Dunia Malam

Nala memberanikan diri untuk masuk, terlihat dunia malam yang baru pertama kali ia lihat.

"Astaga, bener kamu mau kerja di sini, Nala?" tanya hati kecil Nala saat melihat hingar-bingar dunia malam.

"Kenapa? Kalau ragu nggak usah!" kata Ririn yang menggandeng lengan Nala.

Nala menoleh ke arah sahabatnya, menelan salivanya. Baru saja Nala ingin mengurungkan niatnya dan belum sempat terucap apa yang ingin ia katakan sudah datang teman Ririn yang menghampiri.

"Hai, kalian datang juga," ucap seorang wanita berpakaian seksi berwarna hitam.

"I-iya," jawab Nala terbata.

Lalu Ririn mengenalkan Nala pada temannya itu.

"Kenalin, Nala. Sahabat gue. Gue titip, ya. Jaga baik-baik sahabat gue!" ucap Ririn pada temannya.

"Siap! Pasti gue jaga, nggak akan ada yang sentuh dia di sini," jawabnya seraya memperhatikan Nala dari ujung kaki sampai ke ujung kepala, lalu wanita seksi itu memperkenalkan dirinya pada Nala.

"Naomi." Naomi pun mengulurkan tangannya pada Nala dan di balasnya.

Nala yang polos itu percaya pada ucapan Naomi yang baru saja dikenalnya.

Mendengar janji Naomi membuat Nala merasa sedikit lega.

Setelah itu, Naomi mengusir Ririn secara halus.

"Ok, gue balik. Jaga dia!" kata Ririn pada Naomi dan Naomi mengedipkan matanya.

Setelah itu, Naomi membawa Nala untuk bertemu dengan atasan.

****

Di rumah Amira, ia baru saja keluar dari kamar dan mendapati Dhev yang baru saja pulang dari kantor.

"Dhev, bagaimana? Nindy sudah menelepon. Kapan kita akan berangkat."

Dhev menghentikan langkahnya, melihat ke arah Amira berdiri.

"Dhev sibuk, Mah. Mamah saja bersama Kenzo. Sekalian berlibur di London."

Setelah mengatakan itu, Dhev kembali melanjutkan langkah kakinya menaiki tangga.

Sementara Amira memijit pelipisnya, tidak ingin memaksa Dhev karena merasa akan percuma berbicara pada manusia kepala batu itu.

Dhev yang lelah memilih untuk berendam air hangat.

Sementara Kenzo, pria kecil itu sudah terlelap di kamarnya. Seharian tanpa berinteraksi dengan ayahnya dan itu sudah terbiasa bagi keduanya.

Selesai dengan berendam, Dhev memilih duduk di kursi pijat, memejamkan mata seraya menikmati pijatan tersebut.

Berbeda dengan Nala yang sedang berjuang di tempat barunya.

Nala sedang melayani para tamu, ia mengantarkan air minum yang memabukkan pada pelanggan.

Nala merasa risih saat melihat pergaulan bebas di depan matanya, adegan berciuman panas ia saksikan saat mengantarkan minuman keras salah satu meja pelanggan.

Dalam hati, Nala semakin mantap untuk berhenti bekerja, Nala merasa kalau tempat itu sangat tidak cocok dengannya.

Nala takut akan terbawa menjadi tidak benar.

Setelah mengantarkan minuman tersebut, Nala segera menemui atasannya dan sebelum Nala sampai pada ruangan yang dituju bertemu dengan Naomi yang memanggilnya.

"Nala," suara Naomi terdengar lirih karena ada suara musik yang keras.

Nala yang berdiri di tangga itu menoleh.

"Iya, ada apa?" tanya Nala.

"Kamu mau ngapain? Di atas untuk ruangan bos dan kamar para tamu."

"Aku mau mundur, aku nggak cocok di sini," kata Nala seraya melepaskan celemek kerjanya lalu mengembalikan itu pada Naomi yang sebagai bartender.

"Yakin mau keluar? Di luar sana nyari kerja susah, loh. Iya, emang ada. Tapi lama dan susah," kata Naomi.

"Tapi...," lirih Nala seraya menatap ke sekeliling bar.

Naomi pun mengerti apa yang membuat Nala ingin berhenti.

Lalu, Naomi menceritakan kalau dirinya dulu sama seperti Nala.

"Lagi pula yang melakukan dosa itu mereka, sedangkan kita niat bekerja. Lalu salahnya di mana? Yang salah itu ketika kita ikut-ikutan atau tidak memiliki pendirian," kata Naomi mencoba mengingatkan.

"Bekerja di mana saja tidak mudah, Nala," lanjutnya.

