Bab. 18

Di pagi yang cerah ini Ila duduk di gazebo kolam renang  belakang rumah suaminya. Arka bilang untuk membuat rumah dan kolam renang seperti sekarang dulunya ia sempat bertengkar dengan mantan istri nya. Ya apalagi yang memicu sebuah pertengkaran untuk sesuatu yang megah dan mewah.

Uang, ya seratus buat kalian. Saat itu Arka yang memang baru menikah dan punya lumayan tabungan ingin membuat rumah yang sederhana saja  akan tetapi mantan istrinya tidak mau alhasil rumah ini di buat dengan hutang yang cukup banyak di bank waktu itu.

Butuh waktu yang sangat lama untuk melunasinya. Bahkan sampai sekarang rumah itu belum lunas hutang nya di bank. Tentu saja itu terjadi karena gaya hidup mantan istri Arka yang boros. Sehingga aarka memilih membuka usaha di luar untuk mengimbangi pemasukannya di luar dia mengajar. Akan tetapi lagi lagi failid karena pengeluaran yang tak seimbang dengan pemasukan. Awalnya Ila tak tau tentang rumah dan juga usaha usaha Arka yang sempat ia mulai dan berakhir tutup tirai karena tak mampu menahan deras nya badai rumah tangganya sendiri.

Ila tau itu semua dari Bi Surti dan Bi Tina yang kebetulan saksi hidup perselingkuhan nyonya rumah  terdahulu dan juga saksi pertengkaran suaminya dengan mantan istrinya terdahulu.

“Sayang nya Bunda, anak sholehnya Bunda. Anteng disini ya nak ya. Bunda mau lanjut kerja dulu!” Lanjut Ila

“Hum buummm daaaaa!” gumaman tak jelas dari Arshaka jelas membuat Ila tertawa disela ketikannya.

“Uuuuu sholehnya anak Bunda,” Ila mencium sekilas pipi anaknya lalu melanjutkan mengetik kembali di keyboard laptopnya.

“Untung aja Papa kamu gesit ya nak ya mau design tempat ini dengan menggunakan kaca jadi ngak khawatir kamu kecebur kolam,” Ila mengusap kepala putra nya.

Tak lama berselang Arshaka tertidur di karpet bulu tempat Ila duduk, ya Arshaka seolah mengerti tentang ke sibukan sang bunda sehingga tak melakukan hal hal yang merepotkan bundanya.

Waktu berlalu begitu cepat saat ini jam menunjukkan pukul 11:30 sudah waktunya Ila menjemput putra sulungnya ke sekolah dasar yang lumayan agak jauh dari rumah nya. Beruntung untuk aktivitas rumah arka sudah membeli motor agar Ila mdah menjemput dan mengantar seno jika dia tidak sempat menjemput Seno dari rumah.

“Bibi”

“Bibi Tina”

“Iya nya, ada apa?”

“Begini Bi, Ila mau jemput Seno tapi Dedek Arshaka bobok di gazebo kolam renang. Bibi tungguin disana sebentar ya, Ila jemput Seno bentar.”

“Iya Nyonya”

“Assalamu’alaikum,” pamit Ila pada Bi Tina.

Saat ini sudah ramai anak anak sekolah dasar yang pulang di jemput ibu atau pun ayah mereka. Saat Ila datang kesana Ila menjadi pusat perhatian, Ila sudah biasa di perlakukan seperti itu. Wajah blasterannya yang kata orang ngak sama sekali menunjukkan kalau dia orang asli Indonesia selalu jadi bahan pembicaraan yang menarik.

“Mbak ini, mama sambung nya Seno ya?” kata seorang ibu ibu tambun yang kelihatan umurnya sepantaran Arka 32 tahun

“Iya bu, saya Bundanya Seno? Seno nya udah pulang ya Bu kok ngak kelihatan ya dari tadi?” Tanya Ila sopan.

“Bentar lagi mbak Ila, bentar lagi Seno nya keluar. Kebetulan anak saya sekelas sama Seno”  jelas ibu itu.

“Mbak udah lama nikah sama Pak Arka?”

“Alhamdulillah, sudah 2 bulan Bu” jawab Ila santai.

“Kok Mbak mau sih sama duda kere kayak Pak Arka, udah itu dia juga terlalu dewasa untuk Mbak, saya kira kira umur mbak 18 tahun ya? Lebih cocok jadi anak atau pun keponakan pak Seno yang berumur 38 tahun itu” jelas ibu itu mulai dengan segala kata katanya yang seolah sangat tahu kehidupan Arka.

“Ibu tau dari mana suami saya kere?” Tanya Ila masih berusaha tenang.

“Itu dulu dia selalu bertengkar dengan mantan istrinya perkara uang, bahkan Depkoleptor sampai mengejar dia dan istrinya untuk membayar hutang saat  menjemput Seno di Sekolah.”

“Bahkan ibu kandungnya Seno saja dulu sampai menampar Pak Arka dihadapan orang banyak hanya karena kesal di tagih hutang terus menerus oleh Depkoleptor, makanya saya sama sekali ngak prihatin melihat kabar pak arka dan mantan istrinya terdahulu bercerai. Bahkan ibunya Seno sampai main serong di luar.”

