Jadilah Pengawalku

Lara yang pingsan mulai tersadar, kepalanya terasa agak pusing, ia pun membuka matanya pelan-pelan. "Ini kan...?" Lara merasa tidak asing dengan keberadaannya. Ya tidak salah lagi, saat ini ia sedang berbaring di jok belakang mobil miliknya. Tapi bagaimana bisa? Lara pun meringsek bangun, dan melihat ke arah kursi mengemudi di depan. "Pak Jah?" Panggil Lara.

"Kau sudah bangun Nona?" Balas seorang pria yang kini tengah mengemudikan mobil Lara. Sontak Lara pun kaget mendengar suara orang yang kini tengah menyupirinya ternyata bukan Pak Jah. "Ka- kau siapa? Kenapa– kau bisa ada di sini? Dimana Miranda dan Pak Jah? Kau teman penjahat yang tadi kan?"

"Sstt... cerewet sekali, kau mengganggu konsenterasiku dalam menyetir!" Balas pria itu dengan ketus.

Lara langsung terdiam, ia merasa takut berada di dalam mobil bersama orang asing yang aroma tubuhnya tercium sangat tidak sedap itu. Namun karena penasaran dengan pria itu, Lara pun mencuri-curi pandang lewat kaca spion depan untuk sekilas memastikan seperti apa tampang pria yang kini menyupirinya itu. Lusuh dan kotor, begitulah yang dipikirkan Lara saat melihatnya sekilas. "Se– sebenarnya kau itu siapa Tuan?" Tanya Lara lagi.

"Astaga kau ini benar-benar cerewat sekali, yang jelas aku adalah orang yang sudah menyelamatkan nyawamu!"

Lara kaget. "Ja- jadi kau yang sudah menolongku? Lalu, dimana Mira dan Pak Jah?"

"Oh perempuan dan pak tua itu? Mereka sudah dibawa ke rumah sakit."

"Huft!" Lara merasa lega setelah mendengarnya. "Lalu Tuan, sekarang kita mau kemana?"

"Makan!"

"Apa! Makan?" Bisa-bisanya dia berpikir makan disaat seperti ini.

"Sudah jangan banyak tanya!"

Karena merasa sudah ditolong Lara pun menuruti perkataan pria itu. Lara terdiam dan tak banyak tanya, meski sebenarnya ia ingin sekali bertanya banyak hal, terutama alasan mengapa pria itu mau menolongnya.

"Oh iya ponselku diamana?" Lara seketika ingat ponselnya, ia pun mengambil tasnya dan mencari ponsel miliknya namun tidak ada.

"Kau cari ini?" Tanya si pria lusuh itu sambil menunjukan ponsel Lara yang dipegangnya.

"Iya! Sini berikan padaku."

"Eits!"

Lara yang ingin mengambil ponsel miliknya, malah dihalangi oleh pria itu.

"Kenapa kau mengambil ponselku? Sini kembalikan!"

"Aku akan memberikannya nanti, sekarang kau berikan aku uang dulu untuk beli makanan."

"Bukankah yang kau lakukan ini sebuah pemerasan?"

"Kau berkata begitu pada orang yang telah menyelamatkan nyawamu Nona, wah wah kau sungguh kejam."

Huh! Sabar... Lara tak bisa membalas karena bagaimanapun memang ia berhutang nyawa pada pria itu. Lara mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam tasnya dan memberikannya kepada pria yang masih fokus menyetir itu. "Ini uangnya!"

Setelah Lara memberikan beberapa lembar uang padanya, pria itu langsung mengarahkan mobilnya ke sebuah restoran drive thru dan memesan beberapa burger, soft drink dan kentang goreng. "Apa kau juga ingin makan biar kupesankan sekalian," tukas pria itu sekedar basa basi.

"Tidak, aku tidak lapar," jawab Lara dengan nada jutek.

"Yasudah kalau tidak mau."

***

Setelah selesai memesan beberapa makanan, pria itu mengarahkan mobilnya menuju ke tepi jalanan yang cukup sepi, dimana dihadapannya ada ladang ilalang membentan.

