BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah

Refald dan Erick saling pandang satu sama lain menatap kepergian pria kurus yang lebih dulu berjalan di depan mereka. Sebagai pendatang, keduanya tidak bisa berbuat seenaknya apalagi desa ini baru saja tertimpa musibah dengan meninggalnya salah satu warga mereka secara misterius. Refald dan Eric terpaksa mengikuti arahan pria kurus yang berjalan pulang kerumahnya.

Rumah kediaman bapak-bapak yang belakangan diketahui bernama pak Diki, rupanya tak jauh dari lokasi tempat meninggalnya salah satu warga di desa ini. Meski penasaran siapakah jasad yang sedang diselidiki polisi itu, baik Refald dan Eric masih enggan membahasnya.

“Mari silahkan mampir ke gubuk saya, Den.” Pak Diki mempersilakan Refald dan Erick masuk ke dalam rumahnya. Saking litotesnya, pria tersebut menyebut rumahnya sebagai gubuk, padahal bangunan rumahnya terbuat dari tembok dengan desain sederhana khas ala rumah-rumah pedesaan ada umumnya. Dan lumayan bagus juga sebenarnya.

“Ini sih, bukan gubuk, Pak. Ini merupakan rumah gedongan paling bagus di desa ini,” celetuk Eric sementara Refald cuma diam saja.

“Bagi pemuda-pemuda metropolitan seperti kalian, rumah seperti rumah saya ini cuma gubuk biasa. Sebagus-bagusnya rumah di desa terpencil seperti desa ini, tetap tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan gedung-gedung tinggi menjulang di kota kalian tinggal.”

“Kami juga tinggal di desa kok, Pak. Hanya saja kami memang mau pergi kesuatu tempat dan tidak sengaja tersesat di sini.” Eric juga ingin merendahkan diri. Memangnya cuma orang desa saja yang bisa berlitotes, Eric juga bisa meski ia bukan berasal dari desa dan berdarah Jerman.

“Mari masuk dan silahkan duduk,” ujar sang pemilik rumah dengan ramah. Ia mencoba mengalihkan pembicaraan. “Nduk!” seru pak Diki memanggil seseorang dari dalam. ‘Nduk’ adalah kata panggilan orangtua kepada putrinya.

“Nggeh, Pak!” terdengar seruan seorang wanita dan tak berapa lama, wanita tersebut keluar dari balik tirai kelambu menghampiri pria yang memanggilnya. “Wonten nopo nggeh, Pak?” (Ada apa ya, Pak?) tanya wanita muda itu sopan.

“Gaekno, tamu-tamu iki minum.” (buatkan tamu-tamu ini minum) pinta pak Diki pada wanita yang ternyata adalah putrinya sendiri.

“Nggeh,” (Iya) jawab wanita cantik itu tanpa berani menatap wajah Eric ataupun Refald. Ia langsung bergegas masuk ke dalam rumah untuk melakukan apa yang diperintahkan ayahnya.

“Brays, mereka pakai Bahasa apa?” bisik Eric di telinga Refald karena baru kali ini Eric mendengar ada orang bicara bahasa yang tidak Eric paham. Maklumlah, Eric kan bule, bisa bahasa Indonesia dengan baik dan lancar saja sudah bagus.

“Itu bahasa Jawa, bahasa asli keluarga Fey. Fey juga sering menggunakan bahasa Jawa kalau sedang bercengkerama dengan teman-temannya.” Entah kenapa Refald jadi teringat tunangannya.

Ingin sekali Refald segera pergi dari sini untuk menemui wanita yang menjadi pujaan hatinya. Namun, apa daya, ia masih belum bisa keluar dari desa ini begitu saja tanpa kekuatannya. Jika Refald nekat, selamanya para makhluk astral terutama mbak Kunti itu akan terus mengikutinya dan mengganggu semua orang yang ada bersamanya.

“Oh, pantas saja kalimat kayak gitu nggak asing ditelingaku. Apa kau tahu artinya?” tanya Eric mulai kepo. Ia sedikit kagum, di desa terpencil ini, masih ada gadis cantik yang sangat sopan dan lemah lembut, meski gaya Bahasa yang digunakannya sangat medok Jawa.

“Sedikit,” tandas Refald tanpa menoleh pada Eric.

Tunangan Fey itu memerhatikan sang pemilik rumah duduk santai di kursi tepat depan ia duduk. Padahal diluaran sana, sedang heboh masyarakat berbondong-bondong untuk melihat serta mengulas misteri kematian seorang pemuda yang Refald dengar bunuh diri dari lantai atas rumahnya.

