BAB 20 Bantuan

Seluruh pasukan Refald langsung melaksanakan apa yang diperintahkan pangeran mereka. Semuanya melesat cepat menyebar menjadi dua kelompok ke arah berlawanan. Kelompok pertama mencari sosok kunti merah, satunya lagi mencari hantu kuyang.

Di zaman sekarang, Refald sungguh heran, ada saja manusia yang mau menganut ilmu hitam dari aliran sesat yang merugikan diri mereka sendiri. Namun, Refald tak bisa berkomentar apa-apa karena setiap manusia itu punya pilihan hidup mereka sendiri.

Tak ingin tinggal diam, Refald mengajak Eric kembali ke desa tempat pak Diki dan keluarganya berada, ia yakin, kuntilanak merah itu mengincar kekasih alamarhum Asrok seperti pesan yang pernah Kunti tersebut sampaikan di dinding rumah Nina dengan menggunakan darah yang Refald yakini, itu adalah darah Asrok sendiri.

Dalam sekejap, Refald memang sudah sampai di desa yang pernah ia singgahi sebelumnya. Hanya saja, suasana di desa ini sangat berbeda. Bila di siang hari semua masyarakatnya banyak melakukan aktivitas dan tampak normal layaknya kehidupan desa pada umumnya, maka lain halnya bila sudah memasuki waktu malam. Jangankan ramai, di desa ini tidak ada seorangpun berlalu lalang di jalanan.

Semua toko dan warung tutup. Tidak ada aktivitas apapun di tempat ini seolah desa ini tidak ada yang menghuni. Para penduduknya menutup pintu rumah mereka rapat-rapat dan hanya menyalakan lampu lilin saja, itupun hanya di satu ruangan. Eric dan Refald langsung tercengang melihat pemandangan aneh ini.

“Brays, ini desa apa kuburan? Sepi amat?” tanya Eric. Suasana desa yang sunyi jadi terasa mencekam dan menakutkan.

“Benar dugaanku, ada yang tidak beres di sini. Kita ke rumah pak Diki!” seru Refald dan Eric mengiyakan.

Keduanya bergegas ke rumah pria kurus yang mereka kenal dan mulai mengetuk pintu rumahnya. Kondisi rumah pak Diki juga sama dengan para penduduk desa lainnya, gelap dan hanya berlampukan lilin atau lampu oblek. Di zaman modern yang serba canggih, masih ada masyarakat menggunakan lampu tradisional seperti yang ada di desa ini.

Tok tok tok!

“Permisi!” seru Refald dari luar saat ia dan Eric tiba di depan rumah pak Diki.

“Siapa?” terdengar suara dari dalam membalas seruan Refald.

“Refald pak, pemuda desa yang tadi siang datang kemari. Bolehkah kami masuk?” tanya Refald.

Tak ada sahutan lagi, tapi sesaat kemudian pintu yang diketuk Refald barusan tiba-tiba terbuka. Dua pemuda tampan itu langsung disuruh masuk oleh sang pemilik rumah.

Lampu rumah pak Diki tetap tidak dinyalakan dan dibiarkan gelap. Hal itu membuat Refald dan Eric semakin mengernyitkan alis mereka. Ada apakah gerangan, kenapa desa ini sengaja mematikan lampu dimalam hari?

“Kenapa Aden-aden ini malah balik lagi ke desa ini? Katanya kalian banyak urusan yang harus dilakukan? Kok malah datang kemari lagi? Di mana para Polisi yang bersama dengan kalian? Apakah terjadi sesuatu?" Pak Diki mulai memberondong Refald dengan banyak pertanyaan.

“Mereka ada di perbatasan desa ini, Pak. Ada banyak hal yang terjadi sehingga membuat saya dan teman saya harus kembali ke desa ini.” Refald menceritakan sebagian kecil alasan ia harus kembali ke desa demi menyelamatkan nyawa Eric sahabatnya sesuai anjuran kakek buyut Fey.

Termasuk soal kunti merah yang kini mengincar nyawa Eric dan Nina. Refald juga memberitahu apa yang harus dilakukan Eric di desa ini selama 40 hari ke depan begitu Refald berhasil mengembalikan kunti merah itu ke alamnya.

