BAB 12 Pasukan Dedemit

Refald memerhatikan sekeliling dan menatap seluruh pasukannya lekat-lekat. Kini Refald mengerti kenapa pasukannya ini bisa langsung datang saat ia memanggilnya, tak seperti saat ia masih ada di dalam desa. Daerah ini adalah daerah perbatasan keluar desa dengan desa lain di mana pasukan Refald bisa merasakan hawa keberadaan pangerannya.

Tak heran bila demit jenis gerandong, genderuwo, pocong dan hantu lainnya yang berwujud tampan dan mempesona ini langsung menemukan Refald. Bila dedemit aslinya berwujud mengerikan dan menakutkan, lain halnya dengan dedemit yang menjadi para pasukan Refald. Mereka tidak diperbolehkan menampakkan wujud menyeramkan bila bertemu pengeran mereka. Tapi bila bertemu dengan orang lain yang tidak ada hubungannya dengan Refald maka pasukan ini memang tampak sangat menakutkan sesuai dengan namanya.

Usut punya usut, ternyata desa itu telah dilapisi pelindung tertentu yang membuat Refald tak bisa berkomunikasi dengan pasukan demitnya. Ditambah kekuatan Refald masih belum kembali sepenuhnya. Hal itulah yang membuat tunangan Fey terus terjebak di desa ini. Namun, sekarang sudah tidak lagi, akhirnya ia bisa keluar dari desa yang mengikatnya tanpa sebab meskipun hati Refald tidak tenang memikirkan malapetaka yang akan menimpa desa itu dan seluruh penduduknya.

“Maaf kami terlambat, Pangeran. Lapisan pelindung ini sangat sulit kami tembus. Bahkan pak Po sendiri juga tidak bisa menghancurkan pelindungnya. Kekuatan kami melemah seiring menghilangnya kekuatan Anda.” Mas Gen mencoba melaporkan apa yang mereka alami selama Refald menghilang bak di telan bumi.

“Aku tahu, ini bukan salah kalian. Apa tunanganku baik-baik saja? Bagaimana keadaannya?” tanya Refald masih mengkhawatirkan Fey. Ia merasa kunti merah itu sedang mengawasinya di suatu tempat.

“Tunangan anda sedang patah hati, Pangeran. Setiap hari, Tuan putri datang ke vila untuk melihat apakah Anda sudah kembali. Mbak Kun selalu menjaganya dengan baik. Pak Po dan kami semua langsung mencari keberadaan Anda dan tuan Eric setelah kami menyadari bahwa hawa keberadaan Anda menghilang.”

“Beritahu mbak Kun untuk tak meninggalkan Fey sendirian dalam keadaan apapun. Aku punya firasat buruk tentang keselamatannya selagi aku tidak ada didekatnya. Dan juga … di mana si bloon pak Po? Kenapa dia tidak datang dengan kalian?” Refald mulai berdecak kesal. Jangan-jangan pak Po bikin ulah lagi.

Mas Gen dan mas Ger saling pandang begitupula dengan demit yang lainnya. “Barusan pak Po ada bersama dengan kami Pangeran, tapi kami tidak tahu ada dimana si biang kerok itu berada sekarang. Padahal, dialah yang pertama menemukan keberadaan Anda.”

“Ya sudah, lupakan saja si bloon itu. Nanti juga dia kemari. Pergilah temui mbak Kun dan perketat penjagaan untuk Fey. Jangan biarkan makhluk apapun mendekatinya. Aku akan menyusul kalian semua setelah masalah di sini selesai,” perintah Refald pada pasukannya.

“Tapi … bagaimana dengan Anda Pangeran?”

“Kalian sudah tahu ada di mana aku sekarang, jika aku terjebak sekali lagi dalam desa ini, kalian harusnya tahu apa yang harus kalian lakukan tanpa kuperintah.” Refald menjauh dari para pasukannya dan berjalan mendekat ke arah kerumunan para polisi yang sedang mendiskusikan sesuatu.

Sudah hampir 3 jam lamanya para polisi itu menunggu, tapi bantuan belum juga datang. Sekali lagi, Refald membantu memeriksa kondisi sang sopir untuk memastikan pria paruh baya ini tidak mengalami luka dalam ataupun patah tulang. Sedangkan Eric mencoba bersikap tenang setelah insiden maut hampir saja menimpanya. Meski ini bukan pertama kali Eric berkutat dengan kematian yang begitu dekat dan bisa datang kapan saja, ia tetap merasa was-was.

