Amira Sakit

Setelah itu, Mika membawa Ken ikut bersamanya.

Mika mengajak Ken ke restoran siap saji terlebih dulu, di sana Mika juga mengajak Ken berfoto. Tidak lupa mengunggah ke akun sosial media dengan menandai Dhev.

Entah, Mika sudah melakukan itu yang ke berapa kalinya walau tidak ada tanggapan sama sekali dari Dhev.

****

Seharian di rumah, Dhev tak melihat Amira yang biasanya cerewet.

Dhev mengira kalau Amira sedang pergi arisan, padahal Amira sedang meringkuk di kamarnya.

"Astaga, punya anak gini amat, ortu sakit aja nggak ditengok!" gerutu Amira seraya meraih ponselnya yang berada di atas nakas.

Amira menghubungi Dhev. Memintanya untuk ke kamar.

Tidak menunggu lama, Dhev sudah mengetuk pintu kamar Amira.

"Masuk!" perintah Amira dan Dhev membuka pintu.

Pria tinggi dengan pakaian santainya itu masuk dan bertanya, "Ada apa, Mah?"

"Sini, duduk!" perintah Amira seraya menepuk sisi ranjang.

"Mamah kenapa? Sakit? Kenapa tidak menghubungi dokter?" tanya Dhev seraya berjalan mendekat dan duduk di sisi ranjang.

Dhev merogoh ponselnya berniat untuk menghubungi dokter, tetapi Amira menahannya.

"Bukan dokter yang Mamah butuhkan Dhev!"

Dhev mengerutkan dahinya. "Lalu?"

"Mamah mau menantu Dhev. untuk teman mamah di rumah yang besar tapi sepi ini, untuk merawat kamu dan anakmu!" ucap Amira dengan lembut, tangannya masih menggenggam tangan Dhev.

"Kalau begitu akan Dhev carikan pengasuh dan beberapa asisten rumah tangga lagi," jawab Dhev seraya menurunkan tangan Amira, Dhev bangun dari duduknya dan melihat notif ponselnya yang terus berbunyi.

Notif yang memberitahu kalau Kenzo sedang bersama dengan Mika, Dhev yang tidak tertarik untuk tau itu segera mematikan ponselnya.

"Merepotkan," gerutu Dhev dalam hati, "baru aja gue mbatin, tumben mamah nggak cerewet eh ini udah mulai minta menantu lagi," batin Dhev.

Amira menangis, menatap punggung anaknya yang pergi keluar dari kamarnya.

"Dhev, Mamah ingin kamu bahagia, lupakan sakit hati kamu, semua sudah takdir, Nak!" lirih Amira seraya mengusap air matanya.

****

Seharian bermain di luar rumah membuat Kenzo kelelahan, Mika segera membawa Ken pulang ke rumah dan di sana sudah ditunggu oleh neneknya.

Nenek Kenzo yang mencium kening cucunya itu merasakan panas, lalu nenek Kenzo yang bernama Dewi itu meletakkan tangan di kening Ken.

"Ken, kamu demam!" ucap Dewi seraya segera membawa Kenzo masuk ke rumah sederhananya.

Dewi memarahi Mika yang dianggapnya tidak bisa menjaga cucunya.

"Mungkin kecapean, Bu."

"Kamu terlalu lama membawa Ken bermain di luar, sudah tau jadwal sekolahnya saja sudah padat!"

"Iya, maafin Mika, Bu. Biar Mika hubungi Mas Dhev," kata Mika seraya mengambil ponselnya di tas tangan, Mika yang berdiri di depan meja televisi ruang tengah itu terlihat mondar-mandir.

"Kok nggak diangkat, sih!" gerutu Mika.

Sementara itu Dhev sedang mengendarai mobilnya, pria berparas tampan yang menyedihkan itu ingin pergi untuk sekedar minum kopi di kafe.

Dhev melihat ponselnya yang berada di dasbor terus menyala pun mengambilnya.

"Halo, ada apa?" tanya Dhev seraya terus fokus menyetir.

"Ken demam, bisa kah Mas Dhev untuk datang?"

"Bawa saja ke rumah sakit, aku sibuk," jawab Dhev. Setelah itu menggeser tombol merah di layar ponselnya.

Kerasnya hati Dhev seolah bukan terlahir dari manusia. Adakah yang dapat melunakkan hati Dhev yang sekeras batu?

****

Di pangkalan, Nala sedang sibuk dengan pelanggan yang selalu berdatangan. Di saat seperti ini kehadiran Ririn sangat dinantikan olehnya.

"Mungkin Ririn sibuk sama tugas kuliahnya," batin Nala seraya membungkus nasi goreng.

