BAB 17 Mbak Kun

Eric bingung, Refald yang ia cemaskan tiba-tiba saja mengajaknya pulang untuk menemui Fey, tunangan Refald. Ini diluar rencana sebenarnya, tapi kejadian di desa ini membuat mereka harus mengubah haluan. Polisi masih sibuk mengatasi mobil ambulance yang terbakar, mereka juga tidak bisa melanjutkan perjalanan karena entah mengapa, seluruh ban mobil yang mereka tumpangi kempes tanpa sebab.

Iya kalau cuma satu ban saja yang bermasalah, lah ini semua ban mobil, satupun tidak ada yang utuh. Bantuan yang mereka minta juga belum datang hingga sekarang. Para polisi itu khawatir akan bermalam di sini kerena mereka tidak bisa pergi meninggalkan desa ataupun kembali sampai bantuan yang mereka panggil datang kemari menjemput mereka.

“Kita tidak bisa pergi meninggalkan mereka semua di sini Refald. Sejak tadi para hantu-hantu yang ada di sini mengamati kami. Mereka seolah ketakutan dan juga cemas. Apa yang terjadi? Jelaskan padaku? Kau menyembunyikan sesuatu dariku? Iya kan?” tanya Eric.

Refald menghela napas dan sepertinya ia memang tak bisa menutupi apapun dari Eric. Refald menatap tajam wajah sahabatnya dan memberitahu segalanya.

“Eric, dengarkan aku ….” Refald mulai menceritakan semua hal yang ia alami selama berada di dasar jurang tanpa ada yang ia sembunyikan termasuk pertemuannya dengan kakek Fey serta solusi yang ia berikan untuk mengatasi semua masalah yang ada di desa ini.

Awalnya, Eric sangat terkejut bukan kepalang mendengar bahwa incaran utama kunti merah itu adalah dirinya. Yang membuat Eric semakin shock lagi adalah masa lalu kakek buyutnya yang ternyata pernah berbuat sekeji itu pada seorang wanita. Kini, ia tahu kenapa ia diberkahi penglihatan sama seperti yang dimiliki Refald meskipun ia bukanlah manusia istimewa seperti sahabat dekatnya. Hal itu supaya ia bisa melihat semua ini melalui makhluk-makhluk astral tak kasat mata.

Air mata Eric jatuh, kedua tangannya menggenggam erat dan merutuki tindakan keji kakek buyutnya sehingga menyebabkan mala petaka dimana-mana. Dendam kunti itu sudah tersimpan selama puluhan bahkan ratusan tahun lamanya. Jangankan kunti yang menjadi korban kebengisan kakek buyut Eric, Eric sendiri juga malu karena ia merupakan salah satu keturunannya.

Pria bule itu terduduk lemah di depan Refald membayangkan betapa hancur dan terlukanya wanita-wanita yang menjadi korban kekejaman kakeknya. Namun sepertinya ini sudah menjadi takdir Eric. Hidup dan mati sudah ada yang menentukan, Ericpun tak bisa lari ataupun menghindar dari dendam dan kebencian si kunti merah.

Seandainya Eric bisa memilih, sungguh ia tak ingin terlahir dari keluarga yang membuat hidupnya harus menanggung beban dosa dari perbuatan buruk kakek buyutnya. Eric benar-benar merutuk kakeknya sendiri. Selama ini, ia menentang dan memerangi aksi kekerasan dalam bentuk apapun terhadap wanita.

Bahkan Eric tak segan berkelahi dan menghajar orang-orang yang suka merendahkan harkat serta martabat seorang wanita dimanapun Eric berada. Padahal, ia adalah bule di mana lingkungan tempat ia tinggal, menganut sistem liberal. Namun, Eric sungguh tidak menyangka, ternyata kakek buyutnya malah memiliki masa lalu suram dimana perbuatannya tak bisa dimaafkan oleh Eric sendiri.

"Sepertinya, aku menang pantas mati.Sevab itulah kita terjebak di sini," gumam Eric sedih.

