Mencari Kerja

Nala yang memperhatikan Ken itu teringat dengan tempo hari lalu, saat Ken menyebrang jalan dengan berlari.

Nala juga mengira kalau Mika yang mengejar Ken adalah ibunya.

"Assalamu'alaikum," kata Amira saat Ken masuk ke mobil.

Ken langsung duduk di tengah antara Amira dan Nala, memeluk Amira kemudian melirik Nala.

"Kenalin, Tante Nala. Nanti Tante Nala tinggal sama kita," kata Amira dan Nala mengulurkan tangan pada Ken, Ken hanya melihat tangan Nala yang terlihat agak kotor karena tadi baru saja membersihkan pangkalan dan makam.

Nala segera kembali menyimpan tangannya saat tak ada balasan dari Ken, Nala tersenyum dan dugaannya yang mengatakan Ken sangat mirip dengan Dhev adalah benar.

****

Sebelum sampai di rumah Amira, Nala meminta padanya untuk diantarkan pulang.

"Bu, boleh antar saya ke kontrakan?" tanya Nala seraya menatap Amira, merasa malu karena berani meminta tetapi mau bagaimana lagi, Nala tidak membawa sepeser pun uang untuk naik angkot.

"Boleh, biar sekalian saya tau di mana kamu tinggal," kata Amira seraya menatap Nala.

"Terimakasih," ucap Nala seraya menganggukkan kepala.

Setelah itu Nala memberi tau di mana alamatnya berada.

Sesampainya di sana, Amira dan Kenzo harus ikut turun dari mobil karena Nala berniat agar diantarkan sampai gang saja, tidak mengira kalau Amira akan ikut turun.

Lumayan, berjalan agak lama dan Nala merasa tidak enak hati telah membuat Amira ikut ke rumahnya.

"Bu, sampai sini aja, nggak papa, saya enggak enak sama Ibu," kata Nala yang berjalan beriringan dengan Amira dan Kenzo berada di tengah.

"Benar, Omah. Panas, Ken juga capek," timpal Ken seraya mendongakkan kepala menatap Amira.

"Tadi Omah suruh tunggu di mobil nggak mau," protes Omah dengan terus berjalan tidak ingin kehilangan jejak Nala lagi.

Setelah sekitar 7 menit jalan kaki, sekarang ketiganya sudah sampai di depan kontrakan kecil, didepannya terdapat pohon mangga yang sedang berbunga.

Terlihat ada seorang gadis yang duduk di atas motor.

"Ririn!" seru Nala yang akhirnya bertemu dengan Ririn.

Ririn yang sedang memainkan ponsel itu melihat ke arah belakang.

"Nala, dari mana aja? Aku nunggu kamu dari tadi," kata Ririn seraya turun dari motor.

Tidak langsung menjawab, Nala lebih dulu mengenalkan Amira dan Kenzo.

"Kenalin, Bu Amira, ini cucunya namanya Kenzo."

Amira pun tersenyum pada Ririn, kemudian Amira pada Nala karena tidak ingin mengganggu Nala dan Ririn.

"Kami pulang dulu, kalau ada apa-apa, kamu hubungi nomer ini, ya!" kata Amira seraya memberikan kartu nama pada Nala.

"Baik. Makasih, Bu," ucap Nala seraya menerima kartu nama tersebut.

Setelah kepergian Amira dan Kenzo, Nala mengajak Ririn untuk masuk.

"Kemana aja kamu? Tau nggak, papa kamu nyariin sampai gerobak ku hancur," dengus Nala seraya duduk lesehan di ruang depan.

"Masa, sih? Terus kamu gimana? Terluka nggak?" tanya Ririn seraya memperhatikan Nala dari ujung kaki sampai ke ujung kepala.

"Enggak, untung aja ada om-om yang nolongin aku," jawab Nala seraya meraih gelas berisi air minum.

"Hah? Om-om? Jangan bilang kamu main sama om-om!"

"Apaan, sih. Orang itu ayahnya Kenzo," jawab Nala seraya melirik Ririn yang menatapnya curiga.

Teringat dengan Kenzo dan Amira membuat Ririn bertanya, "Kamu udah maafin ibu tadi?"

"Kita nggak boleh menyimpan dendam, kalau mau hidup dengan tenang kuncinya harus ikhlas," jawab Nala seraya menatap kosong ke depan.

