" Masuk…" Kedua laki laki yang sudah di buka topeng nya kini di paksa masuk ke dalam mobil police yang akan membawa mereka ke dalam tahanan.
Kedua laki laki itu hanya pura pura memberontak agar misi mereka tak ada yang bisa membacanya. Padahal di hati mereka berdua saat ini tengah bersorak senang karena misi awal mereka tak ada kendali sama sekali.
" Kalian masih sangat muda tapi kalian sudah berani merampok bank besar di sini. Aku akui nyali kalian besar tapi kalian sungguh kasihan harus mendekam di dalam tahanan karena kalian tertangkap sebelum menikmati hasil nya…" Police muda yang berbicara di depan mereka memperhatikan kedua laki laki yang begitu tenang.
" Lepaskan kami…" Antoni menekankan kata katanya menatap police itu dengan tatapan tajam nya.
" Jika aku tidak mau…" Katanya dengan tegas.
" Maka kau akan menyesal nanti Sir!" Timpal Bryan yang juga tersenyum tipis.
Police itu menoleh kembali ke arah belakang tertawa dengan keras membuat sang supir yang juga seorang police menatapnya sekilas.
" Perampok seperti kalian tak akan bisa berbuat apa apa selagi tak ada uang yang berbicara. Tapi aku rasa uang kalian tak akan cukup untuk mengeluarkan kalian berdua dari penjara dingin kami…" Ujarnya dengan sangat meremehkan kedua laki laki yang di belakang nya.
Bryan dan Antoni kini malah membalasnya dengan tertawa cukup keras membuat kedua police yang ada di depan nya mengerutkan keningnya tak mengerti dengan tawa mereka.
" Anda benar Sir uang kami tak akan cukup mengeluarkan kami dari sini nanti…" Ucap pelan Antoni.
" Uang tak akan berbicara tapi seorang nanti yang akan berbicara membuat kalian akan diam seribu bahasa…" Timpal Bryan.
Kedua police itu akhirnya diam tak berani mengatakan apapun lagi, teka teki yang di katakan oleh Bryan mampu membuat kedua police itu diam tak menjawabnya lagi.
Bryan dan Antoni hanya saling melirik satu sama lain tak ada percakapan tapi mata mereka seakan berkata bahwa rencana mereka telah berhasil.
Sedangkan orang orang yang tadi melarikan diri kini harus di kejar kejar oleh pihak police yang mengikutinya. Terjadi adu balap di sana, suasana yang malam seakan mempermudahkan mereka menembus jalanan yang begitu sepi.
Ciiit!! Suara ban mobil yang mengenai jalanan pada malam hari berbelok seketika membuat semua orang yang di dalam segera mengikuti alur mobilnya.
Orang orang yang di sana segera keluar dari mobil tak lupa membawa semua yang telah mereka bawah dari dalam bank tadi.
" Cepat cepat…" Mereka yang masuk ke dalam mobil ganti dengan cepat menyuruh sang supir untuk berjalan cepat.
" Sial…" Umpatnya komandan merasa kesal karena dia yang ketinggalan jejak para perampok tadi.
Duar!!! Suara yang begitu keras membuat para police yang mencari keberadaan orang orang itu kini langsung terkejut dengan mencari sumber suara.
Kepulan asap langsung melambung tinggi ke udara ketika api itu semakin besar berada di mobil. Semua police yang tadi masih berada di dalam mobil kini segera keluar dengan cepat.
Mereka berlari menuju kepulan asap yang melambung tinggi ke udara. Mereka hanya mampu terdiam ketika melihat sebuah mobil yang terbakar hebat di pinggir jalan dengan sengaja.
" Sial… sial…" Umpatnya lagi dengan merasa kecewa karena mereka harus gagal mendapatkan para perampok itu.
" Cek semua CCTV, aku yakin disini banyak CCTV…" Perintahnya dengan menekan kata katanya.
Komandan hanya menatap kepulan asap itu dengan merasa kesal apa yang harus ditangkap kini malah hanya menjadi api yang besar di depan matanya.
Perampok profesional. Batin komandan itu dengan merasa marah.
