Ex Husband Is Broken
Kesiapan mental perlu dilakukan ketika sebuah balas dendam ingin terlaksanakan, tak hanya tekad tapi jiwa yang benar benar membara saat ini tengah dirasakan oleh semua orang.
Balas dendam yang akan membawa nya dalam ke sebuah tragedi besar yang akan mempertaruhkan nyawa nya dalam hal apapun yang terjadi.
Siap atau tidak yang jelas kini mereka bertarung dengan titik darah penghabisan.
.
.
.
Tongkat itu kini tepat terhenti di sebuah kaki yang berdiri kokoh di sana, matanya yang masih nanar kini hanya menatap para police yang tiba tiba di sana. Tangan nya masih menyeret kaki lawannya yang akan diinterogasi oleh dirinya.
Keheningan di sekitar sana hanya ada suara hembusan angin yang terdengar, suasana seakan mencengkam ketika tatapan para laki laki itu tak bisa diubah sedikit pun.
Prok!! Prok!! Prok!!
Suara tepuk tangan dari Police itu membuat semua orang yang ada di sana mengerutkan keningnya dengan tak tau apa yang sedang dipikirkan oleh pihak police yang secara tiba tiba di sana.
" Jadi dia juga orang mu? Kalian sungguh hebat!" Katanya dengan melirik ke arah korban yang masih di seret oleh Bryan.
" Jangan ambil kesimpulan sebelum anda mengetahui apa yang terjadi…" Timpal Christian yang dari tadi berdiri di belakang Bryan.
" Kalian sebanyak ini dan dia hanya satu orang! Tentu saja dia akan hanya tinggal nyawa…" Langkahnya kini maju tepat di depan Bryan yang dari tadi hanya diam.
" Lepaskan dia dan biarkan kami pihak police yang menangani nya." Sambungnya lagi.
Hahahahaha!!! Suara tawa dari Bryan kini secara tiba tiba membuat police itu mengerutkan keningnya karena tak mengerti apa yang dimaksud oleh nya.
" Anda siapa memerintah saya melepaskan orang ini?" Ujarnya dengan sinis.
" Apa matamu buta tak bisa melihat siapa aku heh?" Jawabnya dengan juga tak kalah marah. " Lepaskan dia kami akan membawa nya jika dia memang yang berada di balik pembunuhan Amel waktu itu."
" Jika saya tidak mau, bagaimana?"
" Anda tak berhak melarang pihak police membawa orang yang dicurigai sebagai pelaku pembunuhan dan penculikan waktu itu…" Bantahnya lagi.
Bryan kini malah tertawa dengan keras ketika pihak police yang berucap seperti itu di depannya.
" Bukankah pihak police juga yang menutupi barang bukti dari kami, hingga kami membuat siasat seperti ini untuk menangkap para pelaku! Dan sekarang anda dengan mudah meminta orang ini untuk di bawah kalian?"
" Dengar Tuan anda tak bisa menghukum orang dengan cara anda sendiri, biarkan hukum negara kita yang bertindak. Jadi saya harap serahkan."
" Jika saya tidak mau?"
" Bryan jangan berdebat…" Gumam Abhi yang juga ada di sana. Abhi baru sadar bahwa keponakannya memiliki keberanian yang begitu tinggi.
" Saya akan mengambil paksa dari tangan kalian. Serahkan dia secara baik baik atau kami akan mengambil paksa orang itu…" Ancamnya lagi.
" Siapa anda meminta saya menyerahkan pelaku ini?"
" Sudah saya katakan bukan? Saya adalah police yang menangani kasus ini mulai hari ini."
" Police yang hanya makan gaji buta? Atau kalian police yang menutupi sebuah kasus hanya demi uang suap!" Ujarnya dengan serius.
" Kau hanya anak muda yang tidak tau apa apa tentang dunia kami! Jadi jaga bicara anda jika tidak ingin kami akan membawa mu juga ke kantor kami!" Ancamnya dengan sungguh sungguh.
Bug!! Kini kaki itu di lepas dari cengkraman tangan Bryan secara kasar hingga membuat orang itu yang setengah sadar kini hanya bisa meringis sakit.
" Maka bawa aku jangan hanya omong kosong karena aku tak takut…" Bryan menyodorkan kedua tangan nya untuk dia juga di bawah oleh para police tersebut.