“Sebenarnya, Bapak heran. Bagaimana bisa kalian berdua selamat dari desa yang terkenal angker itu? Siapapun yang masuk atau tersesat di desa itu, rata-rata tidak akan kembali dalam keadaan hidup-hidup.” akhirnya, pak Diki langsung masuk ke inti pembicaraan tanpa basa-basi lagi.

“Apa maksud Bapak?” tanya Eric mulai panik.

“Desa itu adalah desa terkutuk! Warga di sini tidak ada yang berani mendekat ataupun lewat di desa itu. Sebab, siapapun yang melewatinya pasti akan tersedot ke dunia lain dimana para manusia yang ada di sana tidak akan bisa keluar dengan mudah dan pastinya akan menjadi salah satu bagian dari penghuni desa angker itu. Sebenarnya. Desa itu sudah sangat lama ditiggalkan. Itulah kenapa saya heran, kalian berdua bisa keluar dari sana dalam keadaan selamat tanpa kurang sedikitpun.” terang pak Diki sehingga membuat mata Erick melotot hampir keluar.

Namun, tidak dengan Refald yang memang sudah tahu sebelumnya bahwa desa aneh itu hanyalah desa fiktif begitupula orang-orang yanga ada didalamnya. Beruntung Refald bisa memprediksi waktu yang tepat untuk kabur sebelum dirinya dan Eric dijadikan salah satu penghuni desa angker itu.

“Justru karena saya merasa aneh berada di tempat itu, makanya saya dan teman saya kabur dari sana di tengah malam buta dari rumah warung seorang bapak-bapak paruh baya.” Refaldpun mulai buka suara dan menatap tajam wajah pria didepannya. “Tapi sepertinya, apa yang Bapak ucapkan itu benar, orang yang pernah masuk ke desa itu memang tidak akan selamat. Dan perlu Bapak tahu, bukan kami saja yang ada di desa angker itu semalam ….” Refald sengaja menggantung kalimatnya.

“Apa maksud, Aden?” tanya pak Diki mulai bingung.

“Pemuda desa yang meninggal itu … adalah pemuda yang kami lihat sedang makan di warung tempat kami berada sebelumnya bersama seorang wanita.” Refald membantu menjelaskan dan sontak pak Diki membelalakkan mata saking terkejutnya.

"Apa?" pak Diki langsung shock.

Eric sendiri sudah hampir pingsan di samping Refald setelah mendengar pembicaraan ini. Semengerikan itukah kondisi mereka malam itu? Makanya Refald cuma diam saja dan waspada? Kini Eric mulai paham semuanya.

Refald memang luar biasa, entah apa yang terjadi pada Eric jika ia tak bersama dengan Refald. Pemuda tampan yang terpilih menjadi pangeran dedemit sejak usianya masih anak-anak dan telah memiliki tunangan. Misteri ini memang belum terpecahkan, meski demikian, Eric lega bisa keluar dari desa itu dengan selamat.

Pyar!

Terdengar dua gelas berisi kopi jatuh dan pecah dilantai. Tumpahan dan pecahan gelas tersebut berserakan dimana-mana dan mengejutkan semua orang. Seorang wanita cantik yang tadi di suruh pak Diki membuat minuman untuk Refald dan Eric itu tampak gemetar ketakutan.

“Nduk, onok opo? Lapo kowe kok ngejer ngunu?” (Nak, ada apa? Kenapa kamu gemetar begitu?) tanya pak Diki menenangkan putrinya.

Wanita cantik itu tak menyahut ucapannya dan lebih fokus melihat Refald. “Den,” ucap gadis yang sedang gemetar itu. “Opo wong wedok iku … jalan ambek wong lanang sing mati bunuh diri iku?” tanyanya dengan mata berkaca-kaca.

“Nona … bisakah kau pakai bahasa Indonesia? Saya tidak paham soalnya,” ujar Eric tak kalah shock dari wanita cantik yang mengajukan pertanyaan pada Refald menggunakan bahasa Jawa.

“Iya,” jawab Refald karena singkat. Sedikit banyak, ia paham bahasa yang juga sering dipakai tunangannya. Ericpun dikacangin.

Mendengar jawaban Refald, gadis itu terhuyung dan terduduk linglung. Wajahnya tampak shock sampai ia sepertinya tidak punya tenaga untuk bangun. Gadis itupun menangis dan semakin membuat bingung orang-orang yang ada disekitarnya termasuk ayahnya sendiri.

