Flashback On
" Al aku sudah satu jam di sini tapi masih mendapatkan kabar apapun dari pihak police. Kapan aku bisa menemui putraku dan Antoni…" Valerie yang dari tadi gusar merasa tambah cemas ketika pengacara pribadinya malah hanya duduk di depan laptopnya tak bergeming sedikit pun.
Albert hanya menatap nyonya besarnya dengan bingung tapi dia juga harus melakukan ini agar tak terjadi hal yang tak ingin mereka inginkan.
" Nyonya saya belum mendapatkan kabar apapun dari pihak sana. Email saya juga belum di balas, sebaiknya anda pulang dulu dan tunggu kabar dari saya di rumah…" Albert harus berbohong karena dia tak mungkin mengajak nyonya besarnya ke kantor police, jika nyonya datang ke sana dapat dipastikan akan ada kekacauan yang tak ingin terjadi.
" Dari tadi aku di sini dan kau mengatakan aku pulang dan menunggu kabar dari rumah? Apa kau pikir aku bisa tenang dan bersantai mendengar kabar putra ku masih ada di sana?" Bentaknya dengan nada tinggi.
Albert hanya mampu menelan ludahnya dengan kasar. " Nyonya tapi maafkan saya! Saya memang belum mendapatkan kabar bahwa tuan muda bisa ditemui hari ini apa tidak. Interogasinya cukup lama dan pihak police masih memberi waktu mereka untuk beristirahat…" Lagi lagi Albert harus berbohong untuk kebaikan semua orang.
Sebenarnya Albert sudah mendapatkan kabar bahwa mereka bisa menemui Bryan dan Antoni tapi dia harus berbohong bahwa saat ini mereka belum bisa menemui kedua laki laki yang berada di dalam penjara.
Valerie menatap pengacara itu dengan tatapan tak percaya, tatap yang tajam membuat Albert ketakutan setengah mati. Dia lagi lagi harus bertahan dengan rasa takutnya.
" Kau seorang lawyer yang cukup terkenal di beberapa negara dan sepak terjang dalam hal tak dapat diragukan dan sekarang urusan kecil ini kau mengatakan kau menunggu kabar dari pihak police…" Valerie menatapnya dengan tatapan penuh kecurigaan.
" Nyonya mungkin aku bisa melakukan semuanya jika itu orang yang berbeda, tapi ini menyangkut Tuan muda dan Antoni aku tak bisa bertindak gegabah nyonya. Jika saya bertindak gegabah dan tak memikirkan mereka maka mereka berdua yang akan babak belur di sana…" Albert menjelaskan dengan tak berani menatap nyonyanya.
Dia lebih baik berhadapan dengan musuh dari pada dan bertengkar hebat di sana. Albert lebih memilih pertarungan dengan banyak darah yang keluar dari pada harus berhadapan langsung dengan singa betina seperti nyonya nya saat ini.
Valerie berdiri menghampiri Albert yang duduk di kursinya. Albert yang mendengar langkah suara sepatu dari nyonya nya tak berani menatap ke arah nyonya besarnya.
Deg! Deg! Deg!
Suara jantung Albert seakan ingin lompat dari rongga tubuhnya saat ini. Keringat dingin langsung membasahi dahinya. Ruangan yang dingin tiba tiba menjadi panas karena ada singa betina yang kapan pun siap menerkam dirinya.
" Jika aku mengetahui kau berbohong tentang hal ini dan kau bersekongkol dengan suami ku menyembunyikan kabar apapun dari pihak police maka ku pastikan kalian semua tak akan berakhir di rumah sakit berhari hari bahkan berbulan bulan…" Ancamnya tepat sasaran.
Albert kembali menelan ludahnya mendengar ancaman dari bos wanitanya saat ini. Keringat langsung membasahi tubuhnya saat ini, kakinya terasa lemas hanya mendengar ancaman dan tatapan dari singa betina.
" Kau dengar itu?" Ucapnya dengan penuh penekanan.
" Saya tahu nyonya dan saya tak mungkin main main jika masalah ini menyangkut keluarga besar kita. Anda paham betul bagaimana kita…" Albert menyembunyikan kegugupannya saat ini.
Valerie menatapnya sebentar lalu berbalik dan berniat meninggalkan ruangan itu karena dia merasa percuma berada di sana satu jam tapi dia tak mendapatkan kabar apapun.
Albert sedikit lega pada akhirnya singa itu akan pergi dari ruangannya dan dia akan bisa kembali menyusun semua apa yang harus dia lakukan saat ini.
