Merantau ke Jakarta

**

RSU Cinta Lama Telah Usai.

Ruang Rawat Inap.

"Gab, makan dulu ya," ucap Juliet sambil mengambil makanan yang telah disediakan di ruangan.

"Iya, Kak." Gabriel memposisikan badannya dengan setengah duduk di atas bed.

Juliet mengulum senyum sembari memasukan suapan nasi yang sudah digauli dengan tumis sawi kailan dan ayam pop, ke dalam mulut Gabriel.

Gabriel mengunyah makanan dengan perlahan, seraya menatap dalam pada Juliet.

"Enak?"

Gabriel mengangguk.

Melihat reaksi adiknya, Juliet tersenyum simpul, lalu kembali menyodorkan satu sendok makanan ke dalam bibir Gabriel. Dalam hitungan beberapa menit, kini nampan besi yang berbentuk persegi panjang itu, sudah terlihat kosong.

"Kak, maafkan aku, karena aku kakak jadi kerepotan," ucap Gabriel tiba-tiba, setelah selesai meneguk air putih hingga tandas.

"Ada-ada saja kau ini. Itu memang sudah tugasku sebagai kakak untuk mengurusmu," balas Juliet seraya meletakkan piring di atas meja kecil.

"Tapi, aku kan buk-"

"Shfft, jangan berkata seperti itu Gab, aku sudah menganggapmu sebagai adik kandungku, jadi jangan ada kata tapi-tapi," potong Juliet cepat.

Mendengar penuturan Juliet, Gabriel menatap sendu. "Terimakasih kak..." ucapnya lirih, kedua bola mata Gabriel nampak berkaca-kaca.

"Hei, kenapa menangis?" tanya Juliet mengusap pelan punggung tangan kiri Gabriel.

"Aku tidak punya siapa-siapa selain kakak, aku sangat bersyukur masih ada orang yang menyayangiku kak," ucap Gabriel lemah sambil terisak.

Gabriel bahagia, setidaknya masih ada orang yang menginginkannya, ia teramat terharu dengan ketulusan Juliet yang merawatnya ketika sakit. Hatinya terasa di remas, oleh sesuatu yang tak kasat mata, saat mengingat orangtuanya membuangnya di depan pintu Panti Asuhan.

Kala itu, Gabriel ditemukan di dalam kardus kecil, ia di bungkus dengan syal panjang, lalu di dalam kain terselip secarik kertas, dan amplop berisi uang berserta kalung liontin. Sebenarnya dia bisa saja mencari kedua orangtuanya, namun Gabriel tidak mau, karena baginya dia tidak diinginkan lagi oleh kedua orangtuanya. Dia pun enggan mencari keberadaan mereka.

Juliet menarik nafas dalam. Lalu memeluk Gabriel berusaha menenangkan adiknya.

"Kak, aku akan sembuh, aku ingin menjadi Dokter!" seru Gabriel setelah tangisnya mereda.

Mendengar perkataan adiknya, Juliet tersenyum simpul. "Bagus, Gabriel pasti akan sembuh, biar Gabriel bisa menjadi Dokter!" ucap Juliet semangat.

Perbincangan hangat mereka mengalir begitu saja, hingga waktu menunjukkan pukul sebelas siang Juliet pamit pada Gabriel untuk pulang sebentar ke rumah.

.....

"Tanda apa itu?" Gumam Juliet saat melihat tulisan terpampang di depan rumah Messa. "Rumah ini di jual"

Juliet berjalan masuk ke dalam rumah. "Kak!" panggil Juliet menelisik keberadaan Messa.

"Iya, aku di sini!" seru Messa sambil merapikan beberapa barangnya.

Mendengar sahutan Messa, Juliet melangkah cepat ke ruang tengah. "Kak, kenapa ada tulisan, rumah ini di jual di depan?" tanyanya penasaran.

Messa segera menghentikan gerakan tangannya lalu menghampiri Juliet dan menuntunnya duduk di kursi. "Jul, maaf aku tak memberitahumu dulu, kita akan merantau ke Jakarta."

"Ha? Kakak tidak bercanda, Kan?" tanya Juliet memastikan.