Nala pun berfikir dan membenarkan ucapan Naomi, bahkan saat berjualan pun tidak mudah.

Nala mengambil kembali celemek yang ada di tangan Naomi dan kembali bekerja.

****

Hari-hari Nala lalui dengan sulitnya beradaptasi di tempat kerjanya. Bahkan Nala sempat di goda oleh beberapa lelaki hidung belang.

Setelah satu minggu berlalu, sekarang Nala sudah terbiasa dan tidak menghiraukan apa yang dilihat.

Yang Nala butuhkan adalah uang gajian untuk hidupnya.

Sementara Amira, ia belum mengetahui pekerjaan Nala.

Amira sedang sibuk berada di London.

Sekarang, Amira, Kenzo dan Nindy sudah tiba di bandara Jakarta.

Nindy yang sudah lama tidak pulang itu ingin merayakannya bersama dengan teman-teman lamanya.

Kalau soal pekerjaan, Nindy tidak perlu khawatir, ia bisa saja bekerja di perusahaan yang sekarang dikelola oleh kakaknya. Perusahaan yang bergerak di industri pangan.

****

Di kos Naomi. Naomi baru saja mendapatkan telepon dari kampung, ibunya yang menghubungi.

"Bu, Naomi tidak ada lagi uang. Tolong, Ibu cari pinjaman dulu di kampung. Nanti kalau Naomi udah gajian pasti kirim," kata Naomi dari sambungan teleponnya.

Gadis berusia 25 tahun itu berdiri di tepi jendela.

"Tapi, Ibu sudah tidak tau lagi mau pinjam kemana, Mi. Bapak kamu butuh biaya pengobatan, siapa lagi yang bisa ibu mintai selain kamu anak sulung, cuma kamu yang sudah bekerja, sementara adik kamu, biaya sekolah saja masih menunggak."

"Iya, iya. Naomi bakal carikan uangnya," kata Naomi yang terdengar kesal karena ibunya selalu menghubungi untuk meminta uang, setelah itu Naomi memutuskan sambungan teleponnya.

"Biaya kuliah aja gue dapat utang sama bos. Masa gue harus utang lagi, sih!" Naomi kesal dan memilih untuk duduk di tepi ranjang.

"Nggak ada pilihan lain," kata Naomi yang sudah pasti akan meminjam lagi pada bosnya.

****

Nala baru saja selesai mandi sore, merasa lapar dan hanya ada mie instan di kontrakan.

"Alhamdulillah, masih ada mie," ucap Nala seraya menyalakan kompor dan ternyata gasnya habis. Tidak habis akal, Nala berniat menyeduh mie itu menggunakan air panas dari dispenser, baru saja Nala akan menyalakan tombol merah, seketika listrik di rumahnya padam.

"Astaga, lupa beli token. Uang juga udah tipis!" kata Nala seraya bangun dari duduknya.

Melihat jam di dinding ternyata jam kerjanya masih lama, Nala berniat membawa Mie itu ke sana dan akan menyeduhnya di sana.

"Tahan, Nala. Tahan, masa cuma tahan lapar sampai jam 7 malam nggak bisa," ucapnya pada diri sendiri.

Sementara sambil menunggu waktu, Nala memainkan ponselnya, jaringannya sangat lemah dan ternyata paket datanya sudah hampir habis.

"Udah mau habis lagi, utang di konter depan aja kemarin belum ke bayar, masa utang lagi," dengusnya. Akhirnya, Nala memilih untuk hidup tanpa ponsel dan listrik untuk sementara.

Lalu, untuk mandi? Nala berfikir akan menumpang untuk mandi di tempat kerjanya.

****

Di rumah Amira, dirinya mencoba menghubungi Nala dan nomor ponselnya tidak dapat dihubungi.

"Kemana ini anak, seminggu nggak ada kabar. Udah di kasih kartu nama tapi nggak menghubungi saya," gumam Amira seraya kembali mencoba menghubungi Nala.

Bersambung.

Bagaimana kelanjutan hidup Nala, di tengah kesulitannya, apakah akan membuat Nala menerima bantuan dari Amira?

