Hancurnya Persahabatan

Amira yang sudah mengetahui semuanya itu menyalahkan Nala yang tidak menurut.

"Sudah Ibu bilang untuk menghubungi kenapa tidak ada kabar dan jangan lupa kalau ada saya," kata Amira seraya mengusap pipi basah Nala.

"Nala tidak ingin merepotkan juga tidak tidak ingin hidup bergantung pada siapapun, Bu."

"Memang benar, tapi setidaknya kalau kamu butuh kerjaan bisa bilang sama Ibu. Ibu sedang mencari pengasuh untuk merawat kenzo, memang benar Ken sudah besar, tetapi...," Amira menggantung ujung kalimatnya.

"Tetapi?"

"Tetapi Kenzo sangat kesepian, Ibu berharap kamu bisa menjadi teman untuk Kenzo supaya tidak kesepian, Ibu akan membayar untuk itu," kata Amira.

"Ngasuh anak segede Kenzo mungkin nggak serepot ngasuh bayi, lebih baik aku terima saja tawaran ini," batin Nala.

Nala pun mengangguk tanda setuju, Amira pun menjadi senang.

Sekarang, Amira dan Nala sudah sampai di rumah. Amira memanggil asisten rumahnya dan memerintahkan untuk membawa Nala ke kamar atas.

Malam ini Nala beristirahat dengan tenang dan nyaman. Tetapi, Nala yang terbiasa dengan begadang itu tidak dapat memejamkan mata, justru Nala merasa lapar.

"Duh, laper banget. Di dapur masih ada makanan nggak yah?" gumam Nala yang sedang mondar-mandir di depan lemari besar samping ranjangnya.

Nala memutuskan untuk keluar dari kamar dan tidak sengaja melihat perempuan muda memakai rok mini dipadukan dengan jaket jeans, perempuan itu adalah Nindy yang sedang mengendap-endap di lantai bawah.

Nala hanya memperhatikan, berpikir kalau itu maling sudah pasti pergi dengan membawa barang, tetapi perempuan yang dilihatnya seperti bukan maling, tepatnya seperti orang yang ingin kabur.

Setelah perempuan muda itu tak terlihat, Nala kembali melanjutkan langkah kakinya ke ruangan yang ia yakini sebagai ruang makan dan dapur.

Nala yang sedang mengendap-endap itu tiba-tiba saja merasakan tangan yang menarik bagian belakang bajunya.

Segera menoleh ke belakang dan ternyata itu adalah Dhev.

"Kamu, ngapain di sini? Mau maling?" sergah Dhev seraya menatap Nala yang terlihat bingung.

Ekspresi wajah Nala seperti maling yang ketahuan saat beroperasi.

Lalu, Nala yang melihat Dhev membawa gelas kosong itu memiliki ide.

"Aku haus," lirih Nala seraya melepaskan tangan Dhev dari bajunya.

"Alasan, awas! Kalau ada yang hilang!" ancam Dhev.

Kemudian Nala menepi dan memberi Dhev jalan, Nala yang mengerti kemana arah tujuan Dhev itu mengekor dibelakangnya.

Dhev yang sedang menuang air dari ketel ke gelas itu mendengar suara gemuruh dari perut Nala yang berdiri tidak jauh darinya. Mendengar itu Dhev yang berhati dingin tentu saja mengabaikan Nala.

Setelah mendapatkan apa yang dibutuhkan, Dhev kembali ke kamarnya, meninggalkan Nala yang terlihat kikuk.

Nala tidak berani untuk mencari makanan di dapur, gadis lugu itu hanya berani mengambil air minum dan meminumnya sampai kenyang.

****

Keesokan harinya, sebelum subuh Ririn sudah diantar oleh sopir si pria yang membelinya. Ririn diantarkan ke kos Naomi dengan penampilan yang kusut dan terdapat memar di pipinya, Ririn berdiri di depan pintu kamar dan mengetuknya.

Naomi yang sudah pulang bekerja itu membuka pintu dan mendapatkan tatapan tajam dari Ririn.

"Rin, ini bukan ide aku, ini ide Nala. Sumpah, aku cuma disuruh nelpon kamu, aku kira dia mau bikin kejutan atau semacamnya."

