Jengkel

Dhev menutup telinganya menggunakan bantal dan Amira yang merasa sudah sangat kesal itu menarik bantal tersebut untuk memukuli anaknya seraya mulut yang terus menyerocos,

"Apa ini yang mamah ajarkan? Kamu telantarkan anak sendiri, kamu tau, mamah tidak akan pernah tega menelantarkan anak sendiri, mamah masih ingat betul waktu kamu masih kecil, waktu kamu sakit, mamah juga sakit karena mamah selalu begadang jagain kamu dan kamu setelah dewasa tidak menjaga anak yang kamu buat, apa tanggung jawab mu, Dhev?" teriak Amira yang kemudian melemparkan bantal itu ke lantai dengan jengkelnya.

"Astaga," batin Dhev seraya mengusap telinganya.

"Tanggung jawab apa, Mah? Makan sudah Dhev carikan, tempat tinggal untuk berteduh, pendidikan sudah Dhev penuhi semua," jengkel Dhev seraya bangun dari ranjang, ia meninggalkan Amira yang menangis di kamarnya.

"Pagi-pagi nggak bisa tenang," gerutu Dhev seraya berjalan cepat menuruni tangga. Entah kemana Dhev pergi tidak ada yang tau.

Dhev pergi sebelum mandi dan sarapan, bahkan masih menggunakan piyama.

****

Sementara Amira, ia meneriaki Dhev dari balkon kamar Dhev.

"Dhev! Jangan jadi anak durhaka kamu!" teriak Amira yang kemudian terduduk lemas.

"Ya Tuhan, kenapa anakku jadi seperti ini?" tangis Amira seraya mengusap dadanya.

"Aku harus carikan istri untuknya, siapa tau akan mengobati luka hatinya karena telah ditinggalkan oleh Ana," batin Amira.

"Aku tidak boleh sakit, aku harus sehat, setidaknya kalau aku harus pergi dari dunia ini, anakku sudah kembali menjadi Dhev yang penyayang, menjadi Dhevano Putra Abraham!" ucap Amira seraya bangun dari duduknya.

Teringat dengan Kenzo yang sedang sakit, Amira segera turun dan menemui cucunya yang malang.

Baru saja dibuat kesal oleh anaknya sekarang Amira harus dibuat pusing oleh Ken yang merajuk.

Ken melemparkan nasi goreng hangat yang baru saja sampai dan masih berada di nampan. Tumpahan nasi goreng itu jatuh tepat di kaki Amira membuat Amira semakin merasakan sesak di dadanya.

Dan terngiang-ngiang di telinga Ken kalau makanan itu adalah bentuk tanggung jawab dari seorang Dhev.

"Maafkan Ken, Bi."

"Tidak apa-apa, Nyonya," jawab bibi yang sudah terbiasa dengan sikap Ken.

"Ken, kenapa sayang? Tadi Ken minta nasi goreng?" tanya Amira seraya berjalan mendekati Ken yang sedang duduk di tepi ranjang.

Ken yang tadi mencari Amira itu ternyata sempat mendengar ucapan Dhev dan itu membuat hati Ken terluka, karena yang Ken butuhkan adalah pelukan hangat keluarga, terutama ayahnya.

Tetapi lagi-lagi Ken mendengar kalau Dhev selalu mengungkit materi.

"Mau Omah suapin?" tanya Amira seraya mengusap rambut tebal Ken.

Ken tidak menjawab, anak kecil itu bersedekap dada dengan bibir yang mengerucut.

"Nanti kita jalan-jalan, mau?" tanya Amira seraya membawa Ken ke dalam pelukan, Amira tau betul kalau Ken membutuhkan pelukan dan kasih sayang.

****

Brak!

Dhev mendorong pintu rumahnya yang penuh kenangan bersama dengan Ana dan Ken.

"Siapa bilang aku tidak perduli dengan anak itu! Kalau aku tidak perduli sudah ku buang dia di panti asuhan!" teriak Dhev yang tidak terima dengan tuduhan Amira yang mengatakan kalau Dhev tidak bertanggung jawab.

Sementara Dhev yang tanpa sadar memasuki rumah itu seolah mengalami dejavu, di mana cinta pertamanya itu masih berada di sisinya. Sekarang Dhev masuk ke ruang tengah.

Dhev seolah sedang menonton video lamanya yang terlihat jelas di setiap sudut ruangan rumah itu, lelaki tampan yang terlihat lusuh itu melihat kenangan Ana yang sedang menggantikan Kenzo pakaian dan bersiap untuk berangkat ke acara pesta ulang tahun teman Ken. Air mata Dhev menetes saat teringat dengan Ana yang begitu sempurna.