Pria itu keluar dari mobil sambil membawa makanan yang sudah dipesannya tadi, dan memakannya dengan sangat lahap. Dari dalam mobil Lara terus memperhatikan penampilan pria itu. Pakaiannya lusuh, tubuhnya pun seperti orang yang tidak pernah mandi ditambah rambut juga kumis dan brewoknya tumbuh tak terawat. "Dilihat dari pakaian dan penampilannya sepertinya dia memang seorang gelandangan," tebak Lara.

Dan pada akhirnya menunggu di dalam mobil sendirian membuat Lara bosan, ia lalu memutuskan untuk keluar dari dalam mobil. Lara berdiri sambil memandangi ladang ilalang yang membentang sejauh mata memandang. Gadis itu kembali menoleh ke arah pria yang tengah makan dengan lahap tanpa peduli apapun itu. "Apa kau sudah tidak makan selama seminggu?" Tanya Lara.

Pria itu tak menjawab dan tetap fokus makan.

"Huh!" desah Lara merasa sia-sia bertanya.

Suara sendawa seketika terdengar dari laki-laki itu menandakan kalau ia sudah kenyang.

KRETEK! KREK!

Suara sendi dan ruas tulang yang merenggang itu terdengar dari tubuh pria teresebut saat melakukan peregangan. "Woah! Akhirnya aku bisa makan enak! Baiklah ayo kita kembali ke mobil!" Ujar gelandangan itu tiba-tiba.

"Hei tunggu dulu!" Seru Lara. "Katakan padaku, sebenarnya kau itu siapa dan kenapa kau mau menolongku?"

Laki-laki lusuh itu menoleh dan berjalan mendekati Lara.

"Eh, kau mau apa mendekat?" Lara melangkah mundur sambil menahan nafas karena tak tahan dengan aroma pria itu yang sungguh tidak enak.

"Aku, menolongmu karena aku lapar dan butuh uang."

Kembali ke kejadian sebelumnya.

#Flashback On

Seorang pria gelandangan yang tengah tergeletak kelaparan di bawah bangku taman merasa terganggu kala mendengar suara para pria berjas serba hitam yang salah satunya membawa pistol.

"Cih! Berisik sekali!" Gelandangan itu pun bangun guna menyuruh mereka agar jangan mengganggu ketenangannya. Pria gelandangan itu pun menghampiri salah satu pria yang tengah memegang pistol lalu menepuk pundaknya. "Kenapa kau dan teman-temanmu berisik sekali, menganggu tidurku tau!"

"Bukan urusanmu dasar gelandangan busuk!" Balas si pria yang memegang pistol.

"Tapi kalian mengganggu ketenanganku! Jadi lebih baik kau dan–"

BUGH!

Pria itu malah memukul perut si gelandangan tersebut dan memakinya, "Pergi sana kau manusia busuk! Aku jijik dengan aromamu!"

Si gelandangan itu terlihat membungkuk sambil memegangi perutnya yang ditinju tadi. Anehnya gelandangan itu tidak tampak kesakitan sama sekali, ia malah menyeringai kecil ke arah pria berpistol itu.

"Kenapa kau tersenyum begitu, wajahmu itu sangat jelek kau tahu!" Ejek si pria berpistol itu lagi.

Genlandangan itu berjalan pelan mendekati pria itu dan, DARR! Terdengar suara tembakan. Pria itu membelalakan matanya, menatap si gelandangan tadi dengan wajah pucat dan kemudian tak sadarkan diri lalu ambruk dengan darah mengucur dari perutnya. Ternyata suara tembakan tadi berasal dari si gelandangan yang telah menembak perut si pria menggunakan pistol milik pria berjas.

"Pria bodoh yang malang," ejek geladangan itu melihat jasad pria yang telah mati ditembak olehnya.

Mendengar suara pistol tadi, pria yang tengah mencekik leher Lara pun langsung menoleh ke arah temannya yang kini telah tergeletak bersimbah darah. Melihat temannya dibunuh, pria itu pun marah lalu melepaskan Lara yang sudah pingsan duluan. Ia bermaksud balas menyerang gelandangan tersebut. Alhasil terjadilah perkelahian, dan si gelandangan lagi-lagi mengalahkan satu lagi pria berjas itu. Menyaksikan kedua temannya dikalahkan oleh seorang geladangan, pria berjas yang terakhir tersisa pun ketakutan dan memilih segera masuk mobil lalu melarikan diri.

