BAB 19 Kunci

Refald dan Eric tiba di desa angker, tempat pertama yang membuat mereka terjebak di desa ini tepat disaat Refald tidak memiliki kekutan apapun. Matahari masih belum terbenam saat keduanya tiba. Dan benar dugaan Refald, warung makan yang sempat menjadi tempat peristirahatan Refald dan Eric sebenarnya adalah sebuah kuburan yang sudah lama di tinggalkan.

Keangkeran desa ini tak bisa diragukan lagi. Siapapun yang datang pasti akan ketakutan setengah mati. Makam-makam penduduk desa di masa lalu terletak persis di tengah hutan dan tak banyak orang tahu lokasi ini. Bahkan desa ini sudah dianggap tidak ada lagi.

Banyak masyarakat setempat dari desa lain mengatakan, siapapun yang datang ke desa angker ini, tidak akan pernah bisa kembali dalam keadaan hidup dan itu memang benar. Jika saja Refald bukanlah manusia istimewa, mungkin ia juga akan bernasib sama seperti halnya Asrok.

“Brays, kenapa kita malah datang ke pemakaman? Ngeri tahu, ini kuburan serem amat,” ujar Eric sambil bergidik ngeri, ia tak berani jauh-jauh dari Refald. Bulu kuduknya sudah banyak berdiri meskipun hari masih sore.

“Ya kalau pasar namanya bukan kubburan, Brays. Tapi swalayan!” cetus Refald, Eric terlalu menghiperbolakan suasana. “Apa kau tidak sadar? Inilah lokasi warung tempat kita menumpang istirahat tempo hari. Kalau disiang hari, suasana aslinya adalah makam yang sudah lama ditinggalkan, tapi bila malam hari, seluruh penghuni kuburan ini mengubah wujud mereka layaknya penduduk desa sebelum mereka meninggal. Jiwa-jiwa mereka bergentayangan karena kemataian mereka terjadi secara tidak wajar. Kita datang kemari, untuk menidurkan mengembalikan jiwa-jiwa itu ke alamnya.” Refald mengamati sekeliling tanpa merasa takut sedikitpun.

Eric tak bisa berkomentar apa-apa. Ia sudah biasa melihat sikap tenang Refald meskipun ia sedang daalm bahaya besar. Refald mengeluarkan garam yang ia beli dari pasar dan duduk bersila seolah sedang meinta isin paad seseorang. Tak lama kemudian, Refald kembali berdiri dan hendak menaburkan garam mengelilingi makam.

“Jangan diam saja disitu! Bantu aku menaburkan garam ini!” seru Refald pada Eric. “Lepas sandalmu dan berjalanlah berlawanan arah denganku!” Refad meberikan sekantong garam pada Eric dan memberikan aba-abanya.

Tanpa protes, Ericpun melakukan apa yang dianjurkan Refald, ia melepas sandal mewahnya dan mulai menabur garam berlawanan arah dengan Refald. Keduanya bertemu di satu titik yang menjadi tanda selesainya membuat pembatas antara makam dan bukan makam. Ini adalah langkah pertama yang harus dilakukan Refald dan Eric.

Selanjutnya, Refald menaburkan bunga tujuh rupa pada setiap makam yang ada di kuburan ini termasuk makam kunti merah itu sendiri. Dinding palsu yang berisikan jenazah wanita ternyata itu adalah kuburan Kunti merah. Namun, Refald tidak yakin, entah meagapa ia merasa ada yang janggal di makam ini. Meski begitu, Refald tetap menyelesaikan sesuai anjuran yang diberitahukan almarhum kakeknya Fey selaku raja dedemit sebelum Refald.

“Selanjutnya apalagi?” tanya Eric was-was. Ia merasakan ada aura mengerikan semakin kuat seiring dengan tenggelamnya matahari di barat.

Refald tidak langsung menjawab. Ia juga menabur garam di sekeliling Eric sambil berkata, “Apapun yang terjadi, apapun yang kau lihat di depan mata kepalamu, jangan pernah keluar dari lingkaran ini. Kau paham?” tanya Refald.

