" Di sini bukan tempat mu! Di sini adalah wilayah ku jadi jangan macam macam di sini, aku bisa saja menyuruh tahanan lain untuk membunuh mu hari ini juga, jadi jangan macam macam disini…" Komandan itu mengancamnya dengan berbisik tepat di telinga Bryan.
Tetapi Bryan tak memiliki ketakutan sedikitpun di hatinya, wajahnya tetap tenang tak ada kegelisahan dengan ancaman yang dilayangkan oleh komandan ini.
" Apa yang dikatakan oleh komandan kali ini? Kenapa malah berbisik?" Police lainnya menatap penuh dengan kecurigaan.
" Entahlah! Tapi aku rasa ancaman agar laki laki itu mau membuka suaranya…" Jawab salah satu dari orang yang juga police juga.
" Kita buat kesepakatan jika kau membuka suara mu dan menunjukan markas palsu maka kupastikan aku akan membantumu dan kawan mu untuk kabur dari sini."
Bryan hanya tersenyum dia tak berniat sedikitpun untuk menjawabnya. Apa yang ada di pikirannya benar bahwa ada yang terjadi di sini.
" Sekarang katakan di mana markas mu…" Tanyanya dengan lantang kali ini.
" Saya hanya akan berbicara kepada pengacara saya"
" Pengacara?" Komandan itu mengulangi kata kata nya dengan tak menyangka. " Seorang perampok ingin seorang pengacara?" Tawanya menggema di sana.
" Aku memiliki hak untuk membawa pengacara pribadi saya. Jadi saya akan membuka suara saya jika ada pengacara saya…" Katanya dengan tegas.
Bruak!! Lagi lagi komandan itu menggebrak meja dengan cukup keras. Menatap nanar ke arah Bryan yang tak ingin mengikuti apa yang dia katakan.
" Saya butuh pengacara Sir, saya bukan orang bodoh…" Katanya dengan sinis.
Komandan itu merasa kesal dengan tatapan melototnya. Kau lihat apa yang akan ku lakukan kepada mu nanti setelah kau masuk ke dalam penjara setelah ini. Kau akan memohon ampun kepada ku dan mengikuti apa yang aku katakan. Batin komandan itu.
Kau akan lihat komandan apa yang aku lakukan untuk mu, hari ini kau bisa mengancam ku tapi tidak nanti. Kau mengibarkan bendera perang dengan ku saat ini dan aku tak akan mundur sebelum ada bendera kuning yang berkibar di antara kita. Batin Bryan dengan tersenyum miring melihat komandan itu dengan nada kesalnya.
Komandan itu kini segera keluar dengan nada marahnya dia tak mendapatkan apa yang dia inginkan, dia yang ingin laki laki itu pun juga tak bisa, laki laki itu cukup tenang seperti dia tak takut kepada siapapun.
" Apa kau bisa menemukan di mana markas mereka saat ini?" Komandan itu bertanya kepada bawahannya yang juga mengintrogasi Antoni waktu itu.
" Tidak Sir! Dia bungkam seribu bahasa, tak ada kata kata yang bisa menunjukan dimana markas mereka."
Komandan itu bertambah kesal ketika kedua kawanan perampok itu ternyata sepakat untuk menutupinya dan tak ingin membuka suaranya.
" Katakan pada Jendral bahwa mereka berdua tak ingin membuka suara tentang semua yang kita tanyakan…" Komandan itu kini langsung pergi meninggalkan bawahannya yang belum menjawab apapun.
Komandan masuk ke dalam ruangannya dengan cukup kesal dan amarahnya yang cukup memuncak. Dia tak bisa menguasai laki laki dengan muda, komandan kali ini memutar otaknya untuk menguasainya agar semuanya lebih muda.
***
" Zac bangun! Bangun!" Wanita cantik itu kini membangunkan istrinya dengan nada tinggi serta kesinisan.
Zac yang sebenarnya tak bisa tidur dari semalam dengan segera bangun dengan perasaan nya yang tak karuan. Dia tau jika istri nya memanggil seperti ini pasti ada yang terjadi.
" Apa yang kau lakukan kepada putra ku? Apa yang kau ajarkan kepadanya?" Teriaknya dengan nada tinggi.
" Apa maksudmu? Aku tak mengajarkan apapun kepada nya sayang!" Jawabnya dengan berpikir apa yang terjadi.
