1001 Cara - Upaya Romeo

Esok harinya.

Di ufuk timur matahari nampak malu-malu keluar dari persembunyiannya, embun pagi masih terpampang di atas pencakar langit, hujan semalam, membuat sebagian orang enggan untuk beranjak dari tempat tidurnya, hawa dingin menusuk ke kulit mereka. Namun tidak bagi Romeo, setiap pagi ia akan terbangun lebih awal dari Sang Matahari.

Mengapa bisa begitu?

Tentu saja, ia akan berolahraga, melatih otot-otot badannya, agar belalainya kembali tegak. Ia pernah membaca laman jurnal kesehatan di mbah gulu-gulu, mengenai penyakit impoten atau disfungsi ereksi. Semula ia mengira bahwa dirinya mengalami penyakit aneh itu. Akan tetapi jika di lihat-lihat, badannya bagus, tak gempal pula.

Setelah ia memeriksakan diri ke Dokter, tidak ada gejala yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Gula darah baik, dan tekanan darahnya jua baik. Dokter pun kebingungan sendiri, jadi Dokter memberikan saran padanya untuk berolahraga rutin dan melakukan gaya hidup sehat..

Yaps, saat ini olahraga adalah satu upaya yang dilakukan Romeo untuk melepaskan kutukan.

Peluh keringat membasahi tubuh atletisnya, rahang berdiri begitu kokoh, sorot matanya nan tegas, hidungnya yang mancung, dan bibir tebal berwarna pink, dihiasi pula gigi ginsul di bagian kanan.

Namun sayang seribu sayang, belalainya tertunduk lesu.

Romeo menekan tombol lambat di treadmill, ia menarik dan membuang nafas kasar. Nafasnya terengah-engah lalu ia turun dengan cepat, menyambar botol minuman di meja, meneguknya perlahan.

"Guk..guk, guk!" Hiro baru saja masuk ke ruangan.

Lantas Romeo menoleh ke samping. Ia menutup botol dan menaruh ke tempat semula. "Ada apa Hiro?" tanya Romeo sembari menyeka dahi dengan kain yang tersampir di pundak.

Hiro membalas perkataan Romeo, dengan berjalan cepat ke arah dapur. Melihat gelagat Hiro, Romeo tersenyum tipis. Karena dia tahu apa yang diinginkan Hiro.

"Ayam gorengmu sisa satu, Hiro!" Kini, Romeo dan Hiro berada di dapur, ia tengah menyodorkan ayam goreng kesukaan Hiro untuk dia sarapan.

Hiro menahan sabar, ia meloncat-loncat lalu segera menyantap makanan sambil duduk tenang.

"Bisa jatuh miskin aku. Ingat besok kau makan buah pepaya saja ya, kita harus berhemat Daddy membatasi uang jajanku! Dengar?!"

Seketika Hiro mendongakkan wajah ke atas, menunjukkan mata memelas.

Romeo membalas tatapan Hiro dengan mendelikkan mata. "Tidak usah kau berakting! Aku hari ini akan mulai masa ospek, kalau rumah tidak berantakan, aku akan membelikanmu ayam goreng upin ipin!"

Romeo bernegosiasi, pasalnya dahulu, Hiro kerap kali, mengobrak-abrik isi apartmentnya yang berada di Kota xxx. Hal itu membuatnya keletihan, sebab harus membersihkan hasil karya Hiro sepulang sekolah.

"Guk, guk!" Hiro menyalak sebanyak dua kali, dia setuju.

***

Ting Tong Ting Tong.

Suara bell berbunyi.

"Siapa yang datang, nggak mungkin Mommy sama Daddy, kan mereka kemarin ke LA?" Romeo bertanya sendiri. Iya, kemarin kedua orangtuanya mendadak pergi ke Los Angeles, ada urusan sebentar di sana.

Terdengar bunyi bell lagi, diikuti reaksi Hiro yang nampak kegirangan.

Romeo mengernyitkan dahi, melihat tingkah laku Hiro. Dengan cepat ia berjalan ke ruang depan.

