Keras Kepala

Dhev membawa Amira ke sofa, setelah itu segera menghubungi dokter keluarganya.

Dan yang ditunggu pun tidak lama sudah datang.

"Pak, Ibu Amira sangat lemah dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit," kata dokter perempuan yang usianya berada di bawah Amira, Amira yang sudah siuman itu mendengar dan menolak.

"Saya mau di rumah saja, saya cuma mau Nala. Tolong, Dhev! Bawakan Mamah gadis itu," rintih Amira seraya menggenggam tangan putranya yang sudah berusia 32 tahun itu.

"Mah, sudah lah, kita juga sudah berdamai dengannya, jangan terlalu dipikirkan sampai sakit seperti ini!" kata Dhev. Pria yang sedang berdiri di sisi sofa itu membantu Amira untuk bangun dan memindahkan Amira ke kamar tamu yang berada di lantai bawah.

"Besok Dhev akan memindahkan semua barang Mamah ke kamar ini, Mamah tidak perlu naik turun tangga, Dhev ngeri liatnya!" kata Dhev yang kemudian keluar dari kamar.

Dan ternyata, Dhev sedang ditunggu oleh dokter. Dokter tersebut berdiri tidak jauh dari pintu kamar tamu.

"Maaf, Pak. Ada baiknya kita ikuti saja kemauan Ibu, siapa tau keadaannya akan membaik," ucapnya seraya menatap penuh yakin pada Dhev.

"Hmmm," jawab Dhev. Setelah itu, Dhev pergi meninggalkan dokter tersebut tanpa menanyakan resep dokter yang harus di tebusnya.

"Keras kepala, persis seperti ayahnya," gumam dokter dalam hati, setelah itu dokter keluar dan tidak lupa memberikan resep pada orang rumah yang masih terjaga yaitu satpam yang menunggu di luar.

****

Sementara itu, Mika juga masih terjaga, ia sedang menunggu keponakannya di rumah sakit.

Mika mengirim foto Ken yang sedang terlihat lemas, berharap kalau ayahnya akan kasihan dan menjenguknya.

"Dulu kamu tidak seperti ini, Mas. Kamu adalah hangat sampai aku sangat mengagumi mu," gumam Mika yang sedang duduk di sofa ruang rawat Ken, menatap layar ponselnya.

Sedangkan Kenzo terlelap setelah diberikan obat.

Sementara Dhev setelah melihat siapa yang mengirim pesan itu memilih tidak perduli dan sama sekali tidak membuka pesan Mika.

****

Keesokan paginya, walau tidur larut malam, tidak membuat Nala malas untuk bangun pagi, gadis yang sudah rapi dengan celana jeans pendek dan kaos oblong berwarna krem itu membuka pintu kontrakan dan menghirup udara segar di pagi hari.

Nala memikirkan Ririn, karena dari kemarin belum melihat atau menerima pesan darinya.

"Apa aku chat duluan, ya?" batin Nala, "tapi kalau ketahuan tante pasti Ririn diomelin," lanjutnya, setelah berbincang dengan diri sendiri, Nala memilih untuk berbelanja ke pasar.

Karena menunggu lama untuk angkot, Nala memilih menunggu sambil berjalan kaki.

"Astaga, kok lama banget nggak ada angkot, lagi pada demo kali, ya! Apa pada mogok kerja sopir angkot?" ucap Nala seraya mengusap peluh di dahinya dan saat itu juga Nala melihat seorang anak kecil yang berpakaian khas ala rumah sakit sedang berlari menyebrang jalan, karena berlari membuat anak kecil itu hampir keserempet motor.

Dengan reflek Nala segera menghampiri dan memeluknya sampai terjatuh.

"Aduh," pekik Nala yang sikunya kembali terluka.

"Kamu nggak papa?" tanya Nala seraya melepaskan pelukannya.

Anak kecil itu menjawab dengan menggelengkan kepala, meneteskan air mata kesedihan yang terbaca oleh Nala.

Kemudian, datang seorang wanita cantik, berambut lurus sebahu, berbadan sangat ramping dengan penampilan rapi, mengenakan dress biru muda selutut dengan lengan panjang menghampiri Nala, tepatnya menghampiri anak kecil yang sedang bersama Nala.

"Kamu nggak papa, sayang?" tanya wanita itu yang tak lain adalah Mika dan anak kecil yang ia hampiri adalah Kenzo.

Kenzo tidak menjawab tetapi Kenzo mengibaskan tangan Mika yang berada di lengannya.

Kenzo merasa kesal pada Mika yang terus menerus meminta dirinya untuk kirim pesan suara pada Dhev. Sedangkan Kenzo sedang sangat membenci ayahnya.

"Ken mau pulang, Ken mau sama Oma!" bentak Kenzo lalu melanjutkan berlari dan Mika memilih melepaskan sandal gak tahunya kemudian mengejar Ken.

