Juliet menghentikan langkah kaki lalu membalikkan badan.
Plak. Plak..
Dua kali tamparan tepat di pipi sebelah kanan dan kiri Juliet. Ia meringis sejenak, lalu menatap ke depan mencari si pelaku. Bola matanya melotot dengan tajam melihat sosok dihadapan.
Queen, si ratu ular!
"Bagaimana, sakit tidak?!" Nafas Queen memburu, kedua netranya berkilat nyala.
"Cih! Apa urusanmu ha?! Salah aku apa?" tanya Juliet sembari mengusap perlahan pipi kanan dan kiri secara bergantian.
"Tidak usah banyak bertanya?! Dasar wanita murahan! Kemari kau!" Queen menjambak rambut panjang Juliet.
"Hentikan Queen, jangan sampai kau ku tinju seperti waktu itu?!" Juliet menebak jika Queen marah padanya, mengenai video bercocok tanam Queen dengan sugar Daddynya. Juliet tidak mau di hari pertama ospek masuk buku kasus. Mengingat dia masuk melalui jalur beasiswa. Jika membuat ulah, bisa saja beasiswanya di cabut. Jadi, dia hanya membuat pertahanan diri, dengan mengibas-ibaskan tangan Queen.
"Aku membencimu! Gara-gara kau Mama tidak mau memberikanku uang jajan! Dan kau sudah lancang mencium Romeoku! Kau harusku bunuh, Juliet!" teriak Queen menggema di lorong yang nampak renggang.
"Cih!" Juliet berdecih. "Hanya uang jajan saja, kau seperti orang mau mati! Romeo mengatakan padaku, kau itu hanya selingannya, haha!" Juliet menyalakan api di atas kayu yang sudah disirami bensin.
"Berani kau melawanku ya, Romeo tidak mungkin berkata seperti itu?!" Nafas Queen semakin memburu. Ia semakin memperkuat cengkraman jari-jemarinya.
"Untuk apa aku takut ha?! Memang itu kenyataannya, Romeo tidak suka perempuan seperti dirimu, yang manja!" ejek Juliet tersenyum sinis, sembari menahan diri untuk tidak melayangkan bogeman di tubuh Queen.
"Si-al! Dasar sampah!" Queen menampar pipi Juliet berkali-kali.
Seandainya saja, aku tidak ada di kampus, sudahku benamkan kau ke got, Ratu halu!
Juliet hanya menggerakan tubuh, membuat pertahanan diri, beruntung badan Juliet lebih tinggi dari Queen, jadi dia tidak kesusahan. Walau pun harus menahan rasa sakit yang mendera di wajah manisnya.
"Romeo itu milikku!! Hanya milikku!"
Juliet mendelikkan mata mendengar ungkapan cintanya pada Romeo. Hoek, aku mau muntah!
Ingin sekali Juliet membalas perbuatan Queen. Akan tetapi ia mengurungkan niatnya, setiap kali malaikat kebaikan melintas di benaknya.
Jangan di balas Juliet, biarkan saja ratu halu itu berkicau seperti burung beo, begitu lah malaikat berkata padanya.
Suara tamparan kembali terdengar, kali ini lebih keras dan nyaring.
Juliet hanya mengusap perlahan pipinya, lalu menyeringai tipis.
Queen nampak keletihan dan nafasnya terengah-engah sebab Juliet hanya terdiam membisu, dan tak memohon ampun. Nafasnya semakin memburu. "Jangan pernah mendekati Romeoku! Paham?!"
"Aku tidak paham!" Juliet menantang balik kemudian terkekeh-kekeh.
Jari-jemari Queen kembali mencengkram kuat rambut Juliet, hingga Juliet mendongakkan kepala ke atas."Kau itu bukan tipe ideal Romeo! Romeo itu suka wanita yang lemah lembut seperti aku, yang cantik, yang imut kayak marmut, dan keibuan!"
Aku semakin mual, hoekkkkkk!
"Hei kau wanita gila! Lepaskan dia!" seru Senior bertubuh kekar, yang tadi melerai perdebatan Romeo dan Juliet. Ia tak sengaja melewati lorong itu hendak ke ruangan A51.
"Tidak mau!" pekik Queen enggan mengalihkan pandangan dari Juliet, ia berang dengan sikap angkuh Juliet.
Senior itu menghela nafas kasar. "Lepaskan dia?!" Senior menahan amarah.
Queen enggan menyahut, sedari tadi dia masih menatap tajam Juliet.
"Kau dengar aku tidak?!" teriak Senior naik pitam, dia habis kesabaran, melihat sosok dihadapan berani melawannya.
"Tidak akan aku lepaskan, dia sudah merebut Romeo dariku," geram Queen, menatap dingin dan tajam pada Juliet.
Secepat kilat Senior mendorong kasar tubuh Queen, menyebabkan wanita berparas cantik itu terhuyung ke belakang.
"Kalian berdua ikut aku ke ruangan 70 sekarang!!" pekik Senior murka.
Melihat sorotan mata Senior dihadapan, nyali Queen seketika menciut.
Sementara Juliet terdiam membisu. Ia tak menyahut atau pun protes sama sekali.
***
"Romeo!" seloroh Queen beranjak berdiri, berjalan cepat ke depan, hendak memeluk Romeo yang baru saja tiba di ruangan.