"Hai, belalai tunduk!" Kai dan Kei berdiri tegak di ambang pintu sembari tersenyum sumringah seakan menang lotre.

Kedua mata Romeo melebar sempurna, saat melihat siapa yang datang. "Kenapa kalian ke sini duo biang?!" Romeo menahan sebal teringat perlakukan keduanya terakhir kali mereka bertemu.

"Santai bro, kita menjemputmu!" Kai menerobos masuk ke dalam, walau pun belum di suruh si empunya apartment. Kei mengekori dari belakangnya.

"Whats!? Untuk apa?" Romeo menutup pintu.

"Aunty belum mengatakan padamu, kalau kita satu kampus?" Kei berkata sembari menjatuhkan bokong di atas sofa.

Mendengar penuturan Kei, Romeo menghela nafas berat.

Mengapa Mommy selalu saja menjadikan mereka CCTV berjalan, uh! Sesal Romeo dalam hati.

"Kenapa kau diam?" Kei menunggu balasan dari Romeo.

"Aku malas berdebat di hari pertamaku ospek!" Romeo mendengus, sambil merapikan penampilannya. "Cepat lah, kalian mandi dan berganti pakaian!" titah Romeo, sebab keduanya masih mengenakan piyama Winnie the Pooh.

Sedari dulu, dia sempat keheranan dengan kelakuan absurd duo biang itu, mengapa harus Winnie the Pooh, seakan tak ada piyama lain saja. Usut punya usut, Mommy' Kai dan Kei menyukai film kartun itu, sehingga ia membelikan anaknya piyama tidur motif winnie the pooh, dan harus dikenakan, jika tidak Mommynya akan mengomeli keduanya hingga menjelang pagi. Mau tak mau keduanya menurut.

Duo biang keladi terkekeh kecil.

"Cepatlah, sudah jam berapa ini?!" Romeo mendesak sembari melirik arloji di pergelangan tangan.

"Oke, sabar!' seru Kai dan Kei bersamaan sembari bangkit berdiri.

***

Universitas Tongkat Sakti.

Program Studi Kedokteran.

"Rom!" Kai menepuk pundak Romeo.

"Hmm, ada apa?" tanya Romeo sambil merapikan kerah pakaian.

"Kenapa kita ada di sini?" Kai gusar.

Dahi Romeo berkerut. "Iya untuk kuliah lah!"

"Kau memilih jurusan ini?!" tanya Kei menimpali.

"Iya! Jangan bilang kalian tidak tahu." Romeo menyeringai tipis. Sekarang ia mengetahui mengapa raut wajah dua kembar terlihat resah dan gelisah.

"Aish, aku pikir kau memilih akuntansi!" Kai menepuk jidat.

"Nope, aku mengikuti titah Daddy!"

Rasakan itu duo keladi.

Romeo baru teringat jika keduanya takut melihat darah.

"Kak, coba lihat ini kartunya!" Kei segera mengeluarkan tanda pengenal mahasiswa. Ia memicingkan mata melihat keterangan di lembar kuning itu.

Nama : Keilano Suprapto Fernandez.

TTL : Di Bumi, Angka enam di balik, bulan Delapan di balik, 2003

Program Studi : S1-Kedokteran.

Hobi : Main Sabun.

Kai pun melakukan hal yang sama, meneliti kartunya. "Oh my God, bodohnya aku terlalu percaya pada Mommy!" kesalnya sambil menghela nafas.

"Syukurin!" Romeo tertawa sejenak. "Ayo cepat lah, lihat itu senior udah mulai keluarin taring!"

Keduanya menghela nafas kasar, sudah terlanjur mau bagaimana lagi. Dengan muka yang di tekuk, duo kembar turun dari mobil, diikuti Romeo yang semangat 45. Entah mengapa, ia jadi bersemangat melihat ekspresi wajah duo biang. Sel-sel kecil Romeo mulai merencanakan sesuatu. Seulas senyum licik terbit di wajah Romeo.

"Ayo, lets go!" Romeo berada di tengah si kembar sembari membawa satu bungkus cireng.