"Salut sih sama kamu, itulah yang aku suka dari kamu, seandainya orang tua aku bisa melihat hati orang dan tidak memandang rendah karena harta," kata Ririn dengan lesu.

"Ya sudah kalau begitu kamu aja yang ikhlas, sekarang pulang sana, nanti aku kena omel lagi kalau kamu belum pulang," kata Nala berusaha membujuk Ririn.

"Aku mau cari kerja, nggak mau hidup tergantung sama mereka, aku pengen kuat kaya kamu, La!" kata Ririn menolak permintaan Nala.

Nala menghela nafas, ia teringat dengan ancaman papa Ririn yang tidak akan melepaskannya selama anaknya belum kembali.

"Rin, selesaikan baik-baik. Bicarain apa yang kamu mau, selama itu benar pasti ada jalan."

"Ngomong sama mereka nggak akan ngerti, aku capek harus ngerti terus!" jawab Ririn mulai terdengar sebal.

"Ya sudah, jangan bahas lagi, tapi gimana soal utang aku, aku nggak ada kerjaan lagi, nggak punya pemasukan," lirih Nala seraya merebahkan tubuh mungilnya. Menatap langit-langit ruangan tersebut.

"Aku ada kerjaan sih, tapi aku nggak yakin kamu mau, La!" kata Ririn yang menyusul Nala di sebelahnya.

"Apa itu?" Nala melihat ke arah Ririn dan Ririn tersenyum.

"Kerja di klub jadi pelayan, temen kos aku yang bagi tau, aku mau ambil tapi sore kuliah, aku mau cari kerja yang berangkat pagi pulang sore," kata Ririn.

"Di klub, ya?" tanya Nala terdengar ragu.

"Iya."

"Aku butuh banget kerjaan, nih! Nggak papa kali, ya. Sambil nunggu kerjaan lain gitu."

"Terserah kamu aja, sih. Tapi kamu tau lah kerja di tempat kaya gitu harus bermental baja, belum lagi kalau tetangga nanti tau apa kerjaan kamu." Ririn mencoba mengingatkan Nala.

"Emangnya, kalau aku nggak makan tetangga mau ngasih aku makan tiap hari?" tanya Nala. Ia kembali menatap Ririn dan Ririn menjawab dengan menggelengkan kepala.

"Ya sudah, nanti malam aku jemput kamu," kata Ririn seraya merubah posisinya menjadi duduk.

****

Di kantor, Dhev sedang berbalas chat dengan adiknya. Dhev mengatakan kalau dirinya tidak dapat hadir di acara wisudanya.

Nindy yang kesal itu memilih tidak membalas chat terakhir dari Dhev.

"Waktu Ana meninggal kamu di mana? Sekarang kamu minta aku untuk datang," gumam Dhev. Apakah Dhev juga menjadi pria yang pendendam?

Detik-detik waktu berlalu, sekarang Nala sedang menunggu dijemput Ririn.

Nala juga sudah siap, terlihat rapi menggunakan pakaian hitam putih dengan rok sepanjang bawah lutut.

Tidak lama kemudian Ririn sudah datang dan mengajak Nala untuk segera berangkat.

"Siap, nih?" tanya Ririn seraya memberikan helm pada Nala.

Nala menjawab dengan mengangguk seraya menerima helm tersebut.

Setelah beberapa menit, sekarang Nala dan Ririn sudah sampai di klub yang mereka tuju.

"Nggak papa, La. Sambil nunggu dapat kerjaan yang lain," batin Nala seraya melihat pintu klub.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

kerja di club' walaupun tidak ngapa" in kadang di pandang buruk walaupun ngk semua buruk