“Ini semua bukan salahmu, Brays. Kunti itu memang mengincarmu karena kau adalah keturunan terakhir dari pria yang dulu pernah menyakitinya. Kau bisa memutus mata rantai dendam dan kebencian itu dengan melakukan apa yang diminta almarhum kakek Fey. Untuk melakukan semua itu, kita harus menyiapkan segala hal yang dibutuhkan di kota. Kita akan pergi sekarang, tapi akan kembali lagi kemari menjelang petang. Malam ini … kita berdua harus mengunci semua hantu yang ada di desa itu termasuk kunti merah dan kawan-kawannya agar tak meneror manusia lagi.”

“Tapi … bagaimana caranya, Brays? Kita tidak bisa pergi dari sini? Jika jalan kaki, itu lumayan jauh. Belum sampai kota mungkin kita berdua sudah tinggal nama. Aku sih tidak masalah jika memang takdir hidupku hanya selesai sampai di sini. Tapi kau … kau punya kekasih hati yang sekarang gelisah menanti kedatanganmu kembali. Apa yang akan terjadi pada Fey bila ia tahu kalau kau telah pergi meningalkan dia selamanya? Tidak Refald, aku tak ingin melibatkanmu dalam masalahku. Pergilah! Aku akan tetap di sini menebus semua dosa yang dilakukan kakek buyutku.”

“Kau jangan lebay, Brays. Tak perlu kendaraan untuk bisa ke kota! Lagian siapa yang bilang aku mau mati bersamamu di sini? Umurku dan umurmu itu masih panjang, bukankah itu yang selalu dikatakan ibumu setiap kali kita bertengkar? Ucapan seorang ibu adalah doa, Brays. Tanpa sadar, ibumu telah mendoakan kita selalu selamat dalam keadaan apapun meski kita berhadapan dengan kematian. Kita sudah sering bertaruh nyawa sebelumnya, dan kau tetap kuat berada disisiku, kenapa sekarang nyalimu ciut, ha? Mana Eric yang kukenal? Ini bukanlah kau,” ledek Refald. Tujuannya adalah membuat sahabatnya ini menghadapi apa yang menjadi takdirnya.

Refald membuktikan ucapannya dan langsung memegang tangan Eric. "Selama aku masih hidup, Takkan ada yang bisa menyakiti orang-orang yang kukasihi." Seketika Refald menarik tangan Eric dan melesat cepat bagai angin.

Awalnya pria bule itu terkejut, tapi kemudian ia langsung paham bahwa kekuatan Refald sudah kembali. Artinya, memang tak butuh kendaraan untuk bisa sampai di kota dalam kurun waktu relatif singkat sesingkat-singkatnya.

Bila kekuatan tunangan Fey itu kembali, tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Eric tersenyum lega karena ia kira kekuatan Refald tidak kembali dalam jangka waktu lama, tapi dugaannya salah besar. Pantas Refald tenang-tenang saja saat ia mengatakan kalau mereka berdua bisa mati sia-sia di desa angker ini.

Kurang dari 5 menit, Refald sudah sampai di pasar tradisional. Di pasar ini, dua pemuda itu bisa mendapatkan semua hal yang mereka butuhkan untuk menidurkan hantu teror desa angker. Mereka berdua sibuk berbelanja membeli kebutuhan yang diperlukan untuk dibawa ke desa.

Sejenak, keduanya melupakan masalah yang ada. Refald dan Eric juga sempat makan siang di sebuah warung pinggir jalan yang kebetulan, ada seseorang yang menjadi target incaran Refald. Pangeran dedemit itu sengaja memilih warung ini karena ia tahu, di seberang jalan sana ada wanita yang sangat ia rindukan, sedang asyik berkumpul dengan teman-temannya sambil menikmati makan siang bersama. Wanita itu … siapa lagi kalau bukan Fey.

Mata Refald tak pernah lepas dari gerak-gerik Fey yang tetap berusaha tersenyum dan tertawa lepas dengan ketiga sahabat dekatnya meski dalam hati, Fey masih merasa sedih karena ia mengira Refald telah meninggalkan dirinya untuk selamanya. Padahal, kekasih hati Fey itu kini ada di seberang jalan dan sedang menatap tajam kearahnya.

“Anda kembali, Pangeran!” bisik sosok berbaju putih bersih yang tiba-tiba berdiri di belakang Refald.