"Cih dasar pecundang busuk!" ejek si gelandangan melihat kawan kedua pria yang sudah ia habisi pergi melarikan diri. Awalnya si gelandangan tidak mau ambil, namun melihat mobil dan tampilan Lara yang sepertinya anak orang kaya ia pun mengambil kesempatan itu untuk mendapatkan uang dari Lara.

Gelandangan itu pun segera mengambil ponsel milik Lara dan menelepon ambulans. Setelah itu ia segera menggendong Lara masuk ke dalam mobil dan membawanya pergi.

"Aku tidak tahu pasti, tapi dilihat dari ketiga orang itu sepertinya gadis ini memang pemilik mobil ini," ucap gelandangan itu sambil memperhatikan Lara dari balik kaca spion di depannya.

"Gadis ini sepertinya bisa aku manfaatkan," ia tersenyum tipis. "Nona kau beruntung aku tidak sedang bertenaga kalau tidak—" ia hanya tersenyum licik dan tidak melanjutkan perkataannya.

#flashback off

"Jadi kau yang membunuh orang-orang itu?" Tanya Lara dengan ekspresi kaget dan takut.

"Sejujurnya sih aku tidak tahu sudah mereka mati atau belum," balasnya dengan enteng. Van lalu mengeluarkan pistol yang tadi ia rebut dari pria yang ia tembak tadi. Lara langsung syok dan mundur perlahan saat melihat Van mengeluarkan pistol, "Ka- kau mau apa dengan senjata itu?"

Pria itu tak menjawab ia malah terus saja berjalan mendekati Lara. Sambil menahan nafas karena tidak kuat dengan bau pria gelandangan itu, Lara terus berjalan mundur hingga tanpa sadar ada batu yang membuatnya tersandung.

"Oh tidak!"

Untungnya dengan sigap pria gelandangan itu langsung memegangi pinggang Lara sehingga ia tidak jadi terjatuh.

"Itulah kenapa kita tidak boleh jalan mundur, kau bisa saja tersandung kapanpun Nona," ucap pria itu. Lara pun sadar dan langsung berdiri sendiri agar pria itu segera melepaskan tangannya dari pinggangnya.

"Te- terima kasih," ucap Lara kikuk.

"Hais sudahlah, aku sudah kenyang dan kau pun juga sudah aman, ini milikmu!" Pria itu mengembalikan ponsel milik Lara.

"Ini?"

"Kau sudah amankan sekarang? Kalau begitu pergilah, aku tidak mau dikira sedang menculikmu." Pria itu mengambil isi peluru dari pistol ditangannya lalu melempar isi peluru pistol itu ke ladang ilalang sejauh mungkin, setelah itu beranjak pergi. "

"Tunggu!" Seru Lara.

Pria itu berhenti lalu menoleh, "Apa lagi?"

"Apa kau sungguh bisa bertarung?"

Pria itu mengangkat satu alisnya. "Kenapa?"

"Aku– aku ingin membayarmu untuk menjadi pengawal pribadiku."

Bersambung...

