" He siapa nama kalian berdua? Dan kasus apa yang membawa kalian masuk ke dalam sini?" Seorang laki laki berbadan besar kini menanyakan kepada kedua laki laki yang ingin berbaring di tempatnya.
" Anda bertanya kepada kami?" Antoni kini menjawabnya dengan merebahkan badan nya.
Bryan bahkan tak mengatakan apapun dia hanya menutupi wajahnya dengan tangannya agar matanya tidak terlalu silau mengenai cahaya lampu di atasnya.
" Siapa lagi jika bukan kalian? Di sini yang baru masuk hanya kalian berdua!" Salah satu dari mereka kini menimpalin dengan nada sinisnya.
" Tanpa kami beri tau pun saya rasa kalian tau kasus apa yang membawa kami ke sini…" Jawab Bryan dengan tenang.
" Jadi jangan sok bertanya dan pura pura tak tau kenapa kami berada di sini…" Antoni juga menimpanya.
" Jangan hiraukan mereka! Tidurlah…" Bryan kini menyuruh Antoni untuk beristirahat.
" Kalian-" Salah satu dari mereka yang tidak terima kini ingin menghampirinya dengan nada emosinya. Tapi seorang yang berbadan kekar tadi mencegahnya agar tak menghampirinya.
Saat ini Bryan dan Antoni benar tengah merebahkan tubuhnya tapi telinga nya tentu saja tak tidur, telinga saatnya mendengar pergerakan mereka saat ini.
Meskipun saat ini tak ada pergerakan yang mencurigakan tapi mereka berdua harus siap dengan segala sesuatu nya. Mereka harus siap menerima kapanpun penyerangan yang akan menghampiri mereka berdua.
" Makan makan!" Suara gebrakan besi membuat semua para tahanan harus segera bangun karena harus sarapan pagi.
Bryan dan Antoni segera bangkit dari tidurnya, mereka kini dengan cepat membuka matanya ketika panggilan untuk mereka untuk menyantap makanan pagi ini.
Kini semua para tahanan akan menjadi satu, makan bersama dan berolahraga bersama dengan para tahanan yang lain.
" Ini kesempatan kita untuk mencari target kita! Cari dengan sungguh sungguh…" Bisik Bryan dengan langkah mereka menuju tempat untuk makan bersama.
" Aku tau bos tapi kita juga harus hati hati! Banyak mata yang mengamati kita…" Balasnya dengan mencari target utama mereka.
" Aku sekarang tahu bahwa komandan memiliki pengaruh penting dengan para tahanan!"
Antonim mengangguk dengan cepat, mata mereka mencari seorang yang menjadi target utama nya. Tapi masih belum menemukan siapapun yang mereka cari.
Di tempat makan kini semua para tahanan telah berkumpul menjadi satu, semua dengan kasus berbeda menjadi satu jika makan. Mereka bertemu di sini dan tempat olahraga bersama di lapangan.
Antoni dan Bryan kini mengantri bersama untuk mendapatkan makanan mereka. Kedua kaki memang melangkah maju menunggu giliran tapi kedua mata mereka saling melirik mencari target. Tapi sampai detik ini mereka belum melihat target yang mereka cari saat ini.
Bryan dan Antoni kini mendapatkan makanan yang tak biasa mereka makan, tapi mereka tetap menerimanya dengan suka rela. Mau tak mau mereka harus makan ini bersama dengan para napi yang ada di sana.
Prank!! Suara piring terjatuh membuat semua mata menatap ke arah sumber suara.
" Matamu buta? Apa kau tak bisa melihat jika aku mau lewat ha?" Bentaknya membuat seorang yang berbadan kecil itu meringsut ketakutan.
" Maafkan aku.. aku tak sengaja!" Jawabnya dengan gugup.
" Dasar bodoh…" Kepala orang itu kini di pukul cukup keras oleh orang yang berteriak. Dapat dipastikan rasa itu sungguh sakit. " Jatah makan mu sekarang menjadi milik ku, dan kau makan saja yang jatuh itu."