Sementara Nala hanya memperhatikan dari kejauhan.

****

Sementara itu, Adelia sedang memfitnah Nala di depan suaminya yang seorang mandor di sebuah perusahaan kontruksi.

"Ini pasti hasutan dari anak itu sampai Airin berani pergi dari rumah!"

"Akan ku urus anak itu!" kata suami Adelia yang sedang meminum kopi di teras rumah, hari ini adalah minggu pagi dan ia ingin bersantai.

Tetapi dengan kaburnya anak kesayangan membuat lelaki berbadan gendut itu tak dapat bersantai dengan tenang.

"Di mana pangkalan anak itu?"

Mendengar pertanyaan itu segera Adelia memberitahu dimana adiknya sempat melihat Ririn dan Nala berjualan.

"Tunggu saja, pasti anak kita akan pulang dengan sendirinya," ucap lelaki botak itu dengan yakin.

****

Tiiin! Suara klakson dari belakang mengejutkan Nala yang sedang menenteng belanjaannya.

"Berat nggak?" tanya mengendara motor yang mengagetkan Nala.

"Astaga, bikin kaget aja. Berat lah masa enggak!" jawab Nala yang sedang menenteng kantong beras dll.

"Sini ku bantu!" kata Ririn seraya menarik belanjaan Nala. Ayo aku ojekin, pas banget nih lagi butuh pemasukan," canda Ririn.

"Boleh nawar nggak ongkosnya?"

"Buat kamu, apa sih yang ngga!" jawab Ririn, kemudian Nala segera membonceng motor sahabatnya itu.

"Rin, kemana aja, baru keliatan?" tanya Nala seraya memperhatikan kaca spion tepatnya memperhatikan wajah cantik Ririn.

"Ada, cuma kemarin males keluar aja," jawab Ririn dan keduanya terus mengobrol sampai ke kontrakan Nala.

"Aku sampai sini aja, ya. Mau nyari kerja terus mau kuliah juga," kata Ririn seraya memberikan belanjaan Nala.

"Kerja?" tanya Nala heran.

"Pengen mandiri!" jawab Ririn seraya tersenyum.

"Hati-hati, semoga lancar!"

"Siap," jawab Ririn yang kemudian tancap gas.

****

Amira sangat kaget saat melihat cucunya mengenakan pakaian rumah sakit.

"Apa yang terjadi, sayang?" tanya Amira seraya memeluk Kenzo.

"Ken nggak papa," jawab Kenzo seraya membalas pelukan hangat dari omanya.

"Ken sakit, Tante. Apakah Mas Dhev tidak memberitahu?" tanya Mika yang berdiri di belakang Kenzo.

"Anak itu!" batin Amira, ia tidak ingin memperlihatkan kekesalannya pada Dhev di depan Mika.

"Ya sudah, biar Ken Oma yang merawat, barangkali Mika lelah silahkan pulang dan istirahat." Amira mengusir secara halus dan Mika mengerti maksudnya.

"Baik, Mika pamit dulu, Tan. Maaf tidak dapat menjaga Ken dengan baik," ucapnya, setelah itu Mika yang merasa gagal dan tidak enak hati itu pergi dengan perasaan yang tak menentu.

Amira mengajak Ken ke kamar tamu yang sekarang menjadi kamar Amira, Amira juga menghubungi dokter Andira, dokter keluarganya.

"Kamu istirahat dulu, Omah ambilkan sarapan untuk kamu, ya. Mau apa, Nak? Sandwich? Bubur ayam? Atau nasi goreng?"

Walau Amira sudah mengetahui kesukaan cucunya itu tetapi Amira ingin menanyakan apa yang diinginkan oleh cucunya.

"Ken mau nasi goreng, Omah," jawab Ken yang sudah berbaring di ranjang.

Setelah itu, Amira segera bangun dari duduknya lalu keluar dari kamar.

Amira meminta nasi goreng pada asisten yang bekerja di bagian dapur. Setelah mengatakan pesanan Ken, Amira segera pergi menemui Dhev di kamarnya yang ternyata masih tertidur.

Kamar itu terlihat temaram karena gorden kamarnya masih tertutup rapat.

"Dhev!" teriak Amira yang masih berdiri di pintu membuat Dhev merasa kalau gendang telinganya hampir pecah.

Bersambung.

Nah iya itu, aku setuju kalau Dhev diomelin aja. Yuk jangan lupa like dan di favoritkan, ya. Dikomen juga, ok 😚

Terpopuler

Comments

Netty Herawati

Netty Herawati

cuek banget si Dhev sm anak nya.

