BAB 3 Misteri Desa Angker

Nasib sial ternyata masih menimpa Eric dan Refald. Tak hanya harus sedikit lam tinggal di desa angker ini. Kabar buruk yang mereka terima adalah, keduanya terpaksa mencari penginapan di desa karena pegawai bengkel mengalami kecelakaan sehingga ia tak bisa sampai di lokasi Refald tepat waktu.

Sebagai ganti, pihak bengkel akan mengirim montir pengganti untuk memperbaiki mobil jeep Eric. Aneh memang, tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba montir yang dikirim ke desa tempat Refald dan Eric berada malah mengalami kecelakaan tak terduga. Bahkan kondisi montir tersebut sedang koma.

Meski sudah dikirimkan montir pengganti, tetap saja akan memakan waktu lebih lama. Besok mungkin sang montir pengganti tersebut baru bisa datang. Syukurlah pemilik warung menawarkan kamar kosong pada Refald dan Eric sehingga mereka berdua bisa bermalam sambil menunggu pegawai bengkel lain datang kemari untuk memperbaiki mobil jeep mereka.

"Terimakasih atas tawarannya, Pak." Refald tersenyum manis pada sang pemilik warung.

"Sama-sama Den, mari ikut saya untuk melihat kamarnya, semoga saja betah. Namanya juga di desa, harap maklum kalau tidak ada hotel bintang 5 di sini." sang pemilik warung yang berusia paruh baya itu merendah. Padahal kamar yang ditawarkan pada Refald dan Eric jauh lebih bagus untuk ukuran kamar sederhana di desa terpencil.

"Bapak ini litotes sekali. Tidak apa-apa, Pak. Terimakasih sudah diizinkan menginap di sini."

"Syukurlah kalau Aden-aden suka kamarnya. Saya tinggal ke depan dulu kalau begitu. Silahkan beristirahat, anggap rumah sendiri. Permisi." pria paruh baya itu mengangguk begitupula dengan Refald dan Erick.

Setelah sang pemilik warung menutup pintu, Refald membuka jendela kamarnya dan mengamati keadaan sekitar. Dari dalam kamar, tunangan Fey masih menatap dua sejoli di mana Kuntilanak yang masih mengitari mereka semakin memancarkan api kemarahan di wajah mengerikan tersebut.

“Semoga saja pasangan sejoli itu baik-baik saja,” gumam Eric saat melihat Asrok dan Nina pergi meninggalkan warung. Ia berdiri di sebelah Refald seolah sedang memikirkan sesuatu.

Refald sendiri tak menyahut, ia hanya mengamati pergerakan kuntilanak berbaju putih yang mendadak, berubah warna menjadi merah menyala. Artinya, akan ada nyawa melayang di tangan sosok makhluk astral menakutkan itu.

"Brays! Itu apaan?" pekik Erick kaget dan Refald langsung menutup pintu jendelanya.

"Itu perubahan iblis jahat yang akan mencelakai manusia. Gawat, kita tidak bisa lama-lama ada di desa ini."

Hening, tidak ada sahutan dari Eric. Refald menoleh pada sahabatnya dan langsung terkejut karena sahabatnya ternyata melompat ke atas kasur dan sembunyi di bawah selimut. tubuh Eric terlihat gemetar karena ketakutan.

"Dasar penakut," gumam Refald meledek sahabatnya.

Ini bukan kali pertama Refald melihat perubahan wujud kuntilanak dari yang tadinya putih, berubah merah ataupun sebaliknya. Perubahan itu terjadi apabila makhluk menakutkan tersebut merasa terganggu dan sangat membenci orang yang diikutinya karena sesuatu hal. Bisa jadi orang itu telah melakukan hal buruk pada makhluk tak kasat mata sehingga mengundang api kemarahannya.