“Onok opo Nduk, ngomongo!” (Ada apa, Nak? Katakan!) pinta pak Diki.

“Piye Iki, Pak, wong wedok iku Nina, Pak, ponakan Bapak. Sepupu awakdewe. Nina sampek saiki gak percoyo lek Asrok mati, Pak.” (Bagaimana ini Pak, wanita itu adalah Nina, Pak. Keponakan Bapak, sepupuku sendiri. Nina sampai sekarang masih tidak percaya kalau Asrok meninggal, Pak)

Tangis wanita yang biasa disapa Nana langsung pecah. Rasa lemas itupun merasuki tubuh Pak Diki sehingga pria tersebut tak sanggup berkata-kata lagi.

“Aduh, orang-orang ini ngomong apa sih?” geram, Eric. “Eh, Brays, translitin dong.” Eric menyenggol bahu Refald yang memilih diam seribu bahasa tanpa bicara apa-apa.

BERSAMBUNG

***

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

Sahabat Vivo

Sahabat Vivo

mantap weh ceritanya lumayan lh meski agak nyeleneh😅

2023-12-27

0

Nanikk Tjahya Suryani

Nanikk Tjahya Suryani

GK ngrtiii🤣🤣🤣 pdhl bapakku org Jawa 😂😂😂. klmaan di Cikarang 🤣😅😅

2022-12-25

0

MasWan

MasWan

lho lho... kampung wingit jebule

2022-12-23

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Dua Sejoli
2 BAB 2 Keputusan Refald
3 BAB 3 Misteri Desa Angker
4 BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5 BAB 5 Kabur
6 BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7 BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8 BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9 BAB 9 Saran Refald
10 BAB 10 Tawa Refald
11 BAB 11 Hampir Celaka
12 BAB 12 Pasukan Dedemit
13 BAB 13 Usulan Pak Po
14 BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15 BAB 15 Arahan Raja
16 BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17 BAB 17 Mbak Kun
18 BAB 18 Amukan Refald
19 BAB 19 Kunci
20 BAB 20 Bantuan
21 BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22 BAB 22 Dimulai
23 BAB 23 Serangan Telak
24 BAB 24 Ritual Dimulai
25 BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26 BAB 26 Karma dan Janji
27 BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28 BAB 28 Tantangan
29 BAB 29 Salah Pilih
30 BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31 BAB 31 Dimulai
32 BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33 BAB 33 Refald si Pelindung
34 BAB 34 JENGLOT
35 BAB 35 Lubang Hitam
36 BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37 BAB 37 Eric dan Nana
38 BAB 38 Desa Kuntilanak
39 BAB 39 Rumah Megah
40 BAB 40 Pintu
41 BAB 41 Kasih tak Sampai
42 BAB 42 Peristiwa Kelam
43 BAB 43 Dendam Kuntilanak
44 BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45 BAB 45 Refald vs Fey
46 BAB 46 Cenayang
47 BAB 47 MANTRA
48 BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49 BAB 49 Refald vs Pak Po
50 BAB 50 Kambing Hutan
51 BAB 51 Awal dari Segalanya
52 BAB 52 ARWAH
53 BAB 53 Lapangan Sesat
54 BAB 54 Perlindungan Refald
55 BAB 55 OPLAS
56 BAB 56 Pasangan Suami Istri
57 BAB 57 Galau
58 BAB 58 Takdir yang Dirubah
59 BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60 BAB 60 Malapetaka
61 BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62 BAB 62 Cinta dan Dendam
63 BAB 63 Hawa Jahat
64 BAB 64 Buku yang Terbuka
65 BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66 BAB 66 Marah yang Teredam
67 BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68 BAB 68 Teror Kuyang 2
69 BAB 69 Kompetisi Cinta
70 BAB 70 Wewe Gombel
71 BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72 BAB 72 Jeweran Pak Po
73 BAB 73 Mantra Pak Po punya
74 BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75 BAB 75 Klentang Klenting
76 BAB 76 Raja Mirza Banta
77 BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78 BAB 78 Pingsan
79 BAB 79 Rusaknya Suasana
80 BAB 80 Jebakan
81 BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82 BAB 82 Biksu Tong
83 BAB Undangan
84 BAB 84 Perjalanan
85 BAB 85 Kopi Hitam
86 BAB Perang di Mulai
87 BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88 BAB 88 Informasi dari Pak Po
89 Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90 BAB 90 Obrolan
91 BAB 91 Kabut Tebal
92 BAB 92 Asmedeus John
93 BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94 BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95 BAB 94 Kenangan
96 BAB 95 Selesai
97 BAB 96 Tamu tak Diundang
98 BAB 97 Debat Refald dan Fey
99 BAB 98 Gala
100 BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101 BAB 100 Undangan
102 BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103 BAB 102 Pertunjukan
104 BAB 103 Pesan
105 PENGUMUMAN NOVEL BARU
106 BAB 104 Sandera
107 BAB 105 Mantra
108 BAB 106 Kekuatan Refald
109 BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110 PENGUMUMAN NOVEL BARU
111 PENGUMUMAN NOVEL BARU
112 PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113 PENGUMUMAN NOVEL BARU
114 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 114 Episodes

