bersama sel-sel kecil di otaknya.

Tengah malam.

"Arghhhhhhh, tidak!" raung Romeo untuk ke sekian kali.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Bella Gareta

Bella Gareta

dah dig dug cinta

2022-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 Poor Romeo
2 Butterfly Tatoo
3 Obsesi
4 Prom Night
5 Kupu-Kupu Malam
6 Who am I
7 Romeo is Back
8 Tegakkan Belalaimu
9 Nenek Gayung
10 Merantau ke Jakarta
11 Jakarta
12 Pindah ke Apartment
13 1001 Cara - Upaya Romeo
14 Hari 1 - Ospek
15 Ratu Halu
16 Salah Pegang
17 Kue Apem vs Terong
18 Belalai Mencium Lantai
19 Sayembara
20 Nikah Kontrak
21 di Atas Kertas
22 Satu Kamar
23 Operasi Belalai Tunduk
24 Gelud di Atas Ranjang
25 Hari Pertama - Pengantin Baru
26 Ulat Bulu vs Ratu Gila
27 Queen Berulah
28 OSPEK Lanjutan
29 Bukan Anak SMA Lagi!
30 Tatapan Penuh Arti
31 Visual Romeo & Juliet
32 Semakin Membenci
33 Jantungku Bermasalah
34 Permintaan Mommy
35 Demi Mommy
36 Jebakan Batman
37 Jaga Dia Untukku
38 Tak Terkendali
39 MaraMaraMara
40 Sanubariku' Menginginkanmu
41 Solo
42 Banyak Maunya
43 Deg Deg Ser
44 Leadership Camping
45 Cie Cie Cie
46 Finally ~ Hutan Anggora
47 Gosip Baru
48 Pemilik Hatiku
49 Remuk
50 Risalah Hati
51 Jangan Plin Plan
52 Reza ~ Si Penganggu
53 Terbakar
54 Terpana
55 Air Permintaan - Upaya Romeo
56 Jurik Malam - Panik
57 Jurik Malam - Kanker Nenen
58 Queen Meradang
59 Romeo DiPerkoas
60 Jeritan Malang
61 Juliet! Help Me!
62 Hormon Cinta
63 Perih
64 Di Mana Noda Merahnya?
65 Bukti Kesucian
66 Bukan Sinetron Naga Terbang
67 Aku Istrimu!
68 Sick - Sakit
69 Hujan dan Berembun
70 Menyebalkan
71 I Hate U, but I Love U
72 Otak Picik Reza
73 Cinta Membuatmu Bodoh
74 Mati Kau Iblis!
75 Tekanan
76 Sudut Pandang Romeo (1)
77 Sudut Pandang Romeo (2)
78 Aku Mencintaimu
79 Katakan Dengan Lantang
80 Wujud Queen
81 Markas Q
82 Mata-Mata Lily
83 Pegumuman
84 Berjumpa Gabriel
85 Juliet vs Queen
86 Kita Akan Selalu Bersama
87 You and I
88 Pengumuman penting!
89 Anak Kembar Tuan Dingin
90 Kissing Strangers - Promo Novel Baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Poor Romeo
2
Butterfly Tatoo
3
Obsesi
4
Prom Night
5
Kupu-Kupu Malam
6
Who am I
7
Romeo is Back
8
Tegakkan Belalaimu
9
Nenek Gayung
10
Merantau ke Jakarta
11
Jakarta
12
Pindah ke Apartment
13
1001 Cara - Upaya Romeo
14
Hari 1 - Ospek
15
Ratu Halu
16
Salah Pegang
17
Kue Apem vs Terong
18
Belalai Mencium Lantai
19
Sayembara
20
Nikah Kontrak
21
di Atas Kertas
22
Satu Kamar
23
Operasi Belalai Tunduk
24
Gelud di Atas Ranjang
25
Hari Pertama - Pengantin Baru
26
Ulat Bulu vs Ratu Gila
27
Queen Berulah
28
OSPEK Lanjutan
29
Bukan Anak SMA Lagi!
30
Tatapan Penuh Arti
31
Visual Romeo & Juliet
32
Semakin Membenci
33
Jantungku Bermasalah
34
Permintaan Mommy
35
Demi Mommy
36
Jebakan Batman
37
Jaga Dia Untukku
38
Tak Terkendali
39
MaraMaraMara
40
Sanubariku' Menginginkanmu
41
Solo
42
Banyak Maunya
43
Deg Deg Ser
44
Leadership Camping
45
Cie Cie Cie
46
Finally ~ Hutan Anggora
47
Gosip Baru
48
Pemilik Hatiku
49
Remuk
50
Risalah Hati
51
Jangan Plin Plan
52
Reza ~ Si Penganggu
53
Terbakar
54
Terpana
55
Air Permintaan - Upaya Romeo
56
Jurik Malam - Panik
57
Jurik Malam - Kanker Nenen
58
Queen Meradang
59
Romeo DiPerkoas
60
Jeritan Malang
61
Juliet! Help Me!
62
Hormon Cinta
63
Perih
64
Di Mana Noda Merahnya?
65
Bukti Kesucian
66
Bukan Sinetron Naga Terbang
67
Aku Istrimu!
68
Sick - Sakit
69
Hujan dan Berembun
70
Menyebalkan
71
I Hate U, but I Love U
72
Otak Picik Reza
73
Cinta Membuatmu Bodoh
74
Mati Kau Iblis!
75
Tekanan
76
Sudut Pandang Romeo (1)
77
Sudut Pandang Romeo (2)
78
Aku Mencintaimu
79
Katakan Dengan Lantang
80
Wujud Queen
81
Markas Q
82
Mata-Mata Lily
83
Pegumuman
84
Berjumpa Gabriel
85
Juliet vs Queen
86
Kita Akan Selalu Bersama
87
You and I
88
Pengumuman penting!
89
Anak Kembar Tuan Dingin
90
Kissing Strangers - Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!