Bab. 19

Hari sudah menunjukkan pukul 6 sore. Untuk ke rumah butuh waktu 20 menit, Arka bergegas kearah pintu, akan tetapi seseorang memanggilnya dari belakang.

“Pak Arka!"

“Iya, ada apa Pak Dion?” Tanya Arka saat berbalik.

“Mungkin di novel nya Dek Ila seolah berharap punya suami duda akan tetapi akan saya pastikan Dek Ila akan jadi istri saya di masa depan. Dek Ila tak akan bertahan lama hanya demi seorang dosen biasa seperti Pak Arka.” gertak Dion pada Arka.

“Sebenar di sini seharus nya saya yang marah sama Pak Dion. Karena tak seharusnya seseorang yang memiliki pendidikan tinggi dan juga kedudukan yang terhormat sebagai pendidik sangat tak pantas untuk anada mengharap kan seorang wanita bersuami. Terlebih Ila adalah istri saya. Asal  anda tahu Ila dan saya saling mencintai dan saya percaya Allah menjaga pasangan saya dari laki laki perebut istri orang seperti anda!” tekan Arka lalu dia berbalik pergi. Tangan Arka terkepal erat menahan emosi yang memuncak di hatinya. Berulang kali Arka beristigfar dalam hatinya untuk mencari ketenangan jiwa.

Hati Arka yang panas karena perkataan Dion, saat tiba di rumah menjadi sejuk kembali bagaimana tidak, jika yang di suguhkan begini.

“Assalamu’alaikum.”

“Walaikumussalam, eh suami ganteng nya Ila udah pulang. Mas mau mandi dulu air hangat sudah Ila siapkan.”  Ila mengambil tas suaminya setelah mencium tangan sang suami.

“Makasih Sayang!” jawab Arka dengan senyuman yang mengembang.

“Papa!" Seno yang ingin memeluk Arka terhalang oleh tubuh kecil Ila.

“Et et Mas Seno belum boleh peluk Papa, Papa harus mandi dulu biar wangi, sekarang Papa banyak kuman dan bakteri karena dari luar.

“Kok Bunda boleh gandeng dan cium Papa, tapi masa Mas seno ngak boleh?” Tanya Seno cemberut.

“Itu karena Bunda itu istrinya Papa, jadi nanti Mas Seno juga begitu kalau udah punya istri,”  jawab Ila asal.

“Kalau gitu Mas Seno mau juga jadi istrinya Papa, bolehkan Bunda Mas Seno peluk Papa?”

“Ehh, Ya Allah kenapa  anak ku sholeh sekali Alhamdulillah.” Ucapan Ila sukses  membuat Arka tertawa kecil.

“Mas Seno ngak boleh peluk Papa karena Papa belum mandi, Papa dari luar. Mas Seno masih kecil jadi harus di jaga dari kuman. Kalau Bunda sudah dewasa jadi kuman nya takut sama Bunda!”

“Gitu ya Bun?”

“Iya Sayang. Yaudah sana main sama Bibi Tina dan Dek Arshaka.”

“Bunda mau antar Papa ke kamar dulu”

Seno hanya mengangguk patuh pada Ila, lalu kembali bermain dengan adiknya Arshaka. Seolah melupakan masalah di kampus tadi Arka tersenyum lebar saat sang istri dengan semangat menggandeng tangan nya kelantai 2 kekamar mereka.

“Yaudah Mas mandi dulu ya yang!” kata Arka saat mereka tiba di kamar tidur mereka.

Cklek

Suara pintu terbuka, Arka keluar dengan handuk di pinggangnya, sedangkan Ila sudah duduk manis di kasur menggunakan mukenah untuk melaksanakan  sholat berjamaah yang akan mereka lakukan bertiga ya siapa lagi jika buka Arka, Ila dan Seno.

“Yuk Pa cepat kita sholat sehabis itu Mas Seno mau belajar ngaji lagi sama Bunda,” jelas Seno.

“Emang Mas ngak ngaji tadi di Masjid bareng Pak Guru?” Tanya Arka

“Mas ngaji, tapi kata Pak Guru biar lancar di ulang di rumah, jadi Mas mau minta ajarin sama Bunda. Boleh kan Pa?” Tanya Seno pada Arka.

“Ya boleh dong Sayang asal Bundanya bersedia aja, soalnya mas tahu bunda juga kerja seharian, nulis cerita dan juga buat video untuk dapatiin uang,”  jelas Arka.

“Bunda bolehkan?”

“Boleh dong Sayang, yok kita sholat magrib!”

Setelah mereka sholat magrib bersama Ila dan Seno mengaji, lebih tepat nya Seno yang belajar mengaji dengan Ila. Sedangkan Arka turun ke bawah melihat putra bungsunya yang di asuh Bibi Tina.

“Aduh  Tuan! Den Arshakan sekarang susah banget di ajak main sama Bibi, bawaan nya  nemplok trus sama Nyonya!" curcol Bi Tina

“Alhamdulillah Bi, berarti Arshaka sangat marasakan kasih sayang Ila kepadanya.” Lanjut Arka.

“Alhamdulillah Tuan, saya juga bahagia anak anak Tuan dapat figure Ibu sebaik Nyonya Ila. Sudah cantik, sholehah, ngak pernah marah dan penyayang lagi.”  jelas Bi Tina.

