Di sini masih ada Warning 21+ ya
.
.
.
Aku hanya bisa mendesa* karena memberontak pun tak ada gunanya karena bahasa tubuh ku mengkhianati apa yang ada di pikiran ku saat ini.
" Apa… yang.. kau..laku..kan… henti…kan…" Suara ku hanya terbata bata tak bisa selancar seperti biasa nya.
Bryan tak menjawabnya hanya menatap mata ku dengan tatapan yang penuh dengan gaira* saat ini.
" Nikmati lah sayang jangan banyak bertanya…" Bukan Bryan yang menjawabnya malah wanita itu kini malah menjawabnya dengan dia yang tiba tiba merebahkan tubuh nya di sebelah ku.
" Argh…" Desaha* ku kembali tertahan ketika Bryan semakin menyentuh di daerah kelemahan ku saat ini.
Otak ku membeku, keringat dingin ku langsung bercucuran membasahi kening ku. Aku tak bisa berpikir lagi apa yang harus aku lakukan saat ini. Sentuhan ini adalah sentuhan yang lama tak pernah aku rasakan lagi.
" Argh.. Bryan.. apa yan- argh…" Aku hanya menatapnya dari atas ketika dia malah bermain di bawah dengan lida* nya.
Aku menggeliat tak karuan ketika hawa hangat menyentuh bagian bawah milik ku dengan lembut. Aku memejamkan mata menikmati sentuhan yang sangat membuat ku tak karuan saat ini.
" Ugh.. argh…" Erang ku tak bisa aku tahan. Ketika ada kuluma* liar menyentuh dada ku.
Aku membuka mata ku dan aku sedikit terkejut ketika melihat siapa yang sedang bermain di dada ku dengan gerakan yang sangat liar.
Aku menggeliat merasakan ada ketidak kesukaan ketika siapa yang sedang bermain di dada ku, tapi aku lagi lagi tak bisa berontak ketika sentuhan itu malah membuat aliran darah ku semakin deras. Aliran darah ku malah lebih cepat, gaira* ku langsung naik seketika.
Aku pasrah aku tak bisa berbuat apa apa lagi ketika gaira* menguasai tubuh ku dengan cepat. Aku yang tak suka tetap membiarkan nya bermain main di dada ku.
" Ugh… ah…." aku menggelinjang tak karuan ketika sebuah pelepasan menghampiri tubuh ku.
Aku hanya bisa menikmatinya tanpa bisa berkata apa apa lagi. Aku mengatur nafas ku yang memburu setelah pelepasan telah tiba. Pelepasan yang sudah lama tak aku lakukan.
" Hmmmphhh…." Sebelum aku kembali ke normal ku tiba tiba ada sebuah dorongan yang sedikit kasar menyentuh bagian bawah ku.
Hentakan yang berulang kali membuat ku meremas rambut wanita yang dari tadi masih bermain main di dada ku. Saat ini dia sudah berada di atas ku dengan gaya nya yang memunggungi Bryan.
" Owh.. Sarah ini masih sempit…" Ujarnya dengan tetap berusaha menerobos milik ku yang belum bisa di masuki oleh miliknya.
" Tak mungkin jika dia masih perawan bukan?" Wanita yang ada di depan ku kini menatap ku dengan tatapan matanya yang penuh dengan gaira*.
" Tentu tidak! Aku sudah kehilangan keperawanan ku sejak lama…" Jawab ku dengan menahan rasa sakit.
" Bryan sayang masuki aku! Aku sangat menginginkan mu, honey…" Suaranya yang begitu manja membuat kulit ku meremang tak karuan, aku tak bisa membayangkan bagaimana wanita ini selalu menemani Bryan selama ini.
Blesh!!!
" Argh…" Lenguhannya malah membuat ku merinding, wanita itu tak ada rasa sakit sakit nya atau pun Bryan yang bersusah payah memasukan miliknya.
Bryan memompanya dengan cepat dia hanya bisa menatap ku, tubuhnya bergerak cepat di atas tubuh ku, membuat ku tak tau apa yang harus aku lakukan.
Dada nya yang bergerak liar kini malah di masukin di bibirku, aku yang memalingkan wajah ku menolak apa yang ingin dia lakukan kepada ku tapi tak bisa ketika tangan nya menyentuh pipi ku memaksa ku melihat dan menerima apa yang harus aku lakukan saat ini.