"Tidak, Jul. Mari kita buka lembaran baru, aku akan berhenti menjadi PSK, dan kau cobalah untuk menerima rekomendasi dari Kepala Sekolahmu kemarin. Kau tidak ingin kuliah? Mengejar cita-citamu?" Messa menatap lekat Juliet, dia ingin melihat reaksi dari Juliet.

Messa sengaja tidak memberitahu Juliet dengan rencananya beberapa hari yang lalu, sejujurnya sedari dulu dia ingin meninggalkan lembah kelamnya ini. Dan Messa juga ingin Juliet dapat mewujudkan impiannya, dengan menempuh pendidikan tinggi hingga ia berhasil menjadi orang sukses.

Juliet nampak terdiam mendengar penjelasan Messa. Ada rasa bahagia yang membuncah di relung hatinya, saat Messa mengatakan padanya untuk menggapai impiannya. "Tapi Kak, bagaimana dengan Gabriel?"

Messa mengulum senyum atas kegundahan Juliet. "Tenang lah, kita akan membawa Gabriel ke Jakarta. Kakak punya kenalan di sini yang bisa membantu kita. Jangan kau risaukan hal itu, Jul," ucap Messa, membuat Juliet mengangkat sudut bibirnya sedikit.

"Terimakasih Kak," cetus Juliet.

"Baiklah sekarang kau bersiap-siap, beberapa hari lagi kita akan ke sana. Sekarang aku akan pergi ke suatu tempat untuk mengurus surat menyurat kepindahan kita, sepertinya aku akan pulang malam. Tadi, ada orang yang menelponku, menanyakan rumah ini, semoga saja tidak PHP," tutur Messa cepat sembari terkekeh kecil.

Juliet mengangguk paham seraya tersenyum simpul.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu.

Kediaman Andersean.

"Romeo!" panggil Leon saat melihat putra bungsunya melangkah cepat memasuki mansion dengan mukanya yang di tekuk, meninggalkan dirinya dan Lily di depan mansion.

"Sudah lah, Honey. Dia mungkin takut menyentil belalainya, nanti akan aku bujuk dia." Lily mengelus dada suaminya berusaha meredakan kekesalan Leon terhadap anaknya.

Pasalnya, sedari tadi di sepanjang jalan mereka berdebat mengenai sentil-menyentil belalai. Romeo tidak mau melakukan cara konyol itu, Leon yang memang keras kepala, mengatakan padanya untuk mencoba terlebih dahulu, siapa tahu saja berhasil.

Namun Romeo kekeh dengan pendiriannya, dan mengatakan tidak akan menikah, dan membiarkan kutukan itu melekat di tubuhnya. Hal itu lah yang membuat Leon naik pitam, lalu Leon menuduh anaknya belok. Romeo sebal dan sangat tidak terima dikatakan belok oleh Daddynya, ia pun berteriak histeris, seperti orang kerasukan reog di dalam mobil sehingga menarik perhatian orang di jalan raya.

Leon menghela nafas melihat sikap anak bungsunya itu, berbeda dengan keempat anaknya yang lain.

"Ayo kita ke dalam Honey, nanti dia pasti mau. Tenang lah," ajak Lily menatap lekat.

.

...****************...

"Enak saja aku dikatakan belok, aku ini masih normal," gerutu Romeo sambil melangkah ke dapur lalu membuka kulkas, menyambar air botol dingin, dan meneguk cepat.

"Ini semua gara-gara kau! Bisa tidak kau ini berdiri kokoh ha?!" Tunjuk Romeo sambil melihat belalainya yang berada di balik celana.

"Hah..." de sah Romeo pelan sambil membuang botol kosong ke tempat sampah.

"Besok aku akan memulai rencana untuk melepaskan kutukan ini dengan caraku!" seru Romeo sambil mengepalkan satu tangan ke udara.

"Woi! Rencana apa!?" sentak seseorang dari belakang dengan menepuk kuat pundak Romeo.

Romeo terlonjak kaget, lalu secepat kilat membalikkan badan. "Kak Nick!" pekik Romeo nyaring sambil melebarkan kedua matanya.

Melihat reaksi adiknya, Nickolas malah terkikik senang.

"Puas?!" Romeo mendengus kesal.

