" Nyonya maaf aku tidak bisa mengatakan apapun saat ini…" Katanya dengan gugup.
" Kalian memang pintar menyembunyikan sesuatu dari ku! Awas saja jika kalian membuat anak ku terluka, kalian tak akan bisa lari dari hukuman ku…" Katanya dengan sinis.
Albert tak berani mengatakan apapun dia hanya bisa diam dengan terus menunggu kabar dari asistennya tentang kasus ini.
" Albert sampai kapan kita di sini menunggu kabar dari mereka?" Valeria merasa tak sabar menunggu kabar dari putranya saat ini.
" Nyonya percuma jika kita datang ke sana. Bryan dan Antoni baru saja selesai interogasi dan kita hanya bisa menemuinya tiga jam lagi. Kita akan percuma jika datang kesana…" Albert menjelaskan dengan segera.
" Tapi aku tak bisa hanya duduk santai di sini dan menunggu semuanya…" Desisnya dengan nada bingung.
Dia tak tau harus berbuat apa hari ini, dia hanya bisa mondar mandir disana menunggu semuanya. Sedangkan Albert merasa tak tenang ketika harus ditemani oleh nyonya besarnya di sini.
Dia lebih baik bersama prajurit dan berada di medan perang daripada harus bersama nyonya besarnya dalam satu ruangan di sini. Albert hanya menelan ludahnya dengan kasar tak tau harus berbuat apa apa.
Bos lebih baik aku berada di sana bersama mu dari pada harus bersama nyonya besar di sini. Ya tuhan tolong selamatkan aku dari nyonya besar kali ini. Batinnya dengan berharap bahwa nyonya besarnya segera pergi dari sana.
Bukan niat untuk mengusir tapi jantungnya tak bisa diajak kompromi ketika ada bosnya, di tambah bosnya adalah malah singa betina yang ada di sana.
Di markas besar itu kini Zac mendengarkan semua alasan kenapa putranya berada di dalam penjara dan kenapa dia rela di tangkap agar dia masuk ke dalam penjara. Abhi kali ini yang mengatakan semuanya apa yang telah dia sembunyikan selama ini.
Zac mendengarkan dengan diam, orang orang itu pun juga mengatakan rencana apa yang telah di susun oleh bos muda nya kali ini. William dan Cristian juga mengatakan bahwa mereka juga di usir oleh para police ketika menanyakan tentang interogasi yang ingin menyerang keluarga dari mendiang Amel.
Zac mengepalkan tangannya dengan kuat, rahangnya mengeras matanya melotot ketika mendengar semua apa yang dikatakan oleh orang orang nya.
Prank!! Vas bunga itu kini menjadi sasaran amukan dari singa kali ini. Dia merasa kesal karena putranya berada di dalam penjara,dan pembunuhan ini ternyata masih ada pihak police yang menutupi nya.
Semua orang yang ada di sana kini hanya bisa diam ketika melihat bosnya melempar vas itu dengan amarah yang tinggi.
" Kurang ajar! Mereka pikir mereka siapa bisa menyembunyikan ini semua dari kita…" Ucapnya dengan penuh penekanan.
" Tapi bos maaf kami kemarin menemukan berkas ini dari brankas bank kemarin!" Seorang telah memberikan semua dokuman yang cukup tebal.
Zac menerimanya dengan mengerutkan keningnya, Zac membukanya tapi dokumen itu tertutup dengan desain yang sangat mewah.
" Apa ini?" Tanyanya dengan bingung.
" Aku pernah melihat dokumen yang bersampul biasa tapi didalamnya ada sebuah sandi ketika kita membukanya bos…" Timpal Steve yang juga melihat dokumen aneh di depannya.
Dokumen yang bersampul seperti dokumen biasa tapi di buka halaman pertama ada sebuah kotak kecil yang ada angka angka untuk membuka halaman selanjutnya.
" Kau pelajari dokumen ini Steve!" Katanya dengan menyerahkan dokumen itu kepada Steve. " Abhi dan Andre kau harus cari tau siapa nama komandan itu dan Suhu hubungi jendral buat pertemuan tertutup dengan nya, katakan singa mengaung ingin segera bertemu…" Perintahnya.