Terpopuler

Comments

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

Nala punya pendirian sendiri walaupun sebenarnya itu keliru

2023-06-24

1

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

Nala punya pendirian sendiri walaupun sebenarnya itu keliru

2023-06-24

1

k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§

k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§

ampun sedih banget liat hidup kamu Nala 😭😭😭😭😭😭

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Nala
2 Seperti Mimpi
3 Keikhlasan Nala
4 Harus Semangat!
5 Dhev Dan Ana
6 Amira Sakit
7 Keras Kepala
8 Jengkel
9 Mengalahkan Preman
10 Berselimut Kabut
11 Seperti Ada Ibu
12 Mencari Kerja
13 Dunia Malam
14 Mengorbankan Teman
15 Nasib Ririn
16 Hancurnya Persahabatan
17 Apakah Terusik?
18 Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19 Surga Dunia
20 Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21 Darah Tinggi
22 Kepikiran
23 Kebersamaan
24 Mencoba Berdamai
25 Seperti Ana
26 Sugar Daddy
27 Pergi
28 Kagum
29 Gede Gengsi
30 Selalu Salah Dhev!
31 Memikirkan Nala
32 Salah Sangka
33 Suka Bilang Suka
34 Cinta Yang Masih Terjaga
35 Pembawa Keberuntungan
36 Pemaksaan
37 Sayang Kenzo
38 Nafas Buatan
39 Ciuman Pertama
40 Salah Tingkah
41 Sarang Setan!
42 Cemburu?
43 Baikan
44 Butuh Perhatian!
45 Dijodohkan
46 Gerebek
47 Nikah Dadakan
48 Menikah Dadakan Part Dua
49 Jahatnya Ibu Baru?
50 Dhev Marah Besar!
51 Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52 Mau Disayang Juga!
53 Ken Mengganggu!
54 Jahilnya Jimin
55 Gagal Lagi!
56 Pagi Yang Bahagia
57 Panggil Aku Ibu^^
58 Pertarungan Sengit
59 Menertawakan Arnold
60 Selalu Menggoda!
61 Pilih Siapa
62 Tanggung Jawab
63 Perbedaan Kasta
64 Membujuk Nala
65 Bukan Sampah
66 Perhatian
67 Resepsi Doni
68 Canggung
69 Pura-pura Menikah?
70 Ayah Yang Sangat Manja
71 Nikah Kontrak?
72 Penjaga Hati
73 Menangis Bahagia
74 Ngidam
75 Sebenarnya Cinta
76 Masih Cemburu
77 Kenzo Merajuk
78 Tetap Sayang Kenzo
79 Gagal Berkuda
80 Salah Paham
81 Kembali Menghasut
82 Memperingatkan Mika!
83 Mengabaikan Peringatan
84 Bosan Dengan Masalah
85 Setan Teriak Setan
86 Meminta Cucu
87 Disengat Tawon
88 Apakah Doni Cemburu?
89 Selamat Datang Baby!
90 DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91 Saling Mengerti
92 Mirip Siapa?
93 Kesedihan Ririn
94 Apakah Taubat?
95 Kemajuan?
96 Angkuhnya Dhev
97 Akhirnya Haha
98 Jalan-Jalan
99 Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100 Kehilangan
101 Malangnya Fakhri
102 Mampukah Bertahan?
103 Gagal!
104 Sulitnya Mencari Pengganti
105 Cemburunya Jimin
106 Minta Dimanja
107 Arnold Mengalah?
108 Menguji Kesabaran
109 Merasa Ditipu
110 Apakah Ikatan Batin?
111 Menerima Takdir
112 Terimakasih
113 Berlalu Dengan Baik
114 Kesal
115 Pertemuan Pertama
116 Bisa Cantik Juga
117 Pertemuan Kedua
118 Kasih Tak Sampai
119 Di Rendahkan
120 Salting
121 Mencari Tau
122 Terpesona
123 Janjian
124 Sedikit Gombal
125 Dia Alif!
126 Melamar
127 Fakhri Cemburu!
128 Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129 Menemui Alif
130 Pesta Yang Gagal
131 Jadian
132 Tidak Setuju
133 Akan Tetap Mempertahankan!
134 Ingin Mengenal Alif
135 Sampai Depresi
136 Makan Malam
137 Terbongkar?
138 Terabaikan
139 Fakhri Berubah?
140 Akhirnya Nindy Bangun
141 Merasa Malu Untuk Kembali
142 Semakin Mesra
143 Fai Kecewa
144 Hampir Saja!
145 Merasa Malu
146 Takut Kebenaran Akan Terungkap
147 Berjuang Bersama
148 Terbongkar?
149 Patah Hati, Fai Dan Alif
150 Terluka, Hati Ini, Sakit!
151 Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152 Berakhir Sudah!
153 Fiting Baju Pernikahan
154 Hari Yang Ditunggu, Menikah