"Tidak puas!" celetuk Nickolas. "Kau mau merencanakan apa?" tanya Nickolas sambil mengambil cemilan cake dessert buatan Mommynya di dalam kulkas.

"Tidak ada!" jawab Romeo ketus.

"Yakin?" Nickolas tersenyum mengejek sambil memasukkan potongan cake ke dalam mulutnya.

Kedua bola mata Romeo mendelik. "Hmm," balasnya.

"Bagaimana dengan belalaimu, masih layu?" Nickolas menatap penuh arti.

Nafas Romeo memburu. "Tidak bisakah kalian menanyakan hal lain selain belalaiku! Belalaiku, belalaiku! Haaaaaaaaaaaaaaaaa!" jerit Romeo nyaring setara dengan suara speaker di angkot, seraya berlari lincah meninggalkan Nickolas di dapur.

Mendengar teriakan Romeo, Nickolas tersedak kue cakenya, lalu minum dengan cepat. Kemudian tertawa sangat keras sambil memegang perutnya.

Malam harinya.

"Nick, kau yakin dia sudah tidur?" tanya Samuel pelan sambil mengendap-endap di depan pintu kamar Romeo.

"Iya, biasanya jam segini dia sudah tidur," balas Nickolas tak kalah kecil suaranya, setara dengan suara nyamuk tengah berbicara pada temannya.

"Oke, kita mulai, rencana kita. Aku sudah lama tidak lama menyalurkan hobi," ucap Samuel tersenyum jahil.

Nickolas ikut tersenyum smirk sambil mangut-mangut.

Sepersekian detik.

"Mommyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy!" teriak Romeo nyaring hampir membuat kaca retak di mansion.

Seketika Leon menghentikan gerakan pinggulnya, saat mendengar suara jeritan anaknya, dia menyeka cepat keringat di dahi.

"Kenapa dengan Romeo, Honey?" tanya Lily dengan nafas yang terengah-engah.

"Tidak tahu, biarkan saja!" Leon kembali mendorong tubuhnya.

"Mommmyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy! Help meeeeeeeeeeee!" raung Romeo lagi.

Diikuti suara Hiro menyalak. "Guk, guk, guk, guk!"

