Karena kekuatan Refald sudah kembali, maka ia tak perlu bantuan pasukannya untuk menaiki tebing tinggi menjulang dihadapannya. Dengan gerakan gesit, Refald melompat naik ke atas seolah terbang bagai Superman. Sesekali Refald menginjakkan kakinya di dinding tebing sebagai tumpuan untuk menambah kecepatannya saat melompat ke atas.
Ada senyum kebahagiaan di wajah Refald ketika ia mendaki tebing dengan cara melompat terbang layaknya seorang vampir. Pasti Fey akan sangat shock bila gadis cantik itu tahu tunangannya punya kekuatan sama seperti idolanya si Edward. Tiba-tiba terlintas di benaknya untuk mengajak Fey berlari sambil melayang terbang seperti yang dilakukan Refald sekarang.
“Tunggulah sebentar lagi Honey, aku akan datang dan menunjukkan padamu siapa aku sebenarnya. Saat itu tiba, kisah cinta indah kita akan segera dimulai,” gumam Refald mulai melompat dari batu tebing satu, ke batu tebing lainnya.
“Cieee … yang lagi bahagia karena habis bertemu kakek mertua,” goda pak Po tiba-tiba. Entah darimana hantu pocong tampan itu muncul dan mulai mengganggu suasana hati Refald yang sedang berbunga-bunga.
“Diam kau pak Po! Atau kusumpal mulutmu dengan batu! Jangan harap aku melupakan hukuman untukmu!” cetus Refald kembali bermuka masam. Ia semakin meningkatkan kecepatannya memanjat tebing yang ternyata lumayan tinggi juga.
“Makanya itu Pangeran, segeralah menikah supaya saya mendapat hukuman menjadi manusia.” Pak Po terkekeh, cuma dia satu-satunya demit yang berani juliid pada pangerannya.
Pak Po pun menyusul Refald dan keduanya kini dalam posisi sejajar. Bedanya, Refald tak benar-benar terbang. Tunangan Fey melakukan aksi Repling layaknya orang panjat tebing dengan kecepatan tinggi tanpa pengaman apapun. Sedangkan pak Po sih enak, karena dirinya termasuk salah satu sosok makhluk astral tak kasat mata, ia tinggal melayang-layang di udara.
Tiba-tiba saja, Refald berhenti memanjat tebing dan bergelantungan pada salah satu batu yang menempel tepat di atas kepalanya. Pak Po pun ikut berhenti melayang karena penasaran, apa yang membuat pangerannya berhenti bergerak.
“Ada apa, Pangeran?” tanya pak Po.
Setelah mengamati sekeliling tebing, Refald menatap pak Po.“Kau belum memberitahuku rencana apa yang membuat Fey bersedia menikah denganku?”
Refald penasaran, siapa sih yang tidak ingin menikah? Apalagi Refald begitu mencintai tunangannya dan ingin memiliki Fey seutuhnya.
“Tapi … Anda harus janji dulu, tidak akan marah setelah mendengar cara saya.” Pak Po berjaga-jaga supaya jika ia salah bicara, Refald tidak menghukumnya ataupun menendangnya ke atas langit-langit seperti yang biasa Refald lakukan bila ia kesal dengan pak Po.
“Aku tidak yakin.” Refald memicingkan mata menatap curiga pak Po. “Terlihat jelas diwajahmu kalau isi kepalamu itu selalu bikin orang gagal ginjal. Sudahlah lupakan saja, daripada aku kehilangan kekuatan lagi, lebih baik kau tak perlu mengutarakan cara kongsletmu padaku.” Refald mulai melanjutkan memanjat tebing dan meninggalkan pak Po.
“Buatlah anak dengan putri Fey Pangeran, kalian berdua sudah cukup usia untuk menghasilkan anak!” cetus pak Po begitu saja spontan dan tanpa ekspresi.
Ucapan pak Po seketika membuat Refald tersedak sampai ia melepaskan pegangannya pada batu yang menjadi satu-satunya tumpuannya. Alhasil, Refald terjatuh dari tebing saking kagetnya mendengar pak Po mengatakan kalimat yang sama sekali tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
“Pangeran!” seru pak Po ikut melesat turun begitu melihat tubuh Refald terjun bebas ke bawah.
Untunglah kekuatan Refald sudah kembali sehingga refleks tubuhnya mengontrol diri sendiri dengan kekuatannya meski tanpa diperintah oleh otak bawah sadar Refald. Kaki tunangan Fey itu mendarat mulus di atas rerumputan hutan. Refald berdiri tegap tapi wajahnya tegang. Ia juga tidak mengalami luka sedikitpun.
Secara logika memang tidak masuk akal, tidak ada manusia normal manapun di dunia ini baik-baik saja setelah jatuh dari ketinggian, kecuali Refald pastinya. Sayangnya, wajah Refald menjadi pucat pasi. Bukan karena ia hampir saja kehilangan nyawa, melainkan usulan pak Po yang sukses membuatnya mengalami diabetes akut.
“Pangeran, syukurlah Anda tidak apa-apa. Bagaimana usul saya Pangeran? Bagus kan? Saya tahu kalau saya ini sebenarnya jenius banget, makanya Anda sangat terkejut. Saya yakin, tuan putri Fey tidak akan menolak menikah dengan Anda begitu kalian berdua punya anak.” Pak Po tertawa sendiri membayangkan pangeran dan istrinya menggendong bayi mungil menggemaskan.
Refald terdiam dan sengaja tak ingin menanggapi ocehan pak Po. Kedua tangannya mengepal kuat dan ia menggigit bibirnya sendiri menahan segala amarah yang ia tahan sekuat tenaga agar jangan sampai terhempas keluar. Perlahan, Refald menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya supaya ia kembali merasa tenang.
“Pak Po.” Refald berusaha tersenyum semanis mungkin dan menyembunyikan kemarahannya.
“Iya Pangeran … keluarkan perintah Anda sekarang, saya akan menyiapkan tempat terindah untuk kalian berdua supaya bisa berenak-enak dan menciptakan anak.” Pak Po menundukkan kepalanya dengan segala hormat pada Refald.
“Itu … dibelakangmu ... a-ada wanita cantik dan seksi!” seru Refald sambil menunjuk arah belakang punggung pak Po.
Tanpa curiga, pak Po menoleh ke belakang mengikuti arah petunjuk Refald. Namun, ia tak melihat siapapun di sana.
“Mana? Tidak ada siapa-siapa Pangeran. Mungkin Anda salah lihat …” pak Po kembali menatap Refald
Baru juga ia memutar kepalanya, tanpa dinyana-nyana, sebuah bogem mentah mendarat mulus di wajah pak Po sehingga kepala pak Po langsung jatuh melubangi tanah dengan posisi kaki ada di atas dan kepala di bawah tertimbun tanah.
Buk!
Pukulan Refald begitu keras. Ia benar-benar memberikan hadiah bogem mentah pada wajah pak Po sehingga pasukan dedemit yang bloon itu tak dapat bergerak.
“Dasar bengek kau, pak Po! Bagaimana bisa kau mengusulkan usulan menyesatkan seperti itu padaku? Kau pikir aku adalah pangeran bejaat tak tahu adat? Meskipun Fey adalah tunanganku, aku masih belum boleh menyentuhnya apalagi sampai buat anak dengannya. Lagipula, sekolah kami saja belum lulus, bagaimana kau menyuruhku melakukan hubungan terlarang pada wanita yang kucintai? Jangan bicara lagi denganku atau aku akan benar-benar memenggal kepalamu! Dasar!” Refald meninggalkan pak Po yang kepalanya tertancap di tanah hingga separuh badan.
Yang lebih lucu lagi adalah … kaki pak Po tegak lurus dan tak bisa digerakkan. Pak Po tak bisa lagi bicara karena kepalanya tertanam di bawah tanah dan ditertawai olah makhluk-makhluk kecil yang hidupnya di tanah seperti cacing dan binatang-binatang kecil lainnya.
Rupanya, Refald kalau sedang kesal ngeri juga. Saking kuatnya Refald ia sampai bisa membuat hantu pocong paling menakutkan di negara Indonesia ini tak bisa berkutik dibuatnya.
Sesampainya di atas tebing, tepatnya di pinggir jalan raya tempat para polisi dan Eric berada, Refald langsung disambut oleh Eric yang tampak cemas karena sahabatnya menghilang secara tiba-tiba.
“Brays, kau dari mana saja? Aku khawatir padamu? Bagaimana kau bisa datang dari arah sana?” tanya Eric mulai memberondong pertanyaan pada Refald.
“Nanti saja kujelaskan. Ayo kita temui Fey, sekarang!” tandas Refald tanpa ragu. Sepertinya, ia masih kesal dengan ulah pak Po barusan.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
kagome
🤣🤣🤣🤣🤣
2023-11-09
0
Isma Ismawati
Cekikikan aku, bayangan kepala pak Po di bawah tanah, kaki tegak lurus 😅. Aku baru hadir 😍
2023-09-22
0
MasWan
hadeuh... dasar pocong songong
2022-12-23
0