2023-06-24

1

k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§

k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§

kamu harus bisa jaga diri dan hati-hati yah Nala

2023-06-01

0

ita🍓

ita🍓

semangat Nala 💪

2023-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Nala
2 Seperti Mimpi
3 Keikhlasan Nala
4 Harus Semangat!
5 Dhev Dan Ana
6 Amira Sakit
7 Keras Kepala
8 Jengkel
9 Mengalahkan Preman
10 Berselimut Kabut
11 Seperti Ada Ibu
12 Mencari Kerja
13 Dunia Malam
14 Mengorbankan Teman
15 Nasib Ririn
16 Hancurnya Persahabatan
17 Apakah Terusik?
18 Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19 Surga Dunia
20 Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21 Darah Tinggi
22 Kepikiran
23 Kebersamaan
24 Mencoba Berdamai
25 Seperti Ana
26 Sugar Daddy
27 Pergi
28 Kagum
29 Gede Gengsi
30 Selalu Salah Dhev!
31 Memikirkan Nala
32 Salah Sangka
33 Suka Bilang Suka
34 Cinta Yang Masih Terjaga
35 Pembawa Keberuntungan
36 Pemaksaan
37 Sayang Kenzo
38 Nafas Buatan
39 Ciuman Pertama
40 Salah Tingkah
41 Sarang Setan!
42 Cemburu?
43 Baikan
44 Butuh Perhatian!
45 Dijodohkan
46 Gerebek
47 Nikah Dadakan
48 Menikah Dadakan Part Dua
49 Jahatnya Ibu Baru?
50 Dhev Marah Besar!
51 Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52 Mau Disayang Juga!
53 Ken Mengganggu!
54 Jahilnya Jimin
55 Gagal Lagi!
56 Pagi Yang Bahagia
57 Panggil Aku Ibu^^
58 Pertarungan Sengit
59 Menertawakan Arnold
60 Selalu Menggoda!
61 Pilih Siapa
62 Tanggung Jawab
63 Perbedaan Kasta
64 Membujuk Nala
65 Bukan Sampah
66 Perhatian
67 Resepsi Doni
68 Canggung
69 Pura-pura Menikah?
70 Ayah Yang Sangat Manja
71 Nikah Kontrak?
72 Penjaga Hati
73 Menangis Bahagia
74 Ngidam
75 Sebenarnya Cinta
76 Masih Cemburu
77 Kenzo Merajuk
78 Tetap Sayang Kenzo
79 Gagal Berkuda
80 Salah Paham
81 Kembali Menghasut
82 Memperingatkan Mika!
83 Mengabaikan Peringatan
84 Bosan Dengan Masalah
85 Setan Teriak Setan
86 Meminta Cucu
87 Disengat Tawon
88 Apakah Doni Cemburu?
89 Selamat Datang Baby!
90 DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91 Saling Mengerti
92 Mirip Siapa?
93 Kesedihan Ririn
94 Apakah Taubat?
95 Kemajuan?
96 Angkuhnya Dhev
97 Akhirnya Haha
98 Jalan-Jalan
99 Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100 Kehilangan
101 Malangnya Fakhri
102 Mampukah Bertahan?
103 Gagal!
104 Sulitnya Mencari Pengganti
105 Cemburunya Jimin
106 Minta Dimanja
107 Arnold Mengalah?
108 Menguji Kesabaran
109 Merasa Ditipu
110 Apakah Ikatan Batin?
111 Menerima Takdir
112 Terimakasih
113 Berlalu Dengan Baik
114 Kesal
115 Pertemuan Pertama
116 Bisa Cantik Juga
117 Pertemuan Kedua
118 Kasih Tak Sampai
119 Di Rendahkan
120 Salting
121 Mencari Tau
122 Terpesona
123 Janjian
124 Sedikit Gombal
125 Dia Alif!
126 Melamar
127 Fakhri Cemburu!
128 Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129 Menemui Alif
130 Pesta Yang Gagal
131 Jadian
132 Tidak Setuju
133 Akan Tetap Mempertahankan!
134 Ingin Mengenal Alif
135 Sampai Depresi
136 Makan Malam
137 Terbongkar?
138 Terabaikan
139 Fakhri Berubah?
140 Akhirnya Nindy Bangun
141 Merasa Malu Untuk Kembali
142 Semakin Mesra
143 Fai Kecewa
144 Hampir Saja!
145 Merasa Malu
146 Takut Kebenaran Akan Terungkap
147 Berjuang Bersama
148 Terbongkar?
149 Patah Hati, Fai Dan Alif
150 Terluka, Hati Ini, Sakit!
151 Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152 Berakhir Sudah!
153 Fiting Baju Pernikahan
154 Hari Yang Ditunggu, Menikah
155 Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156 Promo Karya Baru
157 Diam-Diam Mengagumi
158 Kepergian Amira