155 Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156 Promo Karya Baru
157 Diam-Diam Mengagumi
158 Kepergian Amira
159 Tunangan
160 Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161 Tamat
162 Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesedihan Nala
2
Seperti Mimpi
3
Keikhlasan Nala
4
Harus Semangat!
5
Dhev Dan Ana
6
Amira Sakit
7
Keras Kepala
8
Jengkel
9
Mengalahkan Preman
10
Berselimut Kabut
11
Seperti Ada Ibu
12
Mencari Kerja
13
Dunia Malam
14
Mengorbankan Teman
15
Nasib Ririn
16
Hancurnya Persahabatan
17
Apakah Terusik?
18
Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19
Surga Dunia
20
Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21
Darah Tinggi
22
Kepikiran
23
Kebersamaan
24
Mencoba Berdamai
25
Seperti Ana
26
Sugar Daddy
27
Pergi
28
Kagum
29
Gede Gengsi
30
Selalu Salah Dhev!
31
Memikirkan Nala
32
Salah Sangka
33
Suka Bilang Suka
34
Cinta Yang Masih Terjaga
35
Pembawa Keberuntungan
36
Pemaksaan
37
Sayang Kenzo
38
Nafas Buatan
39
Ciuman Pertama
40
Salah Tingkah
41
Sarang Setan!
42
Cemburu?
43
Baikan
44
Butuh Perhatian!
45
Dijodohkan
46
Gerebek
47
Nikah Dadakan
48
Menikah Dadakan Part Dua
49
Jahatnya Ibu Baru?
50
Dhev Marah Besar!
51
Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52
Mau Disayang Juga!
53
Ken Mengganggu!
54
Jahilnya Jimin
55
Gagal Lagi!
56
Pagi Yang Bahagia
57
Panggil Aku Ibu^^
58
Pertarungan Sengit
59
Menertawakan Arnold
60
Selalu Menggoda!
61
Pilih Siapa
62
Tanggung Jawab
63
Perbedaan Kasta
64
Membujuk Nala
65
Bukan Sampah
66
Perhatian
67
Resepsi Doni
68
Canggung
69
Pura-pura Menikah?
70
Ayah Yang Sangat Manja
71
Nikah Kontrak?
72
Penjaga Hati
73
Menangis Bahagia
74
Ngidam
75
Sebenarnya Cinta
76
Masih Cemburu
77
Kenzo Merajuk
78
Tetap Sayang Kenzo
79
Gagal Berkuda
80
Salah Paham
81
Kembali Menghasut
82
Memperingatkan Mika!
83
Mengabaikan Peringatan
84
Bosan Dengan Masalah
85
Setan Teriak Setan
86
Meminta Cucu
87
Disengat Tawon
88
Apakah Doni Cemburu?
89
Selamat Datang Baby!
90
DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91
Saling Mengerti
92
Mirip Siapa?
93
Kesedihan Ririn
94
Apakah Taubat?
95
Kemajuan?
96
Angkuhnya Dhev
97
Akhirnya Haha
98
Jalan-Jalan
99
Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100
Kehilangan
101
Malangnya Fakhri
102
Mampukah Bertahan?
103
Gagal!
104
Sulitnya Mencari Pengganti
105
Cemburunya Jimin
106
Minta Dimanja
107
Arnold Mengalah?
108
Menguji Kesabaran
109
Merasa Ditipu
110
Apakah Ikatan Batin?
111
Menerima Takdir
112
Terimakasih
113
Berlalu Dengan Baik
114
Kesal
115
Pertemuan Pertama
116
Bisa Cantik Juga
117
Pertemuan Kedua
118
Kasih Tak Sampai
119
Di Rendahkan
120
Salting
121
Mencari Tau
122
Terpesona
123
Janjian
124
Sedikit Gombal
125
Dia Alif!
126
Melamar
127
Fakhri Cemburu!
128
Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129
Menemui Alif
130
Pesta Yang Gagal
131
Jadian
132
Tidak Setuju
133
Akan Tetap Mempertahankan!
134
Ingin Mengenal Alif
135
Sampai Depresi
136
Makan Malam
137
Terbongkar?
138
Terabaikan
139
Fakhri Berubah?
140
Akhirnya Nindy Bangun
141
Merasa Malu Untuk Kembali
142
Semakin Mesra
143
Fai Kecewa
144
Hampir Saja!
145
Merasa Malu
146
Takut Kebenaran Akan Terungkap
147
Berjuang Bersama
148
Terbongkar?
149
Patah Hati, Fai Dan Alif
150
Terluka, Hati Ini, Sakit!
151
Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152
Berakhir Sudah!
153
Fiting Baju Pernikahan
154
Hari Yang Ditunggu, Menikah
155
Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156
Promo Karya Baru
157
Diam-Diam Mengagumi
158
Kepergian Amira
159
Tunangan
160
Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161
Tamat
162
Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!