" Tapi aku belum makan sama sekali! Sedangkan punya mu yang jatuh sudah habis…" Jawabnya dengan gugup. " Aku juga butuh makan!" Sambungnya lagi
Orang yang berbadan kecil itu tersungkur ke lantai dengan kencang ketika laki laki berbadan hitam mendorongnya dengan cukup keras.
" Kau ingin makan! Makan ini…" Katanya dengan menunjuk makanan yang sudah kotor dengan kakinya.
Semua orang yang ada di sana hanya bisa menunduk dan melanjutkan makanan nya mereka pura pura tak melihatnya bahkan sengaja tak mau tau apa yang terjadi di sana.
" Tidak aku tak akan makanan kotor ini, kau saja yang makan! Aku mau makan bagian ku!" Katanya dengan kembali gugup.
Orang berbadan kecil itu sebenarnya tak berani mengatakannya tapi dia harus mempertahankan miliknya yang sudah menjadi haknya. Makanan nya harus dia dapatkan jika tidak dia akan kelaparan hingga nanti malam.
Orang berbadan hitam itu kini berjongkok dengan menjambak rambut orang itu dengan kencang membuat orang itu meringis kesakitan.
" Kau berani melawan ku ha?" Bentaknya.
" Aku tak melawan mu! Aku hanya meminta hak ku yang sudah menjadi milik ku. Makan itu milik ku dan makanan yang jatuh ini bukan punya ku…" Lagi lagi orang itu menjawabnya dengan gugup.
" Dasar tak tau di untung! Kau makan ini…" Orang berbadan hitam itu memasukan makan sisa itu dengan paksa ke mulut orang yang berbadan kecil.
Orang itu memberontak dengan kencang dia tak ingin makan, meskipun dia sangat lapar tapi dia juga tak mungkin makan sisa orang lain. Meskipun mereka tahanan tapi mereka juga tak mungkin memakan sisa makanan orang lain.
" Hentikan…" Tangan besar itu secara tiba tiba mencekalnya tangan orang yang berbadan hitam itu dengan kasar. " Lepaskan tanganmu dari kepala orang ini!" Bariton nya juga begitu pelan tapi penuh dengan penekan.
Mata mereka beradu dengan tatapan sengit, orang hitam itu kini menghempaskan tangan nya dengan kasar. Mendorong tubuh orang berbadan kecil dengan keras membuatnya sungguh terjatuh kebelakang.
" Kau ingin jadi pahlawan di sini?" Katanya dengan sinis.
" Aku tak ingin jadi pahlawan tapi kau tak memiliki hati dengan kawanan mu yang juga membutuhkan makanan di sini. Semua memiliki hak yang sama di sini, jadi jangan sok menjadi orang yang berkuasa…" Katanya dengan tenang.
" Bangunlah! Kau tak apa?" Tanya salah satu dari mereka yang mencoba membangunkan orang berbadan kecil itu.
" Suruh dia makan milikku! Aku belum menyentuh makanan ku sedikit pun…" Perintahnya dengan segera.
" Ohh kau ingin di pandang hebat dan kau ingin melindungi orang itu? Siapa kamu? Apa kamu keluarganya heh?"
Laki laki itu tak menjawabnya dia pergi begitu saja meninggalkan orang yang berbadan hitam.
" Aku belum selesai dengan mu!" Tangannya menggapai pundak orang itu.
Sedangkan orang itu kini menghentikan langkahnya dengan tak menatap ke arah orang berbadan hitam.
" Urusan kita masih berlanjut jadi jangan seenaknya kau pergi setelah mencegah kesenangan ku!"
" Dia bisa dihajar oleh orang itu."
" Diamlah kau makan saja dan jangan urus mereka."
Orang itu menoleh ke arah berbadan hitam dengan senyum mengejek. " Apa mau?"
Orang berbadan hitam itu tertawa kencang membuat semua orang yang tadi pura pura tak melihatnya kini menatapnya dengan tatapan bingung.
" Kau menantangku kawan!" Katanya dengan sisa tawanya.
" Kau maju aku ladeni!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
💋MILA💋
Bryan kah atau Antoni 🤔🤔
2022-07-13
0
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓
sesama tahanan jangan saling mendahului
2022-07-13
2
Safitri Kinasih
hadeuh s bryan psti
2022-07-13
1