Dahi Romeo berkerut melihat siapa yang ada di dalam bilik. "Stop! Jangan mendekat!" sentak Romeo datar dan berekspresi dingin.
Ia jengah dengan sikap kaum hawa yang semakin menjadi-jadi. Beberapa yang menit lalu, Romeo dipanggil ke ruangan. Ia tentu saja keheranan. Apakah dia membuat kesalahan, padahal dia sedari tadi bersama Duo Biang Keladi, sedang berkumpul di lapangan. Tadi, sepanjang langkah kaki menuju ruangan, otak Romeo berkecamuk, menerka-nerka, ada apakah gerangan. Namun sekarang dia dapat menebak jika Queen membuat ulah dengan memakai namanya.
"Kenapa kau sangat dingin sih?! Kau tidak merindukanku Rom?" tanya Queen tak tahu malu.
"Kau siapa bagiku?" Romeo bertanya dengan nada dingin.
Mendengar perkataan Romeo, Juliet terkekeh kecil.
"Diam kau wanita murahan!" Tunjuk Queen mulai tersulut emosi.
Juliet membalas dengan mendelikkan mata. Acuh tak acuh, namun penasaran dengan drama aca aca nehi nehi antara, Romeo dan Queen.
"Bukannya kau sama saja," sahut Romeo tiba-tiba menatap datar.
Mendengar ucapan Romeo, jantung Queen berdetak cepat. Bukan karena jatuh cinta, tapi karena image baiknya telah runtuh. Pasti Romeo sudah melihat video dirinya berbagi peluh dengan seorang pria.
"Tapi aku berbeda dengannya, Rom. Aku ini cantik, dan kaya. Tidak seperti dirinya, hitam!" sahut Queen mengebu-gebu, mungkin urat malunya sudah putus atau memang tidak punya.
"Iya, aku akui Juliet memang ireng." Lagi, lagi Romeo menampikkan ekspresi datar dan sengak.
Queen melambung tinggi saat Romeo menyetujui perkataannya.
"Dan kau juga jelek Romeo!" Juliet mulai tersulut emosi. Saat mendengar cercaan yang dilontarkan padanya keluar dari bibir Romeo.
"Diam!" teriak Senior. Sedari tadi hanya terdiam membisu, melihat dan mengamati interaksi ketiganya.
Sontak Romeo, Juliet, dan Queen terlonjak kaget.
"Romeo Andersean! Kau duduk dulu di sini!" Senior memberikan titah mutlak kepada Romeo.
Romeo mengangguk paham dan segera menuruti perintah Senior. Ia tidak mau membuat perkara di hari pertama kuliah. Ia berharap agar masalah dapat segera tuntas.
"Namamu Romeo Andersean?" tanya Senior menyelidik.
"Iya Kak." Romeo melirik sekilas pada Juliet melihat kedua pipinya memerah.
Dia kenapa kayak badut begitu!
"Kau tahu mengapa kau di panggil ke sini?" Senior mengamati wajah Romeo dengan intens.
Romeo menggeleng.
Senior menarik nafas pelan. "Ini karena kedua pacarmu itu berkelahi," jelas Senior.
Romeo mengernyitkan dahi. "Aku tidak punya pacar!"
Senior menyeringai tipis seakan mengerti apa permasalahannya sekarang, saat melihat raut wajah Romeo tidak berbohong.
"Romeo, aku ini pacarmu!" Queen tak terima dengan perkataan Romeo.
"Kau halu atau apa ha?!" Romeo mulai jengah sembari bangkit berdiri.
Juliet menguping obrolan tanpa ikut menimpali, ia keletihan dan masih menahan rasa sakit di pipi.
"Sudah, sudah kalian jangan berdebat! Romeo katakan mereka berdua tidak usah berkelahi lagi," cetus Senior berusaha melerai keduanya.
Romeo menarik nafas kasar, mengangguk tanpa sadar. "Dengar ya, jangan berkelahi lagi. Aku sudah mempunyai pacar di luar negeri sana, dan itu bukan kalian!"
Membuat Queen terperangah. "Tidak mungkin! Kau hanya milikku!" jerit Queen histeris.
Sedangkan Juliet acuh tak acuh menanggapi perkataan Romeo, lagian dia juga tadi hanya memanasi Ratu halu.
"Stop! Jangan buat drama lagi!" sembur Romeo, menatap dingin Queen.
Mendengar perkataan pujaan hatinya, Queen terisak, ala-ala buaya betina kecebur got.
**
Romeo berjalan cepat keluar dari ruangan. Derap langkah kakinya menggema di lorong.
"Romeo! My love!" Seketika Queen memeluk tubuh Romeo dari belakang.
Romeo tersentak, saat merasakan dua Gunung Fuji menempel di belakang punggungnya. "Apa yang kau lakukan Queen?!" pekik Romeo sembari melepaskan cengkraman tangan Queen.
Aduh badanku mulai gatal!
Reflek Romeo berlari lincah, sembari menengok sesekali ke belakang. Ia melihat Queen tengah mengejarnya.
Tiba-tiba.
Dugh.
"Romeo! Juliet!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Bella Gareta
seru kelahi lagi lah
2022-07-30
1
Syafitri kurniasih
Astaga Thor ada ada "aja gunung Fuji"🤭
2022-07-13
2
tria sulistia
queen halunya kebangetan dah...
2022-07-11
2