Terjadi perang batin yang kuat dalam diri Refald apakah ia harus menolong dua sejoli itu atau tidak. Saat ini, Refald hanya pemuda biasa sama seperti Eric dan yang lainnya. Kekuatannya masih tertahan dan belum kembali. Ia tak bisa memprediksikannya kapan kekuatannya kembali seperti sedia kala.

Kalaupun Refald memaksakan diri membantu, tetap tidak akan menyelesaikan masalah, yang ada malah situasinya bakal semakin runyam dan merembeh kemana-mana. Tak menuntut kemungkinan, semua penduduk di desa ini akan terkena imbasnya.

“Kenapa mereka melakukan hubungan terlarang di rumah itu!” geram Refald kesal. Ia mengepalkan kedua tangannya sendiri. Eric yang tidak tahu apa-apa jadi ikutan takut juga kalau seorang Refald marah tanpa alasan yang jelas.

“Apa maksudmu? melakukan hubungan apa? Siapa yang kau maksud?” tanya Eric yang langsung membuka selimutnya.

“Mereka berdua, sudah melakukan kesalahan besar dan kita datang disaat yang tidak tepat. Jika aku menunda sehari perjalanan kita ini, mungkin kita berdua takkan terjebak di desa ini. Kuntilanak itu, takkan membiarkan siapapun datang atau meninggalkan desa ini sampai misi setan itu selesai. Dan aku tak bisa berbuat apa-apa karena kekuatanku masih belum kembali.”

“Apa!” pekik Erick mulai ngeri sendiri. “Lalu … apa yang kita kalukan di sini?” tanyanya bingung. “Apa kita akan mati? Di desa ini? Aku belum menikah Refald, kau sih enak sudah punya tunangan dan sudah pernah merasakan indahnya jatuh cinta. Lah aku kan, belum. Aku tidak mau mati muda di desa ini. Kita harus pergi dari desa ini secepatnya.” Eric membopong tas hitamnya dan bermaksud keluar dari kamar tapi Refald menghalangi langkah sahabatnya.

“Kau dan aku tidak akan bisa pergi dari sini. Jika kau nekat, mereka akan membawamu kemari lagi dan mengurungmu selamanya di desa ini. Aku akan cari cara sembari menunggu kekuatanku kembali. Untuk sementara, kita tinggal di desa ini sebagai pendatang, Jangan lakukan apapun yang bisa memicu masalah. Aku akan terus memantau pergerakan makhluk-makhluk astral di sini. Mereka tidak akan mengganggu selagi kita tidak mengusik mereka.” Refald menenangkan sahabatnya.

"Tapi ... desa ini sangat aneh, Brays ... kau ngerasa nggak sih?"

"Aku tahu ... yang lebih aneh lagi ... aku tak bisa memanggil para pasukanku datang kemari. Kita terkurung. Di malam hari, yang berkuasa adalah setan-setan diluar sana. Tapi disiang hari, kita bisa mencari celah dan keluar dari sini. Tenanglah, jangan panik. Ini bukan pertama kali kita mengalami hal mistis begini."

Eric pun pasrah, ia tak meragukan insting temannya yang memang diberkahi kekuatan istimewa. Ini juga bukan kali pertama Eric dihadapkan dengan hal ghaib di luar nalar manusia. Bersama Refald, ia aman.

Rupanya, sinyal di desa ini juga tidak stabil. Kadang ada dan kadang tidak ada. Refald jadi kesulitan menghubungi Fey atau siapapun yang ada di luar desa ini.

"Sial! Sinyalnya menghilang!" geram Refald lagi lebih kesal dari sebelumnya. Ia pun tak sengaja memukul dinding ruangan kamarnya hingga hancur dan tiba-tiba, muncullah sebuah tangan manusia yang sepertinya sengaja dikubur di dinding tersebut.

"I-itu ... " mata Erick melotot seolah hendak keluar tapi mulutnya di bekal kuat oleh Refald sehingga pria yang sedang ketakutan itu tak bisa bicara.