" Brya-"
Abhi yang ingin mencegahnya kini malah diam ketika tangan keponakannya terangkat mengisyaratkan untuk diam saat ini.
" Bawah saya juga! Bukankah saya yang menghajar dia hingga dia mungkin saat ini pingsan. Maka bawa saya juga…" Bryan lagi lagi ingin menyerahkan dirinya untuk di bawa oleh para police ini.
" Jangan bertingkah! Kami akan membawa pelaku ini dan melakukan proses yang harus kami lakukan…" Tolaknya. " Bawah laki laki itu ke rumah sakit dan kita akan menunggu nya sadar untuk bertanya yang harus dijawab."
" Anda tak bisa membawa nya jika anda tak bisa membawa saya juga…" Bryan kali ini memaksa police itu untuk membawa nya.
" Bryan apa yang kau lakukan? Jangan gila…" Bisiknya dengan nada pelan.
" Jika aku tak ikut mereka kita tak tau apa yang dikatakan oleh orang ini bukan?" Jawabnya dengan menatap police yang ada di sana.
" Bawah dia…" Perintahnya.
Kedua police itu kini yang ingin membangunkan pelaku di cegah oleh tangan Bryan yang tiba tiba menghalanginya dengan mata yang menatapnya dengan tajam.
" Jangan sentuh yang bukan milik kalian? Ini adalah milik kami dan jangan pernah mengambilnya tanpa seizin dari sang pemilik…" Ujarnya dengan tegas dan sinis.
Komandannya kini menyentuh pundak Bryan dengan sedikit mencengkramnya hingga membuat Bryan menghempaskan nya dengan kasar.
" Dia adalah milik pihak police, jika orang ini berada di tangan kalian aku yakin dia hanya akan tinggal nama. Jadi jangan halangi kami untuk membawa orang ini."
" Enteng sekali anda bicara! Kami yang menangkap tapi anda yang mengambil nya. Anak kecil saja pasti bisa melakukan ini."
" Tolong kerjasamanya."
" Saya tidak akan menyerahkan orang yang kami tangkap. Jika pihak police juga ingin menangkap para pelaku maka carilah cara sendiri."
" Bryan biarkan pihak police membawa nya kita akan tunggu hasil interogasi dari police siapa mereka yang menyerang kita…" Abhi kini berbisik dengan pelan.
Abhi tampak takut jika keponakannya tak dicegah dapat di pastikan nanti akan ada adu jotos antara keponakannya dengan pihak police.
" Saya yang membawa nya paman! Bagaimana bisa mereka yang hanya diam saat ini tiba tiba mengambil yang akan membawa kita ke para pelaku…" Bryan tentu saja tak ingin begitu saja menyerahkan orang itu kepada police.
" Bryan apa yang dikatakan oleh paman benar, biarkan para pihak police yang membawa nya kita akan menunggu hasilnya dari mereka."
" Kami akan memberi kabar apapun yang dia katakan…" Timpal police tersebut.
" Tidak! Jika anda masih ingin membawa orang ini maka bawah saya juga! Karena saya tidak pernah percaya dengan kinerja kalian. Bawah saya juga bersama nya agar saya bisa mendengar secara langsung."
" Bryan apa yang terjadi?" Suara lembut dari sosok wanita yang berdiri di ambang pintu kini membuat semua orang menoleh ke arahnya.
Bryan yang wajahnya dari tadi tegang kini secara tiba tiba melunak seketika. Bryan mengatur nafasnya yang dari tadi tak beraturan. Bryan menghampirinya dengan langkah besarnya.
" Aku sekarang tau siapa yang bisa melunakan kemarahan anak singa ini…" Gumam Abhi yang di angguki oleh William yang menatap laki laki garang tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Dessy Rinda
kak,episode nya gak bnyk kyk novel wanita nakal kan?🙏🙏🙏😘
2022-08-21
1
ratna dhyah puspitarini
pawangnyaaa udah keluartr
2022-07-30
1
Nyai ᵘⁿⁱ🇷 🇦 🇳 🇮💖🌸
anak singa dah punya pawang ternyata.. wkwkwk.... bravo sarah....hahayyy....
2022-07-25
2