Eric langsung terjungkal ke belakang dari kursi duduknya begitu melihat siapakah sosok berbaju putih yang ada di belakang punggung sahabatnya. Seketika wajah Eric menjadi tegang dan keringat dingin mulai bercucuran.

“Anda kenapa tuan Eric, ini bukan pertama kalinya, Anda melihat saya?” tanya sosok berbaju putih yang tak lain dan tak bukan adalah mbak Kun, salah satu pasukan dedemit Refald. Tugasnya adalah mengawal Fey kemana-mana tanpa sepengetahuan Fey tentunya.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

MasWan

MasWan

erick kyk nya trauma ama kun kun nih 😂😂🙈🙊

2022-12-23

0

Teh Yen

Teh Yen

Eric knp kaget gt bukanya udah biasa yah liat makhluk astral yg tiba" datang

2022-09-23

1

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

tenang aja eric , mbak kun kun ga bakalan gigit kok🤭

2022-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Dua Sejoli
2 BAB 2 Keputusan Refald
3 BAB 3 Misteri Desa Angker
4 BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5 BAB 5 Kabur
6 BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7 BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8 BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9 BAB 9 Saran Refald
10 BAB 10 Tawa Refald
11 BAB 11 Hampir Celaka
12 BAB 12 Pasukan Dedemit
13 BAB 13 Usulan Pak Po
14 BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15 BAB 15 Arahan Raja
16 BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17 BAB 17 Mbak Kun
18 BAB 18 Amukan Refald
19 BAB 19 Kunci
20 BAB 20 Bantuan
21 BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22 BAB 22 Dimulai
23 BAB 23 Serangan Telak
24 BAB 24 Ritual Dimulai
25 BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26 BAB 26 Karma dan Janji
27 BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28 BAB 28 Tantangan
29 BAB 29 Salah Pilih
30 BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31 BAB 31 Dimulai
32 BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33 BAB 33 Refald si Pelindung
34 BAB 34 JENGLOT
35 BAB 35 Lubang Hitam
36 BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37 BAB 37 Eric dan Nana
38 BAB 38 Desa Kuntilanak
39 BAB 39 Rumah Megah
40 BAB 40 Pintu
41 BAB 41 Kasih tak Sampai
42 BAB 42 Peristiwa Kelam
43 BAB 43 Dendam Kuntilanak
44 BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45 BAB 45 Refald vs Fey
46 BAB 46 Cenayang
47 BAB 47 MANTRA
48 BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49 BAB 49 Refald vs Pak Po
50 BAB 50 Kambing Hutan
51 BAB 51 Awal dari Segalanya
52 BAB 52 ARWAH
53 BAB 53 Lapangan Sesat
54 BAB 54 Perlindungan Refald
55 BAB 55 OPLAS
56 BAB 56 Pasangan Suami Istri
57 BAB 57 Galau
58 BAB 58 Takdir yang Dirubah
59 BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60 BAB 60 Malapetaka
61 BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62 BAB 62 Cinta dan Dendam
63 BAB 63 Hawa Jahat
64 BAB 64 Buku yang Terbuka
65 BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66 BAB 66 Marah yang Teredam
67 BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68 BAB 68 Teror Kuyang 2
69 BAB 69 Kompetisi Cinta
70 BAB 70 Wewe Gombel
71 BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72 BAB 72 Jeweran Pak Po
73 BAB 73 Mantra Pak Po punya
74 BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75 BAB 75 Klentang Klenting
76 BAB 76 Raja Mirza Banta
77 BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78 BAB 78 Pingsan
79 BAB 79 Rusaknya Suasana
80 BAB 80 Jebakan
81 BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82 BAB 82 Biksu Tong
83 BAB Undangan
84 BAB 84 Perjalanan
85 BAB 85 Kopi Hitam
86 BAB Perang di Mulai
87 BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88 BAB 88 Informasi dari Pak Po
89 Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90 BAB 90 Obrolan
91 BAB 91 Kabut Tebal
92 BAB 92 Asmedeus John
93 BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94 BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95 BAB 94 Kenangan
96 BAB 95 Selesai
97 BAB 96 Tamu tak Diundang
98 BAB 97 Debat Refald dan Fey
99 BAB 98 Gala
100 BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101 BAB 100 Undangan
102 BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103 BAB 102 Pertunjukan
104 BAB 103 Pesan
105 PENGUMUMAN NOVEL BARU
106 BAB 104 Sandera
107 BAB 105 Mantra
108 BAB 106 Kekuatan Refald
109 BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110 PENGUMUMAN NOVEL BARU
111 PENGUMUMAN NOVEL BARU
112 PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113 PENGUMUMAN NOVEL BARU
114 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 114 Episodes