"Ide apa? Emangnya lo tau apa yang terjadi sama gue?" tanya Ririn seraya berjalan masuk dan membanting pintu itu tertutup.

"Dengan lo di gendong sama om-om aja siapapun bisa menebak apa yang terjadi, Rin. Lihat, gue dibagi uang tutup mulut sama Nala, tapi... apa lo pikir gue bakal pakai uang ini? Gue nggak akan tega sama lo yang selalu bantuin gue!" kata Naomi seraya melemparkan segepok uang yang ada di tangannya ke ranjang.

Naomi berpura-pura seolah frustasi dan menyesal karena tidak dapat menyelamatkan Ririn.

"Gue nggak bisa bantu lo karena anak buah bos ngehalangin gue!" teriak Naomi seraya bersujud di kaki Ririn.

Sekarang, Naomi memeluk kaki Ririn meminta pengampunan darinya.

"Maafin gue, Rin! Maafin gue!" Naomi menangis seolah sangat menyesal dan sekarang tugas Naomi adalah menghasut Ririn agar percaya padanya dan membenci Nala.

Ririn hanya bisa diam, tetapi hatinya sangat sakit, temannya telah tega menjualnya demi uang.

Sekarang dalam hati Ririn sangat membenci Nala. Tetapi hatinya juga bertanya, bagaimana mungkin Nala yang polos dan baik hati itu mampu untuk berpikir sedemikian rupa.

Ririn yang sedang terluka itu melepaskan kasar pelukan Naomi dari kakinya.

Ia mengacak rambutnya sendiri dan memukuli wajahnya.

Masih terbayang jelas bahkan masih terasa sentuhan demi sentuhan pria yang menjamahnya semalam.

Padahal, dalam hati Naomi merutuki Ririn yang sok polos.

"Ck! Gue kira lo masih virgin! Untung langganan bos suka sama lo jadi gue tetep kecipratan uangnya!"

Lantas apa yang membuat Ririn terluka? Berbeda dengan Ririn saat melakukannya dengan Darwin, keduanya melakukannya atas dasar suka sama suka, berbeda dengan semalam yang bisa dibilang kalau Ririn adalah korban pemerkosaan.

Ririn dipaksa untuk melayani pria yang tidak kenalnya. Tidak menurut makasih pukulan akan Ririn dapatkan.

"Aaaaaaaa!" teriak Ririn dan Naomi memeluk Ririn dari belakang.

"Darwin, maafin gue! Maafin gue, Darwin!" teriak Ririn seraya melepaskan jas pemberian si pria tersebut lalu melemparkannya dengan sangat kesal.

"Sudah, tenang, asal lo nggak cerita sama Darwin, gue yakin Darwin nggak akan tau," lirih Naomi dan Ririn hanya diam saja, masih menangis sesenggukan.

****

Pagi, setelah Ririn tenang dan sekarang Ririn berada di rumah Nala.

Rumah itu terlihat kosong, sepi dan tak berpenghuni membuat Ririn semakin yakin kalau ucapan Naomi adalah benar.

"Nala, apa sekarang kamu kabur setelah menjual ku?" tanya Ririn seraya menatap tajam pintu rumah itu.

Mendapati rumah yang kosong, Ririn pun pergi meninggalkan halaman rumah itu.

Tidak sengaja saat di perjalanan, Ririn melihat Nala masuk ke mini market.

"Itukan Nala!" kata Ririn yang kemudian memarkirkan motornya di halaman mini market yang sama.

Ririn masuk dan mencari keberadaan Nala. Melihat Nala yang sudah berbelanja cukup banyak di keranjang membuat Ririn sangat jengkel.

Ririn menarik keranjang merah itu dan melemparkannya sampai berantakan.

"Tega kamu, demi makanan seperti ini kamu tega jahat sama aku, hah!" Ririn menampar Nala yang tidak tau apa-apa.

"Apa tidak cukup selama ini kebaikan ku buat kamu?" Ririn kembali menampar pipi Nala yang sudah memerah.

"Aku nggak ngerti apa maksud kamu!"