1
BAB 1 Dua Sejoli
2
BAB 2 Keputusan Refald
3
BAB 3 Misteri Desa Angker
4
BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5
BAB 5 Kabur
6
BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7
BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8
BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9
BAB 9 Saran Refald
10
BAB 10 Tawa Refald
11
BAB 11 Hampir Celaka
12
BAB 12 Pasukan Dedemit
13
BAB 13 Usulan Pak Po
14
BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15
BAB 15 Arahan Raja
16
BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17
BAB 17 Mbak Kun
18
BAB 18 Amukan Refald
19
BAB 19 Kunci
20
BAB 20 Bantuan
21
BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22
BAB 22 Dimulai
23
BAB 23 Serangan Telak
24
BAB 24 Ritual Dimulai
25
BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26
BAB 26 Karma dan Janji
27
BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28
BAB 28 Tantangan
29
BAB 29 Salah Pilih
30
BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31
BAB 31 Dimulai
32
BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33
BAB 33 Refald si Pelindung
34
BAB 34 JENGLOT
35
BAB 35 Lubang Hitam
36
BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37
BAB 37 Eric dan Nana
38
BAB 38 Desa Kuntilanak
39
BAB 39 Rumah Megah
40
BAB 40 Pintu
41
BAB 41 Kasih tak Sampai
42
BAB 42 Peristiwa Kelam
43
BAB 43 Dendam Kuntilanak
44
BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45
BAB 45 Refald vs Fey
46
BAB 46 Cenayang
47
BAB 47 MANTRA
48
BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49
BAB 49 Refald vs Pak Po
50
BAB 50 Kambing Hutan
51
BAB 51 Awal dari Segalanya
52
BAB 52 ARWAH
53
BAB 53 Lapangan Sesat
54
BAB 54 Perlindungan Refald
55
BAB 55 OPLAS
56
BAB 56 Pasangan Suami Istri
57
BAB 57 Galau
58
BAB 58 Takdir yang Dirubah
59
BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60
BAB 60 Malapetaka
61
BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62
BAB 62 Cinta dan Dendam
63
BAB 63 Hawa Jahat
64
BAB 64 Buku yang Terbuka
65
BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66
BAB 66 Marah yang Teredam
67
BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68
BAB 68 Teror Kuyang 2
69
BAB 69 Kompetisi Cinta
70
BAB 70 Wewe Gombel
71
BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72
BAB 72 Jeweran Pak Po
73
BAB 73 Mantra Pak Po punya
74
BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75
BAB 75 Klentang Klenting
76
BAB 76 Raja Mirza Banta
77
BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78
BAB 78 Pingsan
79
BAB 79 Rusaknya Suasana
80
BAB 80 Jebakan
81
BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82
BAB 82 Biksu Tong
83
BAB Undangan
84
BAB 84 Perjalanan
85
BAB 85 Kopi Hitam
86
BAB Perang di Mulai
87
BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88
BAB 88 Informasi dari Pak Po
89
Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90
BAB 90 Obrolan
91
BAB 91 Kabut Tebal
92
BAB 92 Asmedeus John
93
BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94
BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95
BAB 94 Kenangan
96
BAB 95 Selesai
97
BAB 96 Tamu tak Diundang
98
BAB 97 Debat Refald dan Fey
99
BAB 98 Gala
100
BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101
BAB 100 Undangan
102
BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103
BAB 102 Pertunjukan
104
BAB 103 Pesan
105
PENGUMUMAN NOVEL BARU
106
BAB 104 Sandera
107
BAB 105 Mantra
108
BAB 106 Kekuatan Refald
109
BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110
PENGUMUMAN NOVEL BARU
111
PENGUMUMAN NOVEL BARU
112
PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113
PENGUMUMAN NOVEL BARU
114
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!