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Shiro Yuki

Shiro Yuki

emak bapakknya konyol banget dahh

2022-12-28

0

Bella Gareta

Bella Gareta

hahaha😅

2022-07-26

1

Syafitri kurniasih

Syafitri kurniasih

Kasian sekali nasib mu Romeo . . . tapi nasibmu bikin ngakak🤣🤣🤣🤣

2022-07-07

2

lihat semua
Episodes
1 Poor Romeo
2 Butterfly Tatoo
3 Obsesi
4 Prom Night
5 Kupu-Kupu Malam
6 Who am I
7 Romeo is Back
8 Tegakkan Belalaimu
9 Nenek Gayung
10 Merantau ke Jakarta
11 Jakarta
12 Pindah ke Apartment
13 1001 Cara - Upaya Romeo
14 Hari 1 - Ospek
15 Ratu Halu
16 Salah Pegang
17 Kue Apem vs Terong
18 Belalai Mencium Lantai
19 Sayembara
20 Nikah Kontrak
21 di Atas Kertas
22 Satu Kamar
23 Operasi Belalai Tunduk
24 Gelud di Atas Ranjang
25 Hari Pertama - Pengantin Baru
26 Ulat Bulu vs Ratu Gila
27 Queen Berulah
28 OSPEK Lanjutan
29 Bukan Anak SMA Lagi!
30 Tatapan Penuh Arti
31 Visual Romeo & Juliet
32 Semakin Membenci
33 Jantungku Bermasalah
34 Permintaan Mommy
35 Demi Mommy
36 Jebakan Batman
37 Jaga Dia Untukku
38 Tak Terkendali
39 MaraMaraMara
40 Sanubariku' Menginginkanmu
41 Solo
42 Banyak Maunya
43 Deg Deg Ser
44 Leadership Camping
45 Cie Cie Cie
46 Finally ~ Hutan Anggora
47 Gosip Baru
48 Pemilik Hatiku
49 Remuk
50 Risalah Hati
51 Jangan Plin Plan
52 Reza ~ Si Penganggu
53 Terbakar
54 Terpana
55 Air Permintaan - Upaya Romeo
56 Jurik Malam - Panik
57 Jurik Malam - Kanker Nenen
58 Queen Meradang
59 Romeo DiPerkoas
60 Jeritan Malang
61 Juliet! Help Me!
62 Hormon Cinta
63 Perih
64 Di Mana Noda Merahnya?
65 Bukti Kesucian
66 Bukan Sinetron Naga Terbang
67 Aku Istrimu!
68 Sick - Sakit
69 Hujan dan Berembun
70 Menyebalkan
71 I Hate U, but I Love U
72 Otak Picik Reza
73 Cinta Membuatmu Bodoh
74 Mati Kau Iblis!
75 Tekanan
76 Sudut Pandang Romeo (1)
77 Sudut Pandang Romeo (2)
78 Aku Mencintaimu
79 Katakan Dengan Lantang
80 Wujud Queen
81 Markas Q
82 Mata-Mata Lily
83 Pegumuman
84 Berjumpa Gabriel
85 Juliet vs Queen
86 Kita Akan Selalu Bersama
87 You and I
88 Pengumuman penting!
89 Anak Kembar Tuan Dingin
90 Kissing Strangers - Promo Novel Baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Poor Romeo
2
Butterfly Tatoo
3
Obsesi
4
Prom Night
5
Kupu-Kupu Malam
6
Who am I
7
Romeo is Back
8
Tegakkan Belalaimu
9
Nenek Gayung
10
Merantau ke Jakarta
11
Jakarta
12
Pindah ke Apartment
13
1001 Cara - Upaya Romeo
14
Hari 1 - Ospek
15
Ratu Halu
16
Salah Pegang
17
Kue Apem vs Terong
18
Belalai Mencium Lantai
19
Sayembara
20
Nikah Kontrak
21
di Atas Kertas
22
Satu Kamar
23
Operasi Belalai Tunduk
24
Gelud di Atas Ranjang
25
Hari Pertama - Pengantin Baru
26
Ulat Bulu vs Ratu Gila
27
Queen Berulah
28
OSPEK Lanjutan
29
Bukan Anak SMA Lagi!
30
Tatapan Penuh Arti
31
Visual Romeo & Juliet
32
Semakin Membenci
33
Jantungku Bermasalah
34
Permintaan Mommy
35
Demi Mommy
36
Jebakan Batman
37
Jaga Dia Untukku
38
Tak Terkendali
39
MaraMaraMara
40
Sanubariku' Menginginkanmu
41
Solo
42
Banyak Maunya
43
Deg Deg Ser
44
Leadership Camping
45
Cie Cie Cie
46
Finally ~ Hutan Anggora
47
Gosip Baru
48
Pemilik Hatiku
49
Remuk
50
Risalah Hati
51
Jangan Plin Plan
52
Reza ~ Si Penganggu
53
Terbakar
54
Terpana
55
Air Permintaan - Upaya Romeo
56
Jurik Malam - Panik
57
Jurik Malam - Kanker Nenen
58
Queen Meradang
59
Romeo DiPerkoas
60
Jeritan Malang
61
Juliet! Help Me!
62
Hormon Cinta
63
Perih
64
Di Mana Noda Merahnya?
65
Bukti Kesucian
66
Bukan Sinetron Naga Terbang
67
Aku Istrimu!
68
Sick - Sakit
69
Hujan dan Berembun
70
Menyebalkan
71
I Hate U, but I Love U
72
Otak Picik Reza
73
Cinta Membuatmu Bodoh
74
Mati Kau Iblis!
75
Tekanan
76
Sudut Pandang Romeo (1)
77
Sudut Pandang Romeo (2)
78
Aku Mencintaimu
79
Katakan Dengan Lantang
80
Wujud Queen
81
Markas Q
82
Mata-Mata Lily
83
Pegumuman
84
Berjumpa Gabriel
85
Juliet vs Queen
86
Kita Akan Selalu Bersama
87
You and I
88
Pengumuman penting!
89
Anak Kembar Tuan Dingin
90
Kissing Strangers - Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!