Padahal, bukan sibuk. Tetapi Ririn sedang bertengkar dengan Adelia. Ponsel dan penjagaannya sangat ketat. Bahkan, Darwin yang sebagai kekasih Ririn itu pun diminta untuk menjaga Ririn sesuai perintah calon mertuanya itu apabila ingin direstui.

"Ini semua gara-gara Darwin, coba kemaren dia bilang aku sama dia, pasti aku nggak akan dipenjara kaya gini!" kesal Ririn yang sedang duduk di tepi ranjang dengan tangan yang memukuli ranjangnya.

Ririn yang tidak bisa menjadi diri sendiri selama di rumah itu merasa kesal karena hidup selalu berada di bawah aturan papah dan mamahnya.

"Apa aku kabur aja? Tapi aku bisa apa di luar sana? Ah... kabur aja dulu, nanti bisa cari kerja!" batin Ririn seraya bangun dari duduknya. Ririn membawa berkas penting seperti ijazah dll guna untuk mencari kerja nanti.

Ririn juga membawa tabungannya untuk berjaga-jaga.

Tidak membawa banyak baju supaya tidak merepotkan aksi kaburnya.

Ririn yang berada di kamar atas itu merasa ngeri saat melihat ke bawah.

"Duh, gimana caranya aku turun?" Ririn menggaruk kepalanya.

Karena takut jatuh, Ririn memutuskan menunggu keadaan rumah sangat sepi sehingga tidak perlu kabur melalui jendela.

Benar saja, setelah lewat tengah malam, Ririn keluar dari kamar dan semua orang sudah terlelap.

Ririn berjalan dengan mengendap-endap dan berhasil menuruni tangga dengan aman. Sekarang, Ririn memikirkan bagaimana caranya untuk keluar dari gerbang, sementara ada dua satpam yang sedang berjaga.

Ririn sudah hampir pasrah tetapi seperti keberuntungan bagi Ririn, malam ini ada segerombolan pemuda yang sedang mengejar seseorang berpakaian serba hitam. Rombongan itu meneriakinya maling.

Tentu saja, dua satpam rumah Ririn itu merasa tergerak hatinya untuk ikut menangkap maling tersebut.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Ririn segera keluar, tidak lupa mengendarai motor maticnya.

Aksi yang cukup menegangkan bagi Ririn karena ini adalah pertama kalinya untuk mengambil keputusan besar dalam hidupnya.

Walau belum tau akan pergi kemana, tetapi motornya itu membawa ke kontrakan Nala.

Ririn menatap sejenak pintu kontrakan tersebut, merasa tidak yakin untuk pergi dan tinggal bersama dengan Nala.

"Bisa makin murka keluarga ku sama Nala, nanti... Nala lagi yang disalahkan!" Setelah itu, Ririn pergi dari tempatnya berdiam diri.

Ririn memilih akan menginap di kosan teman kuliahnya sampai dirinya mendapatkan tempat tinggal.

****

Amira terbangun dari tidurnya, merasa haus, ingin mengambil air minum dan ternyata air di gelasnya sudah kosong.

Amira bangun dan keluar dari kamar.

Amira yang mulai menuruni tangga itu melihat Dhev yang baru saja pulang, ia berhenti di tengah tangga untuk bertanya.

"Dhev, Mamah minta carikan gadis itu kamu selalu menjawab sibuk, tetapi jam segini kamu baru pulang dari mana?"

"Dhev juga butuh waktu untuk diri sendiri, Mah," jawab Dhev seraya meletakkan kunci mobil di meja ruang keluarga.

Setelah itu, Dhev berjalan mendekati Amira dan melewatinya, Dhev merasa lelah dan ingin istirahat, sedangkan Amira melanjutkan niatnya untuk mengambil air minum

Amira yang merasa pusing itu menjatuhkan gelas sehingga Dhev yang sedang membuka pintu kamarnya itu mendengar dan kembali turun.

Dhev melihat Amira sudah tergeletak di lantai tak sadarkan diri.

Bersambung.

Jangan lupa untuk klik like, favorit dan di komenin, ya 🤗. Sampai jumpa di episode selanjutnya.

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐 🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃ㊍㊍ꪶꫝ🌀🖌

༄༅⃟𝐐 🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃ㊍㊍ꪶꫝ🌀🖌

nah lho, gk perhatian ama orang tua, pingsan kan?

2023-07-24

2

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

keputusan bagus, Ririn. Kalau kamu sudah nekat kabur dari rumah, pasti Nala kena imbasnya.

2023-06-24

0

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

Dev pusing gak tuh, mamah sakit gak butuh dokter tapi butuh menantu 😂😂 , merajuknya seorang ibu yang sudah lelah dengan dinginnya sikap Dev pada wanita.