1
BAB 1 Dua Sejoli
2
BAB 2 Keputusan Refald
3
BAB 3 Misteri Desa Angker
4
BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5
BAB 5 Kabur
6
BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7
BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8
BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9
BAB 9 Saran Refald
10
BAB 10 Tawa Refald
11
BAB 11 Hampir Celaka
12
BAB 12 Pasukan Dedemit
13
BAB 13 Usulan Pak Po
14
BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15
BAB 15 Arahan Raja
16
BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17
BAB 17 Mbak Kun
18
BAB 18 Amukan Refald
19
BAB 19 Kunci
20
BAB 20 Bantuan
21
BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22
BAB 22 Dimulai
23
BAB 23 Serangan Telak
24
BAB 24 Ritual Dimulai
25
BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26
BAB 26 Karma dan Janji
27
BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28
BAB 28 Tantangan
29
BAB 29 Salah Pilih
30
BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31
BAB 31 Dimulai
32
BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33
BAB 33 Refald si Pelindung
34
BAB 34 JENGLOT
35
BAB 35 Lubang Hitam
36
BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37
BAB 37 Eric dan Nana
38
BAB 38 Desa Kuntilanak
39
BAB 39 Rumah Megah
40
BAB 40 Pintu
41
BAB 41 Kasih tak Sampai
42
BAB 42 Peristiwa Kelam
43
BAB 43 Dendam Kuntilanak
44
BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45
BAB 45 Refald vs Fey
46
BAB 46 Cenayang
47
BAB 47 MANTRA
48
BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49
BAB 49 Refald vs Pak Po
50
BAB 50 Kambing Hutan
51
BAB 51 Awal dari Segalanya
52
BAB 52 ARWAH
53
BAB 53 Lapangan Sesat
54
BAB 54 Perlindungan Refald
55
BAB 55 OPLAS
56
BAB 56 Pasangan Suami Istri
57
BAB 57 Galau
58
BAB 58 Takdir yang Dirubah
59
BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60
BAB 60 Malapetaka
61
BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62
BAB 62 Cinta dan Dendam
63
BAB 63 Hawa Jahat
64
BAB 64 Buku yang Terbuka
65
BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66
BAB 66 Marah yang Teredam
67
BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68
BAB 68 Teror Kuyang 2
69
BAB 69 Kompetisi Cinta
70
BAB 70 Wewe Gombel
71
BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72
BAB 72 Jeweran Pak Po
73
BAB 73 Mantra Pak Po punya
74
BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75
BAB 75 Klentang Klenting
76
BAB 76 Raja Mirza Banta
77
BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78
BAB 78 Pingsan
79
BAB 79 Rusaknya Suasana
80
BAB 80 Jebakan
81
BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82
BAB 82 Biksu Tong
83
BAB Undangan
84
BAB 84 Perjalanan
85
BAB 85 Kopi Hitam
86
BAB Perang di Mulai
87
BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88
BAB 88 Informasi dari Pak Po
89
Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90
BAB 90 Obrolan
91
BAB 91 Kabut Tebal
92
BAB 92 Asmedeus John
93
BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94
BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95
BAB 94 Kenangan
96
BAB 95 Selesai
97
BAB 96 Tamu tak Diundang
98
BAB 97 Debat Refald dan Fey
99
BAB 98 Gala
100
BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101
BAB 100 Undangan
102
BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103
BAB 102 Pertunjukan
104
BAB 103 Pesan
105
PENGUMUMAN NOVEL BARU
106
BAB 104 Sandera
107
BAB 105 Mantra
108
BAB 106 Kekuatan Refald
109
BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110
PENGUMUMAN NOVEL BARU
111
PENGUMUMAN NOVEL BARU
112
PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113
PENGUMUMAN NOVEL BARU
114
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!