Hari ini Arka masih mengambil cuti menikahnya. Arka mengambil cuti untuk menikah selama 1 minggu.
Jadi masih ada 3 hari lagi tersisa untuk segera masuk kembali kepekerjaanya. Terlebih dia adalah seorang pendidik (dosen).
Hari sudah menunjukkan pukul 2 siang dia melihat istrinya sedang menggantikan pempers Arshaka yang pup, dan juga Seno yang berada di kamar Arka. Kedua anak nya sangat lengket kepada Ila.
Dia bersyukur Ila bisa jadi sosok ibu yang sudah lama hilang di diri Seno, begitu pun untuk Arshaka yang tak pernah merasakan kasih sayang ibu kanndungnya sendiri. Bahkan Arshaka sendiri hampir di gugurkan oleh mantan istrinya terdahulu, di karenakan ingin segera bercerai darinya.
Arka masuk ke kamarnya di lantai 2 dan istri sedang membuka laptop dan jemari lentik istrinya menari di keyboard laptopnya. Di samping istrinya ia melihat Seno tidur sambil memeluk Arshaka yang di batasi oleh bantal.
“Yang anak anak baru tidur?” Tanya Arka.
“Syuuuuut, jangan berisik baru bobo mereka mas,” lanjut Ila sambil melihat sekilas ke anaknya yang baru tidur.
“Ngapain sih yang sibuk banget keliatannya?” Tanya Arka sambil mendekat ke Ila.
“Ini mas nulis kelanjutan cerita, biasa cari cuan. Biar bisa nyalon trus makin cling kalau dirumah mas.” lanjut Ila sambil tersenyum jenaka.
“Kan bisa minta uang sama mas yang, ngak harus kamu pontang panting begini.” lanjut Arka sambil membuka laci samping tempat dia duduk dan mengambil dompetnya di sana. Arka mengeluarkan 3 kartu atm nya lalu memberikan nya kepada Ila.
“Sayang, ini dulu mas simpan sendiri. Karena ini tabungan untuk pendidikan Seno dan Arshaka juga nantinya untuk anak kita dimasa depan. Ini mas percayakan ke kamu.” bilang arka sambil menyerahkan atm sekaligus memberi tau sandinya.
Sebenar nya atm ini dulu dia sembunyikan dari mantan istrinya. Di karenakan istrinya dahulu terlalu cuek pada anak nya, entah firasat atau bagaimana Arka hanya teringin menyimpannya sendiri.
“Mas ini untuk kepentingan anak anak lebih baik mas simpan sendiri aja ya.” lanjut Ila menolak dengan halus.
“Ngak yang. Mas ingin kamu tahu semua pengeluaran mas dan juga slip gaji atau pun bonus mas ngak ingin kita bertengkar gara gara uang,” kata Arka.
“Mas percaya sama Ila? kata baru 4 hari bersama bagaimana kalau Ila bawa kabur uang mas?” Tanya Ila dengan wajah serius.
“Insyallah Ila yang mas kenal tak akan berlaku seperti itu.”
“Dan ini buat kamu untuk kamu nyalon, beli baju dan juga berbagi rezeki buat keluarga kamu di kampung. Nanti mas akan langsung tf perbulan uangnya ke kamu dan yang satu ini buat kebutuhan dapur juga jajan anak anak ini nafkah mas untuk keluarga,” jelas Arka pada Ila.
“Mas yakin tabungan juga Ila yang simpan ini banyak loh.” jelas Ila.
“Oh iya mas belum ngomong sama kamu. Sebenarnya di samping ngajar mas juga punya usaha kecil kecilan ngak banyak cuman 3 toko saja dan Alhamdulillah gedungnya sudah milik kita semuanya. Usaha mas jual baju baju baby dan perlengkapan baby serta mainan anak anak. Nanti ketika mas Seno dan dek Arshaka lagi adem kita kesana bareng bareng ya. Mas memang menyembunyikan ini semua dari mama dan papa karena usaha ini belum lama yang baru 3 tahun. Dari mantan istri mas aja dulu mas sembunyikan karena sering dengar Seno bilang ada om jahat yang kelihatannya sangat di sayang mamanya” Arka mencurahkan isi hatinya pada sang istri.
“Sekarangkan mas juga di sayang banget sama bunda Seno dan Arshaka, lebih muda, lebih hot, lebih seksi lagi kalau malam hari iya ngak mas” Tanya Ila sambil mengedip ngedipkan matanya manja pada Arka.
Hal itu sukses memecah kan tawa di tengah tangis Arka dia memeluk erat tubuh mungil istrinya.
“Jangan pernah tinggalin aku ya yang.” Arka mengecup kening dan pipi Ila saat ingin mengecup bibir ila menahannya dan mengarah kan pada 2 putra mereka yang tertidur pulas.
Arka tersenyum mengangguk dan semakin menyerukkan badannya ke pelukan Ila. Ila yang tahu suaminya bersedih mengusap punggung suaminya yang lebar dengan sayang.
