Nasib Ririn

Nala.

Mika.

Ana

Es balok atau Dhev si beruang Amazone.

Omah Amira.

Airin/Ririn.

****

Ririn sudah sampai di depan klub dan Naomi sudah menunggunya, terlihat di tangan Naomi sudah ada air mineral.

Ririn yang merasa khawatir dengan Nala itu segera turun dari motor dan menghampiri Naomi.

"Gimana keadaan Nala?"

"Dia sedang istirahat di kamar, ini, kamu minum dulu, kamu terlihat sangat khawatir," kata Naomi seraya mengulurkan air mineral dalam kemasan.

"Sudah, tenang saja. Nala dalam keadaan baik, kami mengurusnya dengan baik," kata Naomi seraya menepuk bahu Ririn.

Ririn membuka tutup botol dan meminum air pemberian Naomi. Tidak lama kemudian Ririn yang merasa pusing itu hampir jatuh ke lantai kalau Naomi dan orang klub tersebut tidak sigap menangkap Ririn.

"Maafin gue, Rin!" kata Naomi seraya mengikuti Ririn yang dibopong oleh anak buah si bos. Mereka membawa Ririn melalui pintu samping karena khawatir kalau Nala akan melihat dan mengacaukan semuanya.

Ririn dibawa ke kamar kosong yang gelap dan di sana Ririn dipakaikan gaun malam yang sangat tipis oleh Naomi dan dipakaikan parfum, tidak lupa merias wajah Ririn menggunakan lipstik yang merah merona.

Setelah itu Naomi meninggalkan Ririn yang tertidur pulas, Naomi tidak lupa meminta uang yang dijanjikan oleh si bos.

"Nanti, kalau pelanggan tidak memiliki keluhan!" kata si bos yang berdiri di depan pintu kamar, setelah itu meninggalkan Naomi yang hanya bisa berharap kalau Ririn masih virgin.

****

Di lantai bawah, Nala sedang menahan amarahnya karena baru saja ada seorang pria muda yang mabuk, pria itu menepuk bokong Nala yang tipis.

"Astaga, andai nyari kerja nggak sulit, nggak akan mau aku kerja kaya gini!" kata Nala dalam hati.

Nala yang tidak terima dengan perlakuan pria itu pun menyiramnya dengan minuman beralkohol dingin yang dibawanya.

Tentu saja apa yang dilakukan Nala membuat keributan di sana. Naomi yang baru saja turun itu segera membawa Nala dari tengah keributan sebelum Nala mendapatkan tamparan dari pria yang disiramnya.

"Aku kesal, aku tidak tahan lagi," kata Nala seraya melepaskan dan mengembalikan celemek berwarna krem yang ia pegang pada Naomi.

"Aku nggak dibayar juga nggak papa! Dari pada lama-lama harga diri ku hilang!" kata Nala yang kemudian pergi meninggalkan Naomi.

Dan Naomi hanya menatap kepergian Nala. Tatapannya tak bisa diartikan, entah apa yang dipikirkan oleh Naomi.

Nala pulang dengan berjalan kaki, merasa lelah dan sakit perut karena seharian hanya terisi dengan mie instan yang baru saja dimakannya, Nala memilih duduk di trotoar, bertanya pada pejalan kaki yang ditemuinya.

"Mas, Mas. Maaf, jam berapa ya sekarang?"

"Jam 11, Mbak."

"Terimakasih," ucap Nala dan pejalan kaki itu berlalu begitu saja.

Nala menundukkan kepala, menyembunyikannya diantara lutut dan tidak sengaja bertemu dengan Amira yang melintas di jalan yang sama.

Amira membuka kaca mobil dan memanggil Nala untuk memastikan apakah yang dilihatnya adalah benar.

"Nala!" seru Amira seraya melongokkan kepala.

Nala pun mengangkat kepalanya, melihat siapa yang memanggil dan tak terasa air mata menetes begitu saja.

Amira yang melihat itu segera turun dan bertanya, "Sudah malam kenapa masih di luar?"

Amira menuntun Nala dan membawanya masuk ke mobil.

"Kamu dari mana? Tadi Ibu ke rumah kamu sepi, mana gelap lagi, Ibu kira kamu pergi dari Jakarta, Ibu sudah takut, Nala."

"Kenapa takut, Nala bukan siapa-siapa Ibu. Kalau Nala hilang pun tidak akan ada yang mencari," jawab Nala seraya menghapus air matanya.

"Jangan begitu, kamu sudah Ibu anggap sebagai keluarga, kamu tanggung jawab Ibu!" kata Amira seraya memeluk Nala.