Terakhir kali, Eric merasakan ketakutan begitu besar saat ia menyaksikan sendiri dengan mata kepalanya ketika Refald jatuh ke dasar jurang yang dalam dimana keduanya menjelajahi pegunungan Alpen di Swiss. Tak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa shocknya Eric kala itu sampai kedua kakinya lemas tak dapat digerakkan.

Namun ternyata tangisan dan ketakutan Eric yang mengira telah kehilangan Refald berakhir sia-sia. Sahabatnya tak mengalami luka lecet sedikitpun dan malah baik-baik saja seolah tak pernah terjadi apa-apa. Refald bahkan bisa mendaki lagi jurang yang sempat menghempaskan tubuhnya akibat tarikan gravitasi bumi.

Semenjak itu, bahaya sebesar apapun yang menimpa Eric dan Refald, selalu bisa diatasi dengan mudah. Dan selama Eric berada didekat Refald, iapun aman. Takkan ada yang bisa menyakiti mereka berdua. Darisitulah Eric mulai paham kalau sahabatanya itu istimewa dan punya pasukan dedemit pula. Mana ada manusia seperti Refald di zaman sekarang. Orang normal lainnya pasti takkan pernah percaya bila tidak melihat langsung seperti apa kekuatan magis seorang Refald.

Perhatian Refald mendadak teralih saat mendengar suara tangisan yang sangat familiar di telinganya. Tidak salah lagi, suara tangisan itu adalah suara pak Po yang sedang meratapi kematian seseorang. Refald memicingkan mata dan ia sungguh melihat pak Po di pinggir mobil ambulance yang terbakar hebat bersama dengan jasad Asrok.

“Mas Gen, kemarilah!” Refald memanggil salah satu pasukan dedemitnya.

“Iya Pangeran,” ujar mas Gen yang langsung datang dalam kurun waktu kurang dari sedetik untuk memenuhi seruan tuannya.

“Bawa aku ke dasar jurang sana!” pinta Refald. “Aku tak bisa menggunakan kekuatanku sebelum malam tiba.”

“Siap pangeran.” Mas Gen mengatupkan kedua tangannya dan Refald menyentuh bahu dedemit yang ia panggil dengan sebutan ‘Mas Gen’.

Dalam sekejap mata, Refald dan pasukannya sudah ada di depan mobil ambulance yang terbakar dimana ada pak Po sedang menangis pilu di samping mobil. Pocong tampan itu terduduk lunglai meratapi nasi jasad malang yang ia kira, jasad tersebut adalah jasadnya Refald, padahal bukan.

“Oey, pak Po! Apa yang kau lakukan?” tanya mas Gen bingung melihat pak Po seperti sedang kesetanan. Meski pak Po sendiri juga sudah jadi setan paling fenomenal di negara ini.

“Jangan ganggu aku, Gen! Apa kau tak lihat kalau aku sedang berduka? Pangeran tercinta kita … kini telah tiada ...” jerit pak Po. Tangisnya semakin menjadi-jadi seperti anak kecil yang tidak dituruti beli jajan.

Sungguh pak Po telah merusak citra hantu pocong yang terkenal seram dan menakutkan. Dimana-mana yang namanya pocong itu bikin merinding disko setiap orang yang melihat sosoknya, tapi berbeda dengan pocong satu ini. Bukannya bikin takut tapi malah bikin emosi dengan tingkahnya.

Mas Gen ingin mengomeli pak Po habis-habisan tapi dicegah oleh Refald. Pocong tampan didepannya ini sedang mendramatisir keadaan karena terlalu banyak melihat sinetron ikan terbang sampai-sampai makhluk astral ini tidak sadar bahwa pangerannya masih hidup dan tengah berdiri dibalik punggungnya.

“Pak Po,” ujar Refald dengan suara merdunya.

“Tuh kan, Gen. Aku seolah mendengar jiwa pangeran Refald memanggilku. Huaaa … Pangeran, kenapa Anda meninggal dengan cara mengenaskan seperti ini? Tubuh Anda gosong dimana-mana … bagaimana cara saya menyampaikan kabar duka ini pada tuan putri Fey dan keluarga Anda Pangeran. Tuan muda Leo pasti akan menembak kepala saya jika dia tahu saya gagal melindungi Anda.”

“Kau kan sudah mati dan jadi hantu pocong pak Po, mana bisa Leo menembak kepalamu?” sahut Refald sebisa mungkin menahan geram.

“Meski begitu, senapan tuan muda Leo lebih menakutkan dari bom atom Pangeran!” isak pak Po masih belum sadar bahwa yang bicara dengannya adalah Refald, bukan arwahnya.