Namun sepertinya, masalah Refald tidak hanya dengan kunti merah saja. Ada hal lain yang sedang menyerang desa ini sehingga penduduknya harus memadamkan lampu di malam hari.

“Oh, begitu … ya sudah kalau memang itu yang terjadi, saya akan membantu Aden sebisa saya. Den Eric bisa tinggal di sini untuk melaksanakan apa yang dikatakan Den Refald. Anggap saja ini rumah sendiri bagi kalian.” Pak Diki sepertinya paham betul maksud ucapan Refald meski ia tidak menceritakan keseluruhan alur yang terjadi padanya selama ia pergi meninggalkan desa ini.

“Pak Diki … apa kuyang itu … bergentayangan di desa pada saat seperti ini?” tanya Refald langsung tahu, padahal ia belum diberitahu apapun oleh pak Diki.

“Benar, Den. Baru kemarin ada ibu yang melahirkan kehilangan bayinya karena kuyang. Anehnya, kami selau gagal menangkap dia. Kami sudah tidak tahu lagi apa yang harus kami lakukan agar terror kuyang itu berhenti mengusik ketenangan desa kami. Kami terpaksa memindahkan ibu hamil ke tempat lain yang jauh dari sini untuk menyelamatkan mereka. Tapi itu bagi yang mampu saja, sedangkan yang tidak mampu hanya pasrah akan keadaan.

"Baru tadi sore kami tahu, kalau salah satu penduduk desa di sini sedang hamil muda setelah memeriksakan diri ke bidan desa. Makanya kami berjaga-jaga dari sekarang, Den. Sebab, warga kami ini termasuk warga kurang mampu.” Pak Diki terlihat sedih, dan mencurahkan semua yang ia rasakan pada Refald.

Keduanya terlarut dalam pembicaraan serius terkait teror yang menyerang desa dan juga berbagai masalah lainnya salah satunya adalah kasus Eric. Dari pembicaraan mereka berdua, diketahui kalau ternyata pak Diki adalah kepala desa di desa ini.

“Kalau begitu, Bapak di sini saja, biar saya yang menangkap kuyang itu malam ini juga.” Tanpa ragu, Refald menawarkan bantuannya dan tentu saja pak Diki langsung senang mendengarnya.

"Terimakasih, Den. Kami sangat terbantu dengan kedatangan Aden kemari. Dan Maaf bila telah merepotkan Aden." mata pak Diki seolah memancarkan secercah harapan pada Refald.

"Sama-sama, Pak. Saya juga berterima kasih karena bersedia menampung teman saya untuk melakukan ritual terakhir.

Refald tersenyum sambil bangun berdiri dan bersiap berangkat menangkap Kuyang. Sebenarnya, Refald sudah tahu siapakah kuyang yang meneror desa ini. Kuyang itu berwujud manusia dan melakukan aktivitas manusia normal biasa bila di siang hari. Ia baru berubah menjadi kuyang begitu waktu memasuki malam hari.

“Brays, kau gila? Yakin kau mau menangkap Kuyang?” pekik Eric sambil bergidik ngeri.

Semua orang pasti tahu kalau wujud asli kuyang itu kayak gimana. Membayangkannya saja udah bikin bulu kuduk merinding apalagi bila sampai betemu langsung dengan sosoknya.

"Kalau kau takut, tetaplah di sini dan sembunyilah di bawah kasur agar kunti merah itu tak bsia melihatmu.” Refald tersenyum sinis melihat nyali ciut Eric.

Tunangan Fey sengaja memberikan pilihan bagi sahabatnya. Tetap di sini dan bakal disamperin kunti merah, atau ikut dengannya membasmi kuyang.

“Kayaknya mending aku ikut kamu deh Brays, daripada setor nyawa sia-sia.” Akhirnya, Eric lebih memilih bersama Refald.

Meski bertemu hantu mengerikan jenis apapun, Eric jauh lebih aman dengan Refald daripada ia sendirian tanpa Refald.

“Apa yang bisa saya bantu, Den?” tanya pak Diki sebelum Refald pergi.