"Terimakasih, Bu."

"Sekarang, ikut Ibu pulang, ya!"

Nala pun mengangguk, kali ini hanya bisa pasrah dan menurut pada ucapan Amira.

Amira juga tidak melupakan pertanyaan yang belum Nala jawab.

****

Sementara itu, Ririn baru saja membuka mata. Dirinya sangat terkejut saat mendapati dirinya sudah berada di kamar gelap.

Ririn mencoba bangun dan saat itu juga tersadar kalau pakaiannya sudah berbeda dengan apa yang tadi pakai.

"Kenapa aku pakai baju seperti ini?" tanyanya pada diri sendiri.

Terdengar suara yang menjawab pertanyaan itu, suara yang sengat berat dan sedikit serak.

Ririn terkejut dan melihat kearah sumber suara. Terlihat seorang pria dengan kumis tipis dan rahang yang tegas. Berbadan tinggi, tegap dan cukup tampan.

Sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh bos kalau dirinya akan menjual gadis pada pria tampan.

Walau begitu, Ririn segera tersadar dari kekagumannya.

"Siapa kamu?" tanya Ririn seraya mencari selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Tidak ada selimut, Baby. Aku yang akan menyelimuti dan memberikan kehangatan untuk mu malam ini," ucap si pria seraya melepaskan jasnya.

Pria itu memberikan jas tersebut untuk Ririn. "Ini, pakailah! Aku tidak akan melakukannya di tempat seperti ini, kita harus melakukan di hotel mahal, untuk gadis secantik dan semenarik kamu!"

"Apa? Maksudmu melakukan apa?" tanya Ririn yang sudah mulai panik.

"Kita akan bersenang-senang, Baby!" ucap pria itu seraya menutupi tubuh mangsanya malam ini menggunakan jas yang dibuang oleh Ririn.

"Tutupi tubuhmu, aku tidak ingin ada yang melihatnya sebelum aku!" ucap Pria itu dengan dinginnya.

Ririn menangis dan memohon untuk dilepaskan.

"Tidak ada gunanya menangis, kecuali kamu bisa mengembalikan uang ku sebanyak tiga kali lipat!"

Mendengar uang, Ririn yakin kalau dirinya telah dijual, tetapi Ririn tidak mengerti siapa yang telah tega menjualnya.

Disaat Ririn sedang berpikir disaat itu juga pria itu membopong Ririn.

"Diam atau kau akan ku bunuh karena membuatku kesal!" ucapnya membuat Ririn berhenti meronta, tentu saja pria itu menodongkan pisau lipat dan berhasil membuat Ririn menurut.

Ririn yang berada di pelukan pria itu melihat Naomi yang sedang berdiri di bartender. Ririn yang sedang menuruni tangga itu menatap tajam pada Naomi.

Sesampainya di mobil mewah si pria tersebut, Ririn kembali memohon agar si pria mau melepaskannya.

Tetapi, si pria justru menuntun tangan Ririn ke pangkal pahanya, membuat Ririn menjerit dengan benda tegak yang dipegangnya.

"Aaaaaaa! Lepaskan!" teriak Ririn seraya menarik tangannya.

"Bagaimana akan ku lepaskan, sementara di bawah sana ada yang sudah tidak tahan lagi!" kekeh pria tampan itu gemas dengan tingkah dan mimik wajah Ririn.

Pria itu menggulung lengan kemejanya lalu tancap gas meninggalkan area klub.

****

Sesampainya di hotel, Ririn masih tidak berhenti nangis membuat si pria itu sedikit jengkel.

"Dengar, di luar sana banyak gadis yang rela menyerahkan dirinya untuk ku secara cuma-cuma, sedangkan kamu, aku sudah membayar mahal, nikmati saja hasil dari malam ini!" ucap pria itu seraya mencengkram pipi Ririn.

Bersambung.

Bagaimana dengan nasib Ririn selanjutnya?