Teman-teman jangan lupa vote dan komentarnya ya... biar semangat💜

Terpopuler

Comments

Selvanus Sengiang

Selvanus Sengiang

kayanya seru ni lanjut dah bacanya

2023-08-22

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

menarik

2023-07-17

0

Karmani

Karmani

lanjut autot

2023-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Dikejar Penjahat
2 Jadilah Pengawalku
3 Pengawal Pribadiku
4 Pengawalku sangat Tampan
5 Jiwaku di genggamanmu
6 Muncul tiba-tiba
7 Mengobati Luka
8 Salah Bicara
9 Cemburu?
10 Jatuh cinta padanya?
11 Ketakutan di dalam Lift
12 Hukuman yang manis
13 Semanis Cherry
14 Si Manusia Licik
15 Hubungan yang Membingungkan
16 Kakak kelas
17 Zat Candu
18 Mendadak diserang
19 Tatapan haus darah
20 Salah Fokus
21 Ketegangan di ruang meeting
22 Siapa Mr. M ?
23 Pacarnya?
24 Thanks Kiss
25 Dua manusia Licik
26 Vander Liuzen
27 Merasa aman bersamamu
28 Menahan diri darimu
29 Sarapan Bersama
30 Kau sudah berubah
31 Menyenangkan dan melelahkan
32 Seratus ribu dollar semalam
33 Pria ini misterius
34 Cemburu yang melelahkan
35 Pergi ke klub malam
36 Aku bukan anak kecil lagi!
37 Kissing when you're...
38 Semalam itu bukan mimpi!
39 Pasangan Serasi
40 Tamparan keras
41 Sisi lain Vander
42 Konsekuensi
43 Tentangnya yang belum diketahui
44 Lebih terbuka denganya.
45 Naik Motor berdua
46 Tipeku itu seperti...
47 Kebakaran di Miracle
48 Berada dalam pelukannya
49 Mencoba mengancam
50 Menyetir sendirian
51 Basah dan hangat
52 Beban berat dipundaknya.
53 Pingsan
54 Aku... Jatuh cinta padamu
55 Jadilah kekasihku...
56 Senyum-senyum sendiri
57 Kissmark
58 Kissmark
59 Pujian untuk Vander
60 Noda Lipstik?
61 Hanya ingin dicintai
62 Gigit Jari
63 Bibi vs Bocah
64 Iblis berhati Malaikat
65 Partner Pesta.
66 Pasar Malam
67 Kencan Terindah
68 Kotak hadiah.
69 Rendah diri
70 Kediaman Hazel
71 Pria Bertopeng
72 Pasangan Dansa
73 Rencana licik
74 Penyelamat Lara.
75 Sakit...!
76 Di kamar mandi?
77 Benalu
78 Gunakan mulutmu
79 Terpojok
80 Hidupku bukan untuk masa lalu
81 Milikmu seorang
82 Kau Tuanku malam ini
83 Rindu padaku?
84 Pertemuan Virtual
85 Menemui Vander
86 Berniat buruk
87 Minuman beracun
88 Meredam Emosiku
89 Bermain Kasar
90 Hadiah untuk Vander
91 Kiriman Bunga
92 Selamat ulang tahun sayang...
93 Merasa Bersalah
94 Berbaikan...
95 Kakek dan Nenek Lara
96 Kembali ke tempat itu?
97 Duka bagi Lara
98 Menikahlah denganku.
99 Status hubungan kami
100 Resmi! Suamiku dan Istriku
101 Forced Kiss
102 Bergantunglah padaku
103 Bulan Madu
104 Dibawa pergi?
105 Penculik Lara