Pria paruh baya itu tidak mau berdiam diri di rumah sementara Refald berjuang sendiri melawan hantu kuyang. Pak Diki yakin, Refald adalah orang istimewa yang bisa membantu mengatasi masalah di desanya terutama dalam hal mistis diluar nalar manusia.

“Saya butuh bawang merah tunggal dan bawang putih lanang, pak. Serta tali ujuk,” ujar Refald tenang setenang permukaan air kolam. Benda-benda yang disebutkan Refald kebetulan tersedia di rumah pak Diki.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

MasWan

MasWan

seru nih cerita, walau ada kocaknya

2022-12-25

1

HaleJhope94

HaleJhope94

Gw merinding baca tengah malam,,tapi tetap penasaran Ama ceritanya😌😌

2022-11-12

1

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

semangat Thor

2022-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Dua Sejoli
2 BAB 2 Keputusan Refald
3 BAB 3 Misteri Desa Angker
4 BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5 BAB 5 Kabur
6 BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7 BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8 BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9 BAB 9 Saran Refald
10 BAB 10 Tawa Refald
11 BAB 11 Hampir Celaka
12 BAB 12 Pasukan Dedemit
13 BAB 13 Usulan Pak Po
14 BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15 BAB 15 Arahan Raja
16 BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17 BAB 17 Mbak Kun
18 BAB 18 Amukan Refald
19 BAB 19 Kunci
20 BAB 20 Bantuan
21 BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22 BAB 22 Dimulai
23 BAB 23 Serangan Telak
24 BAB 24 Ritual Dimulai
25 BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26 BAB 26 Karma dan Janji
27 BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28 BAB 28 Tantangan
29 BAB 29 Salah Pilih
30 BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31 BAB 31 Dimulai
32 BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33 BAB 33 Refald si Pelindung
34 BAB 34 JENGLOT
35 BAB 35 Lubang Hitam
36 BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37 BAB 37 Eric dan Nana
38 BAB 38 Desa Kuntilanak
39 BAB 39 Rumah Megah
40 BAB 40 Pintu
41 BAB 41 Kasih tak Sampai
42 BAB 42 Peristiwa Kelam
43 BAB 43 Dendam Kuntilanak
44 BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45 BAB 45 Refald vs Fey
46 BAB 46 Cenayang
47 BAB 47 MANTRA
48 BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49 BAB 49 Refald vs Pak Po
50 BAB 50 Kambing Hutan
51 BAB 51 Awal dari Segalanya
52 BAB 52 ARWAH
53 BAB 53 Lapangan Sesat
54 BAB 54 Perlindungan Refald
55 BAB 55 OPLAS
56 BAB 56 Pasangan Suami Istri
57 BAB 57 Galau
58 BAB 58 Takdir yang Dirubah
59 BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60 BAB 60 Malapetaka
61 BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62 BAB 62 Cinta dan Dendam
63 BAB 63 Hawa Jahat
64 BAB 64 Buku yang Terbuka
65 BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66 BAB 66 Marah yang Teredam
67 BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68 BAB 68 Teror Kuyang 2
69 BAB 69 Kompetisi Cinta
70 BAB 70 Wewe Gombel
71 BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72 BAB 72 Jeweran Pak Po
73 BAB 73 Mantra Pak Po punya
74 BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75 BAB 75 Klentang Klenting
76 BAB 76 Raja Mirza Banta
77 BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78 BAB 78 Pingsan
79 BAB 79 Rusaknya Suasana
80 BAB 80 Jebakan
81 BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82 BAB 82 Biksu Tong
83 BAB Undangan
84 BAB 84 Perjalanan
85 BAB 85 Kopi Hitam
86 BAB Perang di Mulai
87 BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88 BAB 88 Informasi dari Pak Po
89 Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90 BAB 90 Obrolan
91 BAB 91 Kabut Tebal
92 BAB 92 Asmedeus John
93 BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94 BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95 BAB 94 Kenangan
96 BAB 95 Selesai
97 BAB 96 Tamu tak Diundang
98 BAB 97 Debat Refald dan Fey
99 BAB 98 Gala
100 BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101 BAB 100 Undangan
102 BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103 BAB 102 Pertunjukan
104 BAB 103 Pesan
105 PENGUMUMAN NOVEL BARU
106 BAB 104 Sandera
107 BAB 105 Mantra
108 BAB 106 Kekuatan Refald
109 BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110 PENGUMUMAN NOVEL BARU
111 PENGUMUMAN NOVEL BARU
112 PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113 PENGUMUMAN NOVEL BARU
114 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 114 Episodes