Terpopuler

Comments

Sarini Sadjam

Sarini Sadjam

arah critanya ga fokus ke utama kemana aja

2023-09-20

1

Siti Rohaemy

Siti Rohaemy

kasian Ririn 😢😢

2023-07-10

0

Elfin Carolina Arikalang

Elfin Carolina Arikalang

semoga ririn tidak mengapa ngapa ya thor

2023-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Nala
2 Seperti Mimpi
3 Keikhlasan Nala
4 Harus Semangat!
5 Dhev Dan Ana
6 Amira Sakit
7 Keras Kepala
8 Jengkel
9 Mengalahkan Preman
10 Berselimut Kabut
11 Seperti Ada Ibu
12 Mencari Kerja
13 Dunia Malam
14 Mengorbankan Teman
15 Nasib Ririn
16 Hancurnya Persahabatan
17 Apakah Terusik?
18 Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19 Surga Dunia
20 Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21 Darah Tinggi
22 Kepikiran
23 Kebersamaan
24 Mencoba Berdamai
25 Seperti Ana
26 Sugar Daddy
27 Pergi
28 Kagum
29 Gede Gengsi
30 Selalu Salah Dhev!
31 Memikirkan Nala
32 Salah Sangka
33 Suka Bilang Suka
34 Cinta Yang Masih Terjaga
35 Pembawa Keberuntungan
36 Pemaksaan
37 Sayang Kenzo
38 Nafas Buatan
39 Ciuman Pertama
40 Salah Tingkah
41 Sarang Setan!
42 Cemburu?
43 Baikan
44 Butuh Perhatian!
45 Dijodohkan
46 Gerebek
47 Nikah Dadakan
48 Menikah Dadakan Part Dua
49 Jahatnya Ibu Baru?
50 Dhev Marah Besar!
51 Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52 Mau Disayang Juga!
53 Ken Mengganggu!
54 Jahilnya Jimin
55 Gagal Lagi!
56 Pagi Yang Bahagia
57 Panggil Aku Ibu^^
58 Pertarungan Sengit
59 Menertawakan Arnold
60 Selalu Menggoda!
61 Pilih Siapa
62 Tanggung Jawab
63 Perbedaan Kasta
64 Membujuk Nala
65 Bukan Sampah
66 Perhatian
67 Resepsi Doni
68 Canggung
69 Pura-pura Menikah?
70 Ayah Yang Sangat Manja
71 Nikah Kontrak?
72 Penjaga Hati
73 Menangis Bahagia
74 Ngidam
75 Sebenarnya Cinta
76 Masih Cemburu
77 Kenzo Merajuk
78 Tetap Sayang Kenzo
79 Gagal Berkuda
80 Salah Paham
81 Kembali Menghasut
82 Memperingatkan Mika!
83 Mengabaikan Peringatan
84 Bosan Dengan Masalah
85 Setan Teriak Setan
86 Meminta Cucu
87 Disengat Tawon
88 Apakah Doni Cemburu?
89 Selamat Datang Baby!
90 DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91 Saling Mengerti
92 Mirip Siapa?
93 Kesedihan Ririn
94 Apakah Taubat?
95 Kemajuan?
96 Angkuhnya Dhev
97 Akhirnya Haha
98 Jalan-Jalan
99 Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100 Kehilangan
101 Malangnya Fakhri
102 Mampukah Bertahan?
103 Gagal!
104 Sulitnya Mencari Pengganti
105 Cemburunya Jimin
106 Minta Dimanja
107 Arnold Mengalah?
108 Menguji Kesabaran
109 Merasa Ditipu
110 Apakah Ikatan Batin?
111 Menerima Takdir
112 Terimakasih
113 Berlalu Dengan Baik
114 Kesal
115 Pertemuan Pertama
116 Bisa Cantik Juga
117 Pertemuan Kedua
118 Kasih Tak Sampai
119 Di Rendahkan
120 Salting
121 Mencari Tau
122 Terpesona
123 Janjian
124 Sedikit Gombal
125 Dia Alif!
126 Melamar
127 Fakhri Cemburu!
128 Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129 Menemui Alif
130 Pesta Yang Gagal
131 Jadian
132 Tidak Setuju
133 Akan Tetap Mempertahankan!
134 Ingin Mengenal Alif
135 Sampai Depresi
136 Makan Malam
137 Terbongkar?
138 Terabaikan
139 Fakhri Berubah?
140 Akhirnya Nindy Bangun
141 Merasa Malu Untuk Kembali
142 Semakin Mesra
143 Fai Kecewa
144 Hampir Saja!
145 Merasa Malu
146 Takut Kebenaran Akan Terungkap
147 Berjuang Bersama
148 Terbongkar?
149 Patah Hati, Fai Dan Alif
150 Terluka, Hati Ini, Sakit!
151 Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152 Berakhir Sudah!
153 Fiting Baju Pernikahan
154 Hari Yang Ditunggu, Menikah
155 Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156 Promo Karya Baru
157 Diam-Diam Mengagumi
