Hari ini adalah hari libur karena hari minggu, mama dan papa arka langsung berangkat ke tempat Dimas dan istrinya berada.
Karena mama khawatir sama kondisi Airin yang sekarang mengandung 8 bulan, hanya tinggal kurang dari 1 bulan lagi Airin akan segera melahirkan anak keduanya dengan Dimas.
Terlebih dimas yang secara materi lebih kurang dari Arka sehingga membuat mama dan papa khawatir mereka akan sedikit kesulitan jika nanti ada butuh tindakan darurat yang membutuhkan biaya segera maka dari itu mama dan papa segera meluncur ke Kalimantan untuk menemani pasutri itu.
Ya mama dan papa Arka sebenarnya di bilang kaya tidak tapi miskinpun tidak tapi cukup lah. Mama dan papa Arka punya sebuah restoran, sebenarnya penghasilannya ngak banyak dari restoran itu hanya saja cukup lah untuk mengkover biaya kehidupan sehari hari.
Terlihat Seno sedang asik main dan mengganggu sang adik yang terlihat tertawa bahagia karena selalu di ajak bercanda. Disamping Seno dan Arshaka ada istri kecilnya yang asik dengan laptop dan hanphonenya yang dia tarok di atas meja sambil mengetik sesuatu di laptopnya. Sesekali istrinya menimpali pertanyaan putra sulungnya dan juga mengelus puncak kepala anak bungsunya Arshaka.
“Bunda tangan adek kecil banget ya, imut imut gitu ya bun ya?” Seno sambil menatap adiknya dan juga bunda nya yang sibuk mengetik.
“Iya itu karena dedeknya masih kecil, Seno juga dulu begitu.” lanjut Ila sambil sejenak tersenyum kepada anak sambungnya sambil tangannya menari lincah di keyboard laptopnya.
Arka tak ingin menganggu mereka dia ingin melihat kedekatan istrinya dengan sang putra. Maka dari itu Arka memilih hanya mengamati saja.
“Bunda kata teman teman Seno, mama nya adalah orang yang paling menyayangi dia. Mama nya rela melakukan apa saja untuknya asal dia bahagia. Tapi kenapa mama Seno malah ninggalin Seno hanya bersama papa bahkan meninggalkan adik yang baru lahir. Mama pergi bersama om jahat yang selalu main kerumah jika papa ngak di rumah” Tanya panjang Seno dengan mata yang sudah berkaca kaca.
Hati Arka remuk mendengar pertanyaan anaknya dan juga melihat wajah sedih sang putra akan tetapi dia tak sanggup melangkahkan kaki untuk menenangkan anaknya karena bagaimana pun dia sendiri masih sangat terguncang oleh penghianatan mantan istrinya dulu.
Ila menghentikan ketikannya di keyboard dia menghadap lurus anak sambungnya yang sudah menangis, sedang si Arshaka yang masih bayi tertawa bahagia tanpa beban.
“Seno dengar kata bunda ya dan ingat baik baik ya. Suatu hari nanti Seno akan tau dan akan paham mengapa mama Seno meninggalkan Seno, adek dan papa demi om jahat. Suatu hari juga Seno akan sadar siapa yang sangat menyayangi Seno dan siapa yang selalu ada buat Seno. Tapi Seno ngak boleh lupa mama Seno berjuang melahirkan Seno ke dunia ini dengan bertaruh nyawa. Seno sering lihat di televisi atau apa Seno punya teman yang ibunya sudah meninggal?" tanya Ila
Seno mengangguk sambil menangis
“Iya ada bunda, Thoriq mamanya meninggal waktu dia lahir.” tangis Seno semakin deras.
“Nah begitu juga mama Seno melahirkan Seno nyawa mama Seno jadi taruhanya. Jadi Seno ngak boleh ngomong gitu. Mama Seno sayang sama Seno, hanya saja supaya Seno faham gimana sayangnya mama Seno sama Seno, Seno harus cepat gede ya.” Ila memeluk Seno dan Seno balas memeluk Ila dengan sangat erat sambil menangis kencang.
“Cup cup jangan kencang kencang nanti adeknya ikutan nangis baru aja dedeknya tenang, kalau nangis lagikan bunda harus tenangin dedek lagi. Ngak ada orang tua yang ngak sayang sama anaknya. Hanya saja mungkin caranya menunjukkanya itu berbeda. Lagi pula sekarang sudah ada bunda yang bakalan jagain Seno dan Arshaka. Jadi Seno jangan nangis lagi ya.” Ila mengusap punggung Seno yang masih sesenggukan.
Sedangkan di balik dinding dekat ruangan keluarga Arka menangis dalam diam karena merasa perih hati yang masih belum hilang.
Masih basah di ingatannya mantan istrinya yang langsung pergi dan pindah rawat pasca melahirkan putra ke dua dan pedihnya mantan istrinya juga di jemput oleh selingkuhannya yang tak lain dan tak bukan adalah sahabat Arka semasa SMA dan kuliahnya dulu.