Ila diam saja sambil mengepalkan tangannya erat . berhubung seno belum keluar Ila bersabar menunggu anak sulungnya.

“Tapi kalau saya jadi ibu kandungnya Seno dulu juga ngak kuat sih kelilit hutang terus menerus kayak gitu. Buat apa punya suami jika harus pontang panting cari uang dan juga tak dapat yang diinginkan. Untungnya suami saya pengusaha property jadi apapun yang saya minta bisa dia kasih tanpa harus kelilit hutang sana sini.”

“Mbak Ila itu seharusnya cari suami yang kaya raya dan mapan usia mbak Ila itu masih sangat muda, atau kapan perlu kuliah S1 dulu jangan langsung nikah rugi nanti Mbak.”

“Aduh makasih banget loh buk saran nya jarang loh saya ketemu teman kayak Ibu, tau semuanya udah kayak cctv suami saya kayaknya ya. Ampe isi dompet suami saya aja tau. Alhadulillah saya juga bersyukur sih ibu kandung Seno bercerai dari suami saya, kalau ngak Ya Allah Buk!”

“Mungkin suami saya bisa gila mikirin pengeluaran yang membengkak dan gaya hidup hedon sosialita mantan istrinya dulu. Makanya nih mumpung udah bilang nih hati hati Bu , ntar suami Ibu bunuh diri atau ngak gila gara gara gaya hidup ibu yang ngak sesuai dengan pemasukan.''  ucap Ila dengan senyum ramah nya.

“Maksud mbak  Ila apa ngomong begitu?” Tanya ibu itu agak marah.

“Santai Buk, kalau ngak mau di cubit jangan cubit orang lain, anda ngak tahu apa apa tentang kehidupan rumah tangga saya dan juga suami saya,'' jawab Ila tegas dan bertepatan dengan Seno yang baru pulang.

“Bundaaaaa!” Seno memeluk pinggang Ila.

“Sudah pulang Mas?” Ila tersenyum sambil mengusap keringat di dahi anak sambungnya

itu.

“Udah Bunda ayo kita naik motor buat pulang.

“Ayo, Dedek Arshaka tadi bunda tinggalin lagi tidur.” Ila menggamit lengan Seno dan mereka menaiki motor Ila.

“Bu saya duluan, oh iya kata kata saya tadi tolong di renungin ya Bu. Assalamu’alaikum.” Ila berlalu.

“Huh di kasih tau malah ngak mau nerima, ntar pusing sendiri baru tahu rasa.”

Saat ini Arka sedang makan siang bersama para rekan rekan kerja nya sesama Dosen.

“Pak Arka, Mbak Ila nya jarang ke kampus ya? Kenapa?” Tanya Pak Farid dosen PTI

“Biasa Pak, anak bungsu saya lagi lengket lengketnya sama Bundanya. Kasian kalau di bawa kemana mana. Ntar kalau ketiduran di jalan badannya sakit sakit,” Jelas Arka.

“Ya Allah beruntung Pak Arka ini, dapat istri muda, eh sayang ke anak sambung sama kek sayangnya sama anak kandung.”

“Mbak Ila lulusan apa Pak Arka ? apa ngak ada niatan bekerja gitu setelah menikah dengan pak Arka?” Tanya Pak Hasan yang juga makan siang bersama Arka.

“Sebenarnya istri saya sudah lulus S1 di UPI Bandung dengan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Kalau soal pekerjaan dia lebih suka kerja dari rumah. Istri saya itu seorang Penulis bahkan sudah 2 buah Novel nya  yang di filmkan,” cerita Arka

“Wah keren sekali Pak Arka judul film nya apa Pak Arka?” Tanya Buk Lidya yang juga bersama mereka.

“Aduh sebenar nya malu saya sebutin judulnya Bapak, Ibu, karena sempat viral juga filmnya.” Tawa Arka malu malu. Karena teringat cerita istrinya yanglagi tanda tangan kontrak kemaren yang langsung dia temani saat bertemu tim penerbit.

“Judul yang pertama “Aku Kebelet Nikah” dan yang kedua “Om Duda Terima Cintaku” jelas Arka yang di sambut tawa rekan kerjanya.

“Ya Allah ini mah khayalan jadi kenyataan,” jelas Pak Reno yang juga Dosen FKIP.

“Boleh tahu nama panjang Mbak Ila ngak Pak Arka ? biar dilihat profil penulis bukunya kebetulan itu novel faforit saya dan sedang saya bawa,” sahut ibu Yuli Dosen PBI.

“Ardila Putri, Pendidikan Bahasa Inggris di UPI Bandung,” jelas Arka.

“Ya Allah beneran, ternyata yang nulis ini istrinya Pak Arka.”

“Udah di terima om duda kok cinta nya Mbak Ila,” guyonan Pak Hasan sekali lagi membuat mereka tertawa.

See you guys…………….

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

Ardila Putri penulis terkenal dan uangnya banyak h gak sombong gak juga ngabisin uang suami u hal2 yg tak perlu..capek deh🤣🤣😂ibu2 kayak CCTV😄😄😄👏👏

2022-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!