158 Kepergian Amira
159 Tunangan
160 Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161 Tamat
162 Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesedihan Nala
2
Seperti Mimpi
3
Keikhlasan Nala
4
Harus Semangat!
5
Dhev Dan Ana
6
Amira Sakit
7
Keras Kepala
8
Jengkel
9
Mengalahkan Preman
10
Berselimut Kabut
11
Seperti Ada Ibu
12
Mencari Kerja
13
Dunia Malam
14
Mengorbankan Teman
15
Nasib Ririn
16
Hancurnya Persahabatan
17
Apakah Terusik?
18
Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19
Surga Dunia
20
Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21
Darah Tinggi
22
Kepikiran
23
Kebersamaan
24
Mencoba Berdamai
25
Seperti Ana
26
Sugar Daddy
27
Pergi
28
Kagum
29
Gede Gengsi
30
Selalu Salah Dhev!
31
Memikirkan Nala
32
Salah Sangka
33
Suka Bilang Suka
34
Cinta Yang Masih Terjaga
35
Pembawa Keberuntungan
36
Pemaksaan
37
Sayang Kenzo
38
Nafas Buatan
39
Ciuman Pertama
40
Salah Tingkah
41
Sarang Setan!
42
Cemburu?
43
Baikan
44
Butuh Perhatian!
45
Dijodohkan
46
Gerebek
47
Nikah Dadakan
48
Menikah Dadakan Part Dua
49
Jahatnya Ibu Baru?
50
Dhev Marah Besar!
51
Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52
Mau Disayang Juga!
53
Ken Mengganggu!
54
Jahilnya Jimin
55
Gagal Lagi!
56
Pagi Yang Bahagia
57
Panggil Aku Ibu^^
58
Pertarungan Sengit
59
Menertawakan Arnold
60
Selalu Menggoda!
61
Pilih Siapa
62
Tanggung Jawab
63
Perbedaan Kasta
64
Membujuk Nala
65
Bukan Sampah
66
Perhatian
67
Resepsi Doni
68
Canggung
69
Pura-pura Menikah?
70
Ayah Yang Sangat Manja
71
Nikah Kontrak?
72
Penjaga Hati
73
Menangis Bahagia
74
Ngidam
75
Sebenarnya Cinta
76
Masih Cemburu
77
Kenzo Merajuk
78
Tetap Sayang Kenzo
79
Gagal Berkuda
80
Salah Paham
81
Kembali Menghasut
82
Memperingatkan Mika!
83
Mengabaikan Peringatan
84
Bosan Dengan Masalah
85
Setan Teriak Setan
86
Meminta Cucu
87
Disengat Tawon
88
Apakah Doni Cemburu?
89
Selamat Datang Baby!
90
DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91
Saling Mengerti
92
Mirip Siapa?
93
Kesedihan Ririn
94
Apakah Taubat?
95
Kemajuan?
96
Angkuhnya Dhev
97
Akhirnya Haha
98
Jalan-Jalan
99
Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100
Kehilangan
101
Malangnya Fakhri
102
Mampukah Bertahan?
103
Gagal!
104
Sulitnya Mencari Pengganti
105
Cemburunya Jimin
106
Minta Dimanja
107
Arnold Mengalah?
108
Menguji Kesabaran
109
Merasa Ditipu
110
Apakah Ikatan Batin?
111
Menerima Takdir
112
Terimakasih
113
Berlalu Dengan Baik
114
Kesal
115
Pertemuan Pertama
116
Bisa Cantik Juga
117
Pertemuan Kedua
118
Kasih Tak Sampai
119
Di Rendahkan
120
Salting
121
Mencari Tau
122
Terpesona
123
Janjian
124
Sedikit Gombal
125
Dia Alif!
126
Melamar
127
Fakhri Cemburu!
128
Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129
Menemui Alif
130
Pesta Yang Gagal
131
Jadian
132
Tidak Setuju
133
Akan Tetap Mempertahankan!
134
Ingin Mengenal Alif
135
Sampai Depresi
136
Makan Malam
137
Terbongkar?
138
Terabaikan
139
Fakhri Berubah?
140
Akhirnya Nindy Bangun
141
Merasa Malu Untuk Kembali
142
Semakin Mesra
143
Fai Kecewa
144
Hampir Saja!
145
Merasa Malu
146
Takut Kebenaran Akan Terungkap
147
Berjuang Bersama
148
Terbongkar?
149
Patah Hati, Fai Dan Alif
150
Terluka, Hati Ini, Sakit!
151
Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152
Berakhir Sudah!
153
Fiting Baju Pernikahan
154
Hari Yang Ditunggu, Menikah
155
Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156
Promo Karya Baru
157
Diam-Diam Mengagumi
158
Kepergian Amira
159
Tunangan
160
Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161
Tamat
162
Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!