" Jika kau tak becus menjadi lawyer maka siapkan surat pengunduran dirimu menjadi lawyer di negara ini…" Ucapnya dengan sinis dan langsung pergi meninggalkan ruangan itu.
Bruak!! Valerie membanting pintu itu dengan kasar membuat Albert kembali terkejut. Meskipun ancaman demi ancaman telah dilontarkan oleh Valerie, Albert sama sekali tak mengambil hati. Dia tau wanita itu saat ini tengah tak tenang.
" Istri ku sudah pergi?" Albert langsung menghubungi bosnya ketika istri dari bos nya pergi dari ruangannya.
" Sudah bos! Tampaknya nyonya sangat marah kepada ku, dia dua kali mengancamku dengan terang terangan…" Albert menceritakan semuanya kepada bosnya saat ini.
Zac hanya menghela nafasnya dengan kasar ketika mendengar apa yang dikatakan oleh orangnya saat ini. Dia tau istrinya juga tak bisa diremehkan ketika sedang marah apalagi ini menyangkut anak anaknya.
" Maafkan dia! Saat ini dia sedang emosi dan tak tenang."
" Tak masalah bos! Tapi aku harus menemui Tuan muda dan Antoni."
" Tunggu satu atau dua jam lagi, aku rasa istri ku masih di sekitar kantor mu dia tak akan pergi jika di kepalanya tak memiliki rencana lain."
Benar saja Valerie tentu saja tak akan semudah itu pergi jika dia tak memiliki rencana di kepala nya saat ini. Tapi rencananya tak mungkin berada di luar kantor Albert menunggu dan membuntuti pengacara itu tapi di kepalanya memiliki rencana yang tak bisa dipikirkan oleh orang orang nya.
" Bawah pimpinan sipir yang memantau seluruh para tahanan! Aku ingin bertemu dengannya hari ini juga…" Perintahnya kepada sang supir dan kepada pengawalnya.
" Siap Nyonya…" Jawab mereka dengan kompak.
Ini mobil mereka telah membawa mereka ke sebuah tempat yang sepi dan rahasia. Valerie masih duduk di mobil dengan tenang tangannya masih mengotak atik ponselnya. Sedangkan kedua orang yang bersama nya tadi kini masih menunggu orang yang ingin mereka temui.
" Siapa anda? Apa mau anda? Kenapa anda ingin bertemu dengan saya?" Seorang laki laki yang memiliki badan tegap dan memiliki umur 30 atau hampir 40 tahun.
" Aku adalah aku dan kau nanti akan tahu siapa aku. Di sini aku hanya ingin meminta bantuanmu."
" Apa yang bisa saya bantu."
" Pertemukan aku dan putra ku! Dia berada di dalam sel mu."
Orang itu mengerutkan keningnya. " Siapa putra mu?"
" Bryan! Dia dan temannya tertangkap malam tadi dengan kasus merampok bank."
Orang itu tersenyum. " Saya tidak bisa membantu, jika anda ingin menemuinya maka silahkan datang di waktu jam yang telah kami sediakan…" Tolaknya dengan ingin segera keluar.
" Tak masalah jika kau tak mau membantuku! Aku akan memberikan semua bukti bukti bahwa kau menerima uang suap dari para tahanan ketika mereka ingin memakai narkoba di dalam sana. Dan aku juga memiliki bukti bahwa kau juga yang melakukan pelecehan terhadap tahanan wanita hingga dia bunuh diri karena tak ingin menjadi budak se*s mu."
Pimpinan sipir itu langsung diam dia yang ingin keluar dari mobil itu langsung menoleh ke arah wanita yang menatap lurus ke depan tanpa menatap ke arahnya sedikitpun.
" Siapa kamu sebenarnya, kenapa kau mengatakan semua itu kepada ku?" Nadanya kini tinggi ketika semua yang menjadi rahasia nya mala di ketahui oleh orang luar.
Bug!! Valerie melempar sebuah amplop coklat yang tepat di pangkuan kaki laki laki itu.
" Di dalam sana ada sejumlah uang yang cukup untuk mengobati ibumu yang sedang sakit. Sisanya aku akan menyuruh orang ku untuk memberikannya lagi. Sekarang aku tunggu kau membawa aku bertemu dengan anak ku."
Pimpinan sipir itu tak memiliki pilihan lagi dia harus menerima nya dan juga harus melakukan apa yang telah diperintahkannya jika dia masih ingin berada disana dengan selamat.
Flashback Of
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Ernita Elvia
best lah
2022-09-07
0
Retno Wahyu
jangan remeh kan kekuatan emak emak tipe valeri
2022-07-17
0
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓
tidak akan ada yang bisa berkutik
2022-07-17
0