2023-08-26

1

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

bisa-bisa sakit mama Amira semakin parah lho, Dhev ini apa gak mikir ya, cuman mikirin perasaan nya saja. egois sekali

2023-06-24

0

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

Jahat bener kamu, Dhev, salah apa Kenzo sama kamu, hatimu benar sekeras batu

2023-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Nala
2 Seperti Mimpi
3 Keikhlasan Nala
4 Harus Semangat!
5 Dhev Dan Ana
6 Amira Sakit
7 Keras Kepala
8 Jengkel
9 Mengalahkan Preman
10 Berselimut Kabut
11 Seperti Ada Ibu
12 Mencari Kerja
13 Dunia Malam
14 Mengorbankan Teman
15 Nasib Ririn
16 Hancurnya Persahabatan
17 Apakah Terusik?
18 Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19 Surga Dunia
20 Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21 Darah Tinggi
22 Kepikiran
23 Kebersamaan
24 Mencoba Berdamai
25 Seperti Ana
26 Sugar Daddy
27 Pergi
28 Kagum
29 Gede Gengsi
30 Selalu Salah Dhev!
31 Memikirkan Nala
32 Salah Sangka
33 Suka Bilang Suka
34 Cinta Yang Masih Terjaga
35 Pembawa Keberuntungan
36 Pemaksaan
37 Sayang Kenzo
38 Nafas Buatan
39 Ciuman Pertama
40 Salah Tingkah
41 Sarang Setan!
42 Cemburu?
43 Baikan
44 Butuh Perhatian!
45 Dijodohkan
46 Gerebek
47 Nikah Dadakan
48 Menikah Dadakan Part Dua
49 Jahatnya Ibu Baru?
50 Dhev Marah Besar!
51 Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52 Mau Disayang Juga!
53 Ken Mengganggu!
54 Jahilnya Jimin
55 Gagal Lagi!
56 Pagi Yang Bahagia
57 Panggil Aku Ibu^^
58 Pertarungan Sengit
59 Menertawakan Arnold
60 Selalu Menggoda!
61 Pilih Siapa
62 Tanggung Jawab
63 Perbedaan Kasta
64 Membujuk Nala
65 Bukan Sampah
66 Perhatian
67 Resepsi Doni
68 Canggung
69 Pura-pura Menikah?
70 Ayah Yang Sangat Manja
71 Nikah Kontrak?
72 Penjaga Hati
73 Menangis Bahagia
74 Ngidam
75 Sebenarnya Cinta
76 Masih Cemburu
77 Kenzo Merajuk
78 Tetap Sayang Kenzo
79 Gagal Berkuda
80 Salah Paham
81 Kembali Menghasut
82 Memperingatkan Mika!
83 Mengabaikan Peringatan
84 Bosan Dengan Masalah
85 Setan Teriak Setan
86 Meminta Cucu
87 Disengat Tawon
88 Apakah Doni Cemburu?
89 Selamat Datang Baby!
90 DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91 Saling Mengerti
92 Mirip Siapa?
93 Kesedihan Ririn
94 Apakah Taubat?
95 Kemajuan?
96 Angkuhnya Dhev
97 Akhirnya Haha
98 Jalan-Jalan
99 Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100 Kehilangan
101 Malangnya Fakhri
102 Mampukah Bertahan?
103 Gagal!
104 Sulitnya Mencari Pengganti
105 Cemburunya Jimin
106 Minta Dimanja
107 Arnold Mengalah?
108 Menguji Kesabaran
109 Merasa Ditipu
110 Apakah Ikatan Batin?
111 Menerima Takdir
112 Terimakasih
113 Berlalu Dengan Baik
114 Kesal
115 Pertemuan Pertama
116 Bisa Cantik Juga
117 Pertemuan Kedua
118 Kasih Tak Sampai
119 Di Rendahkan
120 Salting
121 Mencari Tau
122 Terpesona
123 Janjian
124 Sedikit Gombal
125 Dia Alif!
126 Melamar
127 Fakhri Cemburu!
128 Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129 Menemui Alif
130 Pesta Yang Gagal
131 Jadian
132 Tidak Setuju
133 Akan Tetap Mempertahankan!
134 Ingin Mengenal Alif
135 Sampai Depresi
136 Makan Malam
137 Terbongkar?
138 Terabaikan
139 Fakhri Berubah?
140 Akhirnya Nindy Bangun
141 Merasa Malu Untuk Kembali
142 Semakin Mesra
143 Fai Kecewa
144 Hampir Saja!
145 Merasa Malu
146 Takut Kebenaran Akan Terungkap
147 Berjuang Bersama
148 Terbongkar?
149 Patah Hati, Fai Dan Alif
150 Terluka, Hati Ini, Sakit!
151 Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152 Berakhir Sudah!
153 Fiting Baju Pernikahan
154 Hari Yang Ditunggu, Menikah
155 Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156 Promo Karya Baru
