Bab. 3

Jujur saja setelah mendengar perkataan dari Ila. Arka merasa itu hal yang lucu dan membingungkan. Mantan siapa yang Ila maksud, apakah mantan istrinya atau mantan pacar Ila sendiri yang di maksud oleh istrinya ini.

Di otaknya di penuhi tanda Tanya. Dengan wajah menahan tawa bercampur bingung Arka berusaha mengatasi keadaan. Apalagi tangis Ila yang masih belum berhenti sejak tadi sungguh membuatnya merasa tak enak hati.

“Yang kamu maksud mantan siapa Ardila?”

Berusaha memasang wajah tegas Arka bertanya saat bertanya pada istrinya ini. Bahkan saat ini mobil Arka sengaja ia tepikan ke pinggir jalan agar bisa menghentikan tangisan sang istri kecilnya yang baru saja dia nikahi tadi pagi.

“Pak om mas mikir ngak sih, hidup sendiri dengan random mikirin cuan masuk dan target selesai kuliah 3,5 tahun gimana saya bisa punya mantan pacar, mantan gebetan aja ngak ada apalagi mantan pacar. Ya jelas jelas mantan pak om mas dong yang saya bahas.” Suara Ila terdengar menahan emosi dan nyaris berteriak.

“Saya ngebayangin ngak lucu aja ntar kisah kita kayak felem felem indosiar, nanti ketika saya hamil besar eh pak om mas malah CLBK ama mantan itu sangat tidak adil buat saya. Makanya saya makin tertekan dengan pernikahan ini. Anda mengerti tidak sih suasana hati saya. Tidak pernah menjalin hubungan serius dengan laki laki manapun lalu di kejutkan dalam sehari harus menikah dengan duda yang punya pengalaman menikah selama 10 tahun, jelas saja saya merasa tak percaya diri dengan pernikahan ini.” kali ini tangis dan emosi Ila tak lagi terbendung.

“Awas aja kalau pak om mas berani lakuin itu pas saya hamil besar nanti saya potong burung gagaknya pak om mas, saya ngak main main loh. Satu lagi karena kamu sudah nikahin saya berarti pak om mas udah sepenuh nya suami saya. saya ngak mau 1% saja karena kita menikah terpaksa pak om mas harus 100% jadi suami saya jadi kalau ada tante tante ganjen yang mendekat jangan harap mereka tenang ya pak om mas, ingat itu.” ancam Ila pada Arka dengan wajah yang terlihat lucu dengan mata dan hidung yang memerah kerena lama menangis.

“Satu lagi saya mau pernikahan ini benar benar seperti pernikahan asli nya saya ngak mau tuh ada yang namanya pisah pisah ranjang hanya karena istri perjodohan dan lain sebagainya. Bagi saya pernikahan itu sakral dan saya harap pak om mas lebih paham tentang ini di karenakan pak om mas itu sudah tua.” kata Ila menekankan kata katanya pada Arka.

Kedua orang tua Arka tak mampu lagi menahan tawa bahagia yang sejak tadi mengembang di bibir nya. Mereka tak salah pilih mantu untuk anak tercintanya. Ila adalah pilihan yang tepat.

“Alhamdulillah ya ma Ila mau menerima Arka yang usia nya jauh di atas Ila.” papa Wiryo menatap dengan rona bahagia yang tampak jelas di wajahnya sudah berusia lanjut.

“Mama juga bahagia pa, semoga saja Ila bisa jadi ibu yang baik buat Seno dan Arshaka.” Mama memandang jauh kedepan penuh harap.

“Ya Allah lucunya istriku, aku kira karena tak mau menerima pernikahan kami ternyata dia bahkan lebih open mind dari pada aku Ya Allah semoga aku mampu bahagiakan dia dan jadikan kami keluarga yang  selalu dalam lindungan rahmat dan anugerah mu Ya Allah.” batin arka bahagia sambil menatap sang istri dengan mata yang berkaca kaca.

Pelan tapi pasti tangan Arka keduanya sudah berada di pipi nan cantik punya gadis manis yang sekarang istrinya itu, lalu perlahan mengusap air matanya dengan ibu jari nya. Sejenak Arka menghela nafas.