106 Wanita jahat harus dihukum
107 Tamu tidak penting
108 Kampung halaman.
109 Masa kecil dan Orang tuanya
110 Memiliki anak
111 Menjinakan Bom
112 Merasa Aneh
113 Isi Pesan
114 Rindu yang bekabut
115 Periksa ke dokter kandungan
116 Morning sickness
117 Suara Pria
118 Guru privat
119 Pembohong!
120 Ikut bersamaku
121 Sampai jumpa...
122 Mau Melahirkan.
123 He's Back (New Era is coming)
124 End of book 1 + Blurb season 2
125 Si pria kecil
126 Selamat datang kembali
127 Interview kerja
128 Sama Tapi berbeda.
129 Pekerjaan dan tanggung jawabnya
130 Minta disuapi
131 Amnesia
132 Menghilangkan Memori.
133 Mengembalikan ingatannya
134 Cemburu pada anak sendiri
135 Membuatku Gila
136 Paman bermasker
137 Izin keluar kantor
138 Jangan menangis
139 Tidak peduli
140 Pertemuan
141 Kesempatan
142 Sampai bertemu
143 Kepingan Puzzle
144 Mencoba mengingat
145 Memori baru
146 Suami dan Anakku
147 Ayah dan anak
148 Hadiah spesial
149 Papaku...
150 Dendam
151 Apa papa akan datang?
152 Jujur padaku.
153 Seharian bersama papa
154 Persaingan
155 Pindah
156 Permintaan ulang tahun
157 Hari perayaan dan hadiah
158 Undangan pesta
159 Insiden
160 Reuni
161 Penguntit
162 Makan malam bersama
163 Hari yang ditunggu
164 Siapa Pelakunya?
165 Memergoki
166 Janji, kepercayaan, dan cinta
167 Percaya padaku
168 Wanita Pembohong
169 Tidak bisa dimaafkan
170 Provokasi Lara
171 Apapun untukmu
172 Sampel DNA
173 Pergi Kencan
174 Tanggung Jawab
175 Menjawab Tantangan
176 Menjadi Pelindungmu
177 Berada dipihakku
178 Pantas mendapat Karma
179 Tamat Riwayatmu wanita jahat!
180 Pengganti Lara
181 Liburan Bersama
182 Pernikahan yang sesungguhnya
183 Aku Papa Kandungmu
184 Tugas seorang Ayah
185 Keluarga Bahagia.
186 Dicintainya selama bertahun-tahun
187 Patah Hati
188 Maafkan aku
189 Kehamilan kedua.
190 Bola Liar
191 Uji coba langsung
192 Konferensi Pers
193 Bertengkar Di kantor
194 Kau kan...?
195 Pulau Crux
196 Perjalanan Misi
197 See you soon
198 Menjalankan Misi
199 Perasaan yang tak pernah mati.
200 Niat Terselubung
201 Untuk Lara
202 Kejutan dan Hadiah
203 Identitas
204 Membentaknya
205 Menghilang
206 Penculik Lara
207 Rencana Kabur
208 Menyadarkanmu
209 Berharap Pertolongan
210 Aku lelah
211 Berhasil Kabur
212 Menemui Musuh terakhir
213 Hidup itu pilihan
214 Menemukanmu...
215 Penghormatan Terakhir
216 Seribu kali lebih sakit
217 Segera Melahirkan?
218 Putra kedua
219 Kembali Mesra
220 Konferensi Pers
221 Couple of the year
222 I Love U pengawalku yang tampan [End of story]
223 Bonus Part [Family is Home]
Episodes