“Mas tapi Ila tetap boleh berkaryakan, Ila ingin bisa mengeksplor kemampuan Ila mas dan menulis serta membuat video dan juga buat content di IG sudah 3 tahun belakangan Ila geluti. Insyallah Ila ngak akan mengabaikan kewajiban Ila buat mas, Seno dan Arshaka. Kalau mas merasa Ila ada yang salah dalam bersikap mas tegur Ila ya, bimbing Ila juga.” Ila tersenyum hangat pada Arka.
“Mas mau istirahat atau mau Ila buat kan minum?” iya Arka tadi keluar sebentar, Ila tak banyak tanya sehingga juga tak harus membuat Arka pusing menjawabnya.
Dia akan jujur saja pada istrinya, apalagi Ila sendiri yang mengatakan mereka akan saling menerima satu sama lain.
“Yang tadi mas dari toko, maaf ya yang mas ngak jelaskan dengan gamblang. Mas sayang kamu.” ucap Arka sambil membelai lembut pipi istrinya.
“It’s okay mas.” Jawab Ila sambil tersenyum.
“Yang mas minta susu jahe hangat boleh? Jahe nya di geprek campurkan ke susu ya jangan tambah gula ya.” Arka menjelaskan karena memang Arka meminum susu bubuk khusus dewasa.
“Yang susu bubuk di belakangkan mas?”
“Iya yang.”
“yaudah Ila tinggal kebawah dulu ya. Tolong jaga anak anak juga laptop Ila ya.” Ila tersenyum dan berlalu melewati pintu.
Arka tersenyum memandang istri nya berlalu lewat pintu. Istrinya Nampak manis menggunakan gamis berwarna toska dan juga hijab segi 4 senada dengan gamisnya.
Dari dulu Arka sering meminta pada mantan istrinya saat masih bersama untuk mengnakan pakaian tertutup jika memang belum sanggup berhijab akan tetapi sang istri bilang nanti akan terlihat aneh karena dia seorang sekretaris di kantor yang sekarang menjadi suami mantan istrinya.
“Alhamdulillah ya allah, berkahilah rumah tangga kami. Jaga selalu keluarga ku dimana pun mereka berada” batin Arka menggumam.
Terdengar getar handphone istrinya dan dia ambil dan ternyata handphone nya di password oleh istrinya. Lalu dia melihat laptop istri nya, ya memang istrinya sedang menulist novel.
Tak ingin mengganggu istrinya arka kembali menatap anaknya sambil mengelus kepala mereka pelan.
Terdengar derap langkah lalu muncul lah istrinya dengan senyuman khasnya membawa susu jahe juga roti dalam piring untuk di cemilkan oleh suaminya.
Ila melihat arka mengurut urut kepala nya dengan obat gosok dan sesekali menguap.
“Mas udah sholat tadi? Waktu di luar?” Tanya Ila seraya meletakkan minuman dan makanan di nakas.
“Udah yang.”
“Kepalanya pusing?” Tanya Ila sambil menyimpan file di laptopnya dan menutup laptopnya perlahan.
“Iya yang, eh kok di tutup emang udah siap?” Arka heran kenapa laptop istrinya di tutup.
“Karena suami Ila capek dan pusing karena itu laptopnya di tutup.” jawab Ila santai.
“Yang tadi ada tim penerbit wa in kamu cuman keknya panjang ngak kelihatan, siapa tau penting.” ucap Arka saat Ila menyimpan meja, laptop dan kertas kertas nya.
“Bukak aja mas, sandinya 321295 ya mas” lanjut Ila.
Arka segera membuka handphone istrinya dan ternyata benar. Lalu Arka melihat ternyata itu laporan penjualan buku istri nya bulan lalu dan juga transferan uang royalty untuk istrinya sebesar 10 juta rupiah.
Disana juga keterangan jika itu penjualan nya sedikit dikarenakan bukunya baru saja di terbitkan 1 bulan yang lalu dan keterangan di sana bahwa banyak yang minta print out buku nya (fisik) karena baca online kurang memuaskan. Mereka sedang menunggu persetujuan istrinya.
“Duit masuk yang, 10 juta. Itu meraka nunggu kamu buat persetujuan bukunya di cetak fisik” Tanya Arka saat Ila mengambil minyak urut yang dia pegang.
“Tolong bales sekalian aja, mas tiduran sini biar Ila pijat. Bilang aku setuju buat di terbit fisik.” jawab Ila sambil mengurut kepala Arka dan Arka pun langsung membalas pesan tersebut.
Badan Arka terasa enteng setelah di urut sebatang tubuh oleh istrinya sekarang dia mengantuk dan ingin tidur. Dia ingin tidur di karpet bulu di bawah akan tetapi istrinya tak mengizin kan.
Alhasil dia tidur bersama kedua putranya di ranjang. Pikirannya pun tenang setelah melihat langsung isi hp istrinya.
Jujur saja pernah di selingkuhi membuat Arka sering waspada. Kenyataan yang baru dia temukan istrinya punya penghasilan cukup besar perbulannya.
see you ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments