Teror Di Desa Angker

Teror Di Desa Angker

BAB 1 Dua Sejoli

Hari itu, tepat di malam jumat kliwon, tampak sepasang muda mudi baru saja keluar dari sebuah rumah angker yang sudah lama tak di huni lagi oleh pemiliknya. Bahkan sang pemilik rumah mungkin lupa kalau masih punya bangunan berlantai dua di sebuah desa terpencil. Dari luar, sebenarnya bangunan rumah itu bagus dan megah. Hanya saja tak terurus sehingga terkesan angker apalagi letaknya ada di desa lumayan jauh dari kota.

Dikatakan terpencil, lokasi desanya ada di lereng gunung yang juga di kenal sebagai gunung keramat, di mana masyarakat atau penduduk desa di sana menjunjung tinggi adat istiadat dan kepercayaan turun temurun dari nenek moyang mereka. Bahkan tak sedikit dari masyarakat di desa ini sangat mempercayai mitos dan takhayul.

Meski desanya sangat jauh dari perkotaan, listrik dan internet sudah ada di desa ini. Namun, tetap saja, penduduknya masih sering melakukan banyak ritual desa sesuai dengan aturan yang ada dalam momen-momen tertentu. Seperti sesajen yang sengaja diletakkan di gapura depan tepat di pintu masuk desa, di depan makam keramat atau di tempat-tempat tertentu yang mereka percayai sebagai tempat penunggu dan penjaga desa terpencil ini dari hal-hal buruk. Di zaman modern seperti sekarang, hal semacam itu harusnya sudah tidak ada lagi. Namun nyatanya, tetap masih ada.

Entah apa yang merasuki kedua pemuda dan pemudi desa itu sehingga mereka berdua nekat datang ke rumah tak berpenghuni, tak terurus, dan terkesan sangat angker. Sungguh, nyali mereka berdua benar-benar besar dan patut diacungi jempol mengalahkan para orang-orang yang suka ikut uji nyali.

Raut wajah sang pemuda tampak begitu bahagia ketika ia dan kekasihnya keluar dari rumah angker tersebut. Berbeda dengan si wanita, meski ia dipeluk mesra oleh sang kekasih, raut wajahnya tetap terlihat pucat dan ketakutan. Bahkan tubuhnya gemetar tanpa sebab.

“Kok wajah kamu pucat pasi gitu sih, Nina sayang … senyum dong. Jangan grogi gitu. Aku puas banget loh malam ini,” ujar si pemuda desa yang bernama Asrok sambil memamerkan senyum kepuasannya. Ia menggandeng tangan Nina dan membantunya naik ke atas boncengan motornya.

“Aku takut, Asrok …,” ucap Nina masih gemetar ketakutan dan mencoba mengeratkan pegangan tangannya diperut kekasihnya.

“Kamu jangan takut Sayang, sudah kubilang, aku bakal bertanggung jawab. Pegangan yang erat, ya … kita makan di warung mbah Datuk dulu supaya kamu nggak gemetar lagi. Habis main sama kamu … aku jadi sangat lapar.” Asrok mulai menyalakan mesin motornya dan melesat kencang meninggalkan rumah angker tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Sang kekasih diam saja dan tak menyahut ajakan Asrok karena sejak tadi, bulu kuduk Nina terus saja merinding disko seolah merasakan ada sesuatu yang mengikutinya. Hanya saja, Nina tidak bisa melihat siapakah sosok yang kini tengah berdiri tegak di belakangnya sambil menatapnya dengan tatapan tajam penuh bara api kebencian. Sosok tersebut berwarna putih bersih, berambut panjang, tapi memiliki kilatan mata merah menyala terang. Siapapun yang bisa melihat makhluk mengerikan ini, pasti bakal pingsan.

Kedua pasangan kekasih itu baru saja melakukan hubungan terlarang layaknya pasangan suami istri di rumah angker yang menjadi rumah makhluk berbaju putih dengan nama beken ‘kuntilanak’. Asrok dan Nina benar-benar bertindak nekat hanya karena mereka berdua dikuasai oleh hawa nafsu sesaat tanpa berpikir panjang bahwa tindakan mereka itu telah mengundang mala petaka bagi diri mereka sendiri.