“Bunda jangan pernah tinggalin Seno, adek dan papa ya. Jangan tinggalin kami kayak mama tinggalin kami.” Seno memandang sendu ke arah Ila.
“Insyaallah bunda akan selalu sama Seno, adek dan papa. Makanya Seno rajin sholat ya nak ya. Minta sama Allah agar bunda bisa tetap sama sama dengan kalian selamanya ya.” Ila mengusap rambut Seno yang masih memeluk erat pinggangnya.
Terdengar suara tangisan Arshaka yang nyaring Ila melepaskan pelukannya dari Seno dan memangku anak sambung kedua nya. Tak lama Arka menghampiri mereka bertiga.
“Kenceng banget nangisnya bun.” Arka memulai percakapan
“Iya pa mungkin dia laper soalnya mandi udah, pup udah, tadi juga udah pipis.” sahut Ila.
“Pa pegang bentar mama mau buatkan susu buat dedek, bibinya Arshaka tadi mama minta tolong belikan belanja dapur soalnya mama mau masak ngak ada bahan lagi.” jelas Ila.
“Sini Arshaka nya.”
Perlahan Ila membantu Arshaka berdiri dan anak itu menangis semakin kencang memegang gamis Ila, seolah tak ingin di tinggal kan sejenak pun oleh Ila.
“Biar papa aja yang bikin bun, kayaknya lagi ngak mau pisah dari kamu.” lanjut Arka.
“Makasih papa.” Ila tersenyum manis.
“Anak bunda kenapa kok dari tadi nangis terus hmm, laper iya hmm.” Ila mencium gemas perut Arshaka. Arshaka yang tadinya menangis jadi tertawa lebar karena geli.
“Ih ketawa anak bunda geli ya geli ya.” goda Ila semakin menciumi gemas perut Arshaka.
“Dedek bayinya berhenti nangis bunda.” Seno ikut manimbali sambil sedari tadi dia membelai belai sayang tangan adiknya.
“Iya dong, anak bundakan sholeh ya nak ya. Ngak mau bunda nya capek ya nak ya.” Ila seraya mencium gemas perut putra sambungnya itu. Hingga Arshaka terlihat semakin gembira.
Setelah semua keruetan di rumah seharian berlalu. Saat ini hari menunjukkan pukul 8:30 Arka duduk sendirian di di ranjang dengan menggunakan meja belajar istrinya lalu terbentang laptop dan beberapa kertas di samping dia duduk.
Saat ini Ila sedang di kamar mandi, ya karena Arshaka rewel dan selalu tenang jika bersama dengan istri kecilnya itu membuat Ila sepanjang hari mengurus Arshaka saja. Bahkan niat untuk masak makan malam untuk suami tercinta tinggal ucapan karena si kecil Arshaka tak mau lepas dari bundanya.
Alhasil Arshaka baru saja tertidur tadi jam 8:00 malam dan sekarang di box tidur yang ada dalam kamar Arka.
Karena Arka takut nanti putra ke duanya menangis tengah malam mencari bundanya. Sungguh ini pemandangan baru bagi Arka bahkan anaknya yang biasanya tak ingin dekat dengan orang yang baru di kenal menjadi begitu lengket ketika bersama Ila.
Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka Arka tak melihat dia masih sibuk dengan kertas dan juga laptop nya.
“Sibuk banget mas.” terdengar suara Ila menyapa.
“Ngak juga yang cuman ngangsur kerjaan biar ngak numpuk.” Arka menjawab tanpa melihat.
Hening hanya terdengar bunyi suara ketikan dan kertas serta suara Ila mengambil baju juga mengeringkan rambut menggunakan hair dryer dan beberapa bunyi membuka tutup alat make up, entah apa itu Arka tak terlalu memerdulikannya. Terasa samping Arka kasur bergerak tapi Arka masih tak mengalihkan pandangannya.
“Mas aku cantik ngak?” Tanya Ila mencari perhatian.
“Cantik.” Arka masih belum melihat kearah Ila. Jemarinya masih menari di keyboard dan sesekali melihat kertas yang di pangkunya .
“Aku disini loh mas bukan di laptop.” Ila yang kesal langsung memegang kedua pipi suaminya dan mengarahkan penglihatan suaminya kepadanya dan itu sukses membuat Arka melihatnya.
Kertas yang Arka pegang otomatis terjatuh. Bertepatan saat matanya memandang sang istri Arka terdiam di tempat.
“Ya Allah nikmat mana lagi yang aku dustakan.” batin Arka yang terpesona melihat penampilan sang istri.
Sampe sini dulu ya guyS ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Shinichi x Kaito
makin bucin aja si Arka
2022-06-30
1
Shinichi x Kaito
parah emang Arshaka, mong-omong namanya sedikit mirip sama tokoh bayi dicerita ku, bayinya kembar cowok-cewek, namanya. Ashaka sama Ashika
2022-06-30
0
Shinichi x Kaito
Seno kata-katanya udh kek anak yang umurnya diatas jauh diatas delapan tahun
2022-06-30
0