159 Tunangan
160 Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161 Tamat
162 Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesedihan Nala
2
Seperti Mimpi
3
Keikhlasan Nala
4
Harus Semangat!
5
Dhev Dan Ana
6
Amira Sakit
7
Keras Kepala
8
Jengkel
9
Mengalahkan Preman
10
Berselimut Kabut
11
Seperti Ada Ibu
12
Mencari Kerja
13
Dunia Malam
14
Mengorbankan Teman
15
Nasib Ririn
16
Hancurnya Persahabatan
17
Apakah Terusik?
18
Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19
Surga Dunia
20
Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21
Darah Tinggi
22
Kepikiran
23
Kebersamaan
24
Mencoba Berdamai
25
Seperti Ana
26
Sugar Daddy
27
Pergi
28
Kagum
29
Gede Gengsi
30
Selalu Salah Dhev!
31
Memikirkan Nala
32
Salah Sangka
33
Suka Bilang Suka
34
Cinta Yang Masih Terjaga
35
Pembawa Keberuntungan
36
Pemaksaan
37
Sayang Kenzo
38
Nafas Buatan
39
Ciuman Pertama
40
Salah Tingkah
41
Sarang Setan!
42
Cemburu?
43
Baikan
44
Butuh Perhatian!
45
Dijodohkan
46
Gerebek
47
Nikah Dadakan
48
Menikah Dadakan Part Dua
49
Jahatnya Ibu Baru?
50
Dhev Marah Besar!
51
Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52
Mau Disayang Juga!
53
Ken Mengganggu!
54
Jahilnya Jimin
55
Gagal Lagi!
56
Pagi Yang Bahagia
57
Panggil Aku Ibu^^
58
Pertarungan Sengit
59
Menertawakan Arnold
60
Selalu Menggoda!
61
Pilih Siapa
62
Tanggung Jawab
63
Perbedaan Kasta
64
Membujuk Nala
65
Bukan Sampah
66
Perhatian
67
Resepsi Doni
68
Canggung
69
Pura-pura Menikah?
70
Ayah Yang Sangat Manja
71
Nikah Kontrak?
72
Penjaga Hati
73
Menangis Bahagia
74
Ngidam
75
Sebenarnya Cinta
76
Masih Cemburu
77
Kenzo Merajuk
78
Tetap Sayang Kenzo
79
Gagal Berkuda
80
Salah Paham
81
Kembali Menghasut
82
Memperingatkan Mika!
83
Mengabaikan Peringatan
84
Bosan Dengan Masalah
85
Setan Teriak Setan
86
Meminta Cucu
87
Disengat Tawon
88
Apakah Doni Cemburu?
89
Selamat Datang Baby!
90
DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91
Saling Mengerti
92
Mirip Siapa?
93
Kesedihan Ririn
94
Apakah Taubat?
95
Kemajuan?
96
Angkuhnya Dhev
97
Akhirnya Haha
98
Jalan-Jalan
99
Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100
Kehilangan
101
Malangnya Fakhri
102
Mampukah Bertahan?
103
Gagal!
104
Sulitnya Mencari Pengganti
105
Cemburunya Jimin
106
Minta Dimanja
107
Arnold Mengalah?
108
Menguji Kesabaran
109
Merasa Ditipu
110
Apakah Ikatan Batin?
111
Menerima Takdir
112
Terimakasih
113
Berlalu Dengan Baik
114
Kesal
115
Pertemuan Pertama
116
Bisa Cantik Juga
117
Pertemuan Kedua
118
Kasih Tak Sampai
119
Di Rendahkan
120
Salting
121
Mencari Tau
122
Terpesona
123
Janjian
124
Sedikit Gombal
125
Dia Alif!
126
Melamar
127
Fakhri Cemburu!
128
Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129
Menemui Alif
130
Pesta Yang Gagal
131
Jadian
132
Tidak Setuju
133
Akan Tetap Mempertahankan!
134
Ingin Mengenal Alif
135
Sampai Depresi
136
Makan Malam
137
Terbongkar?
138
Terabaikan
139
Fakhri Berubah?
140
Akhirnya Nindy Bangun
141
Merasa Malu Untuk Kembali
142
Semakin Mesra
143
Fai Kecewa
144
Hampir Saja!
145
Merasa Malu
146
Takut Kebenaran Akan Terungkap
147
Berjuang Bersama
148
Terbongkar?
149
Patah Hati, Fai Dan Alif
150
Terluka, Hati Ini, Sakit!
151
Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152
Berakhir Sudah!
153
Fiting Baju Pernikahan
154
Hari Yang Ditunggu, Menikah
155
Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156
Promo Karya Baru
157
Diam-Diam Mengagumi
158
Kepergian Amira
159
Tunangan
160
Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161
Tamat
162
Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!