“Hooo …” Refald manggut-manggut sambil bersiap-siap pemanasan merenggangkan otot kakinya. “Jadi kau lebih takut dengan senapan Leo ketimbang tendangan kakiku, ha?” tanya Refald dengan suara sabar yang ia tahan mati-matian.

Pak Po mulai berpikir lagi tentang pembicaraan yang ia lakukan dengan Refald. Pak Po mendongak dan melihat Refald sudah ada di atas kepalanya dengan ekspresi siap mengeksekusi.

“Pa-pangeran … A-anda … di sini? Lalu … yang di dalam mobil itu siapa?” tanya pak Po dengan tampang sok polosnya.

“Kau mau kupenggal atau kutendang?” tanya Refald dengan kilatan api kemarahan yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Habislah riwayat pak Po kali ini, baru juga datang sudah bikin Refald meradang.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

Bunda Silvia

Bunda Silvia

tamat sudah citra serem poci 🤣🤣🤣🤣

2024-02-19

0

Windi Anto

Windi Anto

ngeri... ngeri... sedep .... tapi bikin ngakak..... sleebeeewwwww....../Angry//Angry//Angry//Angry//Angry/

2023-11-19

0

kagome

kagome

𝚑𝚞𝚊 𝚙𝚊𝚔 𝚙𝚘 𝚊𝚚 𝚔𝚊𝚗𝚐𝚎𝚎𝚎𝚎𝚎𝚎𝚗

2023-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Dua Sejoli
2 BAB 2 Keputusan Refald
3 BAB 3 Misteri Desa Angker
4 BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5 BAB 5 Kabur
6 BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7 BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8 BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9 BAB 9 Saran Refald
10 BAB 10 Tawa Refald
11 BAB 11 Hampir Celaka
12 BAB 12 Pasukan Dedemit
13 BAB 13 Usulan Pak Po
14 BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15 BAB 15 Arahan Raja
16 BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17 BAB 17 Mbak Kun
18 BAB 18 Amukan Refald
19 BAB 19 Kunci
20 BAB 20 Bantuan
21 BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22 BAB 22 Dimulai
23 BAB 23 Serangan Telak
24 BAB 24 Ritual Dimulai
25 BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26 BAB 26 Karma dan Janji
27 BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28 BAB 28 Tantangan
29 BAB 29 Salah Pilih
30 BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31 BAB 31 Dimulai
32 BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33 BAB 33 Refald si Pelindung
34 BAB 34 JENGLOT
35 BAB 35 Lubang Hitam
36 BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37 BAB 37 Eric dan Nana
38 BAB 38 Desa Kuntilanak
39 BAB 39 Rumah Megah
40 BAB 40 Pintu
41 BAB 41 Kasih tak Sampai
42 BAB 42 Peristiwa Kelam
43 BAB 43 Dendam Kuntilanak
44 BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45 BAB 45 Refald vs Fey
46 BAB 46 Cenayang
47 BAB 47 MANTRA
48 BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49 BAB 49 Refald vs Pak Po
50 BAB 50 Kambing Hutan
51 BAB 51 Awal dari Segalanya
52 BAB 52 ARWAH
53 BAB 53 Lapangan Sesat
54 BAB 54 Perlindungan Refald
55 BAB 55 OPLAS
56 BAB 56 Pasangan Suami Istri
57 BAB 57 Galau
58 BAB 58 Takdir yang Dirubah
59 BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60 BAB 60 Malapetaka
61 BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62 BAB 62 Cinta dan Dendam
63 BAB 63 Hawa Jahat
64 BAB 64 Buku yang Terbuka
65 BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66 BAB 66 Marah yang Teredam
67 BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68 BAB 68 Teror Kuyang 2
69 BAB 69 Kompetisi Cinta
70 BAB 70 Wewe Gombel
71 BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72 BAB 72 Jeweran Pak Po
73 BAB 73 Mantra Pak Po punya
74 BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75 BAB 75 Klentang Klenting
76 BAB 76 Raja Mirza Banta
77 BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78 BAB 78 Pingsan
79 BAB 79 Rusaknya Suasana
80 BAB 80 Jebakan
81 BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82 BAB 82 Biksu Tong
83 BAB Undangan
84 BAB 84 Perjalanan
85 BAB 85 Kopi Hitam
86 BAB Perang di Mulai
87 BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88 BAB 88 Informasi dari Pak Po
89 Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90 BAB 90 Obrolan
91 BAB 91 Kabut Tebal
92 BAB 92 Asmedeus John
93 BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94 BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95 BAB 94 Kenangan
96 BAB 95 Selesai
97 BAB 96 Tamu tak Diundang
98 BAB 97 Debat Refald dan Fey
99 BAB 98 Gala
100 BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101 BAB 100 Undangan
102 BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103 BAB 102 Pertunjukan
104 BAB 103 Pesan
105 PENGUMUMAN NOVEL BARU
106 BAB 104 Sandera
107 BAB 105 Mantra
108 BAB 106 Kekuatan Refald
109 BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110 PENGUMUMAN NOVEL BARU
111 PENGUMUMAN NOVEL BARU
112 PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113 PENGUMUMAN NOVEL BARU
114 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 114 Episodes