Kai dan Kei melangkah dengan gontai memasuki pelataran kampus.

"Hei kalian jurusan apa?" tanya seseorang yang disinyalir Senior mereka.

"Kami jurusan kedokteran, kak," sahut Kai ramah.

"Oh, okay, berkumpul lah, 30 menit lagi. Sarapan lah dulu di kantin, hari ini jadwal kalian padat!"

Ketiganya mengangguk paham.

**

"Ya ampun, siapa tuh cowok ganteng banget!"

"Maba nih!"

(Maba : Mahasiswa Baru)

"Astaga, mirip artis ya, tampannya!"

"Ototnya, duh! Yakin itu maba?"

"Sebelah kiri, kanannya juga ganteng, pasti anak holang kaya."

"Boleh ini di plonco!"

Sepanjang langkah kaki Romeo. Lagi dan lagi ia harus mendengar puja-pujian yang membuatnya serasa mual dan ingin muntah.

Ketiganya berjalan dengan tenang menuju kantin, hendak mengisi kampung tengah mereka.

"Hei, aku mau ke sana sebentar, kalian pesan lah dulu!" Romeo izin untuk ke toilet sebentar sembari memasukan satu buah cireng ke dalam mulutnya.

Si Kembar mengangkat jempol serempak.

Pakai acara mau boker segala lagi nih! Umpat Romeo dalam hati. Ia berjalan tergesa-gesa menuju toilet.

Namun dari arah samping Romeo, seseorang berlari kencang, sehingga menubruk tubuh Romeo.

Bruk...

Cireng yang dibawa Romeo pun terjatuh ke bawah.

"Cirengkuu!" teriak Romeo marah. Secepat kilat ia menoleh ke samping mencari si pelaku.

Kedua bola matanya melebar sempurna, tangannya terkepal kuat, urat-urat di lehernya nampak jelas. Nafasnya memburu, sangat memburu.

"Kauuuuuuuu!"

.

.

.