Baik Asrok ataupun Nina sama-sama tidak tahu, kalau ada sosok makhluk astral tak kasat mata melayang terbang mengikuti mereka berdua kemanapun mereka pergi. Hanya orang-orang istimewa atau orang yang diberkahi dengan indra ke-6 saja yang bisa melihat, kalau makhluk dari dunia lain tersebut sedang menempel erat dipunggung wanita bernama Nina.

Seperti dua pemuda tampan ala bule blasteran pendatang baru yang duduk di sudut warung tempat Asrok dan Nina memilih untuk makan bersama. Mereka berdua langsung terkejut karena bisa melihat jelas makhluk halus menempel di punggung Nina.

Dua pemuda tampan tersebut bernama Erick dan Refald. Mereka tak sengaja melewati desa angker ini karena mobil jeep canvas yang mereka tumpangi tiba-tiba saja mogok di tengah jalan. Sebenarnya mereka berdua mau ke Bandara setelah dari desa sebelah, tapi sepertinya mereka sedang apes sehingga terjebak di desa yang terkenal angker ini. Mau tidak mau, kedua pria tampan tersebut menunggu pegawai bengkel untuk memperbaiki mobil mereka.

Karena ini di pedesaan dan hari sudah malam, mereka berdua di suruh menunggu karena pegawai bengkel yang mereka panggil sedang dalam perjalanan ke desa terpencil ini. Entah kapan pegawai itu sampai, baik Erick ataupun Refald sama-sama tidak tahu dan tidak bisa memprediksikan.

Kedatangan pasangan dua sejoli itu langsung menarik perhatian Refald karena ia bisa melihat hal mengerikan mengikuti Asrok dan Nina tanpa pasangan itu sadari. Bahkan mata Refald langsung beradu pandang dengan makhluk astral bermata merah menyala terang itu. Makhluk tersebut seolah mengenal baik siapa Refald dan memintanya untuk tak ikut campur urusannya atau ia juga akan mengganggu kehidupan Refald dan orang-orang terdekatnya kalau sampai Refald coba-coba mencampuri urusannya.

“Brays, kau lihat itu?” tanya Erick memalingkan wajahnya karena ngeri sendiri. Ia bahkan ingin muntah tapi sengaja ia tahan dengan memandang ke arah lain.

Eric si sahabat dekat Refald memang punya indra ke-6. Itulah alasan kenapa Eric bisa berteman baik dengan Refald yang juga memiliki kekuatan istimewa dan tidak dimiliki oleh siapapun di dunia ini.

“Jangan lihat matanya, kau bisa terluka,” jawab Refald sambil meminum whitecoffee-nya dengan santai seolah tak melihat apa-apa sama seperti para pengunjung warung lainnya.

“Apa … kekuatanmu sudah kembali?” tanya Eric.

“Belum, kalau kekuatanku kembali, tidak mungkin mobil kita mogok di desa angker ini. Kau pura-pura saja tidak lihat apapun yang ada di sini. Bersikaplah normal, jika tidak … kau juga bisa dalam bahaya.” Refald memberi peringatan, ia sudah tak menatap sosok berbaju putih melayang tinggi di atas tubuh Nina. Remaja tampan itu terkesan cuek dan fokus pada layar ponselnya seolah memantau seseorang.

Siapa lagi yang Refald pantau kalau bukan Fey sang kekasih hati. Wanita yang merupakan tunangan Refald itu sedang menangis sedih di depan vila rumahnya karena Refald sengaja meninggalkan wanita pujaan hatinya tanpa pamit hari ini. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Fey saat ini. Di depan vilanya memang ada cctv yang sengaja Refald pasang. Ia agak terkejut karena wanita yang ia cinta, datang mencarinya ke vila setelah pertengkaran kecil mereka sebelumnya.