1
BAB 1 Dua Sejoli
2
BAB 2 Keputusan Refald
3
BAB 3 Misteri Desa Angker
4
BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5
BAB 5 Kabur
6
BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7
BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8
BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9
BAB 9 Saran Refald
10
BAB 10 Tawa Refald
11
BAB 11 Hampir Celaka
12
BAB 12 Pasukan Dedemit
13
BAB 13 Usulan Pak Po
14
BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15
BAB 15 Arahan Raja
16
BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17
BAB 17 Mbak Kun
18
BAB 18 Amukan Refald
19
BAB 19 Kunci
20
BAB 20 Bantuan
21
BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22
BAB 22 Dimulai
23
BAB 23 Serangan Telak
24
BAB 24 Ritual Dimulai
25
BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26
BAB 26 Karma dan Janji
27
BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28
BAB 28 Tantangan
29
BAB 29 Salah Pilih
30
BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31
BAB 31 Dimulai
32
BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33
BAB 33 Refald si Pelindung
34
BAB 34 JENGLOT
35
BAB 35 Lubang Hitam
36
BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37
BAB 37 Eric dan Nana
38
BAB 38 Desa Kuntilanak
39
BAB 39 Rumah Megah
40
BAB 40 Pintu
41
BAB 41 Kasih tak Sampai
42
BAB 42 Peristiwa Kelam
43
BAB 43 Dendam Kuntilanak
44
BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45
BAB 45 Refald vs Fey
46
BAB 46 Cenayang
47
BAB 47 MANTRA
48
BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49
BAB 49 Refald vs Pak Po
50
BAB 50 Kambing Hutan
51
BAB 51 Awal dari Segalanya
52
BAB 52 ARWAH
53
BAB 53 Lapangan Sesat
54
BAB 54 Perlindungan Refald
55
BAB 55 OPLAS
56
BAB 56 Pasangan Suami Istri
57
BAB 57 Galau
58
BAB 58 Takdir yang Dirubah
59
BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60
BAB 60 Malapetaka
61
BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62
BAB 62 Cinta dan Dendam
63
BAB 63 Hawa Jahat
64
BAB 64 Buku yang Terbuka
65
BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66
BAB 66 Marah yang Teredam
67
BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68
BAB 68 Teror Kuyang 2
69
BAB 69 Kompetisi Cinta
70
BAB 70 Wewe Gombel
71
BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72
BAB 72 Jeweran Pak Po
73
BAB 73 Mantra Pak Po punya
74
BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75
BAB 75 Klentang Klenting
76
BAB 76 Raja Mirza Banta
77
BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78
BAB 78 Pingsan
79
BAB 79 Rusaknya Suasana
80
BAB 80 Jebakan
81
BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82
BAB 82 Biksu Tong
83
BAB Undangan
84
BAB 84 Perjalanan
85
BAB 85 Kopi Hitam
86
BAB Perang di Mulai
87
BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88
BAB 88 Informasi dari Pak Po
89
Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90
BAB 90 Obrolan
91
BAB 91 Kabut Tebal
92
BAB 92 Asmedeus John
93
BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94
BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95
BAB 94 Kenangan
96
BAB 95 Selesai
97
BAB 96 Tamu tak Diundang
98
BAB 97 Debat Refald dan Fey
99
BAB 98 Gala
100
BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101
BAB 100 Undangan
102
BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103
BAB 102 Pertunjukan
104
BAB 103 Pesan
105
PENGUMUMAN NOVEL BARU
106
BAB 104 Sandera
107
BAB 105 Mantra
108
BAB 106 Kekuatan Refald
109
BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110
PENGUMUMAN NOVEL BARU
111
PENGUMUMAN NOVEL BARU
112
PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113
PENGUMUMAN NOVEL BARU
114
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!