"Nggak usah pura-pura polos kamu kalau ternyata hati kamu busuk!"

Dan karena Ririn yang terus berteriak tentu saja membuat keramaian di dalam minimarket.

Dhev yang sedang menunggu di dalam mobil itu merasa tidak tahan dan merasa membuang-buang waktu itu memilih untuk meninggalkan Nala di minimarket.

"Masa anak segede itu nggak bisa pulang sendiri!" pikir Dhev seraya memarkirkan dan menancap gas mobilnya, tetapi entah apa yang membuat Dhev merasa kalau dirinya harus kembali ke minimarket tersebut.

Dhev yang memutuskan untuk masuk dan mencari Nala, namun, yang ditemukan adalah kerumunan dan minimarket yang berantakan.

Dhev melihat Nala yang sudah berantakan dan terdapat luka cakaran di wajahnya.

"Ada apa ini?" suara menggelegar dari Dhev membuat semua orang melihat kearahnya.

"Om," lirih Nala seraya menatap Dhev. Matanya sudah berkaca, wajahnya memerah menahan sakit dan malu, ingin melawan Ririn tetapi Nala teringat dengan segala kebaikannya selama ini.

"Ada apa? Kenapa seperti ini? Kamu saya suruh belanja kenapa malah berkelahi?" sergah Dhev.

"Owh, jadi sekarang kamu mainnya sama om-om, ya!" cibir Ririn ingin mempermalukan Nala di depan umum.

Bersambung.

Bagaimana kelanjutan persahabatan Nala dan Ririn? Apakah Dhev akan membela Nala yang baru saja dikenalnya?

Terpopuler

Comments

Sarini Sadjam

Sarini Sadjam

najis sama naomi jga sifat di dev pengen dua2 nya kasih sambel campur cuka

2023-09-20

1

Siti Rohaemy

Siti Rohaemy

dasar Naomi gak punya hati!!
Ririn, kamu bisa langsung percaya gtu sama omongan Naomi 🤦😢
semoga persahabatan kalian bisa kembali lagi, Nala 🙏😢

2023-07-10

0

k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§

k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§

kamu bodoh Rin , Kao kamu emang sahabat Nala pasti kamu tau Nala seperti apa 🙄🙄🙄🙄🙄
ini malah kemakan hasutan Naomi kalo mau tau yang sebenarnya pasti kau menyesal rin 😤😤😤😤😤