Eric mengangguk pelan, tapi ia juga ketakutan. Sebegitunya Refald melakukan hal senekat ini demi melidunginya.

Rembang petang telah berganti malam. Refald berdiri tegak tepat di depan Eric sambil melipat kedua tangannya di depan dada seolah sedang menanti hadirnya sesuatu. Tak berselang lama, tiba-tiba saja terjadi ledakan besar dari setiap makam yang ada di kuburan ini. Seluruh jiwa yang dikendalikan oleh iblis jahat mulai bangkit dari alam kubur mereka masing-masing dengan wujud paling mengerikan yang pernah dilihat Refald dan Eric.

Mereka semua beradu pandang dengan Refald. Aura kebencian yang begitu besar berkumpul jadi satu mengelilingi makhluk mengerikan itu. Kalau dilihat-lihat, iblis yang merasuki jiwa-jiwa bergentayangan tersebut terlihat seperti zombie. Mereka semua siap menyerang Refald karena merasa terganggu dengan kehadiran pangeran dedemit itu di sini.

Bukannya takut, Refald malah tersenyum sinis. “Mereka datang Brays, ingat apa yang kukatakan, apapun yang terjadi … jangan pernah keluar dari garis pembatas itu.” Refald kembali mengingatkan sahabatnya yang sudah lebih dulu menutup wajah saking mengerikannya kumpulan makhluk astral yang ada di hadapannya.

Pocong, sundel bolong, gerandong, genderuwo serta makhluk mengerikan lainnya berbondong-bondong maju mendekati posisi Eric dan Refald berdiri. Tak seperti dedemit pasukan Refald yang terlihat tampan dan menawan, dedemit yang mereka hadapi saat ini benar-benar menyeramkan sampai Eric serasa mau pingsan.

Sayangnya, dedemit tersebut tak bisa menembus pembatas yang tadi dibuat Refald dengan garam. Mereka tak bisa mendekati Refald karena terhalang pembatas garam. Pantas tunangan Fey itu tak memanggil pasukannya kemari, ternyata pembatas bertabur garam menjadi penghalang lelembut itu agar tidak bisa keluar.

Tentu saja kumpulan dedemit itu panik, sebab … secara tidak langsung Refald mengunci mereka semua agar tidak bisa lagi bergentayangan mengganggu orang. Menyadari hal itu,para setan-setan itu mencoba melayang terbang. Namun pembatas yang dibuat Refald tak ada ujungnya. Sia-sia saja mereka melayang yang artinya, sama saja dengan mengantar mereka kembali ke alam mereka sendiri.

Sebagian dari para makhluk astral ada yang meneruskan perjalanan mengikuti pembatas yang dibuat Refald, tapi tak sedikit pula yang memilih kembali ke bumi dan berusaha memberontak. Mereka semakin marah dan untuk meredakan amarah itu … Refald melontarkan sebuah kalimat yang langsung membuat para dedemit itu menghilang dalam sekejap.

“Mbah … putumu liwat,” (Kakek/Nenek … cucumu lewat) ujar Refald sebanyak 3 kali. Sontak secercah cahaya benderang menyala terang menyilaukan semua mata yang memandang dan membuat para arwah gentayangan itu lenyap tak bersisa.

Itulah kata kunci yang diberitahukan kakek Fey untuk mengunci arwah-arwah penasaran itu agar kembali ke alamnya. Cahaya terang tadi meredup dan suasana kembali gelap, tapi tidak semencekam sebelumnya karena hampir sebagian besar dedemit menakutkan sudah pergi dari sini. Hampir … artinya tidak semuanya.

Refald memicingkan mata melihat ada 2 makam yang tidak meledak seperti makam-makam lainnya. Seketika Refald menyadari sesuatu yang tadi sempat ia rasakan saat menabur bunga tujuh rupa di atas makam-makam ini.

“Gawat!” seru Refald dan bergegas memanggil seluruh pasukan dedemitnya.

“Ada apa, Pangeran?” tanya mas Gen begitu ia dan yang lainnya datang. Sementara pak Po masih belum berani muncul karena ia belum diperbolehkan menghadap Refald.