Tiba-tiba saja, makhluk mengerikan muncul dilayar ponsel dan memenuhi gambar di gawai Refald. Kalau orang lain, pasti sudah kaget bukan kepalang atau bahkan bisa melompat-lompat saking takut dan terkejutnya begitu melihat sosok menakutkan muncul di dalam layar ponsel secara tak terduga apalagi dengan menampakkan wajah paling mengerikan yang pernah ada di dunia.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

suci

suci

semangat buk titin

2024-01-07

1

Fitry yenii

Fitry yenii

sasasasa

2023-10-24

0

Aya Vivemyangel

Aya Vivemyangel

Namay ,,,,,

2023-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Dua Sejoli
2 BAB 2 Keputusan Refald
3 BAB 3 Misteri Desa Angker
4 BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5 BAB 5 Kabur
6 BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7 BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8 BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9 BAB 9 Saran Refald
10 BAB 10 Tawa Refald
11 BAB 11 Hampir Celaka
12 BAB 12 Pasukan Dedemit
13 BAB 13 Usulan Pak Po
14 BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15 BAB 15 Arahan Raja
16 BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17 BAB 17 Mbak Kun
18 BAB 18 Amukan Refald
19 BAB 19 Kunci
20 BAB 20 Bantuan
21 BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22 BAB 22 Dimulai
23 BAB 23 Serangan Telak
24 BAB 24 Ritual Dimulai
25 BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26 BAB 26 Karma dan Janji
27 BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28 BAB 28 Tantangan
29 BAB 29 Salah Pilih
30 BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31 BAB 31 Dimulai
32 BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33 BAB 33 Refald si Pelindung
34 BAB 34 JENGLOT
35 BAB 35 Lubang Hitam
36 BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37 BAB 37 Eric dan Nana
38 BAB 38 Desa Kuntilanak
39 BAB 39 Rumah Megah
40 BAB 40 Pintu
41 BAB 41 Kasih tak Sampai
42 BAB 42 Peristiwa Kelam
43 BAB 43 Dendam Kuntilanak
44 BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45 BAB 45 Refald vs Fey
46 BAB 46 Cenayang
47 BAB 47 MANTRA
48 BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49 BAB 49 Refald vs Pak Po
50 BAB 50 Kambing Hutan
51 BAB 51 Awal dari Segalanya
52 BAB 52 ARWAH
53 BAB 53 Lapangan Sesat
54 BAB 54 Perlindungan Refald
55 BAB 55 OPLAS
56 BAB 56 Pasangan Suami Istri
57 BAB 57 Galau
58 BAB 58 Takdir yang Dirubah
59 BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60 BAB 60 Malapetaka
61 BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62 BAB 62 Cinta dan Dendam
63 BAB 63 Hawa Jahat
64 BAB 64 Buku yang Terbuka
65 BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66 BAB 66 Marah yang Teredam
67 BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68 BAB 68 Teror Kuyang 2
69 BAB 69 Kompetisi Cinta
70 BAB 70 Wewe Gombel
71 BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72 BAB 72 Jeweran Pak Po
73 BAB 73 Mantra Pak Po punya
74 BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75 BAB 75 Klentang Klenting
76 BAB 76 Raja Mirza Banta
77 BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78 BAB 78 Pingsan
79 BAB 79 Rusaknya Suasana
80 BAB 80 Jebakan
81 BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82 BAB 82 Biksu Tong
83 BAB Undangan
84 BAB 84 Perjalanan
85 BAB 85 Kopi Hitam
86 BAB Perang di Mulai
87 BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88 BAB 88 Informasi dari Pak Po
89 Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90 BAB 90 Obrolan
91 BAB 91 Kabut Tebal
92 BAB 92 Asmedeus John
93 BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94 BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95 BAB 94 Kenangan
96 BAB 95 Selesai
97 BAB 96 Tamu tak Diundang
98 BAB 97 Debat Refald dan Fey
99 BAB 98 Gala
100 BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101 BAB 100 Undangan
102 BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103 BAB 102 Pertunjukan
104 BAB 103 Pesan
105 PENGUMUMAN NOVEL BARU
106 BAB 104 Sandera
107 BAB 105 Mantra
108 BAB 106 Kekuatan Refald
109 BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110 PENGUMUMAN NOVEL BARU
111 PENGUMUMAN NOVEL BARU
112 PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113 PENGUMUMAN NOVEL BARU
114 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 114 Episodes