"Jangan berisik. Bantu aku membereskan dinding itu ..." bisik Refald dengan tenang.

"Apa kau gila?" Eric memberontak dan setengah berbisik pada Refald. "Membereskan kepalaku peong? Itu jasad manusia woy ... astaga. Sekarang aku tahu kenapa kau terpilih jadi pangeran dedemit. Hal semacam ini saja tak membuatmu takut sedikitpun. Ada yang tidak beres dengan desa ini begitupula dengan otakmu. Disebelahmu itu maayat woy! Ma-yat! Ada pembunuhan di rumah ini. Dan kau masih sanggup bicara seperti itu?" Eric benar-benar shock.

"Sudah jangan protes," seru Refald pelan agar suaranya tidak terdengar dari luar.

Refald kembali mengangkat tangan yang menggantung di dinding kembali ketempatnya semula. Tanpa ragu, ia menutup kerusakan dinding akibat pukulan tangannya dengan lemari yang terpajang di sudut lain.

"Bantu aku mengangkat lemari ini!" pinta Refald pada Eric yang masih shock berat.

Bayangkan saja, kini Eric dan Refald berada di dalam kamar berdinding mayat. Entah apa yang terjadi sebenarnya, yang jelas pelaku yang membunuh jasad tersebut pasti pemilik warung sok ramah tadi. Tidak ada yang tahu, apa alasan pria itu membunuh orang dan mengubur korbannya di dinding rumahnya sendiri.

Jangan-jangan, semua dinding ruangan ini berisikan jasad-jasad manusia yang sengaja dikubur agar tidak menimbulkan kecurigaan. Anehnya, mayat tersebut tidak mengeluarkan bau menyengat sehingga tidak ada yang curiga dengan perbuatan keji sang pemilik warung.

Setelah selesai memindahkan lemari, Refald memejamkan mata dengan khidmad. Ia bisa menghancurkan dinding ruangan hanya dalam satu kali pukulan yang artinya, sedikit demi sedikit kekuatan Refald telah kembali meski tidak secara serentak.

"Pak Po, mas Gen, Mas Ger ... kemarilah!" panggil Refald pada seluruh pasukan dedemitnya.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

Isnaaja

Isnaaja

itu dindingnya yang sudah bobrok atau kekuatan refald yang dahsyat sehingga 1 pukulan langsung jebol

2023-04-27

0

Isnaaja

Isnaaja

kasihan montirnya,gak tau apa2 tapi dibikin celaka.dasar setan

2023-04-27

0

Palen Febrik

Palen Febrik

terus berkarya author...bagus ceritanya..