Cantik, bukan hanya cantik fisiknya tetapi juga hatinya.

"Istriku sangat sempurna, bagaimana mungkin aku akan menggantikan posisinya di hatiku dengan wanita lain," ucap Dhev seraya mengusap air matanya.

Perlahan kaki Dhev melangkah ke kamar, di sana Dhev melihat kehangatan keluarganya, di kamar itu ada dirinya, Ana dan Kenzo yang masih kecil berusia 4 tahun berada diantara orang tuanya.

Dhev teringat dirinya selalu berebut untuk memeluk Kenzo dengan Ana walau Dhev akan selalu kalah karena Kenzo begitu lengket dengan Bundanya.

Dhev mengelitiki Ana dan Kenzo sehingga suara tawa renyah dalam ruangan itu terdengar pecah.

Kenangan itu membuat lutut Dhev terasa lemas dan tak mampu untuk digerakkan. Dhev terduduk dan menangis di pintu kamarnya.

Menangis karena merasa telah gagal dalam menjaga cintanya.

Sehingga penyesalan itu akan terus ada di hatinya.

****

Nala merebahkan badan mungilnya di kasur lantai, gadis itu baru saja selesai mengolah bahan masakan untuk di jual nanti malam.

Merasa lelah dan mengantuk membuat Nala segera terlelap, saking lelahnya, Nala sampai tidak menyadari kalau hari sudah sore.

Nala terbangun karena kaget, Nala merasakan ada sesuatu yang mengusap kepalanya.

Tersadar Nala mengambil ponselnya yang sudah retak. "Astaga, jam 5!"

Nala segera bangun dan pergi untuk mandi, secepat kilat dan tak perlu berlama-lama di depan cermin seperti kebanyakan gadis pada umumnya.

Nala hanya menggunakan bedak bayi dan mengoleskan lipgloss di bibirnya.

Setelah itu, Nala segera bangun dan menata dagangannya ke gerobak.

Dan karena terburu-buru Nala merasa lelah sebelum berangkat.

Nala memilih untuk mengatur nafas sejenak, duduk lesehan di lantai teras, terlihat banyak retakan di ubin terasnya itu.

Merasa sudah puas dengan duduknya, Nala segera mengunci kontrakan lalu membaca doa sebelum mendorong gerobaknya.

Di perjalanan, Nala bertemu dengan pemuda langganannya, pemuda itu segera menepi dan memarkirkan motornya, ia segera turun dan menawarkan bantuan untuk Nala.

"Dek, biar saya bantu," ucap pemuda itu yang terlihat rapi, tidak seperti biasanya terlihat dengan seragam kerjanya yang berwarna biru.

"Tidak usah, saya tidak mau merepotkan," ucap Nala seraya menganggukkan kepala. Nala pun melanjutkan langkahnya.

****

Di rumah Amira, ia baru saja pulang dari rumah adiknya, wanita yang dipaksakan kuat itu membawa Ken untuk bermain dengan cucunya yang lain.

Merasa lelah, Amira jatuh pingsan lagi.

"Omah! Omah!" teriak Kenzo yang melihat Amira pingsan.

Kenzo merasa trauma apabila melihat orang yang pingsan, trauma Kenzo berawal ketika melihat Ana tak mau membuka mata lagi. Kenzo menangis dengan kerasnya terus memanggil omahnya.

Semua orang yang ada di rumah Amira segera berlari untuk membantu Amira dan Kenzo yang masih berada di ruang tamu.

Dan pengasuh Ken mencoba menenangkan Kenzo. Memeluknya seraya meyakinkan kalau Amira akan baik-baik saja.

Mang Dadang yang ikut membantu memindahkan Amira ke kamar itu segera menelepon Dhev, tetapi Dhev sangat sulit untuk dihubungi.

Dhev masih tertidur di rumah impiannya, di sana Dhev sedang bermimpi bertemu dengan Ana.

Dalam mimpi itu, Ana meminta pada Dhev untuk memperhatikan keluarganya.

Dhev menangis dalam tidurnya. Bahkan sampai ke alam mimpi pun tidak ada yang dapat mengerti perasaannya, semua hanya meminta Dhev untuk memerhatikan orang-orang di sekitarnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sarini Sadjam

Sarini Sadjam

harus di pentokin kepalanya si dev

2023-09-20

1

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

tapi kenapa hatimu gak ada rasa sayang kepada Kenzo, ini yang perlu dipertanyakan, Dhev.