Tak berselang lama Ila dan Seno turun ke bawah dan melihat Arshaka yang di pelukan Arka. Akan tetapi ketika mendengar suara Ila, Arshaka langsung menangis dan berjalan perlahan pada ibu sambung nya minta di gendong.

“Masyaallah anak Bunda! ih kok nangis, kangen ya sama Bunda?”

“Ah wajar kangen sama Bunda. Bunda kan cantik dan ngangenin. Papa aja sampe klepek klepek sama Bunda, iya ngak P0a?”

“Apa kata Bunda aja deh, yang penting Bunda seneng.” jawab Arka tersenyum manis melihat baik Seno maupun Arshaka keduanya begitu dekat dengan Ila padahal mereka baru 2 bulan bersama.

“Yaudah ayo kita makan , Bibi Surti sudah masak capek capek masa dianggurin,” jelas Ila.

“Tumben ngak masak buat dinner yang?” Tanya Arka yang heran.

“Biasa Papa! Tadi Arshaka sholehnya kumat nangis nangis minta jalan jalan sore," jawab Ila cengengesan.

“Iya Papa,  Dedek tadi ngamuk ngamuk padahal Mas tadi mau bantuin Bunda masak tapi Dek Arshaka ngak mau main sama Bibi Tina. Alhasil Mas Seno dan Bunda main ke taman belakang dekat kolam sampai Adek ngak nangis lagi.”  Jelas Seno panjang lebar.

“Ya Allah nak nak, untung Bundanya sabar ya!”

“Aamiin” sahut ila.

Saat ini Ila mengambil nasi untuk sang suami dan juga anak sulung nya Seno. Ila sendiri belum makan, Ila memutuskan menyuapi Arshaka terlebih dahulu.

“Yang mas udah siap makan. Kamu makan gih, ntar perutnya ngak enak,”  kata Arka.

“Makasih suami ku sayang!” sahut Ila mengecup pipi Arka.

“Sama sama Sayang ku, Cintaku.”

Saat ini Ila sedang beristirahat di dalam pelukan sang suami. Ya hari sudah larut, jam menunjukkan pukul 11:30 malam.

“Mas bagaimana jika Ila hamil dalam waktu dekat?”

“Alhamdulillah jika memang kamu hamil dalam waktu dekat Yang, Mas juga ngak mau menunda nunda untuk punya  anak lagi."  jelas Arka.

“Mas maaf sebelumya,  Ila memang ngak tau kebenarannya tapi Ila juga khawatir sama  suami Ila. suami Ila yang ganteng dan baik hati jangan marah ya?” Tanya Ila lagi.

“Ya Allah, sayang dengar! Buat apa Mas marah sama istri Mas yang menggemas kan ini. Yang ada nanti kalau istri Mas ngambek, si dedek yang di bawah kasian Yang, ngak dapet asupan dia,” kata Arka dengan wajah jenaka nya.

“Ih mas Ila serius.”

“Iya Insyallah Mas ngak marah. Ada apa Sayang?” Tanya Ila.

“Apa Mas terlilit hutang besar saat ini?”

“Mengapa bertanya seperti itu Sayang?”

Lalu mengalir lah semua cerita yang Ila dengar dari orang di sekolah dan juga dari pembantu rumah tangga nya sendiri.

“Sayang kamu tahu kenapa Mas sampe di selingkuhi dan di permalukan di depan umum, itu semua karena mas menyembunyikan toko yang Mas punya sedang berkembang. Toko baby yang Mas buka sebenarnya dalam 3 tahun ini mengalami kemajuan yang pesat, Mas ngak tahu bagaimana jalannya, tapi memang Allah maha memberi jalan bukan. Hutang yang di bilang itu benar saja hanya saja seblum mas menjual toko toko yang Mas punya."

"Sebelum bercerai Mas sudah merintis usaha baby shop selam 1,5 tahun. Mas juga melakukan berbagai macam promosi habis habisan agar toko cepat di kenal khalayak ramai. Tanpa sepengetahuan mantan istri mas toko itu berkembang jadi 7 cabang. Tapi sayang saat Mas mau jujur malah menggapi kenyataan yang tidak mengenakkan.”

“Ya Mas di khianati. Setelah bercerai tagihan Depkoleptor yang tempat Mas menghutang membangun rumah ini meminta mas mengosong kan rumah. Karena akan ditarik. Singkat cerita mas menjual 6 gedung toko Mas yang Mas bangun diam diam untuk melunasi rumah ini. Alhamdulillah rumah ini lunas. Bahkan 2 mobil untuk angkut barang pun terpaksa di jual sehingga yang tersisa hanya 1 toko. Mas menggunakan cara yang sama seperti sebelumnya. dan mungkin memang rejeki nya anak anak makanya toko mas buka cabang 2 lagi. Tapi Mas sengaja menyembunyikan nya dari keluarga. Bukan apa apa Sayang, Mas hanya ngak sanggup membayar hutang sebanyak itu, untuk kesekian kali nya,” Jelas arka.

“Mas apapun kedepannya yang kita alami, ayo kita hadapi bersama sama, ila ngak mau mas memikul semuanya sendiri.”

“Ila sayang sama Mas.”

See you guys………..

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

hutang Bangun Rumah yaa Allah dasar Raya jahat ibu gak punya rasa ma anak2

2022-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!