Mereka dengan cepat mengangguk ketika perintah itu telah terucap dari bibir bosnya. Mereka yakin ini akan menjadi perang yang akan mengorbankan banyak orang yang tak bersalah.
Dio Della Morte kini bangkit lagi, siapa yang berani mengusik keluarga besar ku maka dia harus berhadapan dengan kepala singa ini. Batin Zac dengan mengepalkan tangannya dengan emosi.
" Mulai hari ini Dio Della Morte resmi bangun dari tidurnya, sudah cukup lama kita tertidur dan saat nya kita beraksi. Aku tak ingin ada yang terluka seperti dulu. Kabari anggota yang lain untuk berjaga jaga dan segera berkumpul. Aku beri waktu 24jam untuk mereka kumpul di markas…" Kata kata itu yang mereka tunggu bertahun tahun.
Dan mereka tak sabar telah menunggu perang yang lama mereka tunggu. Mafia yang menakutkan kini telah bangun dengan dendam yang telah membara ke hati mereka.
Dendam yang akan membawa mereka kepada tragedi yang bertahun tahun terkubur lama. Dendam yang akan membawa ke tragedi lama akan terulang kembali. Pertumpahan darah akan terjadi, mafia ini akan bangun lebih keji dari sebelumnya.
Sedangkan di tempat lain Bryan dan Antoni yang baru menginjakan kakinya ke dalam penjara kini di sambut oleh sorakan para penghuni tahanan yang sudah cukup lama di sana. Bryan dan Antoni menatap sekelilingnya dengan rasa tenang tak ada ketakutan sedikit pun di mata dan di hatinya.
" Kau masih mengingat wajah orang itu bukan?" Bisiknya kepada Antoni yang juga menatap sekelilingnya orang yang bersorak di sana.
" Masih bos! Tapi aku tak melihatnya di sini…" Jawabnya dengan juga berbisik.
" Jangan merencanakan untuk kabur jika kalian ingin kabur maka ku pastikan kalian hanya tinggal nama di sini…" Seorang sipir yang mengantar mereka masuk ke tahanan kini mengancam mereka berdua.
Tapi kedua laki laki itu bukannya takut tapi hanya tersenyum sinis di bibirnya. Bryan dan Antoni menatap sel tahanan mereka yang akan mereka tempati. Mereka tak memiliki kegusaran ataupun gemetar sedikit pun.
" Masuk…" Bryan yang di dorong dengan kencang kini tubuhnya mengantam dinding besar itu, Antoni juga menghantan dinding dadanya.
Mata mereka beradu untuk membalas jika saja mereka tak memiliki rencana lain maka dapat dipastikan sipir itu akan merasakan bogeman mentah dari kedua orang laki laki itu.
Mata Antoni menangkap ada yang aneh dari tatapan sipir itu dengan kawanan orang yang berada di satu tahanan yang lain, seperti memberikan kode yang berarti lain.
Jadi kalian ingin menutupi kecurangan kalian dengan bermain dengan para tahanan di sini. Baiklah Sir kau akan tau siapa kita. Batin Antoni.
Antoni dan Bryan kini menempati kasur mereka yang sudah ada di sana, semua orang para tahanan menatap kearah mereka dengan tatapan sengitnya.
" Bos kita harus hati hati! Sipir tadi bermain kode kode dengan salah satu orang di sini. Aku rasa mereka memiliki rencana untuk membungkam kita…" Bisiknya dengan pelan.
" Aku tau! Mereka tak akan menyerang kita sekarang, kita tunggu sampai malam. Aku yakin mereka akan segera beraksi malam ini untuk menghabisi kita berdua."
" Aku tak sabar menunggu malam tiba bos…" Kedua laki laki itu tersenyum miring dengan tak sabar menunggu malam tiba. Mereka ingin melihat apa yang akan mereka lakukan kepada mereka.
Selamat hari senin 🤗 selamat beraktifitas 🥰 jangan lupa tinggalkan jejak kalian 🤗 boleh minta kopi nya untuk menemani abang Bryan gak sih 🤭
Vote sudah masuk hari senin ini ya 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Eddi Manullang
kurang bro mince.....🤩🤩
2022-07-13
0
Ameylia Hairana
yeyyyy.. mkin penasaran
2022-07-11
0
Fitri Kurnia Sari
lanjuttt thor
2022-07-11
0