Baru juga Refald hendak menghukum pak Po dengan kebengekan yang ia lakukan, tiba-tiba saja angin datang berhembus kencang menyerang lokasi tempat Refald dan kedua pasukan dedemitnya berada. Entah dari mana datangnya angin tersebut, yang jelas tiupan angin itu semakin menambah kobaran api dan membakar ludes mobil jenazah berisikan jasad Asrok seolah tak ingin menyisakan apapun.
Pasukan dedemit Refald yang siap sedia dan selalu sigap dalam sikon apapun langsung membopong tubuh tunangan Fey menjauh dari area mobil jenazah yang terbakar tepat saat mobil tersebut meledak tiba-tiba. Ledakan itu begitu dahsyat dan membuat beberapa pohon serta rerumputan semak belukar disekitar area mobil, ikut terbakar juga.
Dengan kekuatan pak Po dan Genderuwo, hutan itu bisa terselamatkan sehingga tak terjadi kebakaran hutan yang bisa merusak alam. Lebih dari itu, untuk kesekian kalinya, Refald terhindar dari marabahaya yang mengancam nyawanya kapan saja. Telat satu detik, maka sudah bisa dipastikan pangeran dedemit itu ikut jadi daging panggang dadakan.
“Apa ada yang terluka, Pangeran?” tanya pak Po memerhatikan pangerannya.
“Tidak, aku baik-baik saja. Sial, kekuatanku belum kembali juga.” Refald merutuki dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga dirinya sendiri dan merepotkan dua anak buah dedemitnya.
“Jangan khawatir Pangeran, sudah tugas kami melindungi Anda,” ujar mas Gen penuh waspada begitupula dengan pak Po.
Kalau dalam mode bertarung, pak Po terlihat keren dan oonnya hilang seketika. Sangat berbeda dengan sebelumnya. Setelah ledakan itu, satu manusia dan 2 makhluk astral tak kasat mata semakin meningkatkan kewaspadaan mereka. Kali aja mereka mendapat serangan tak terduga dari sosok penunggu hutan ini.
“Kalian berdua sangat gesit dan cepat, terimakasih. Tapi bukan berarti kau lolos dari hukumanmu, pak Po. Kau akan tetap di hukum karena berani menganggap diriku mati.” Refald beralih menatap sinis pak Po.
“Saya harap ada keringanan hukuman untuk saya Pangeran. Kalau bisa … hukumannya dijadikan manusia kembali saja. Saya rela Pangeran.” Pak Po masih berani tawar menawar hukuman dengan Refald. Dasar si pak Po, sudah di kasih hati masih minta ampela juga.
“Huh, kalau begitu, tunggu aku menikah dulu. Karena yang bisa mengubahmu menjadi manusia bukan aku, melainkan istriku. Masalahnya adalah, aku masih sekolah dan belum diizinkan menikah. Bahkan tunanganku saja tidak tahu kalau aku adalah tunangannya. Kau akan mendapat hukuman lain selain menjadi manusia.” Refald menertawai ucapannya sendiri.
Usulan pak Po untuk menikahi Fey diusia mereka yang baru menginjak remaja, membuat Refald keranjingan untuk mewujudkannya meskipun itu sangat tidak mungkin terjadi. Namun, firasat Refald tidak pernah salah, entah mengapa Refald memang akan menikah dengan Fey, cepat atau lambat.
“Kalau begitu, mari kita segera pergi dari sini, Pangeran. Akan saya buat tuan putri Fey menikah dengan Anda didetik ini juga.”
“Apa maksudmu? Kau jangan mengada-ngada pak Po? Fey tidak akan pernah mau menikah denganku sekarang. Bahkan mungkin ia akan marah besar begitu tahu siapa aku sebenarnya.”
“Saya punya cara supaya tuan putri Fey mau menikah dengan Anda, Pangeran. Dan dijamin, Tuan putri tidak akan menolak.”
“Oh iya, bagaimana?” Refald penasaran cara apa yang digunakan pak Po untuk membuat Fey bersedia menikah dengannya meski Refald yakin cara yang digunakan pak Po pasti akan membuatnya emosi.
“Saya akan merasuki tubuh tuan putri Fey dan memaksa tubuhnya untuk melangsungkan pernikahan dengan Pangeran. Dengan begitu, kalian berdua sah menikah. Hehehe … adaaowww!” teriak pak Po tiba-tiba ditengah tawanya. “Kenapa kepala saya dijitak Pangeran!” protes pak Po.