Valerie melempar ponselnya tepat di pangkuan suaminya dia dengan cepat mengambilnya dan melihat ada apa dengan ponsel tersebut. Mata nya melotot tak percaya bahwa putranya kini berada di berita utama tentang berita perampokan.
" Kau masih ingin berkata kau tak tau apapun? Apa kau pikir aku bodoh Zac?" Nadanya kini tinggi.
Zac yang masih terkejut berusaha untuk mencerna berita yang tengah dia baca saat ini.
Perampokan terbesar tahun ini rupanya dikepalai oleh anak muda.
Dunia perampokan yang lama tak terdengar kini semalam menggemparkan kota, beberapa orang perampok telah merampok bank terbesar dan kepalanya pun masih sangat muda.
Setelah lama kejahatan tidur rupanya kini bangkit dengan perampokan terbesar tahun ini.
" Katakan sesuatu? Apa yang kau ajarkan kepadanya? Sudah ku katakan aku tak ingjn Bryan ikut dalam dunia gelap mu, aku tak ingin dia harus melakukan kejahatan."
" Sayang aku akan mencari alasan ini semua kepada Andre dan Abhi, kau tenang dulu…" Zac berusaha untuk menenangkan istrinya yang tengah mengamuk dia dengan segera turun dari kasurnya.
" Kau bilang tenang? Setelah aku melihat putra ku masuk ke dalam penjara dan kau menyuruh ku tenang? Apa kau gila?" Nadanya tetap tinggi.
" Sayang aku tau kau tak akan bisa tenang tapi ku mohon biarkan aku bertanya dulu kepada mereka, aku harus mendengar penjelasan mereka dulu."
" Aku tak yakin kau tak tahu apapun tentang ini semua, aku yakin kau menyembunyikan ini semua dari ku…" Katanya dengan tepat sasaran.
" Aku akan jelaskan nanti tapi biarkan aku mencari orang orang kita dulu untuk bertanya tentang ini semua, aku akan menyuruh Albert untuk segera datang ke kantor police."
" Dengar Tuan Zac jangan main main dengan ku, aku bisa menghajar mu jika kau terbukti menyembunyikan sesuatu yang besar dari ku…" Ancamnya.
Zac segera menghilang dari balik pintu kamar mandi, dia segera menyelesaikan urusan mandinya sebelum dia pergi. Sedangkan Val tentu saja menghubungi kakaknya Abhi serta kakak iparnya tapi tak ada jawaban apapun dari mereka.
" Bagus kalian berdua kompak lari dari penjelasan ku rupanya…" Gumamnya dengan nada kesal.
Abhi dan Monica yang secara gantian mendapatkan telfon dari adiknya sekaligus nyonya besar hanya bisa pura pura tak melihat panggilan tersebut. Mereka lebih memilih untuk menghindar dari pada terkena amukan singa betina saat ini.
" Aku rasa Val sudah membaca berita pagi ini?" Monica menghampiri suaminya yang juga menatap ponselnya yang dari tadi berdering.
" Biarkan saja! Dan Bryan sukses membuat kita sekarang kelimpungan menjelaskan kepada singa singa ini nanti…" Bryan mengusap wajahnya dengan kasar.
" Bagus keponakanmu dan anak ku membuat masalah sebesar ini dan kau hanya duduk di sini tanpa membereskan semuanya…" Timpal Andre yang tiba tiba masuk ke rumah besar milik dari Abhi.
" Dan sekarang kita harus siap siap mendengar amukan singa jantan…" Jawab Abhi.
" Aku lebih baik si bos yang marah dari pada singa betina yang mengamuk. Jika singa betina yang mengamuk maka semuanya akan berantakan dan akan ada kehancuran di kantor police hari ini juga…" Timbal Suhu cantik yang juga takut pada singa betina jika dia mengamuk.
Sambung nanti ya mak 🤗 nanti ada sambungannya lagi 😁 mampir dulu di Fi*iz*o di sana juga ada mince Forget love yang akan menemani kalian juga 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Ernita Elvia
hahaha... singa betina d lawan.. 😂😂😂😂😂
2022-08-10
0
Siti Mariyam
singa mengamuk
2022-07-22
0
Tulus Husna
bisa mint tambh lg kh thor dobel uo gt kh...
2022-07-08
0