“Terima kasih sudah memikir kan begitu panjang mengenai pernikahan kita sayang. Cukup mas saja jangan om dan pak di ikut sertakan kedengarannya aneh. Mas mau kita sama sama belajar ya buat menerima satu sama lain baik dari kebiasaan nanti yang akan berubah dan karena mas tau istri mas ini bukan pengangguran seperti yang orang lihat, istri mas juga orang sibuk karena punya bisnis sendirinya mas akan tetap memakai bibi pengasuh untuk anak kita, akan tetapi mas harap kamu tetap berusaha mendekatkan diri kepada mereka bagaimanapun Seno meski 8 tahun bersama ibu nya tapi 100% dia dibawah asuhan bibi pengasuhnya.”

Pelan tapi pasti Arka mendekatkan wajahnya pada istrinya dia kecup kening istrinya dengan suasana yang mendadak syahdu dan romantis. Lalu kecupan itu turun ke mata dan berlanjut di pipi lalu sekilas di bibir Ila. Hal ini sukses membuat pipi Ila merona di tengah wajahnya yang pucat karena kepala nya pusing terlalu lama menangis.

“Mas mungkin baru kamu kenal begitupun sebaliknya mas baru mengenal kamu. Kamu maukan belajar untuk saling mencintai dan saling menerima bersama mas? Katakan apa yang terasa tak nyaman. Ingat kita ini ibadah, menikah adalah ibadah seumur hidup kamu mau kan sayang belajar serius dan saling menerima dengan satu sama lain?” Arka menatap sendu istrinya tak terasa air matanya menetes setelah mencurahkan keinginannya pada sang istri.

Ila tak kuasa menahan tangis bahagianya, Ila berhambur memeluk sang suami dengan tatapan penuh harap dan wajah yang merona karena ucapan suami tuanya itu.

“Iya mas Ila mau, bimbing Ila buat jadi ibu sambung yang baik buat anak anak kita ya mas. Ila belum pernah punya anak Ila butuh bimbingan dari mas. Ila mau belajar saling menerima dengan mas Arka.”

Mereka berpelukan semakin erat, hingga arka melepaskannya dan mengecup kembali kening mulus istrinya lalu mencuri kecup dibibir manis istri kecilnya dengan perasaan bahagia.

“Sekarang kamu tidur perjalan kita masih jauh dan mas ngak mau kepala istri mas yang cantik ini pusing di karenakan menangis dan juga bergadang selaman.” Arka berkata sambil menurunkan posisi kursi mobil agar lebih rebah kebelakang dan nyaman untuk di tiduri.

“Good night wife, sweet dream.”

“Night husband, be carefull I’m with you.”

Lalu perlahan Ila mulai memejamkan matanya hatinya mulai tenang di karenakan apa yang di khawatirkan Ila tidak terjadi, bahkan suaminya dengan tangan terbuka mau menerima dirinya yang bukan apa apanya ini di banding kan dengan wanita dewasa yang mungkin saja mengejar dan mendekati Arka.

Arka mengemudi dengan hati tenang dan bahagia sesekali di melirik istrinya yang mulai terlelap di alam mimpinya. Harapan yang dulu sempat ingin di kubur kembali kepermukaan dengan harapan bisa kembali membina rumah tangga yang harmonis dan rukun serta romantis bersama dengan istrinya yang sekarang.

“Alhamdulillah pa, mama bersyukur banget berhasil memaksa Arka menikah dengan Ila. Semoga Ila bisa jadi ibu sambung dan istri yang baik."

"Bagaimanapun Seno dan Arshaka sangat membutuhkan figur seorang ibu dalam usianya yang masih dini seperti ini." kata ibu Farida.

“Aamiin.”

“Untung aja kita pasang penyadap suara di mobil Arka kemaren ya pah, atas usul dari Ryan akhir nya kita tau apa yang mereka bicarakan.” kata mama.

“Iya ma, papa seneng sekarang focus kita tinggal sama Dimas dan istrinya yang mau melahirkan di Kalimantan.

See you next chapter guys........

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

lo papanya n mama Arka eee nyadap pembicaraan 🤦‍♀️🤦‍♀️😂🤭

2022-09-16

0

Shinichi x Kaito

Shinichi x Kaito

Hei stalker kau

2022-06-30

0

Shinichi x Kaito

Shinichi x Kaito

Weh belum apa-apa dah manggil sayang

2022-06-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!