“Kalian ku bagi menjadi 2 kelompok! Mas Gen! Cari keberadaan Kuyang di seluruh pelosok desa sekitar! Mas Ger! Pimpin yang lainnya mencari kunti merah. Jika kalian melihat mereka segera laporkan padaku!” seru Refald merasakan sesuatu hal yang buruk.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

Erni Hidayat

Erni Hidayat

Nah.. faham akhirnya kenapa saat acara caraka yang diketuai FEY banyak sekali kejadian aheng... Dan kunci kata ini lah pembukanya....

2022-10-05

1

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

mba kun sama kuyang nya lagi ngumpet 🤭

2022-09-10

0

Siti Masiroh

Siti Masiroh

lah. kata kuncinya cuma itu mbah uti/mbah buyut putu mu lewat 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2022-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Dua Sejoli
2 BAB 2 Keputusan Refald
3 BAB 3 Misteri Desa Angker
4 BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5 BAB 5 Kabur
6 BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7 BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8 BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9 BAB 9 Saran Refald
10 BAB 10 Tawa Refald
11 BAB 11 Hampir Celaka
12 BAB 12 Pasukan Dedemit
13 BAB 13 Usulan Pak Po
14 BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15 BAB 15 Arahan Raja
16 BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17 BAB 17 Mbak Kun
18 BAB 18 Amukan Refald
19 BAB 19 Kunci
20 BAB 20 Bantuan
21 BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22 BAB 22 Dimulai
23 BAB 23 Serangan Telak
24 BAB 24 Ritual Dimulai
25 BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26 BAB 26 Karma dan Janji
27 BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28 BAB 28 Tantangan
29 BAB 29 Salah Pilih
30 BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31 BAB 31 Dimulai
32 BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33 BAB 33 Refald si Pelindung
34 BAB 34 JENGLOT
35 BAB 35 Lubang Hitam
36 BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37 BAB 37 Eric dan Nana
38 BAB 38 Desa Kuntilanak
39 BAB 39 Rumah Megah
40 BAB 40 Pintu
41 BAB 41 Kasih tak Sampai
42 BAB 42 Peristiwa Kelam
43 BAB 43 Dendam Kuntilanak
44 BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45 BAB 45 Refald vs Fey
46 BAB 46 Cenayang
47 BAB 47 MANTRA
48 BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49 BAB 49 Refald vs Pak Po
50 BAB 50 Kambing Hutan
51 BAB 51 Awal dari Segalanya
52 BAB 52 ARWAH
53 BAB 53 Lapangan Sesat
54 BAB 54 Perlindungan Refald
55 BAB 55 OPLAS
56 BAB 56 Pasangan Suami Istri
57 BAB 57 Galau
58 BAB 58 Takdir yang Dirubah
59 BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60 BAB 60 Malapetaka
61 BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62 BAB 62 Cinta dan Dendam
63 BAB 63 Hawa Jahat
64 BAB 64 Buku yang Terbuka
65 BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66 BAB 66 Marah yang Teredam
67 BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68 BAB 68 Teror Kuyang 2
69 BAB 69 Kompetisi Cinta
70 BAB 70 Wewe Gombel
71 BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72 BAB 72 Jeweran Pak Po
73 BAB 73 Mantra Pak Po punya
74 BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75 BAB 75 Klentang Klenting
76 BAB 76 Raja Mirza Banta
77 BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78 BAB 78 Pingsan
79 BAB 79 Rusaknya Suasana
80 BAB 80 Jebakan
81 BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82 BAB 82 Biksu Tong
83 BAB Undangan
84 BAB 84 Perjalanan
85 BAB 85 Kopi Hitam
86 BAB Perang di Mulai
87 BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88 BAB 88 Informasi dari Pak Po
89 Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90 BAB 90 Obrolan
91 BAB 91 Kabut Tebal
92 BAB 92 Asmedeus John
93 BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94 BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95 BAB 94 Kenangan
96 BAB 95 Selesai
97 BAB 96 Tamu tak Diundang
98 BAB 97 Debat Refald dan Fey
99 BAB 98 Gala
100 BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101 BAB 100 Undangan
102 BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103 BAB 102 Pertunjukan
104 BAB 103 Pesan
105 PENGUMUMAN NOVEL BARU
106 BAB 104 Sandera
107 BAB 105 Mantra
108 BAB 106 Kekuatan Refald
109 BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110 PENGUMUMAN NOVEL BARU
111 PENGUMUMAN NOVEL BARU
112 PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113 PENGUMUMAN NOVEL BARU
114 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 114 Episodes