2023-06-24

0

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

kasihan Kenzo, kena imbasnya juga , Dhev sih keterlaluan ya

2023-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Nala
2 Seperti Mimpi
3 Keikhlasan Nala
4 Harus Semangat!
5 Dhev Dan Ana
6 Amira Sakit
7 Keras Kepala
8 Jengkel
9 Mengalahkan Preman
10 Berselimut Kabut
11 Seperti Ada Ibu
12 Mencari Kerja
13 Dunia Malam
14 Mengorbankan Teman
15 Nasib Ririn
16 Hancurnya Persahabatan
17 Apakah Terusik?
18 Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19 Surga Dunia
20 Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21 Darah Tinggi
22 Kepikiran
23 Kebersamaan
24 Mencoba Berdamai
25 Seperti Ana
26 Sugar Daddy
27 Pergi
28 Kagum
29 Gede Gengsi
30 Selalu Salah Dhev!
31 Memikirkan Nala
32 Salah Sangka
33 Suka Bilang Suka
34 Cinta Yang Masih Terjaga
35 Pembawa Keberuntungan
36 Pemaksaan
37 Sayang Kenzo
38 Nafas Buatan
39 Ciuman Pertama
40 Salah Tingkah
41 Sarang Setan!
42 Cemburu?
43 Baikan
44 Butuh Perhatian!
45 Dijodohkan
46 Gerebek
47 Nikah Dadakan
48 Menikah Dadakan Part Dua
49 Jahatnya Ibu Baru?
50 Dhev Marah Besar!
51 Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52 Mau Disayang Juga!
53 Ken Mengganggu!
54 Jahilnya Jimin
55 Gagal Lagi!
56 Pagi Yang Bahagia
57 Panggil Aku Ibu^^
58 Pertarungan Sengit
59 Menertawakan Arnold
60 Selalu Menggoda!
61 Pilih Siapa
62 Tanggung Jawab
63 Perbedaan Kasta
64 Membujuk Nala
65 Bukan Sampah
66 Perhatian
67 Resepsi Doni
68 Canggung
69 Pura-pura Menikah?
70 Ayah Yang Sangat Manja
71 Nikah Kontrak?
72 Penjaga Hati
73 Menangis Bahagia
74 Ngidam
75 Sebenarnya Cinta
76 Masih Cemburu
77 Kenzo Merajuk
78 Tetap Sayang Kenzo
79 Gagal Berkuda
80 Salah Paham
81 Kembali Menghasut
82 Memperingatkan Mika!
83 Mengabaikan Peringatan
84 Bosan Dengan Masalah
85 Setan Teriak Setan
86 Meminta Cucu
87 Disengat Tawon
88 Apakah Doni Cemburu?
89 Selamat Datang Baby!
90 DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91 Saling Mengerti
92 Mirip Siapa?
93 Kesedihan Ririn
94 Apakah Taubat?
95 Kemajuan?
96 Angkuhnya Dhev
97 Akhirnya Haha
98 Jalan-Jalan
99 Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100 Kehilangan
101 Malangnya Fakhri
102 Mampukah Bertahan?
103 Gagal!
104 Sulitnya Mencari Pengganti
105 Cemburunya Jimin
106 Minta Dimanja
107 Arnold Mengalah?
108 Menguji Kesabaran
109 Merasa Ditipu
110 Apakah Ikatan Batin?
111 Menerima Takdir
112 Terimakasih
113 Berlalu Dengan Baik
114 Kesal
115 Pertemuan Pertama
116 Bisa Cantik Juga
117 Pertemuan Kedua
118 Kasih Tak Sampai
119 Di Rendahkan
120 Salting
121 Mencari Tau
122 Terpesona
123 Janjian
124 Sedikit Gombal
125 Dia Alif!
126 Melamar
127 Fakhri Cemburu!
128 Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129 Menemui Alif
130 Pesta Yang Gagal
131 Jadian
132 Tidak Setuju
133 Akan Tetap Mempertahankan!
134 Ingin Mengenal Alif
135 Sampai Depresi
136 Makan Malam
137 Terbongkar?
138 Terabaikan
139 Fakhri Berubah?
140 Akhirnya Nindy Bangun
141 Merasa Malu Untuk Kembali
142 Semakin Mesra
143 Fai Kecewa
144 Hampir Saja!
145 Merasa Malu
146 Takut Kebenaran Akan Terungkap
147 Berjuang Bersama
148 Terbongkar?
149 Patah Hati, Fai Dan Alif
150 Terluka, Hati Ini, Sakit!
151 Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152 Berakhir Sudah!
153 Fiting Baju Pernikahan
154 Hari Yang Ditunggu, Menikah
155 Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156 Promo Karya Baru
157 Diam-Diam Mengagumi
158 Kepergian Amira
159 Tunangan
160 Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161 Tamat