2023-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Dua Sejoli
2 BAB 2 Keputusan Refald
3 BAB 3 Misteri Desa Angker
4 BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5 BAB 5 Kabur
6 BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7 BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8 BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9 BAB 9 Saran Refald
10 BAB 10 Tawa Refald
11 BAB 11 Hampir Celaka
12 BAB 12 Pasukan Dedemit
13 BAB 13 Usulan Pak Po
14 BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15 BAB 15 Arahan Raja
16 BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17 BAB 17 Mbak Kun
18 BAB 18 Amukan Refald
19 BAB 19 Kunci
20 BAB 20 Bantuan
21 BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22 BAB 22 Dimulai
23 BAB 23 Serangan Telak
24 BAB 24 Ritual Dimulai
25 BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26 BAB 26 Karma dan Janji
27 BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28 BAB 28 Tantangan
29 BAB 29 Salah Pilih
30 BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31 BAB 31 Dimulai
32 BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33 BAB 33 Refald si Pelindung
34 BAB 34 JENGLOT
35 BAB 35 Lubang Hitam
36 BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37 BAB 37 Eric dan Nana
38 BAB 38 Desa Kuntilanak
39 BAB 39 Rumah Megah
40 BAB 40 Pintu
41 BAB 41 Kasih tak Sampai
42 BAB 42 Peristiwa Kelam
43 BAB 43 Dendam Kuntilanak
44 BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45 BAB 45 Refald vs Fey
46 BAB 46 Cenayang
47 BAB 47 MANTRA
48 BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49 BAB 49 Refald vs Pak Po
50 BAB 50 Kambing Hutan
51 BAB 51 Awal dari Segalanya
52 BAB 52 ARWAH
53 BAB 53 Lapangan Sesat
54 BAB 54 Perlindungan Refald
55 BAB 55 OPLAS
56 BAB 56 Pasangan Suami Istri
57 BAB 57 Galau
58 BAB 58 Takdir yang Dirubah
59 BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60 BAB 60 Malapetaka
61 BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62 BAB 62 Cinta dan Dendam
63 BAB 63 Hawa Jahat
64 BAB 64 Buku yang Terbuka
65 BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66 BAB 66 Marah yang Teredam
67 BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68 BAB 68 Teror Kuyang 2
69 BAB 69 Kompetisi Cinta
70 BAB 70 Wewe Gombel
71 BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72 BAB 72 Jeweran Pak Po
73 BAB 73 Mantra Pak Po punya
74 BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75 BAB 75 Klentang Klenting
76 BAB 76 Raja Mirza Banta
77 BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78 BAB 78 Pingsan
79 BAB 79 Rusaknya Suasana
80 BAB 80 Jebakan
81 BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82 BAB 82 Biksu Tong
83 BAB Undangan
84 BAB 84 Perjalanan
85 BAB 85 Kopi Hitam
86 BAB Perang di Mulai
87 BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88 BAB 88 Informasi dari Pak Po
89 Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90 BAB 90 Obrolan
91 BAB 91 Kabut Tebal
92 BAB 92 Asmedeus John
93 BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94 BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95 BAB 94 Kenangan
96 BAB 95 Selesai
97 BAB 96 Tamu tak Diundang
98 BAB 97 Debat Refald dan Fey
99 BAB 98 Gala
100 BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101 BAB 100 Undangan
102 BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103 BAB 102 Pertunjukan
104 BAB 103 Pesan
105 PENGUMUMAN NOVEL BARU
106 BAB 104 Sandera
107 BAB 105 Mantra
108 BAB 106 Kekuatan Refald
109 BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110 PENGUMUMAN NOVEL BARU
111 PENGUMUMAN NOVEL BARU
112 PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113 PENGUMUMAN NOVEL BARU
114 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 114 Episodes