Bryan kini membalikan posisi kami, dia yang saat ini tengah berbaring, aku memasukan miliknya ke milik ku dengan perlahan, meskipun terasa sakit tapi aku berusaha untuk memasukannya dengan pelan. Wanita itu kini membantu ku untuk memasukan nya di tubuh ku dengan pelan.
Blesh!! Aku menjerit pelan ketika benda tumpul itu masuk saat ini. Aku rasa miliknya yang terlalu besar hingga membuat ku kesusahan memasukan miliknya ke milikku.
Aku bergerak perlahan menyesuaikan benda asing yang tiba tiba masuk ke dalam milikku. Aku bergerak dengan perlahan dengan wanita itu kini setengah berjongkok menghadap ku dan milik nya kini berada di bibir Bryan.
Kami bertiga tengah menikmati sentuhan sentuhan yang aku pikir ini adalah hal gila tapi aku tak bisa berhenti ketika sebuah kenikmatan telah dijanjikan oleh sentuhan yang begitu menggaira* kan.
Aku kini semakin liar bergerak nya, menaik turunkan tubuhku dengan cepat dan kadang memaju mundur kan tubuh ku dengan cepat. Kami bertiga kini sama sama bergerak liar.
" Urgh…" Geraman Bryan kini mulai terdengar ketika gerakan ku tak bisa terkontrol saat ini.
Suara desaha* kami bertiga kini memenuhi kamarku, gerama* nya kini seakan menjadi suara yang paling indah di sini. Aku tak bisa berpikir apapun kecuali menuntaskan apa yang aku cari dari tadi.
Aku ingin melepaskan semuanya untuk kedua kalinya. Aku kembali bergerak tak karuan di atas tubuh Bryan sedangkan wanita itu juga mencari kepuasan dengan bibir Bryan yang masih bermain di miliknya dengan cepat.
Tangan nya dia kini menyentuh miliknya sendiri bermain di miliknya dengan menatap ke arahku. Aku tak ingin menikmati miliknya yang aku pikirkan saat ini adalah melepaskan hasra* ku untuk kedua kalinya.
" Sarah pelankan gerakan mu.. aku akan keluar… ugh…." Gerama* nya kini tak bisa ditahan ketika aku merasakan milikku menjadikan miliknya sepenuhnya.
" Aku juga akan tiba… argh…" Aku menekan tubuhku ke bawah ketika sebuah gelombang kedua telah tiba.
Bryan juga menekan dirinya ke atas dan sebuah denyutan itu aku merasakan memenuhi milikku. Wanita itu juga mendesah tak karuan aku rasa pelepasan juga telah menghampirinya.
Kami bertiga terdiam menikmati pelepasan yang telah kami cari dari tadi. Suara berisik dari kami bertiga tadi kini hilang seakan ditelan bumi, kini hanya suara nafas kami yang masih memburu.
Aku ambruk dan memejamkan mata ku merasakan ini semuanya adalah hal konyol yang pernah aku lakukan.
" Ini gila.. sangat gila…" Gumam ku dengan lamunan.
" Apa?" Aku terkejut ketika ada sebuah tangan menyentuh pundak ku dengan lembut dan aku tersadar dari lamunan.
Aku menatap sekeliling ku dan menatap ke arah tubuh ku yang ternyata kini masih memakai handuk dengan kondisi lengkap dan masih berdiri di ambang pintu.
" Sarah apa yang gila! Maaf aku tak bermaksud-"
" Sayang siapa dia?"
" Diam!" Bentakan Bryan kepada wanita itu membuat ku juga terkejut.
" Sekali lagi maafkan aku…" Aku langsung mundur dan menutup pintu kamar dengan kasar.
Aku bersandar di pintu dengan menyentuh dada ku yang merasakan jantungku memompa begitu cepat. Aku menutup mataku dan terduduk di lantai.
" Astaga! Ini hanya lamunan yang gila…" Aku bergumam dalam lamunan yang menurutku adalah hal gila.
Aku tak pernah memikirkan hal gila seperti tadi tapi entah kenapa semenjak aku melihat Bryan dicium wanita tadi aku merasakan hawa dingin dan pikiran kotor ku memenuhi otakku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Ernita Elvia
hanya lamunan semata ternyta.!
2022-08-09
2
Nyai ᵘⁿⁱ🇷 🇦 🇳 🇮💖🌸
beuuuh.. mince kejam bin jahara.... 😥😥😥😥😥😥 kamu mah tegaaa.... 🤦🤦🤦🤦
2022-07-26
2
Nur Hidayah
ayo lanjutkan cerita ni thor
2022-07-02
0