162 Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesedihan Nala
2
Seperti Mimpi
3
Keikhlasan Nala
4
Harus Semangat!
5
Dhev Dan Ana
6
Amira Sakit
7
Keras Kepala
8
Jengkel
9
Mengalahkan Preman
10
Berselimut Kabut
11
Seperti Ada Ibu
12
Mencari Kerja
13
Dunia Malam
14
Mengorbankan Teman
15
Nasib Ririn
16
Hancurnya Persahabatan
17
Apakah Terusik?
18
Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19
Surga Dunia
20
Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21
Darah Tinggi
22
Kepikiran
23
Kebersamaan
24
Mencoba Berdamai
25
Seperti Ana
26
Sugar Daddy
27
Pergi
28
Kagum
29
Gede Gengsi
30
Selalu Salah Dhev!
31
Memikirkan Nala
32
Salah Sangka
33
Suka Bilang Suka
34
Cinta Yang Masih Terjaga
35
Pembawa Keberuntungan
36
Pemaksaan
37
Sayang Kenzo
38
Nafas Buatan
39
Ciuman Pertama
40
Salah Tingkah
41
Sarang Setan!
42
Cemburu?
43
Baikan
44
Butuh Perhatian!
45
Dijodohkan
46
Gerebek
47
Nikah Dadakan
48
Menikah Dadakan Part Dua
49
Jahatnya Ibu Baru?
50
Dhev Marah Besar!
51
Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52
Mau Disayang Juga!
53
Ken Mengganggu!
54
Jahilnya Jimin
55
Gagal Lagi!
56
Pagi Yang Bahagia
57
Panggil Aku Ibu^^
58
Pertarungan Sengit
59
Menertawakan Arnold
60
Selalu Menggoda!
61
Pilih Siapa
62
Tanggung Jawab
63
Perbedaan Kasta
64
Membujuk Nala
65
Bukan Sampah
66
Perhatian
67
Resepsi Doni
68
Canggung
69
Pura-pura Menikah?
70
Ayah Yang Sangat Manja
71
Nikah Kontrak?
72
Penjaga Hati
73
Menangis Bahagia
74
Ngidam
75
Sebenarnya Cinta
76
Masih Cemburu
77
Kenzo Merajuk
78
Tetap Sayang Kenzo
79
Gagal Berkuda
80
Salah Paham
81
Kembali Menghasut
82
Memperingatkan Mika!
83
Mengabaikan Peringatan
84
Bosan Dengan Masalah
85
Setan Teriak Setan
86
Meminta Cucu
87
Disengat Tawon
88
Apakah Doni Cemburu?
89
Selamat Datang Baby!
90
DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91
Saling Mengerti
92
Mirip Siapa?
93
Kesedihan Ririn
94
Apakah Taubat?
95
Kemajuan?
96
Angkuhnya Dhev
97
Akhirnya Haha
98
Jalan-Jalan
99
Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100
Kehilangan
101
Malangnya Fakhri
102
Mampukah Bertahan?
103
Gagal!
104
Sulitnya Mencari Pengganti
105
Cemburunya Jimin
106
Minta Dimanja
107
Arnold Mengalah?
108
Menguji Kesabaran
109
Merasa Ditipu
110
Apakah Ikatan Batin?
111
Menerima Takdir
112
Terimakasih
113
Berlalu Dengan Baik
114
Kesal
115
Pertemuan Pertama
116
Bisa Cantik Juga
117
Pertemuan Kedua
118
Kasih Tak Sampai
119
Di Rendahkan
120
Salting
121
Mencari Tau
122
Terpesona
123
Janjian
124
Sedikit Gombal
125
Dia Alif!
126
Melamar
127
Fakhri Cemburu!
128
Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129
Menemui Alif
130
Pesta Yang Gagal
131
Jadian
132
Tidak Setuju
133
Akan Tetap Mempertahankan!
134
Ingin Mengenal Alif
135
Sampai Depresi
136
Makan Malam
137
Terbongkar?
138
Terabaikan
139
Fakhri Berubah?
140
Akhirnya Nindy Bangun
141
Merasa Malu Untuk Kembali
142
Semakin Mesra
143
Fai Kecewa
144
Hampir Saja!
145
Merasa Malu
146
Takut Kebenaran Akan Terungkap
147
Berjuang Bersama
148
Terbongkar?
149
Patah Hati, Fai Dan Alif
150
Terluka, Hati Ini, Sakit!
151
Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152
Berakhir Sudah!
153
Fiting Baju Pernikahan
154
Hari Yang Ditunggu, Menikah
155
Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156
Promo Karya Baru
157
Diam-Diam Mengagumi
158
Kepergian Amira
159
Tunangan
160
Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161
Tamat
162
Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!