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Nala
2 Seperti Mimpi
3 Keikhlasan Nala
4 Harus Semangat!
5 Dhev Dan Ana
6 Amira Sakit
7 Keras Kepala
8 Jengkel
9 Mengalahkan Preman
10 Berselimut Kabut
11 Seperti Ada Ibu
12 Mencari Kerja
13 Dunia Malam
14 Mengorbankan Teman
15 Nasib Ririn
16 Hancurnya Persahabatan
17 Apakah Terusik?
18 Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19 Surga Dunia
20 Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21 Darah Tinggi
22 Kepikiran
23 Kebersamaan
24 Mencoba Berdamai
25 Seperti Ana
26 Sugar Daddy
27 Pergi
28 Kagum
29 Gede Gengsi
30 Selalu Salah Dhev!
31 Memikirkan Nala
32 Salah Sangka
33 Suka Bilang Suka
34 Cinta Yang Masih Terjaga
35 Pembawa Keberuntungan
36 Pemaksaan
37 Sayang Kenzo
38 Nafas Buatan
39 Ciuman Pertama
40 Salah Tingkah
41 Sarang Setan!
42 Cemburu?
43 Baikan
44 Butuh Perhatian!
45 Dijodohkan
46 Gerebek
47 Nikah Dadakan
48 Menikah Dadakan Part Dua
49 Jahatnya Ibu Baru?
50 Dhev Marah Besar!
51 Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52 Mau Disayang Juga!
53 Ken Mengganggu!
54 Jahilnya Jimin
55 Gagal Lagi!
56 Pagi Yang Bahagia
57 Panggil Aku Ibu^^
58 Pertarungan Sengit
59 Menertawakan Arnold
60 Selalu Menggoda!
61 Pilih Siapa
62 Tanggung Jawab
63 Perbedaan Kasta
64 Membujuk Nala
65 Bukan Sampah
66 Perhatian
67 Resepsi Doni
68 Canggung
69 Pura-pura Menikah?
70 Ayah Yang Sangat Manja
71 Nikah Kontrak?
72 Penjaga Hati
73 Menangis Bahagia
74 Ngidam
75 Sebenarnya Cinta
76 Masih Cemburu
77 Kenzo Merajuk
78 Tetap Sayang Kenzo
79 Gagal Berkuda
80 Salah Paham
81 Kembali Menghasut
82 Memperingatkan Mika!
83 Mengabaikan Peringatan
84 Bosan Dengan Masalah
85 Setan Teriak Setan
86 Meminta Cucu
87 Disengat Tawon
88 Apakah Doni Cemburu?
89 Selamat Datang Baby!
90 DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91 Saling Mengerti
92 Mirip Siapa?
93 Kesedihan Ririn
94 Apakah Taubat?
95 Kemajuan?
96 Angkuhnya Dhev
97 Akhirnya Haha
98 Jalan-Jalan
99 Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100 Kehilangan
101 Malangnya Fakhri
102 Mampukah Bertahan?
103 Gagal!
104 Sulitnya Mencari Pengganti
105 Cemburunya Jimin
106 Minta Dimanja
107 Arnold Mengalah?
108 Menguji Kesabaran
109 Merasa Ditipu
110 Apakah Ikatan Batin?
111 Menerima Takdir
112 Terimakasih
113 Berlalu Dengan Baik
114 Kesal
115 Pertemuan Pertama
116 Bisa Cantik Juga
117 Pertemuan Kedua
118 Kasih Tak Sampai
119 Di Rendahkan
120 Salting
121 Mencari Tau
122 Terpesona
123 Janjian
124 Sedikit Gombal
125 Dia Alif!
126 Melamar
127 Fakhri Cemburu!
128 Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129 Menemui Alif
130 Pesta Yang Gagal
131 Jadian
132 Tidak Setuju
133 Akan Tetap Mempertahankan!
134 Ingin Mengenal Alif
135 Sampai Depresi
136 Makan Malam
137 Terbongkar?
138 Terabaikan
139 Fakhri Berubah?
140 Akhirnya Nindy Bangun
141 Merasa Malu Untuk Kembali
142 Semakin Mesra
143 Fai Kecewa
144 Hampir Saja!
145 Merasa Malu
146 Takut Kebenaran Akan Terungkap
147 Berjuang Bersama
148 Terbongkar?
149 Patah Hati, Fai Dan Alif
150 Terluka, Hati Ini, Sakit!
151 Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152 Berakhir Sudah!
153 Fiting Baju Pernikahan
154 Hari Yang Ditunggu, Menikah
155 Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156 Promo Karya Baru
157 Diam-Diam Mengagumi
158 Kepergian Amira
159 Tunangan