" Selamat malam Sir! Saya mendapatkan laporan bahwa kawanan perampok tadi ada yang ditangkap oleh pihak kita."
Komandan itu langsung menatap ke arah orang nya yang tengah melapor. " Kau mengatakan apa tadi?"
" Kawanan mereka ada yang dibawah ke kantor police Sir…" Police itu mengulangi kata kata nya dengan tegas.
" Kita langsung kembali ke kantor! Aku tak sabar melihat mereka…" Senyumnya sedikit mengembang ketika mendengar kabar ini.
Ternyata mereka tak hanya profesional tapi mereka juga sangat ceroboh, habislah kalian semua. Batin sang komandan dengan tersenyum.
Sedangkan para orang orang kelompok itu sedikit lega melihat para police itu tidak mengejarnya lagi. Tapi ada kecemasan tersendiri di hati mereka semua. Saat ini hanya alasan yang tepat apa yang akan mereka berikan kepada para bos nya.
" Apa yang harus kita katakan?" Katanya dengan menatap datar ke depan.
" Entahlah tapi aku juga tak tau apa yang harus aku lakukan saat ini. Kita harus mencari alasan yang tepat jika si bos mendengar kabar ini…" Mereka terlalu cemas dengan apa yang terjadi tapi mereka juga tak bisa berbuat apa apa selain hanya bisa menuruti apa yang dikatakan oleh bos nya.
Sarah saat ini tak bisa memejamkan matanya dia terlalu gusar menunggu ini semua, Sarah hanya mampu menatap langit langit kamar dengan gelisah.
" Apa yang sedang terjadi saat ini? Apa semuanya baik baik saja?" Gumamnya dengan merasa cemas.
Dia terlalu khawatir ketika ini semua harus terjadi dengan nya. Sarah tak bisa berbuat apa apa selain menuruti apa yang dikatakan oleh Bryan tadi.
Lindungi dia Tuhan, apapun yang terjadi pada nya ku mohon jaga dia. Engkau tahu bahwa Bryan adalah laki laki yang baik jadi ku mohon lindungi dimanapun dia berada.
Sarah hanya bisa mendoakan tanpa bisa berbuat apa apa. Hanya Tuhan yang mampu melindunginya saat ini.
" Amel aku merindukanmu! Aku tak tau apa yang kau lakukan di belakang kakak selama ini. Andaikan kau tau bahwa kakak tak pernah terbebani kau tak akan mengalami hal ini. Tapi semua sudah terjadi, semua sudah menjadi takdir dalam hidup kita. Kakak harap kau tenang di sana dan berbahagia lah di sana…" Gumamnya ketika menatap foto adiknya yang saat ini sudah tiada lagi di dunia.
Sarah hanya bisa menyentuh fotonya tak bisa menyentuh wujud aslinya. Hatinya terluka tapi dia juga tak bisa memberontak ketika Takdir sudah berkata dan mengatakan tentang nasib seorang.
" Di mana mereka?" Komandan itu tak sabar melihat kawanan perampok yang begitu ahli dalam perampokan kali ini.
Selama dia menjadi komandan baru pertama kali ini dia menangani kasus perampokan yang sangat lihai dalam semua hal. Semua rencana nya telah matang di susun oleh mereka.
" Mereka baru saja datang Sir!"
" Aku tak sabar ingin segera interogasi nya…" Dia tak sabar menunggu para kawanan itu untuk diinterogasi olehnya.
Ceklek!!
Komandan itu langsung masuk ke dalam ruangan yang sudah menunggu dua laki laki yang duduk dengan tenang.
" Kau…." Mata komandan langsung melotot dengan sempurna ketika melihat siapa kawanan para perampok yang ada di depan nya.
Bryan dan Antoni hanya tersenyum dengan tenang ketika komandan menatapnya dengan melotot.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Ernita Elvia
nah ini baru yg nama nya babang tampan
2022-08-10
0
ratna dhyah puspitarini
gimna naasib komandan apa kah akan mempersulit apa mempermudah oh ya deknya dipenjara apa dirumah sichh sebenarnya
2022-07-30
0
Nok Ais Nok Ais
nasib Bryan ada d tangan author 💪💪💪💪
2022-07-07
0