Updated 223 Episodes

1
Dikejar Penjahat
2
Jadilah Pengawalku
3
Pengawal Pribadiku
4
Pengawalku sangat Tampan
5
Jiwaku di genggamanmu
6
Muncul tiba-tiba
7
Mengobati Luka
8
Salah Bicara
9
Cemburu?
10
Jatuh cinta padanya?
11
Ketakutan di dalam Lift
12
Hukuman yang manis
13
Semanis Cherry
14
Si Manusia Licik
15
Hubungan yang Membingungkan
16
Kakak kelas
17
Zat Candu
18
Mendadak diserang
19
Tatapan haus darah
20
Salah Fokus
21
Ketegangan di ruang meeting
22
Siapa Mr. M ?
23
Pacarnya?
24
Thanks Kiss
25
Dua manusia Licik
26
Vander Liuzen
27
Merasa aman bersamamu
28
Menahan diri darimu
29
Sarapan Bersama
30
Kau sudah berubah
31
Menyenangkan dan melelahkan
32
Seratus ribu dollar semalam
33
Pria ini misterius
34
Cemburu yang melelahkan
35
Pergi ke klub malam
36
Aku bukan anak kecil lagi!
37
Kissing when you're...
38
Semalam itu bukan mimpi!
39
Pasangan Serasi
40
Tamparan keras
41
Sisi lain Vander
42
Konsekuensi
43
Tentangnya yang belum diketahui
44
Lebih terbuka denganya.
45
Naik Motor berdua
46
Tipeku itu seperti...
47
Kebakaran di Miracle
48
Berada dalam pelukannya
49
Mencoba mengancam
50
Menyetir sendirian
51
Basah dan hangat
52
Beban berat dipundaknya.
53
Pingsan
54
Aku... Jatuh cinta padamu
55
Jadilah kekasihku...
56
Senyum-senyum sendiri
57
Kissmark
58
Kissmark
59
Pujian untuk Vander
60
Noda Lipstik?
61
Hanya ingin dicintai
62
Gigit Jari
63
Bibi vs Bocah
64
Iblis berhati Malaikat
65
Partner Pesta.
66
Pasar Malam
67
Kencan Terindah
68
Kotak hadiah.
69
Rendah diri
70
Kediaman Hazel
71
Pria Bertopeng
72
Pasangan Dansa
73
Rencana licik
74
Penyelamat Lara.
75
Sakit...!
76
Di kamar mandi?
77
Benalu
78
Gunakan mulutmu
79
Terpojok
80
Hidupku bukan untuk masa lalu
81
Milikmu seorang
82
Kau Tuanku malam ini
83
Rindu padaku?
84
Pertemuan Virtual
85
Menemui Vander
86
Berniat buruk
87
Minuman beracun
88
Meredam Emosiku
89
Bermain Kasar
90
Hadiah untuk Vander
91
Kiriman Bunga
92
Selamat ulang tahun sayang...
93
Merasa Bersalah
94
Berbaikan...
95
Kakek dan Nenek Lara
96
Kembali ke tempat itu?
97
Duka bagi Lara
98
Menikahlah denganku.
99
Status hubungan kami
100
Resmi! Suamiku dan Istriku
101
Forced Kiss
102
Bergantunglah padaku
103
Bulan Madu
104
Dibawa pergi?
105
Penculik Lara
106
Wanita jahat harus dihukum
107
Tamu tidak penting
108
Kampung halaman.
109
Masa kecil dan Orang tuanya
110
Memiliki anak
111
Menjinakan Bom
112
Merasa Aneh
113
Isi Pesan
114
Rindu yang bekabut
115
Periksa ke dokter kandungan
116
Morning sickness
117
Suara Pria
118
Guru privat
119
Pembohong!
120
Ikut bersamaku
121
Sampai jumpa...
122
Mau Melahirkan.
123
He's Back (New Era is coming)
124
End of book 1 + Blurb season 2
125
Si pria kecil
126
Selamat datang kembali
127
Interview kerja
128
Sama Tapi berbeda.
129
Pekerjaan dan tanggung jawabnya
130
Minta disuapi
131
Amnesia
132
Menghilangkan Memori.
133
Mengembalikan ingatannya
134
Cemburu pada anak sendiri
135
Membuatku Gila
136
Paman bermasker
137
Izin keluar kantor
138
Jangan menangis
139
Tidak peduli
140
Pertemuan
141
Kesempatan
142
Sampai bertemu
143
Kepingan Puzzle
144
Mencoba mengingat
145
Memori baru
146
Suami dan Anakku
147
Ayah dan anak
148
Hadiah spesial
149
Papaku...
150
Dendam
151
Apa papa akan datang?
152
Jujur padaku.
153
Seharian bersama papa
154
Persaingan
155
Pindah
156
Permintaan ulang tahun
157
Hari perayaan dan hadiah
158
Undangan pesta
159
Insiden
160
Reuni
161
Penguntit
162
Makan malam bersama
163
Hari yang ditunggu
164
Siapa Pelakunya?
165
Memergoki
166
Janji, kepercayaan, dan cinta
167
Percaya padaku
168
Wanita Pembohong
169
Tidak bisa dimaafkan
170
Provokasi Lara
171
Apapun untukmu
172
Sampel DNA
173
Pergi Kencan
174
Tanggung Jawab
175
Menjawab Tantangan
176
Menjadi Pelindungmu
177
Berada dipihakku
178
Pantas mendapat Karma
179
Tamat Riwayatmu wanita jahat!
180
Pengganti Lara
181
Liburan Bersama
182
Pernikahan yang sesungguhnya
183
Aku Papa Kandungmu
184
Tugas seorang Ayah
185
Keluarga Bahagia.
186
Dicintainya selama bertahun-tahun
187
Patah Hati
188
Maafkan aku
189
Kehamilan kedua.
190
Bola Liar
191
Uji coba langsung
192
Konferensi Pers
193
Bertengkar Di kantor
194
Kau kan...?
195
Pulau Crux
196
Perjalanan Misi
197
See you soon
198
Menjalankan Misi
199
Perasaan yang tak pernah mati.
200
Niat Terselubung
201
Untuk Lara
202
Kejutan dan Hadiah
203
Identitas
204
Membentaknya
205
Menghilang
206
Penculik Lara
207
Rencana Kabur
208
Menyadarkanmu
209
Berharap Pertolongan
210
Aku lelah
211
Berhasil Kabur
212
Menemui Musuh terakhir
213
Hidup itu pilihan
214
Menemukanmu...
215
Penghormatan Terakhir
216
Seribu kali lebih sakit
217
Segera Melahirkan?
218
Putra kedua
219
Kembali Mesra
220
Konferensi Pers
221
Couple of the year
222
I Love U pengawalku yang tampan [End of story]
223
Bonus Part [Family is Home]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!