160 Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161 Tamat
162 Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Kesedihan Nala
2
Seperti Mimpi
3
Keikhlasan Nala
4
Harus Semangat!
5
Dhev Dan Ana
6
Amira Sakit
7
Keras Kepala
8
Jengkel
9
Mengalahkan Preman
10
Berselimut Kabut
11
Seperti Ada Ibu
12
Mencari Kerja
13
Dunia Malam
14
Mengorbankan Teman
15
Nasib Ririn
16
Hancurnya Persahabatan
17
Apakah Terusik?
18
Masa Lalu Dhev Dan Arnold
19
Surga Dunia
20
Jangan Marah-Marah Nanti Cepat Tua!
21
Darah Tinggi
22
Kepikiran
23
Kebersamaan
24
Mencoba Berdamai
25
Seperti Ana
26
Sugar Daddy
27
Pergi
28
Kagum
29
Gede Gengsi
30
Selalu Salah Dhev!
31
Memikirkan Nala
32
Salah Sangka
33
Suka Bilang Suka
34
Cinta Yang Masih Terjaga
35
Pembawa Keberuntungan
36
Pemaksaan
37
Sayang Kenzo
38
Nafas Buatan
39
Ciuman Pertama
40
Salah Tingkah
41
Sarang Setan!
42
Cemburu?
43
Baikan
44
Butuh Perhatian!
45
Dijodohkan
46
Gerebek
47
Nikah Dadakan
48
Menikah Dadakan Part Dua
49
Jahatnya Ibu Baru?
50
Dhev Marah Besar!
51
Romantisnya Dhev Di Tengah Amarahnya
52
Mau Disayang Juga!
53
Ken Mengganggu!
54
Jahilnya Jimin
55
Gagal Lagi!
56
Pagi Yang Bahagia
57
Panggil Aku Ibu^^
58
Pertarungan Sengit
59
Menertawakan Arnold
60
Selalu Menggoda!
61
Pilih Siapa
62
Tanggung Jawab
63
Perbedaan Kasta
64
Membujuk Nala
65
Bukan Sampah
66
Perhatian
67
Resepsi Doni
68
Canggung
69
Pura-pura Menikah?
70
Ayah Yang Sangat Manja
71
Nikah Kontrak?
72
Penjaga Hati
73
Menangis Bahagia
74
Ngidam
75
Sebenarnya Cinta
76
Masih Cemburu
77
Kenzo Merajuk
78
Tetap Sayang Kenzo
79
Gagal Berkuda
80
Salah Paham
81
Kembali Menghasut
82
Memperingatkan Mika!
83
Mengabaikan Peringatan
84
Bosan Dengan Masalah
85
Setan Teriak Setan
86
Meminta Cucu
87
Disengat Tawon
88
Apakah Doni Cemburu?
89
Selamat Datang Baby!
90
DUDA GALAK SATU TAMAT LANJUT S2
91
Saling Mengerti
92
Mirip Siapa?
93
Kesedihan Ririn
94
Apakah Taubat?
95
Kemajuan?
96
Angkuhnya Dhev
97
Akhirnya Haha
98
Jalan-Jalan
99
Dalam Sekejap Kebahagiaan Itu Hilang
100
Kehilangan
101
Malangnya Fakhri
102
Mampukah Bertahan?
103
Gagal!
104
Sulitnya Mencari Pengganti
105
Cemburunya Jimin
106
Minta Dimanja
107
Arnold Mengalah?
108
Menguji Kesabaran
109
Merasa Ditipu
110
Apakah Ikatan Batin?
111
Menerima Takdir
112
Terimakasih
113
Berlalu Dengan Baik
114
Kesal
115
Pertemuan Pertama
116
Bisa Cantik Juga
117
Pertemuan Kedua
118
Kasih Tak Sampai
119
Di Rendahkan
120
Salting
121
Mencari Tau
122
Terpesona
123
Janjian
124
Sedikit Gombal
125
Dia Alif!
126
Melamar
127
Fakhri Cemburu!
128
Sunyi Sepi Tanpa Kabar Dari Fai
129
Menemui Alif
130
Pesta Yang Gagal
131
Jadian
132
Tidak Setuju
133
Akan Tetap Mempertahankan!
134
Ingin Mengenal Alif
135
Sampai Depresi
136
Makan Malam
137
Terbongkar?
138
Terabaikan
139
Fakhri Berubah?
140
Akhirnya Nindy Bangun
141
Merasa Malu Untuk Kembali
142
Semakin Mesra
143
Fai Kecewa
144
Hampir Saja!
145
Merasa Malu
146
Takut Kebenaran Akan Terungkap
147
Berjuang Bersama
148
Terbongkar?
149
Patah Hati, Fai Dan Alif
150
Terluka, Hati Ini, Sakit!
151
Merasa Nyaman Di Dekat Arnold
152
Berakhir Sudah!
153
Fiting Baju Pernikahan
154
Hari Yang Ditunggu, Menikah
155
Kebahagiaan Ken Dan Kesedihan Alif
156
Promo Karya Baru
157
Diam-Diam Mengagumi
158
Kepergian Amira
159
Tunangan
160
Hari Patah Hati Alif Dan Fakhri
161
Tamat
162
Bonus Chapter Spesial Alif Dan Fakhri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!