2023-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Nala
2 Seperti Mimpi
3 Keikhlasan Nala
4 Harus Semangat!
5 Dhev Dan Ana
6 Amira Sakit
7 Keras Kepala
8 Jengkel
9 Mengalahkan Preman
10 Berselimut Kabut
11 Seperti Ada Ibu
12 Mencari Kerja
13 Dunia Malam
14 Mengorbankan Teman
15 Nasib Ririn
16 Hancurnya Persahabatan
17 Apakah Terusik?
18 Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19 Surga Dunia
20 Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21 Darah Tinggi
22 Kepikiran
23 Kebersamaan
24 Mencoba Berdamai
25 Seperti Ana
26 Sugar Daddy
27 Pergi
28 Kagum
29 Gede Gengsi
30 Selalu Salah Dhev!
31 Memikirkan Nala
32 Salah Sangka
33 Suka Bilang Suka
34 Cinta Yang Masih Terjaga
35 Pembawa Keberuntungan
36 Pemaksaan
37 Sayang Kenzo
38 Nafas Buatan
39 Ciuman Pertama
40 Salah Tingkah
41 Sarang Setan!
42 Cemburu?
43 Baikan
44 Butuh Perhatian!
45 Dijodohkan
46 Gerebek
47 Nikah Dadakan
48 Menikah Dadakan Part Dua
49 Jahatnya Ibu Baru?
50 Dhev Marah Besar!
51 Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52 Mau Disayang Juga!
53 Ken Mengganggu!
54 Jahilnya Jimin
55 Gagal Lagi!
56 Pagi Yang Bahagia
57 Panggil Aku Ibu^^
58 Pertarungan Sengit
59 Menertawakan Arnold
60 Selalu Menggoda!
61 Pilih Siapa
62 Tanggung Jawab
63 Perbedaan Kasta
64 Membujuk Nala
65 Bukan Sampah
66 Perhatian
67 Resepsi Doni
68 Canggung
69 Pura-pura Menikah?
70 Ayah Yang Sangat Manja
71 Nikah Kontrak?
72 Penjaga Hati
73 Menangis Bahagia
74 Ngidam
75 Sebenarnya Cinta
76 Masih Cemburu
77 Kenzo Merajuk
78 Tetap Sayang Kenzo
79 Gagal Berkuda
80 Salah Paham
81 Kembali Menghasut
82 Memperingatkan Mika!
83 Mengabaikan Peringatan
84 Bosan Dengan Masalah
85 Setan Teriak Setan
86 Meminta Cucu
87 Disengat Tawon
88 Apakah Doni Cemburu?
89 Selamat Datang Baby!
90 DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91 Saling Mengerti
92 Mirip Siapa?
93 Kesedihan Ririn
94 Apakah Taubat?
95 Kemajuan?
96 Angkuhnya Dhev
97 Akhirnya Haha
98 Jalan-Jalan
99 Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100 Kehilangan
101 Malangnya Fakhri
102 Mampukah Bertahan?
103 Gagal!
104 Sulitnya Mencari Pengganti
105 Cemburunya Jimin
106 Minta Dimanja
107 Arnold Mengalah?
108 Menguji Kesabaran
109 Merasa Ditipu
110 Apakah Ikatan Batin?
111 Menerima Takdir
112 Terimakasih
113 Berlalu Dengan Baik
114 Kesal
115 Pertemuan Pertama
116 Bisa Cantik Juga
117 Pertemuan Kedua
118 Kasih Tak Sampai
119 Di Rendahkan
120 Salting
121 Mencari Tau
122 Terpesona
123 Janjian
124 Sedikit Gombal
125 Dia Alif!
126 Melamar
127 Fakhri Cemburu!
128 Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129 Menemui Alif
130 Pesta Yang Gagal
131 Jadian
132 Tidak Setuju
133 Akan Tetap Mempertahankan!
134 Ingin Mengenal Alif
135 Sampai Depresi
136 Makan Malam
137 Terbongkar?
138 Terabaikan
139 Fakhri Berubah?
140 Akhirnya Nindy Bangun
141 Merasa Malu Untuk Kembali
142 Semakin Mesra
143 Fai Kecewa
144 Hampir Saja!
145 Merasa Malu
146 Takut Kebenaran Akan Terungkap
147 Berjuang Bersama
148 Terbongkar?
149 Patah Hati, Fai Dan Alif
150 Terluka, Hati Ini, Sakit!
151 Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152 Berakhir Sudah!
153 Fiting Baju Pernikahan
154 Hari Yang Ditunggu, Menikah
155 Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156 Promo Karya Baru
157 Diam-Diam Mengagumi
158 Kepergian Amira
159 Tunangan
160 Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161 Tamat
