" Apa kau tak tahu jika yang orang mu tangkap itu adalah anakku dan temannya?" Zac langsung meninggikan suaranya ketika berhadapan langsung dengan Jenderal kepolisian saat ini.
" Tuan Zac maafkan saya! Tapi saya tidak tahu maksud anda siapa?" Jawabnya dengan gugup. Meskipun jabatan nya tinggi tapi dia tak memiliki apapun jika berada di depan Zac Kozan.
" Bryan adalah putra ku! Bryan Kozan dan Antoni itu adalah temannya! Putra dari Andre…" Zac menjelaskannya.
Jenderal itu langsung terdiam seribu bahasa dia langsung membeku di tempat dia tak menyangka bahwa kedua anak muda yang ingin dia ekspos adalah putra dari bos nya.
Jenderal menelan ludahnya dengan kasar ketika sebuah tatapan tajam dari Zac tak bisa dia sudahi. Tatapan penuh kemarahan serta tatapan ingin memukul dirinya saat ini juga.
" Tuan Zac saya sungguh tak tahu bahwa Tuan Bryan adalah putra anda! Maafkan kesalahan kami…" Tak ada lagi yang harus dia lakukan kecuali meminta maaf.
" Satu lagi! Saya tidak suka dengan komandan mu itu! Jika aku masih melihatnya di kantor police besok maka habislah riwayatmu…" Ancamnya dengan melotot.
" Tuan Zac maafkan saya tapi saya tidak bisa memecatnya begitu saja tanpa alasan yang jelas! Saya mohon jangan beri saya waktu mencari alasan yang tepat untuk memecatnya"
Bruk!!
" Kau ingin cari mati di sini ha?" Zac menodongkan pistol tepat di kepala Jenderal itu dan itu membuat Jenderal itu gemetar.
Badannya langsung gemetar, wajahnya langsung pucat ketika melihat langsung kemarahan bos nya itu.
" Aku bisa saya mengungkap semua kejahatan mu di publik dan kau akan tinggal nama bahkan kau akan dipecat tidak hormat oleh kesatuan mu. Apa kau masih ingin melindungi anak buah mu yang kurang ajar itu?"
" Tuan beri saya waktu untuk menyelesaikan ini semua! Saya janji saya akan segera mengurus komandan itu. Tapi jika besok saya tidak bisa, beri saya waktu untuk mencari kesalahannya…" Kedua tangan itu memohon dia sungguh tak berdaya jika bos nya sudah mengamuk seperti ini.
Zac menurunkan senjatanya dan meletakkannya di meja, dengan nafas yang memburu dia menatap orang tua itu dengan tatapan tajam.
" Aku yang memberimu jabatan ini! Aku yang membiayai semua kehidupanmu dan keluargamu bahkan aku juga yang membiayai selingkuhan mu itu. Jika kau masih ingin bermain main dengan ku maka siapkan jantung mu untuk menerima hukuman dari ku!" Katanya dengan penuh penekanan.
" Tuan saya tidak akan membuat anda kecewa! Saya akan melakukan apapun yang anda minta, tapi kali ini beri saya waktu! Saya tidak bisa tiba tiba memecatnya tanpa dia melakukan kesalahan."
" Apa dia mengusir bos kita juga bukan kesalahan?" Abhi menimpanya.
" Maaf Tuan Abhi tapi memang apa yang dia katakan benar! Bahwa tahanan yang berada di sel tikus tak bisa di kunjungi beberapa hari…" Jawabnya dengan gugup dia takut jawabannya salah dan itu akan membuatnya nyawanya melayang saat ini juga.
Zac memajukan badannya menatap tajam kearah Jendral tua itu. Rahangnya mengeras seketika dia sungguh tak bisa menahan emosinya saat ini. Zac hanya ingin memukul orang untuk melampiaskan emosi nya yang dari tadi pagi di uji.
" Saya besok akan datang menemui putra dan temannya! Jika saya masih di usir oleh orang mu maka jangan salahkan kami jika orang mu hanya akan tinggal nama di sana. Kau tahu seorang ayah bisa membunuh ribuan orang yang menghalanginya untuk menemui anak nya sendiri…" Suaranya yang dingin dan sinis itu membuat semua orang pasti ketakutan.
" Saya tahu Tuan saya akan langsung datang ke sana hari ini untuk membebaskan mereka dari sel tikus…" Tubuhnya gemetar.