“Karena otakmu itu perlu direfresh supaya tidak terus-terusan kongslet! Aku heran, kenapa aku bisa punya anak buah bloon sepertimu? Jika kau merasuki tubuh Fey, artinya aku hanya menikah dengan tubuhnya saja, tidak dengan jiwanya! Dasar bodoh!” Refald semakin kesal dan pergi meninggalkan pak Po untuk kembali ke tempat Eric berada.
“Kalau begitu masih ada satu cara lain lagi, Pangeran!” Pak Po melesat cepat menghalangi langkah Refald.
“Pak Po, hentikan! Ini bukan saatnya membahas pernikahan! Aku tak punya banyak waktu meladeni otak kongsletmu itu. Istriku, ah bukan … maksudku, tunanganku … sedang dalam bahaya sekarang. Begitu pula nyawa seluruh penduduk desa di atas sana. Kunti merah itu mengincar nyawaku dan nyawa semua orang!”
“Tapi pangeran … kali ini dengarkan usulan saya. Kekuatan Pangeran bisa cepat kembali dan tidak akan hilang lagi bila kalian berdua menikah. Anda juga akan semakin mendapatkan banyak kekuatan baru lebih dari yang anda punya sekarang. Karena itu, saya … punya rencana supaya Tuan putri mau menikah dengan Pangeran tanpa syarat apapun. Dan hanya ada satu cara untuk mewujudkannya …” mata pak Po menatap tajam pangerannya lekat-lekat.
Refald yang memang sangat mencintai Fey lebih dari apapun, juga sudah tak ingin menunda-nunda lagi pernikahannya meski mereka berdua masih remaja. Menikah adalah tujuan utama hidup Refald. Sebab itulah ia rela melintasi benua dan menyeberangi luasnya lautan untuk datang kemari demi menemukan wanita yang menjadi belahan jiwanya. Ucapan pak Po semakin menguatkan tekadnya, yaitu segera mengungkapkan jati dirinya pada Fey dan menjalin hubungan yang lebih dari sekedar pertunangan.
“Katakan, apa itu? Awas jika saranmu menyesatkan,” ancam Refald. Ia sungguh tidak yakin dengan saran pak Po.
“Bagaimana … kalau … Anda … ehm … itu … anu …”pak Po malah ragu sendiri.
“Apa? Kenapa kau jadi malu keong gitu?” Refald jadi merasa aneh melihat wajah pak Po semakin bloon saja.
“Begini Pangeran … caranya ... anu …”
“Anu apa? Ngomong yang jelas pak Po, kita tidak punya waktu banyak di sini. Jangan buat aku semakin kesal atau kupenggal kepalamu!” ancam Refald sudah tidak bisa sabar lagi menghadapi pak Po.
Refald juga menatap sekeliling dan tiba-tiba saja, tanpa dinyana-nyana, ia mendapat serangan dari arah tak terduga. Beruntung, pak Po dan mas Gen bisa merasakan serangan itu dan langsung menjadikan sosoknya sebagai tameng pelindung Refald.
Sebuah panah api melesat dengan kecepatan tinggi dan hampir mengenai tubuh lunak tunangan Fey jika saja pak Po tak segera melindungi pangerannya. Pak Po langsung menghalau panah api itu hingga terpental jauh di atas langit-langit dan menghilang tanpa jejak.
Terdengar suara lengkingan cekikikan khas kuntilanak menggema di seluruh area tempat Refald kini berada. Kunti merah itu terang-terangan menyerang Refald secara brutal, Pak Po dan mas Gen juga sigap melindungi pangerannya dan membalas serangan Kunti.
Refald sendiri tak mau berdiam diri sementara kedua pasukan dedemitnya bertarung dengan si Kunti merah jahat. Ia memanggil para pasukannya yang lain untuk membantu pak Po dan mas Gen menghadapi Kunti yang diselimuti penuh api dendam serta kebencian begitu besar.
“Aku sudah memperingatkanmu, untuk tidak ikut campur urusanku! Kenapa kau bawa pergi jasad mangsaku?” lengkingan suara Kunti merah itu begitu menakutkan.
Dan tiba-tiba saja, ia muncul tepat di depan wajah Refald yang terpejam dengan mata merah menyala terang dan pastinya sangat sangat menakutkan.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Teh Yen
pak.po jangan kasih ide yg aneh" deh ntar km yg d hukum smaa pangeran demit 🤭🤭🤭
2022-09-23
1
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ
ada serem nya ada kocak nya, keren thor
2022-09-10
0
Maryani
aya² wae nih pak 😀😀😀😀
2022-08-12
1