1
BAB 1 Dua Sejoli
2
BAB 2 Keputusan Refald
3
BAB 3 Misteri Desa Angker
4
BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5
BAB 5 Kabur
6
BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7
BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8
BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9
BAB 9 Saran Refald
10
BAB 10 Tawa Refald
11
BAB 11 Hampir Celaka
12
BAB 12 Pasukan Dedemit
13
BAB 13 Usulan Pak Po
14
BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15
BAB 15 Arahan Raja
16
BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17
BAB 17 Mbak Kun
18
BAB 18 Amukan Refald
19
BAB 19 Kunci
20
BAB 20 Bantuan
21
BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22
BAB 22 Dimulai
23
BAB 23 Serangan Telak
24
BAB 24 Ritual Dimulai
25
BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26
BAB 26 Karma dan Janji
27
BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28
BAB 28 Tantangan
29
BAB 29 Salah Pilih
30
BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31
BAB 31 Dimulai
32
BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33
BAB 33 Refald si Pelindung
34
BAB 34 JENGLOT
35
BAB 35 Lubang Hitam
36
BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37
BAB 37 Eric dan Nana
38
BAB 38 Desa Kuntilanak
39
BAB 39 Rumah Megah
40
BAB 40 Pintu
41
BAB 41 Kasih tak Sampai
42
BAB 42 Peristiwa Kelam
43
BAB 43 Dendam Kuntilanak
44
BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45
BAB 45 Refald vs Fey
46
BAB 46 Cenayang
47
BAB 47 MANTRA
48
BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49
BAB 49 Refald vs Pak Po
50
BAB 50 Kambing Hutan
51
BAB 51 Awal dari Segalanya
52
BAB 52 ARWAH
53
BAB 53 Lapangan Sesat
54
BAB 54 Perlindungan Refald
55
BAB 55 OPLAS
56
BAB 56 Pasangan Suami Istri
57
BAB 57 Galau
58
BAB 58 Takdir yang Dirubah
59
BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60
BAB 60 Malapetaka
61
BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62
BAB 62 Cinta dan Dendam
63
BAB 63 Hawa Jahat
64
BAB 64 Buku yang Terbuka
65
BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66
BAB 66 Marah yang Teredam
67
BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68
BAB 68 Teror Kuyang 2
69
BAB 69 Kompetisi Cinta
70
BAB 70 Wewe Gombel
71
BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72
BAB 72 Jeweran Pak Po
73
BAB 73 Mantra Pak Po punya
74
BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75
BAB 75 Klentang Klenting
76
BAB 76 Raja Mirza Banta
77
BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78
BAB 78 Pingsan
79
BAB 79 Rusaknya Suasana
80
BAB 80 Jebakan
81
BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82
BAB 82 Biksu Tong
83
BAB Undangan
84
BAB 84 Perjalanan
85
BAB 85 Kopi Hitam
86
BAB Perang di Mulai
87
BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88
BAB 88 Informasi dari Pak Po
89
Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90
BAB 90 Obrolan
91
BAB 91 Kabut Tebal
92
BAB 92 Asmedeus John
93
BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94
BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95
BAB 94 Kenangan
96
BAB 95 Selesai
97
BAB 96 Tamu tak Diundang
98
BAB 97 Debat Refald dan Fey
99
BAB 98 Gala
100
BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101
BAB 100 Undangan
102
BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103
BAB 102 Pertunjukan
104
BAB 103 Pesan
105
PENGUMUMAN NOVEL BARU
106
BAB 104 Sandera
107
BAB 105 Mantra
108
BAB 106 Kekuatan Refald
109
BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110
PENGUMUMAN NOVEL BARU
111
PENGUMUMAN NOVEL BARU
112
PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113
PENGUMUMAN NOVEL BARU
114
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!