" Bagus! Sayangi nyawamu!" Zac menepuk pipi sang jenderal pelan membuat laki laki tua itu semakin ketakutan bukan main.
Kini mereka langsung mengikuti langkah bos nya yang meninggalkan ruangan rahasia untuk bertemu dengan Jenderal tersebut. Zac dan beberapa orangnya saat ini keluar dengan tatapan yang dingin.
Setelah ini pasti akan ada perang antara aku dan Valerie! Habislah aku! Batin Zac yang tak akan bisa lari setelah ini.
valerie saat ini juga menunggu suaminya untuk menjelaskan semuanya, dia sudah tak sabar mendengar alasan mereka semua saat ini.
" Bos apa kita akan menemui Nyonya besar sekarang?" Albert langsung bertanya ketika mereka semua sudah masuk ke dalam mobil.
" Kita harus menjelaskan semuanya sebelum dia mengamuk dan kita akan di hajar oleh nya!"
Semua orang yang mendengarnya pun harus menghela nafasnya dengan kasar semua orang merasa ketakutan tak hanya Zac tapi semua orang yang akan menemui singa betina akan merasa ketakutan dan tak memiliki nyali sedikit pun.
***
" Ah ampun.. ampun.. ampuni saya…" Suara kesakitan dan meminta ampun yang cukup keras membangunkan laki laki yang memejamkan matanya.
" Ampuni saya!! Sakit…" Teriaknya kesakitan lagi.
Mata orang itu kini terbuka dengan seketika dia langsung bangun dengan mencari sumber suara itu. Dia menatap satu sel kecil yang terbuka dan ada satu orang yang memakai topeng seperti dia adalah orang yang sengaja menghukum para tahanan di sana.
Kenapa dia harus dipukul seperti itu? Salah apa dia hingga dia diperlakukan seperti itu. Bryan jangan ikut campur. Batinnya dengan menatap seorang algojo menghajar orang itu tanpa ampun.
" Ampuni saya! Saya tidak akan berbuat ulah lagi! Saya tidak akan-" Orang itu kini pingsan seketika dia tak bisa melanjutkan apa yang dia ingin katakan.
Mata Bryan melirik salah satu sel yang ada di sebelah tapi mereka semua hanya bisa melihatnya tak bisa berbuat apa apa lagi selain menyaksikan dengan rasa iba.
Algojo itu kini tersenyum sinis ketika melihat orang yang dia hajar telah jatuh pingsan saat ini. Dia yang berhari hari menyiksa orang ini merasa belum puas jika dia belum meninggal di sana.
Dia berbalik dan menatap Bryan yang berdiri di balik jeruji besi itu. Matanya menatap tajam ke arah Bryan dengan senyum sinisnya. Orang itu keluar dan mengunci kembali sel itu.
Prank!! Orang itu memukul besi yang berada di depan Bryan dengan kencang membuang Bryan mundur tapi dia tetap memandang orang yang memakai topeng itu.
" Jika tak ingin nasibmu sama dengan nya jangan membuat ku marah! Kau harus menuruti apa yang aku katakan!" Katanya dengan sinis.
Suara itu seakan tak asing di telinga Bryan tapi dia lupa suara siapa itu. Bryan tak menjawabnya karena takut tapi dia masih mencerna dan mengingat pemilik suara itu.
Seorang Algojo itu langsung pergi karena tak mendengar jawaban dari Bryan, semua yang ada di sana langsung pura pura tidak melihatnya karena ketakutan.
" Dia hanya pingsan! Aku rasa dia memiliki nyawa seribu hingga dia tak mati mati!" Ujarnya dengan kesal ketika orang itu melepaskan topeng nya yang menutupi wajahnya.
" Sepertinya tak ada jalan lain selain memberikan hukuman sengatan listrik Komandan…" Jawabnya orang yang menerima topeng itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Ernita Elvia
semua laki laki ngak ad yg berani. klo sdh brhdapan sma singa Betina..
itu mungkin yg menghajar. komandan jahat itu kali ya. tebak aj
2022-09-07
0
𝐊𝐈𝐌💋𝐇𝐖𝐀①④🆁&🆉👻ᴸᴷ
pengen lihat MOMMY VALERIE marahin DADDY ZAC 😁😁😁😁😁
2022-07-17
0
Ninit Anggraeni
maafkn aku mince ..bru komen.tp sllu bca koo😘
2022-07-17
0