162 Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesedihan Nala
2
Seperti Mimpi
3
Keikhlasan Nala
4
Harus Semangat!
5
Dhev Dan Ana
6
Amira Sakit
7
Keras Kepala
8
Jengkel
9
Mengalahkan Preman
10
Berselimut Kabut
11
Seperti Ada Ibu
12
Mencari Kerja
13
Dunia Malam
14
Mengorbankan Teman
15
Nasib Ririn
16
Hancurnya Persahabatan
17
Apakah Terusik?
18
Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19
Surga Dunia
20
Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21
Darah Tinggi
22
Kepikiran
23
Kebersamaan
24
Mencoba Berdamai
25
Seperti Ana
26
Sugar Daddy
27
Pergi
28
Kagum
29
Gede Gengsi
30
Selalu Salah Dhev!
31
Memikirkan Nala
32
Salah Sangka
33
Suka Bilang Suka
34
Cinta Yang Masih Terjaga
35
Pembawa Keberuntungan
36
Pemaksaan
37
Sayang Kenzo
38
Nafas Buatan
39
Ciuman Pertama
40
Salah Tingkah
41
Sarang Setan!
42
Cemburu?
43
Baikan
44
Butuh Perhatian!
45
Dijodohkan
46
Gerebek
47
Nikah Dadakan
48
Menikah Dadakan Part Dua
49
Jahatnya Ibu Baru?
50
Dhev Marah Besar!
51
Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52
Mau Disayang Juga!
53
Ken Mengganggu!
54
Jahilnya Jimin
55
Gagal Lagi!
56
Pagi Yang Bahagia
57
Panggil Aku Ibu^^
58
Pertarungan Sengit
59
Menertawakan Arnold
60
Selalu Menggoda!
61
Pilih Siapa
62
Tanggung Jawab
63
Perbedaan Kasta
64
Membujuk Nala
65
Bukan Sampah
66
Perhatian
67
Resepsi Doni
68
Canggung
69
Pura-pura Menikah?
70
Ayah Yang Sangat Manja
71
Nikah Kontrak?
72
Penjaga Hati
73
Menangis Bahagia
74
Ngidam
75
Sebenarnya Cinta
76
Masih Cemburu
77
Kenzo Merajuk
78
Tetap Sayang Kenzo
79
Gagal Berkuda
80
Salah Paham
81
Kembali Menghasut
82
Memperingatkan Mika!
83
Mengabaikan Peringatan
84
Bosan Dengan Masalah
85
Setan Teriak Setan
86
Meminta Cucu
87
Disengat Tawon
88
Apakah Doni Cemburu?
89
Selamat Datang Baby!
90
DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91
Saling Mengerti
92
Mirip Siapa?
93
Kesedihan Ririn
94
Apakah Taubat?
95
Kemajuan?
96
Angkuhnya Dhev
97
Akhirnya Haha
98
Jalan-Jalan
99
Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100
Kehilangan
101
Malangnya Fakhri
102
Mampukah Bertahan?
103
Gagal!
104
Sulitnya Mencari Pengganti
105
Cemburunya Jimin
106
Minta Dimanja
107
Arnold Mengalah?
108
Menguji Kesabaran
109
Merasa Ditipu
110
Apakah Ikatan Batin?
111
Menerima Takdir
112
Terimakasih
113
Berlalu Dengan Baik
114
Kesal
115
Pertemuan Pertama
116
Bisa Cantik Juga
117
Pertemuan Kedua
118
Kasih Tak Sampai
119
Di Rendahkan
120
Salting
121
Mencari Tau
122
Terpesona
123
Janjian
124
Sedikit Gombal
125
Dia Alif!
126
Melamar
127
Fakhri Cemburu!
128
Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129
Menemui Alif
130
Pesta Yang Gagal
131
Jadian
132
Tidak Setuju
133
Akan Tetap Mempertahankan!
134
Ingin Mengenal Alif
135
Sampai Depresi
136
Makan Malam
137
Terbongkar?
138
Terabaikan
139
Fakhri Berubah?
140
Akhirnya Nindy Bangun
141
Merasa Malu Untuk Kembali
142
Semakin Mesra
143
Fai Kecewa
144
Hampir Saja!
145
Merasa Malu
146
Takut Kebenaran Akan Terungkap
147
Berjuang Bersama
148
Terbongkar?
149
Patah Hati, Fai Dan Alif
150
Terluka, Hati Ini, Sakit!
151
Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152
Berakhir Sudah!
153
Fiting Baju Pernikahan
154
Hari Yang Ditunggu, Menikah
155
Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156
Promo Karya Baru
157
Diam-Diam Mengagumi
158
Kepergian Amira
159
Tunangan
160
Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161
Tamat
162
Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!