1
BAB 1 Dua Sejoli
2
BAB 2 Keputusan Refald
3
BAB 3 Misteri Desa Angker
4
BAB 4 Misteri Sosok Kunti
5
BAB 5 Kabur
6
BAB 6 Insting Refald tidak Pernah Salah
7
BAB 7 Misteri Kematian Asrok
8
BAB 8 Jangan Ganggu Rumahku!
9
BAB 9 Saran Refald
10
BAB 10 Tawa Refald
11
BAB 11 Hampir Celaka
12
BAB 12 Pasukan Dedemit
13
BAB 13 Usulan Pak Po
14
BAB 14 Dendam Kuntilanak Merah
15
BAB 15 Arahan Raja
16
BAB 16 Bogem Mentah Rafald
17
BAB 17 Mbak Kun
18
BAB 18 Amukan Refald
19
BAB 19 Kunci
20
BAB 20 Bantuan
21
BAB 21 Cara Membasmi Kuyang
22
BAB 22 Dimulai
23
BAB 23 Serangan Telak
24
BAB 24 Ritual Dimulai
25
BAB 25 Refald vs Kuntilanak Merah
26
BAB 26 Karma dan Janji
27
BAB 27 Kutukan Kuntilanak
28
BAB 28 Tantangan
29
BAB 29 Salah Pilih
30
BAB 30 Janji dan sumpah Refald + (pengumuman pemenang GA)
31
BAB 31 Dimulai
32
BAB 32 Jurus Rayuan Maut
33
BAB 33 Refald si Pelindung
34
BAB 34 JENGLOT
35
BAB 35 Lubang Hitam
36
BAB 36 Habis Gelap Terbitlah Terang
37
BAB 37 Eric dan Nana
38
BAB 38 Desa Kuntilanak
39
BAB 39 Rumah Megah
40
BAB 40 Pintu
41
BAB 41 Kasih tak Sampai
42
BAB 42 Peristiwa Kelam
43
BAB 43 Dendam Kuntilanak
44
BAB 44 Aksi si Pocong Tampan
45
BAB 45 Refald vs Fey
46
BAB 46 Cenayang
47
BAB 47 MANTRA
48
BAB 48 Ketulusan Cinta Refald
49
BAB 49 Refald vs Pak Po
50
BAB 50 Kambing Hutan
51
BAB 51 Awal dari Segalanya
52
BAB 52 ARWAH
53
BAB 53 Lapangan Sesat
54
BAB 54 Perlindungan Refald
55
BAB 55 OPLAS
56
BAB 56 Pasangan Suami Istri
57
BAB 57 Galau
58
BAB 58 Takdir yang Dirubah
59
BAB 59 Takdir Refald dan Fey
60
BAB 60 Malapetaka
61
BAB 61 Berpisah untuk Bertemu Kembali
62
BAB 62 Cinta dan Dendam
63
BAB 63 Hawa Jahat
64
BAB 64 Buku yang Terbuka
65
BAB 65 Kalabnya Seorang Pangeran Demit Refald
66
BAB 66 Marah yang Teredam
67
BAB 67 Kedatangan RatuKuyang
68
BAB 68 Teror Kuyang 2
69
BAB 69 Kompetisi Cinta
70
BAB 70 Wewe Gombel
71
BAB 71 Dasar Gerobak Jalan
72
BAB 72 Jeweran Pak Po
73
BAB 73 Mantra Pak Po punya
74
BAB 74 Klontang Klantung Klentong
75
BAB 75 Klentang Klenting
76
BAB 76 Raja Mirza Banta
77
BAB 77 Cinta dan Pengorbanan
78
BAB 78 Pingsan
79
BAB 79 Rusaknya Suasana
80
BAB 80 Jebakan
81
BAB 81 Raja Dedemit Refald ala Edward
82
BAB 82 Biksu Tong
83
BAB Undangan
84
BAB 84 Perjalanan
85
BAB 85 Kopi Hitam
86
BAB Perang di Mulai
87
BAB 87 Dunia Pergombalan Refald
88
BAB 88 Informasi dari Pak Po
89
Draft Perang dan Cinta Refald untuk Fey
90
BAB 90 Obrolan
91
BAB 91 Kabut Tebal
92
BAB 92 Asmedeus John
93
BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU
94
BAB 93 PERTARUNGAN 2 RAJA
95
BAB 94 Kenangan
96
BAB 95 Selesai
97
BAB 96 Tamu tak Diundang
98
BAB 97 Debat Refald dan Fey
99
BAB 98 Gala
100
BAB 99 Penjelasan Tak Terduga
101
BAB 100 Undangan
102
BAB 101 Jurus Pergombalan Ria
103
BAB 102 Pertunjukan
104
BAB 103 Pesan
105
PENGUMUMAN NOVEL BARU
106
BAB 104 Sandera
107
BAB 105 Mantra
108
BAB 106 Kekuatan Refald
109
BAB 107 Kisah Cinta Refald dan Fey
110
PENGUMUMAN NOVEL BARU
111
PENGUMUMAN NOVEL BARU
112
PART SPESIAL DI MALAM 1 SURO JUDUL : KETIKA PAK PO JATUH CINTA
113
PENGUMUMAN NOVEL BARU
114
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!