157 Diam-Diam Mengagumi
158 Kepergian Amira
159 Tunangan
160 Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161 Tamat
162 Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesedihan Nala
2
Seperti Mimpi
3
Keikhlasan Nala
4
Harus Semangat!
5
Dhev Dan Ana
6
Amira Sakit
7
Keras Kepala
8
Jengkel
9
Mengalahkan Preman
10
Berselimut Kabut
11
Seperti Ada Ibu
12
Mencari Kerja
13
Dunia Malam
14
Mengorbankan Teman
15
Nasib Ririn
16
Hancurnya Persahabatan
17
Apakah Terusik?
18
Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19
Surga Dunia
20
Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21
Darah Tinggi
22
Kepikiran
23
Kebersamaan
24
Mencoba Berdamai
25
Seperti Ana
26
Sugar Daddy
27
Pergi
28
Kagum
29
Gede Gengsi
30
Selalu Salah Dhev!
31
Memikirkan Nala
32
Salah Sangka
33
Suka Bilang Suka
34
Cinta Yang Masih Terjaga
35
Pembawa Keberuntungan
36
Pemaksaan
37
Sayang Kenzo
38
Nafas Buatan
39
Ciuman Pertama
40
Salah Tingkah
41
Sarang Setan!
42
Cemburu?
43
Baikan
44
Butuh Perhatian!
45
Dijodohkan
46
Gerebek
47
Nikah Dadakan
48
Menikah Dadakan Part Dua
49
Jahatnya Ibu Baru?
50
Dhev Marah Besar!
51
Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52
Mau Disayang Juga!
53
Ken Mengganggu!
54
Jahilnya Jimin
55
Gagal Lagi!
56
Pagi Yang Bahagia
57
Panggil Aku Ibu^^
58
Pertarungan Sengit
59
Menertawakan Arnold
60
Selalu Menggoda!
61
Pilih Siapa
62
Tanggung Jawab
63
Perbedaan Kasta
64
Membujuk Nala
65
Bukan Sampah
66
Perhatian
67
Resepsi Doni
68
Canggung
69
Pura-pura Menikah?
70
Ayah Yang Sangat Manja
71
Nikah Kontrak?
72
Penjaga Hati
73
Menangis Bahagia
74
Ngidam
75
Sebenarnya Cinta
76
Masih Cemburu
77
Kenzo Merajuk
78
Tetap Sayang Kenzo
79
Gagal Berkuda
80
Salah Paham
81
Kembali Menghasut
82
Memperingatkan Mika!
83
Mengabaikan Peringatan
84
Bosan Dengan Masalah
85
Setan Teriak Setan
86
Meminta Cucu
87
Disengat Tawon
88
Apakah Doni Cemburu?
89
Selamat Datang Baby!
90
DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91
Saling Mengerti
92
Mirip Siapa?
93
Kesedihan Ririn
94
Apakah Taubat?
95
Kemajuan?
96
Angkuhnya Dhev
97
Akhirnya Haha
98
Jalan-Jalan
99
Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100
Kehilangan
101
Malangnya Fakhri
102
Mampukah Bertahan?
103
Gagal!
104
Sulitnya Mencari Pengganti
105
Cemburunya Jimin
106
Minta Dimanja
107
Arnold Mengalah?
108
Menguji Kesabaran
109
Merasa Ditipu
110
Apakah Ikatan Batin?
111
Menerima Takdir
112
Terimakasih
113
Berlalu Dengan Baik
114
Kesal
115
Pertemuan Pertama
116
Bisa Cantik Juga
117
Pertemuan Kedua
118
Kasih Tak Sampai
119
Di Rendahkan
120
Salting
121
Mencari Tau
122
Terpesona
123
Janjian
124
Sedikit Gombal
125
Dia Alif!
126
Melamar
127
Fakhri Cemburu!
128
Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129
Menemui Alif
130
Pesta Yang Gagal
131
Jadian
132
Tidak Setuju
133
Akan Tetap Mempertahankan!
134
Ingin Mengenal Alif
135
Sampai Depresi
136
Makan Malam
137
Terbongkar?
138
Terabaikan
139
Fakhri Berubah?
140
Akhirnya Nindy Bangun
141
Merasa Malu Untuk Kembali
142
Semakin Mesra
143
Fai Kecewa
144
Hampir Saja!
145
Merasa Malu
146
Takut Kebenaran Akan Terungkap
147
Berjuang Bersama
148
Terbongkar?
149
Patah Hati, Fai Dan Alif
150
Terluka, Hati Ini, Sakit!
151
Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152
Berakhir Sudah!
153
Fiting Baju Pernikahan
154
Hari Yang Ditunggu, Menikah
155
Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156
Promo Karya Baru
157
Diam-Diam Mengagumi
158
Kepergian Amira
159
Tunangan
160
Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161
Tamat
162
Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!