1
BAB 1 Dua Sejoli
2
BAB 2 Keputusan Refald
3
BAB 3 Misteri Desa Angker
4
BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5
BAB 5 Kabur
6
BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7
BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8
BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9
BAB 9 Saran Refald
10
BAB 10 Tawa Refald
11
BAB 11 Hampir Celaka
12
BAB 12 Pasukan Dedemit
13
BAB 13 Usulan Pak Po
14
BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15
BAB 15 Arahan Raja
16
BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17
BAB 17 Mbak Kun
18
BAB 18 Amukan Refald
19
BAB 19 Kunci
20
BAB 20 Bantuan
21
BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22
BAB 22 Dimulai
23
BAB 23 Serangan Telak
24
BAB 24 Ritual Dimulai
25
BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26
BAB 26 Karma dan Janji
27
BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28
BAB 28 Tantangan
29
BAB 29 Salah Pilih
30
BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31
BAB 31 Dimulai
32
BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33
BAB 33 Refald si Pelindung
34
BAB 34 JENGLOT
35
BAB 35 Lubang Hitam
36
BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37
BAB 37 Eric dan Nana
38
BAB 38 Desa Kuntilanak
39
BAB 39 Rumah Megah
40
BAB 40 Pintu
41
BAB 41 Kasih tak Sampai
42
BAB 42 Peristiwa Kelam
43
BAB 43 Dendam Kuntilanak
44
BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45
BAB 45 Refald vs Fey
46
BAB 46 Cenayang
47
BAB 47 MANTRA
48
BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49
BAB 49 Refald vs Pak Po
50
BAB 50 Kambing Hutan
51
BAB 51 Awal dari Segalanya
52
BAB 52 ARWAH
53
BAB 53 Lapangan Sesat
54
BAB 54 Perlindungan Refald
55
BAB 55 OPLAS
56
BAB 56 Pasangan Suami Istri
57
BAB 57 Galau
58
BAB 58 Takdir yang Dirubah
59
BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60
BAB 60 Malapetaka
61
BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62
BAB 62 Cinta dan Dendam
63
BAB 63 Hawa Jahat
64
BAB 64 Buku yang Terbuka
65
BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66
BAB 66 Marah yang Teredam
67
BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68
BAB 68 Teror Kuyang 2
69
BAB 69 Kompetisi Cinta
70
BAB 70 Wewe Gombel
71
BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72
BAB 72 Jeweran Pak Po
73
BAB 73 Mantra Pak Po punya
74
BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75
BAB 75 Klentang Klenting
76
BAB 76 Raja Mirza Banta
77
BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78
BAB 78 Pingsan
79
BAB 79 Rusaknya Suasana
80
BAB 80 Jebakan
81
BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82
BAB 82 Biksu Tong
83
BAB Undangan
84
BAB 84 Perjalanan
85
BAB 85 Kopi Hitam
86
BAB Perang di Mulai
87
BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88
BAB 88 Informasi dari Pak Po
89
Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90
BAB 90 Obrolan
91
BAB 91 Kabut Tebal
92
BAB 92 Asmedeus John
93
BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94
BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95
BAB 94 Kenangan
96
BAB 95 Selesai
97
BAB 96 Tamu tak Diundang
98
BAB 97 Debat Refald dan Fey
99
BAB 98 Gala
100
BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101
BAB 100 Undangan
102
BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103
BAB 102 Pertunjukan
104
BAB 103 Pesan
105
PENGUMUMAN NOVEL BARU
106
BAB 104 Sandera
107
BAB 105 Mantra
108
BAB 106 Kekuatan Refald
109
BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110
PENGUMUMAN NOVEL BARU
111
PENGUMUMAN NOVEL BARU
112
PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113
PENGUMUMAN NOVEL BARU
114
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!