Terpopuler

Comments

Jumiri Juliah

Jumiri Juliah

semangat author terus kan ya

2022-12-10

1

Bella Gareta

Bella Gareta

mantap

2022-07-30

1

nimaz

nimaz

kalian emang pasangan sejati Romeo & Juliet

2022-07-09

2

lihat semua
Episodes
1 Poor Romeo
2 Butterfly Tatoo
3 Obsesi
4 Prom Night
5 Kupu-Kupu Malam
6 Who am I
7 Romeo is Back
8 Tegakkan Belalaimu
9 Nenek Gayung
10 Merantau ke Jakarta
11 Jakarta
12 Pindah ke Apartment
13 1001 Cara - Upaya Romeo
14 Hari 1 - Ospek
15 Ratu Halu
16 Salah Pegang
17 Kue Apem vs Terong
18 Belalai Mencium Lantai
19 Sayembara
20 Nikah Kontrak
21 di Atas Kertas
22 Satu Kamar
23 Operasi Belalai Tunduk
24 Gelud di Atas Ranjang
25 Hari Pertama - Pengantin Baru
26 Ulat Bulu vs Ratu Gila
27 Queen Berulah
28 OSPEK Lanjutan
29 Bukan Anak SMA Lagi!
30 Tatapan Penuh Arti
31 Visual Romeo & Juliet
32 Semakin Membenci
33 Jantungku Bermasalah
34 Permintaan Mommy
35 Demi Mommy
36 Jebakan Batman
37 Jaga Dia Untukku
38 Tak Terkendali
39 MaraMaraMara
40 Sanubariku' Menginginkanmu
41 Solo
42 Banyak Maunya
43 Deg Deg Ser
44 Leadership Camping
45 Cie Cie Cie
46 Finally ~ Hutan Anggora
47 Gosip Baru
48 Pemilik Hatiku
49 Remuk
50 Risalah Hati
51 Jangan Plin Plan
52 Reza ~ Si Penganggu
53 Terbakar
54 Terpana
55 Air Permintaan - Upaya Romeo
56 Jurik Malam - Panik
57 Jurik Malam - Kanker Nenen
58 Queen Meradang
59 Romeo DiPerkoas
60 Jeritan Malang
61 Juliet! Help Me!
62 Hormon Cinta
63 Perih
64 Di Mana Noda Merahnya?
65 Bukti Kesucian
66 Bukan Sinetron Naga Terbang
67 Aku Istrimu!
68 Sick - Sakit
69 Hujan dan Berembun
70 Menyebalkan
71 I Hate U, but I Love U
72 Otak Picik Reza
73 Cinta Membuatmu Bodoh
74 Mati Kau Iblis!
75 Tekanan
76 Sudut Pandang Romeo (1)
77 Sudut Pandang Romeo (2)
78 Aku Mencintaimu
79 Katakan Dengan Lantang
80 Wujud Queen
81 Markas Q
82 Mata-Mata Lily
83 Pegumuman
84 Berjumpa Gabriel
85 Juliet vs Queen
86 Kita Akan Selalu Bersama
87 You and I
88 Pengumuman penting!
89 Anak Kembar Tuan Dingin
90 Kissing Strangers - Promo Novel Baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Poor Romeo
2
Butterfly Tatoo
3
Obsesi
4
Prom Night
5
Kupu-Kupu Malam
6
Who am I
7
Romeo is Back
8
Tegakkan Belalaimu
9
Nenek Gayung
10
Merantau ke Jakarta
11
Jakarta
12
Pindah ke Apartment
13
1001 Cara - Upaya Romeo
14
Hari 1 - Ospek
15
Ratu Halu
16
Salah Pegang
17
Kue Apem vs Terong
18
Belalai Mencium Lantai
19
Sayembara
20
Nikah Kontrak
21
di Atas Kertas
22
Satu Kamar
23
Operasi Belalai Tunduk
24
Gelud di Atas Ranjang
25
Hari Pertama - Pengantin Baru
26
Ulat Bulu vs Ratu Gila
27
Queen Berulah
28
OSPEK Lanjutan
29
Bukan Anak SMA Lagi!
30
Tatapan Penuh Arti
31
Visual Romeo & Juliet
32
Semakin Membenci
33
Jantungku Bermasalah
34
Permintaan Mommy
35
Demi Mommy
36
Jebakan Batman
37
Jaga Dia Untukku
38
Tak Terkendali
39
MaraMaraMara
40
Sanubariku' Menginginkanmu
41
Solo
42
Banyak Maunya
43
Deg Deg Ser
44
Leadership Camping
45
Cie Cie Cie
46
Finally ~ Hutan Anggora
47
Gosip Baru
48
Pemilik Hatiku
49
Remuk
50
Risalah Hati
51
Jangan Plin Plan
52
Reza ~ Si Penganggu
53
Terbakar
54
Terpana
55
Air Permintaan - Upaya Romeo
56
Jurik Malam - Panik
57
Jurik Malam - Kanker Nenen
58
Queen Meradang
59
Romeo DiPerkoas
60
Jeritan Malang
61
Juliet! Help Me!
62
Hormon Cinta
63
Perih
64
Di Mana Noda Merahnya?
65
Bukti Kesucian
66
Bukan Sinetron Naga Terbang
67
Aku Istrimu!
68
Sick - Sakit
69
Hujan dan Berembun
70
Menyebalkan
71
I Hate U, but I Love U
72
Otak Picik Reza
73
Cinta Membuatmu Bodoh
74
Mati Kau Iblis!
75
Tekanan
76
Sudut Pandang Romeo (1)
77
Sudut Pandang Romeo (2)
78
Aku Mencintaimu
79
Katakan Dengan Lantang
80
Wujud Queen
81
Markas Q
82
Mata-Mata Lily
83
Pegumuman
84
Berjumpa Gabriel
85
Juliet vs Queen
86
Kita Akan Selalu Bersama
87
You and I
88
Pengumuman penting!
89
Anak Kembar Tuan Dingin
90
Kissing Strangers - Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!