1
BAB 1 Dua Sejoli
2
BAB 2 Keputusan Refald
3
BAB 3 Misteri Desa Angker
4
BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5
BAB 5 Kabur
6
BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7
BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8
BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9
BAB 9 Saran Refald
10
BAB 10 Tawa Refald
11
BAB 11 Hampir Celaka
12
BAB 12 Pasukan Dedemit
13
BAB 13 Usulan Pak Po
14
BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15
BAB 15 Arahan Raja
16
BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17
BAB 17 Mbak Kun
18
BAB 18 Amukan Refald
19
BAB 19 Kunci
20
BAB 20 Bantuan
21
BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22
BAB 22 Dimulai
23
BAB 23 Serangan Telak
24
BAB 24 Ritual Dimulai
25
BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26
BAB 26 Karma dan Janji
27
BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28
BAB 28 Tantangan
29
BAB 29 Salah Pilih
30
BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31
BAB 31 Dimulai
32
BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33
BAB 33 Refald si Pelindung
34
BAB 34 JENGLOT
35
BAB 35 Lubang Hitam
36
BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37
BAB 37 Eric dan Nana
38
BAB 38 Desa Kuntilanak
39
BAB 39 Rumah Megah
40
BAB 40 Pintu
41
BAB 41 Kasih tak Sampai
42
BAB 42 Peristiwa Kelam
43
BAB 43 Dendam Kuntilanak
44
BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45
BAB 45 Refald vs Fey
46
BAB 46 Cenayang
47
BAB 47 MANTRA
48
BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49
BAB 49 Refald vs Pak Po
50
BAB 50 Kambing Hutan
51
BAB 51 Awal dari Segalanya
52
BAB 52 ARWAH
53
BAB 53 Lapangan Sesat
54
BAB 54 Perlindungan Refald
55
BAB 55 OPLAS
56
BAB 56 Pasangan Suami Istri
57
BAB 57 Galau
58
BAB 58 Takdir yang Dirubah
59
BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60
BAB 60 Malapetaka
61
BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62
BAB 62 Cinta dan Dendam
63
BAB 63 Hawa Jahat
64
BAB 64 Buku yang Terbuka
65
BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66
BAB 66 Marah yang Teredam
67
BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68
BAB 68 Teror Kuyang 2
69
BAB 69 Kompetisi Cinta
70
BAB 70 Wewe Gombel
71
BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72
BAB 72 Jeweran Pak Po
73
BAB 73 Mantra Pak Po punya
74
BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75
BAB 75 Klentang Klenting
76
BAB 76 Raja Mirza Banta
77
BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78
BAB 78 Pingsan
79
BAB 79 Rusaknya Suasana
80
BAB 80 Jebakan
81
BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82
BAB 82 Biksu Tong
83
BAB Undangan
84
BAB 84 Perjalanan
85
BAB 85 Kopi Hitam
86
BAB Perang di Mulai
87
BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88
BAB 88 Informasi dari Pak Po
89
Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90
BAB 90 Obrolan
91
BAB 91 Kabut Tebal
92
BAB 92 Asmedeus John
93
BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94
BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95
BAB 94 Kenangan
96
BAB 95 Selesai
97
BAB 96 Tamu tak Diundang
98
BAB 97 Debat Refald dan Fey
99
BAB 98 Gala
100
BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101
BAB 100 Undangan
102
BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103
BAB 102 Pertunjukan
104
BAB 103 Pesan
105
PENGUMUMAN NOVEL BARU
106
BAB 104 Sandera
107
BAB 105 Mantra
108
BAB 106 Kekuatan Refald
109
BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110
PENGUMUMAN NOVEL BARU
111
PENGUMUMAN NOVEL BARU
112
PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113
PENGUMUMAN NOVEL BARU
114
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!